Semua Bab TUMBAL UNTUK MADUKU : Bab 11 - Bab 20
106 Bab
Bab 11 Alana Cemburu
Arkan berlari mengejar Alana yang sudah tidak mau mendengar penjelasan Arkan terlebih dahulu.Saat Alana berjalan menuju ke arah dapur, Arkan segera menghampiri Alana dan menjelaskan apa yang terjadi antara dirinya dan dan juga Ayana."Sayang ..., Sayang ..., dengarkan aku, kau jangan marah seperti ini, aku akan jelaskan kepadamu, semalam aku dijebak sama mamaku, minumanku ditaruh obat perangsang oleh mama, aku benar-benar tidak tau apa yang terjadi dengan Ayana semalam, hingga kami melakukan itu," Arkan berusaha menjelaskan kepada Ayana tentang apa yang terjadi dengan dirinya waktu itu."Kau bohong Mas, katanya tidak ada wanita yang sanggup menggantikan aku, tapi nyatanya kau sendiri sudah menduakan aku, kau telah tidur dengan wanita itu," ucapnya dengan nada mulai marah.Arkan mulai frustasi ketika Alana terus merajuk dan menanyalahkan dirinya.Saat Alana sudah mulai tenang, kini tiba-tiba mama Elly datang dengan menggandeng Alana menuju ke arah mereka berdua."Arkan, kenapa kau ada
Baca selengkapnya
Bab 12 Mama Elly Berulah
Dengan perasaan kecewa, Alana lalu membawa secangkir kopi yang dibuatkan itu di meja makan lalu dia meletakkan kopi itu atas meja makan.Tak ada seseorang di sana, ia sengaja meletakkan kopi itu di meja makan Arkan agar tidak ada yang membuang kopi yang masih utuh tersebut.Alana lalu bergegas menuju ke arah kamarnya untuk membantu Arkan mengenakan dasi yang dikenakan oleh suaminya di dalam kamar.Sementara itu, Ayana dan ibu Elly terlihat sudah kembali ke arah dapurnya, mereka yang tadinya sedang mengambil sesuatu di gudang penyimpanan bahan makanan kini sudah kembali ke dapur untuk melanjutkan masaknya .Saat Ayana menyiapkan masakan yang sudah jadi di atas meja makan, ia melihat secangkir kopi hitam pekat yang sudah dingin di atas meja makan Arkan.Ia tau jika kopi yang sudah dingin tidak bagus untuk lambung hingga dia berinisiatif untuk membuang kopi tersebut dan menggantinya dengan dengan kopi yang baru."Kopi siapa itu, Ayana?" tanya mama Elly saat memperhatikan kopi yang ada d
Baca selengkapnya
Bab 13 Suara Ghaib
Arkan tak menanggapi dengan sindiran adiknya saat ini, tentu saja karena ia masih belum benar-benar mengenal sosok Ayana dan baru dinikahinya kemarin.Mereka tampak sedang menikmati sarapan paginya, terlihat Alana sibuk mengambilkan sesuatu untuk Arkan, ia tampak memberikan perhatian penuh kepada Arkan tanpa memberikan kesempatan kepada Ayana untuk melayani suaminya.Mama Elly tampak memperhatikan gerak gerik menantu pertamanya yang sedikit membuatnya kesal. Ia bahkan tidak sedikitpun membiarkan Ayana untuk melayani suaminya.Tak ingin suasana sarapan paginya terganggu dengan perdebatan, mama Elly menunggu waktu untuk menegur menantunya itu tentang tugas dan tanggung jawab sebagai seorang istri.Beberapa menit berlalu, Arkan akhirnya memutuskan untuk segera mengakhiri sarapan paginya.Saat itu, Ayana sedang membereskan piring kotor yang ada di atas meja makan. Namun, mama Elly menghentikan dirinya untuk membereskan piring kotor tersebut.Mama Elly kemudian meminta Ayana untuk menyusul
Baca selengkapnya
Bab 14 Perjanjian Tumbal
