Semua Bab Istri Dekilku Terlahir Kembali: Bab 41 - Bab 50
108 Bab
Memberi Pengakuan
Lexie kembali dalam keadaan linglung ketika dia tiba di villa. Pikirannya terlalu rumit, hingga dia tidak tahu apa yang harus dia pikirkan. Semua itu menggulung seperti benang yang tak memiliki ujung.Emma yang melihat kedatangannya segera bergegas menyambut, menampakkan senyuman cerah dan bersemnagat. “Selamat datang, Nyonya.”Namun, dia seperti tak kasat mata di depan Lexie. Wanita itu melewatinya, berjalan seperti tanpa nyawa dengan tatapan kosong.“Nyonya, Anda … tidak apa-apa, kan?”“Aku … lelah.”Lexie meninggalkannya, naik ke lantai atas dan menutup pintu.Udara di villa kembali diliputi keheningan.Awalnya Emma sudah terbiasa dengan situasi seperti ini, tapi setelah Lexie datang, kesunyian seperti ini tidak disukainya. Mereka sudah terbiasa mendengar banyak hal yang akan diucapkan Lexie, lalu berisiknya dia saat di dapur, atau bahkan ketika wanita itu baru tiba.Sekarang
Baca selengkapnya
Hanya Sebagai Boneka
Siapa yang akan menduga bahwa Tuan Tua Gilbert pun juga akan memainkan perannya di sini. Pria tua itu mendekati mereka, memberi senyum hangat bahkan kepada Lexie juga. Dia memandang Julian seolah sedang mengaguminya, lalu memberi tatapan asing pada Lexie.“Apakah kamu Tuan Muda dari keluarga Moore?” Kakek Gilbert bertanya.“Ya, Tuan.”“Ibumu sangat membantu sekali dalam bidang kesehatan kota ini. Aku merasa senang bisa melihat putranya.”“Terima kasih, saya merasa terhormat bisa bertemu dengan Anda.”“Apa dia kekasihmu?” Tuan Tua Gilbert memutar pandangan pada Lexie. Namun sebelum Julian merespon, Tuan Tua Gilbert menambahkan lagi, “Sangat cantik! Kalian adalah pasangan muda yang serasi.”Bulu mata Lexie berkedip bingung.Bukankah keluarga Gilbert begitu menjaga reputasi mereka? Apakah karena tidak ada yang mengetahui bahwa dia adalah menantu keluarga Gilbert jadi mereka juga memperlakukannya secara asing?Tidak jelas apakah Kakek Gilbert sedang memendam kemarahan padanya atau memang
Baca selengkapnya
Kehilangan Rahimnya
Sebenarnya tidak masalah jika Greg pergi asalkan dia bisa merayu Camila, tapi kali ini dia sendiri pun tidak bisa meyakinkan wanita itu. Laura yang cemas bergerak untuk mengejar Camila, tapi Tuan Tua Gilbert tiba-tiba muncul di depan matanya.“Ayah?”“Kenapa? Apa sekarang kau baru merasa cemas ketika wanita yang bukan menantumu pergi dari sini?”Laura tahu maksud kata-kata itu, tapi dia memasang wajah bodohnya, “A-apa yang Ayah katakan? Aku juga merasa cemas atas Lexie, tapi apa yang bisa kita lakukan? Pernikahan mereka masih dirahasiakan. Jika aku mendekatinya, maka itu hanya akan membuat orang curiga.”“Dan kau pikir aku ini tidak tahu apa-apa bahwa kaulah yang secara tidak langsung membuat pernikahan mereka menjadi seperti itu, hah?” Tuan Tua Gilbert memiliki ekspresi kecewa di seluruh wajahnya. Meskipun mata tua itu sudah memiliki kerutan di ujung, tapi itu membuat siapa pun yang menatapnya akan tertekan.Tuan Tua Gilbert mendekatinya. Saat dia bicara, nadanya menjadi lirih, “Laur
Baca selengkapnya
Menyerah?
