Share

Bab 14 Perjanjian Tumbal

Arkan tampaknya terkejut ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Ayana. Gadis yang diketahui polos itu, nyatanya bisa berbicara agresif kepadanya.

Arkan lalu menyorot tajam pandangannya ke arah wajah Ayana yang saat itu terlihat sangat gugup dan cemas.

"Kau bilang apa? Menciummu?" tanya Arkan dengan mendekati Ayana.

Ayana seketika menundukkan kepalanya, keringat dingin mulai membasahi pelipisnya, wajahnya kian pucat ketika Arkan mendekat ke arahnya.

"Cium aku, kalau kau bisa menciumku," tantang Arkan dengan mendekatkan wajahnya ke arah wajah Ayana.

Ayana terlihat menundukkan kepalanya, ia tampak masih malu kala suaminya tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke arah wajah Ayana.

Arkan mengangkat dagu ayana hingga ke atas.

"Kenapa kau menunduk? Cium aku kalau kau bisa mencium dirimu." Kembali Arkan menantang Ayana untuk mencium bibirnya.

Dengan tubuh gemetar, Ayana kini mencoba untuk memberanikan dirinya mendekatkan bibirnya ke arah bibir Arkan.

Ayana menempelkan bibirnya ke bibir Arkan lalu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status