All Chapters of Terjerat Hasrat Cinta Atasanku: Chapter 111 - Chapter 120
124 Chapters
pihak vendor setuju
Arseno yang berada di podium lagi mengambil nafas untuk memulai pembicaraannya di hadapan para tamu undangan yang khusus dia undang untuk mendukung kemajuan perusahaannya.“Saya berharap bagi para vendor untuk mengkaji ulang usulan saya tentang harga barang mentah yang harus masuk ke pabrik saya, saya ingin menekan harga itu supaya kita sama-sama untung karena harga melambung biasanya dari para vendor yang mempermainkan harga. Saya ingin kita bekerja sama biarlah untung sedikit namun hasil berjangka panjang. Dan kenapa saya mengambil resiko besar ini itu karena saya ingin menyukseskan masyarakat di negeri ini terutama para petani dan para buruh pabrik, mungkin ini adalah langkah awal saya. Yang kedua saya ingin dari pihak vendor untuk menyortir barang yang tidak layak jadi semua barang yang masuk ke pabrik semua itu berkualitas tinggi. Mungkin dari para hadirin ingin menambahkan mungkin ada yang mengganjal di hati, silahkan maju ke depan kita saling berdiskusi untuk kedepannya lebih b
Read more
marah
“Ya sudah untuk masalah itu nanti aku hubungi karyawan ku yang aku transfer ke perusahan cabang tersebut dan membahas masalah ini nanti, mungkin seminggu lagi aku akan memberi tahu hasilnya.” ujar Arseno di bakik telepon.Dan Arseno yang sedang mengemudi memiliki pemikiran untuk pergi berkunjung di perusahaan kantor cabang bagian selatan untuk meninjau panrik yang di sana karena pabrik di wilayah selatan adalah pabrik salah satu yang akan memproduksi barang mentah yang berasal dari dalam negeri, pabrik bagian wilayah selatan itu juga akan nantinya menjadi pabrik utama yang akan melakukan perubahan mendasar.“Oh ya sayang aku akan pergi ke pabrik bagian selatan untuk meninjau langsung kesiapan pabrik di sana, kamu nanti sampai rumah kamu kirimkan semua surel ke para vendor secepatnya jadi dalam waktu setengah bulan kita harus produksi dalam jumlah sekala kecil dahulu.” ujar Arseno yang menjelaskan kepada Sintia.Sintia yang tengah duduk di samping Arseno dia memiliki pemikiran yang sed
Read more
berdua
Arseno pun sebelum menutup telepon mengatakan ke sahabatnya dan meminta maaf.“Oh iya sorry nomormu aku blokir, aku tak ingin kekasih ku marah kepada ku karena berhubungan dengan wanita di luar pekerjaan.” ujar Arseno sambil menutup teleponnya.Dan Arseno pun memblokir nomor ponsel wanita tersebut yang tak lain teman lamanya.Yah memang hidup Arseno sekarang benar-benar disetir oleh Sintia.Dan Arseno pun keluar dari kamarnya dan menuju kamar Sintia.Arseno pun masuk ke kamar Sintia, Sintia yang berada di dalam dia sedang berdiri menghadap ke luar jendela dengan tangan di silang di dada.“Sayang.” seru Arseno yqng berusaha membuka obrolan dengan Sintia si wanita keras kepala.Sintia yang mendengar itu dia pun melarikan kedua bola matanya tanpa menjawabnya.“Sudah ku blokir kok, kamu jangan marah.” lanjut Arseno.Sintia pun mengalihkan pandangnya ke Arseno.Dan Sintia pun melangkahkan kakinya untuk mendekati Arseno yang berdiri tak jauh darinya.“Asal kamu tahu sayang aku akan menjadi
Read more
cinta Sintia yang bar-bar