Arkan tampaknya terkejut ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Ayana. Gadis yang diketahui polos itu, nyatanya bisa berbicara agresif kepadanya.Arkan lalu menyorot tajam pandangannya ke arah wajah Ayana yang saat itu terlihat sangat gugup dan cemas."Kau bilang apa? Menciummu?" tanya Arkan dengan mendekati Ayana.Ayana seketika menundukkan kepalanya, keringat dingin mulai membasahi pelipisnya, wajahnya kian pucat ketika Arkan mendekat ke arahnya."Cium aku, kalau kau bisa menciumku," tantang Arkan dengan mendekatkan wajahnya ke arah wajah Ayana.Ayana terlihat menundukkan kepalanya, ia tampak masih malu kala suaminya tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke arah wajah Ayana.Arkan mengangkat dagu ayana hingga ke atas."Kenapa kau menunduk? Cium aku kalau kau bisa mencium dirimu." Kembali Arkan menantang Ayana untuk mencium bibirnya.Dengan tubuh gemetar, Ayana kini mencoba untuk memberanikan dirinya mendekatkan bibirnya ke arah bibir Arkan.Ayana menempelkan bibirnya ke bibir Arkan lalu
Baca selengkapnya
Bab 15 Berebut Perhatian Arkan
Alana dan Ayana kini mulai berebut perhatian Arkan. Saat sore tiba, Arkan yang akan segera pulang ke rumah, Alana dan Ayana kini mulai bersiap untuk mempersiapkan diri mereka masing-masing untuk menyambut kedatangan suami mereka.Terlihat mama Elly kini membantu Ayana untuk mempercantik dirinya dalam penyambutan Arkan saat dia pulang.Mama Elly sengaja mengajak Ayana pergi ke sebuah butik dan salon sebelum Arkan pulang ke rumah.Saat itu, mama Elly memilihkan dress selutut dengan belahan dada ke bawah yang tertutup dengan kain transparan pada dress tersebut.Ayana terlihat seksi dan menggoda saat memakai dress itu. Ayana tampak tidak nyaman saat memakai pakaian yang cukup terbuka."Bu, apa ini tidak terlalu terbuka untuk saya kenakan?" tanya Ayana dengan wajah malunya.Mama Elly seketika membolakan kedua matanya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh menantunya.Sengaja dia memilihkan pakaian ya g sedikit seksi untuk menarik perhatian Arkan, agar malam ini mereka bisa melakukan mala
Baca selengkapnya
Bab 16 Ayana celaka
Mama Elly menatap geram betapa tidak, kini Ayana dan Allzriel terlihat sedang berduaan dengan posisi Ayana duduk di bibir kolam renang, sedangkan Azriel kini berada di kolam renang dan kedatangan memegangi paha Ayana.Arkan tampak kesal melihat itu semua, ia pun terlihat sedang mengepal kedua tangannya."Ayana, apa yang sedang kau lakukan di kolam sana?" Teriak mama Elly itu terdengar cukup keras ditelinga mereka di sana.Mendengar itu pun Ayana seketika terkejut lalu dia berdiri menghadap mama Elly."Mama, Mas Arkan, kalian sudah pulang?" tanya Ayana dengan wajah pucat pasi.Mama Elly menatap nyalang dan kini menghampiri Ayana untuk mencari sebuah jawaban di sana."Kenapa? Kau terkejut melihat kami rupanya, apa yang kau lakukan dengan adik iparmu di sini? tanya mama Elly dengan tatapan penuh menelisik.Terlihat wajah Ayana mulai gugup, ia tampak ketakutan saat sorot mata mama mertua kini sedang menghakimi dirinya.Ayana tertunduk saat mama Elly kini menatap wajahnya dengan penuh mene
Baca selengkapnya
Bab 17 Sebuah Harapan
Mama Elly tampaknya sedang memikirkan apa yang dikatakan oleh putra keduanya saat ini, ia pun menurut dengan apa yang dikatakan oleh Azriel.Mama Elly kini mengekori putranya yang saat itu membawa Ayana ke dalam kamar Ayana. Sementara itu, Alana tampak sedang negdumel sendiri di dapurnya. Ia ingin sekali mencampurkan racun untuk madunya agar dia seketika lenyap dari muka bumi ini.Saat teh yang dia buat untuk Ayana telah selesai, tiba-tiba Azriel kini datang ke arah dapur dan menyahut teh yang dibuat untuk Ayana."Azriel, kenapa kau minum teh itu? Aku sudah membuatkan ini untuk wanita itu," kesal Alana saat melihat Azriel dengan santainya meminum teh tersebut."Kenapa mbak? Teh ini sangat enak loh," kata Azriel dengan terus meminum teh hangat itu hingga habis.Alana menghentakkan kedua kakinya di atas lantai, segera dia menyalakan kompornya dan membuat minuman untuk Ayana kembali.Azriel tampak lebih tersenyum penuh kemenangan, ketika dirinya berhasil menahan kakak iparnya sementara w