Seluruh villa sudah diselimuti dengan kegelapan ketika Greg tiba. Hanya ruang tamu yang masih menyala, tapi dia tidak yakin Lexie menunggunya seperti dulu.Saat dia masuk, wanita itu terbaring di atas sofa dengan gaun yang sama. Setengah dari tubuhnya sudah tertutup selimut, dan sebelah tangannya menjuntai ke bawah.“Tuan ….” Emma muncul dari arah belakang. “Nyonya datang dalam keadaan mabuk. Seorang pria membawanya pulang.”Emma tidak berani mengangkat kepala saat mengatakan ini. Dia takut akan menjadi sasaran kemarahan Greg, atau akan memarahinya karena membiarkan Lexie pergi. Namun, pria itu tidak merespon apa pun selain diam.“Kau bisa pergi.”Emma mengangguk, menyingkirkan diri ke belakang.“Hei, bangun!”Tapi Lexie tidak bergerak. Kepalanya yang berat membuatnya tidak menyadari apa pun.Greg yang tidak pernah memiliki kesabaran sedikit lebih banyak menendang sofa.Tubuh Lexie bergetar, nyaris menggelinding.“Bangun!” Greg berteriak lebih keras.Lexie yang terguncang membuka mata
Baca selengkapnya
Bagaimana Bisa Bercerai?
Ketika matanya terbuka, wajah Laura sudah ada di depannya. Lexie merasa terkejut untuk sesaat, tapi dia bisa menyesuaikan diri dengan cepat.“Apa aku mengagetkanmu?”Tentu saja iya. Bagaimana orang tidak terkejut saat orang lain masuk ke kamar mereka tiba-tiba?Tapi Lexie menampakkan senyum dan menggeleng. “Hanya sedikit. Ada apa Ibu kemari?”Lexie tidak menggunakan baju tidur dengan benar kemarin malam. Lelah setelah berhubungan, dia kembali ke kamar, memakai baju tidurnya sembarangan dan kembali tidur lagi. Sekarang saat dia berdiri, lengan spaghetti di sebelah sisinya melorot ke bawah, memperlihat banyak sekali bekas cupang di sana.Tahu jika setengah dari tubuhnya terekspose, tapi seolah dia membiarkan itu, Lexie menaikkannya perlahan tanpa terburu-buru.Laura tertegun menatapnya.Haruskah seperti itu? Bagaimana cara mereka berhubungan sampai meninggalkan bekas sebanyak itu? Apakah anaknya begitu liar dan bernafsu dalam hal ini?“Maaf Bu, aku tidak mengira kau akan datang sepagi i
Baca selengkapnya
Kelahiran Kembali yang Salah
“Jika kau memiliki waktu, pulanglah untuk makan malam. Sudah lama kita tidak makan bersama. Aku merindukanmu di rumah ini.”Merlin meneleponnya tadi, dia mengatakan itu karena dia tahu dan melihat bagaimana kabar mengenai keluarga mereka membakar dunia maya.Dengan matanya sendiri dia melihat bagaimana teman-teman Lexie memaki anaknya dengan kata-kata buruk dan kasar. Hatinya terasa sakit dan pedih.Merlin juga tidak meminta Lexie membawa Greg, dia tahu pasti pria itu juga tidak akan mau menginjak rumah mereka. Dia hanya ingin menunggu Lexie saja, menyiapkan beberapa menu kesukaannya.Ketika Lexie tiba, Merlin menyambutnya dengan hangat. Dia merentangkan kedua tangannya dan memeluk anaknya.“Bagaimana keadaanmu, Nak?”“Sedikit tidak baik.” Lexie tersenyum pahit, tapi dia benar-benar tidak sedang memiliki keinginan untuk mengadu. Hanya memberitahu perasaan yang sesungguhnya saja.Merlin melepaskan dirinya perlahan, menatap wajah Lexie dengan perasaan bersalah. “Pasti sangat berat untuk
Baca selengkapnya
Dialah Greg Gilbert
“Tuan pulang ketika Anda baru saja pergi, Nyonya.”“Apakah dia mengatakan akan kembali nanti malam?”“Tuan berkata kalau dia akan keluar kota selama beberapa hari dan tidak bisa memastikan kapan pulang.”Selesai sudah semuanya. Greg tidak akan mungkin pulang, dan tidak juga akan mau mendengarnya.Jika memang Ayahnya akan kehilangan kendali atas perusahaannya, apalagi yang bisa membuatnya bertahan di keluarga Gilbert?Atau bahkan Greg sudah mendengar kabar ini, tapi dia sengaja membiarkannya dan memilih mengambil perjalanan ke luar kota. Greg tidak pernah peduli sejak awal, lalu apa bedanya dengan saat ini?Jika sudah seperti ini, perceraian akan mudah di antara mereka. Dia juga tidak mau memaksakan diri untuk bertahan di tengah keluarga Greg di mana mereka semua lebih memikirkan perasaan Camila daripada dirinya.Memang sudah sepantasnya orang-orang seperti mereka bergaul dengan orang yang berasal da
Baca selengkapnya
Ayah Mertua ....