“Hahhh ya ampun sayang kenapa kamu memakai celana pendek?” tanya Arseno sambil duduk dengan mata yang terbelalak.Arseno sungguh benar-benar terkejut melihat penampilan Sintia dan penampilannya itu sangat membahayakan dirinya.Sintia yang berada di depan Arseno dia mengerutkan dahinya, Sintia melihat Arseno yang sungguh lucu menurutnya dengan penampilan rambut berantakannya.“Apa sih sayang aku kan cuma mau mijitin kamu? Kalau kamu gak mau ya sudah aku tidur saja lah.” jawab Sintia dengan memperbaiki bantal untuk tidur.Namun Arseno memegang tangan kanan Sintia untuk menghentikan aktivitasnya.“Ya sudah lanjutkan pijitin aku lagi, besok pagi kita lanjutkan perjalanannya menuju wilayah selatan.Akhirnya pun Sintia memijat bahu Arseno yang nampak bidang itu.Arseno yang sedang tidur tengkurap dia pun tersenyum di sudut bibirnya.Dia menikmati setiap pijatan lembut Sintia yang terus menari-nari di bahunya.Keesokan harinya mereka pun melanjutkan perjalanan yang sudah dekat,Mungkin kuran
Read more
bertemu dengan adik tirinya
Setelah Arseno berkeliling menyusuri setiap sudut pabrik dia pun melihat jam yang berada di tangan kirinya, jam sudah menunjukan pukul 2 siang yang membuat Arseno menyudahi pertemuan hari ini.“Oh iya untuk barang yang saya pesan untuk sampel di kantor utama harap kalian kirim secepatnya karena saya akan memutuskan secepatnya juga.” seru Arseno sambil berjalan keluar dari pabrik.Dan sebelum pulang Arseno bersalaman dengan para petinggi pabrik cabang untuk mengakhiri pertemuan hari ini.Sintia pun juga mengikuti apa yang dilakukan oleh Arseno dengan wajahnya yang sedikit garang tersebut.Dan kepala cabang selatan yang tak lain paman Arseno yang sedang berdiri di dekat Arseno sedikit berbisik kepada Arseno.“Eh Arseno kamu publik saja hubunganmu dengan Sintia supaya tak terjadi kesalahpahaman lagi antara kalian.” serunya.Sintia yang berdiri agak jauh dia pun mendengar jelas pergunjingan mereka berdua yang membuat Sintia tersenyum tipis di sudut bibirnya, bagaimana Sintia tak tersenyum
Read more
Lidya berpacaran
Sintia pun menatap Arseno dengan tatapan sendunya yang terlihat sangat jelas di matanya,Dan Sintia pun memeluk Arseno dengan pelukan yang penuh sandaran karena sudah tak kuat dengan apa yang tengah dirasakannya saat ini.“Sudah ya kamu jangan sedih ada aku disini yang akan membantu semua masalah yang terjadi pada mu sayang, lupakan masa lalumu lihat lah dirimu yang sekarang yang lebih beruntung ketimbang saudara tirimu.” lanjut Arseno yang tak henti-hentinya memberi nasehat kepada Sintia.Dan hari semakin sore Arseno pun mengajak pulang Sintia ke hotel, dan Arseno juga melihat keadaan Sintia yqng jauh lebih baik daripada tadi.Untung saja Arseno adalah laki-laki yang dewasa jadi dia bisa sedikit mengontrol SintiaSekarang Sintia sudah mulai bisa mengontrol emosinya lebih baik lagi.Di sisi lain di kantor cabang yang berada di barat, Syifa, Lidya, David serta Aldi merayakan keberhasilan mereka dalam mengurus kantor cabang yang terlibat korupsi para petingginya.Mereka merayakan kesu
Read more
Memohon maaf
Dan David pun mengantar Syifa ke kamarnya, dengan nafas yang sudah ngos-ngosan David berusaha sekuat tenaga untuk supaya lekas sampai di kamar Syifa yang letaknya di dekat kamarnya.Dan langkah yang sedikit cepat akhirnya David sampai di kamar Syifa dan meletakan tubuh Syifa di atas tempat tidur.Dan David pun menata bantal Syifa supaya lebih nyaman untuk kepalanya.“Sebentar ya aku ambil air putih dulu buat minum obat.” seru David sambil pergi melangkahkan kakinya untuk keluar ke dapur.Syifa yang tengah berbaring dia meringis kesakitan dengan tangan yang masih memegang perutnya.Syifa memejamkan matanya secara erat dan merasakan sensasi perut yang sudah tak bisa dijelaskan lagi rasanya.Dan David pun masuk kamar Syifa dan dia pun mengulurkan obat serta segelas air putih. “Ayo minum dulu.” seru David kepada Syifa.aDengan tangan sangat bergetar Syifa pun meminum obatnya dengan mata yang sendu karena sudah tak memiliki kekuatan.Dan David pun meletakan gelas yang berisi air putih itu