Baca selengkapnya
Bab 18 Ayana Hamil
Satu Bulan Kemudian Tak terasa, sudah satu bulan lebih Ayana menjalani kehidupan pernikahan dengan Arkan.Menjadi madu tak seperti dalam pikirannya sebelumnya, Alana yang masih julid dan tak terima dengan kehadiran dirinya, membuat Ayana sudah terbiasa menerima sikap Alana sampai detik ini.Semenjak malam penuh gairah waktu itu, perlahan-lahan Arkan mulai menaruh hati kepada Ayana. Namun, perasaannya disembunyikan dari istri pertamanya dan seolah Arkan masih bersikap biasa saja kepada Ayana.Malam-malam berikutnya Arkan selalu menghabiskan waktunya bersama dengan Ayana saat Alana tertidur pulas setelah mereka melakukan hubungan suami istri.Ayana yang memahami suaminya, tak keberatan jika dia harus bersikap seperti saat Arkan tak menaruh hati kepadanya.Keluarga Alvarendra kini tengah duduk di meja makan bersama, seperti biasanya mereka sedang sarapan pagi bersama.Mama Elly yang sudah mengharapkan Ayana akan segera mengandung anak Arkan, sepertinya harus menelan pil pahit setalah pe
Baca selengkapnya
Bab 19 Alana Semakin Geram
Arkan benar-benar tak percaya dan begitu bahagia setelah mendengar kabar baik dari dokter yang menyatakan bahwa Ayana saat ini tengah hamil.Kini terlihat semua keluarga Arkan tampak bahagia dan mengucapkan selamat atas kehamilan Ayana.Namun, kebahagiaan mereka itu jelas berbeda dengan apa yang dirasakan oleh Alana yang tak pernah menyangka jika Ayana saat ini tengah hamil anak Arkan padahal dia tau jika Arkan selalu tidur dengan dirinya.'Tidak, ini tidak mungkin terjadi, Mas Arkan selama ini selalu tidur bersama denganku,' gumam Alana dalam hati.Alana yang melihat seluruh keluarga Arkan tampak menyambut kehamilan Ayana, membuatnya benar-benar sangat cemburu dan tak percaya dengan apa yang dilihatnya.Alana perlahan-lahan memundurkan langkah kakinya ke belakang dan keluar dari kamar Ayana dengan menahan rasa sakit hati yang dia rasakan.Alana berlari menuju ke arah kamarnya dan bergegas membuka sebuah kotak yang berisi batu ghaib tersebut.Alana tampak sedang bercerita tentang apa
Baca selengkapnya
Bab 20 Kesurupan
Alana terpaku saat mendengar hal yang menyakitkan yang dikatakan oleh ibu mertuanya kepada dirinya.Kedua tangan mengepal dengan erat dengan wajah kini terlihat menahan amarah."Cukup Ma!" Alana mulai memprotes mama mertuanya tak terima dengan apa yang dikatakan olehnya.Mama Elly tampak tersenyum miring mendengar menantunya yang kini terlihat sudah mulai marah karena sindirannya."Kenapa? Apa ada yang salah dengan ucapanku? Jika kau tidak mandul, lantas kenapa selama dua tahun lebih, rahimmu tidak bisa mengandung anak dari putraku?" Alana tersentak dengan apa yang dikatakan oleh mama Elly, guratan wajahnya sudah terlihat kasar dengan dadanya sudah mulai naik turun menahan amarahnya.Mama Elly yang tau jika saat ini Alana tampak mulai marah, tak melanjutkan olokannya kepada menantunya yang tak bisa memenuhi harapan keluarga besarnya."Sudahlah, bagiku sekarang tidaklah penting kau mengandung apa tidak, Ayana sudah mewujudkan mimpi keluarga ini untuk memiliki keturunan," lanjut ucapa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status