Greg telah tiba di Dayton Hill sejak siang hari, tapi dia tidak bisa langsung kembali ke villa karena memiliki jadwal pertemuan dengan seorang Presiden Direktur baru dari Grup Grey. Awalnya dia sedikit terkejut, dan setelah mendengar penjelasan Reed, dia memahami semuanya.Reed baru memiliki kesempatan untuk bicara padanya setelah mereka akan mengambil perjalanan pulang, karena sejak mereka pergi, banyak hal yang harus mereka selesaikan. Bahkan Reed sendiri juga baru mengetahui ini di saat Gibson telah dilengserkan dari jabatannya.“Jadi, bagaimana menurut Anda, Tuan? Kerja sama ini memang tidak memiliki banyak keuntungan, bahkan mungkin ini akan menjadi kerja sama dengan nilai terkecil. Dan lagi, perusahaan Grey masih dalam pemulihan krisis.”Greg di belakang sedang duduk dengan kesal setelah melempar ponsel Reed tadi. Dia telah melihat bagaimana seorang lelaki tidak tahu malu menawar istrinya dan bahkan berani menyentuhnya juga. Lalu video-video pendek lainnya saat seseorang memberi
Baca selengkapnya
Tidak Akan Selamat
Orang-orang dari Grup Grey langsung bangkit, membungkuk dan meminta maaf.“Saya sangat menyesal atas sikap saya, Tuan. Saya … saya benar-benar tidak tahu bahwa Anda adalah Tuan Muda Greg Gilbert. Mohon ampuni kebodohan saya!”Gibson kembali tercengang. Apakah dia tidak salah mendengar?Tidak, bukan dia yang tidak menginginkan fakta ini, tapi kegembiraan yang begitu besar di hatinya yang membuat dia takut mempercayai.Bagaimana jika keluarga Gilbert hanya mengirim seseorang untuk muncul di depan publik sebagai pengganti Greg yang asli demi menyelamatkan nama baik mereka?“Tuan, saya sangat menyesal. Saya begitu bodoh tidak menyadari hal ini. Saya berjanji tidak akan mengulangi kebodohan saya di masa depan. Dan … dan saya berharap kalau kami masih bisa menjadi mintra bisnis Anda.”“Sudah melakukan kebodohan, masih berani memohon!” Reed melempar berkas di tangannya dan itu tepat mengenai wajah P
Baca selengkapnya
CERAI?
Bahkan sekalipun mereka sudah mendengar bahwa pria itu adalah Greg Gilbert, rasanya sulit untuk percaya.Bagaimana rumor benar-benar bisa menjadi begitu sampah? Siapa yang menciptakan kata-kata bahwa Tuan Muda dari keluarga Gilbert adalah pria tua dan cacat mental? Siapa yang mengatakan pria itu memiliki tempramen buruk?Bagian mana yang disebut buruk ketika seorang pria memperlakukan istrinya dengan sangat lembut?Greg bahkan merangkul pinggulnya, meletakkan dia di dadanya seolah pria itu lupa mereka masih menjadi tontonan.Pengawal telah menyeret seorang pria yang masih memiliki bekas luka di wajahnya. Bukan hanya itu, dia yang mengaku orangtuanya memiliki saham terbesar di sini juga didatangkan.Meskipun Greg Gilbert tidak dikenal banyak orang, tapi beberapa orang di kalangan tertentu sudah melihat wajahnya. Ayah dari pria yang dipukuli Zane terkejut melihat kemunculan Greg di sini.Tidak peduli anaknya yang sedang ditahan oleh dia pria d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status