Read more
Harga diri terjun bebas
“katakan apa permintaanmu.” jawab Nindy dengan wajah yang juteknya tersebut yang tak bisa dibohongi lagi.Arga pun menghembuskan nafasnya dalam-dalam dan dia melangkahkan kakinya satu langkah kedepan untuk lebih dekat dengan Nindy. “Aku ingin malam ini kita makan malam berdua,” jawab Arga.Nindy yang duduk di kursi meja kerjanya dia terdiam, dia tak tahu apa yang akan direncanakan oleh Arga kepada dirinya.“jika kamu mau makan malam dengan ku malam ini, aku janji akan pergi dari hidupmu dan tak akan mengganggumu lagi.” lanjut Arga yang memastikan sekali lagi kepada Nindy.Nindy pun mengiyakan apa yang menjadi permintaan Arga kepada dirinya. Dan Nindy pun melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.“Aku nanti malam pulang jam 7, sekarang kamu bisa keluar jangan ganggu aku.” seru Nindy.Dan Arga pun melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Nindy dengan perasaan dan harga diri yang terjun bebas di hadapan Nindy.Namun Arga rela melakukan itu, karena sekarang dirinya telah sadar jika perasaa
Read more
keberhasilan
“Oke jika itu yang kamu mau Nin aku akan atur waktu untuk pertemuan kita secepatnya, tapi aku mohon berubahlah bersikap hangat kepada ku, anggap saja kita mulai dari awal hubungan ini.” jawab Arga.Arga pun meraih tangan Nindy dan menggenggamnya dengan erat namun tetap saja Nindy seperti acuh tqk acuh.Saat Nindy melirikan kedua bola matanya terlihat Arga yang sedang menundukan kepalanya,Arga terlihat seperti dia menahan air matanya yang sepertinya ingin jatuh, melihat itu Nindy merasa hatinya seperti tersentuh. “Ya sudahlah kita mulai lagi dari awal, tapi ingat ya jika kamu ulangi lagi masalah seperti ini aku akan membuatmu jauh lebih menderita dan aku pastikan kamu tak akan bahagia karena menyakiti ku.” seru Nindy yang sedikit dengan bernada ancaman kepada Arga.Arga yang mendengar itu dia pun menganggukan kepalanya sebagai tanda bahwa dia mengerti.Arga pun tersenyum di sudut bibirnya, dia merasa bahagia kini Nindy sudah mulai tak cuek lagi kepada dirinya.Keesokan harinya di kant
Read more
David menyatakan cinta
Pukul 7 malam Arseno sudah siap untuk pergi makan malam dengan para rekannya.Arseno memakai kaos berwarna hitam dengan bawahan dengan warna senada.Arseno pun mengetuk pintu kamar sintia.Dan Sintia pun keluar dari kamarnya dengan raut wajahnya yang cantik.Dia memakai sebuah jaket yang berwarna biru muda dengan bawahan celana yang berwarna hitam.“Ayo berangkat.” seru Arseno yang mengajak Sintia untuk berangkat.Sintia pun keluar dengan menenteng tasnya yang berwarna hitam.Mereka pun pergi bersama-sama menuju sebuah restoran dimana mereka mengadakan makan malam bersama.Mereka menghabiskan waktu perjalan sekitar 20 menitan dari rumah Arseno, yah memang rumah Arseno terletak di kawasan central bisnis.Mereka berdua masuk ke dalam restoran dan ternyata semua sudah berkumpul disana.“Kita sambut pasangan serasi kita big boss dan sang asisten.” teriak Nindy dengan wajah yang sangat gembira.Aldi yang sedang duduk dan minum mendengar itu dia pun tersedak. “Haahhhh yang benar?” tanya Al
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status