Semua Bab Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Bab 61 - Bab 70
690 Bab
Bab 61 Pak Gilang, Bisakah Kamu Bertanggung Jawab?
"Aku sudah tidur.""Maaf, aku sudah membangunkanmu." Setiap kali Samuel minta maaf, Cintia tidak merasa ketulusan Samuel.Seolah-olah itu hanya kata sungkan saja.Ke depannya Samuel masih akan melakukan hal yang tidak baik padanya."Ada apa?""Aku hanya memberitahumu kalau aku sudah pulang.""Aku sudah tahu." Cintia terlihat sangat dingin. Ketika dia melihat Samuel yang lemas, Cintia berkata lagi, "Kamu bisa memberitahuku melalui telepon, tidak usah malam-malam datang ke sini hanya untuk memberitahuku hal ini.""Aku kira ponselmu rusak."Samuel tampaknya sedang memprotes Cintia kalau Cintia tidak membalas pesannya."Beberapa hari ini aku sangat sibuk." Cintia mencari alasan untuk berbohong."Cintia ....""Sudah malam, kamu pulang dulu. Besok aku masih mau kerja," sela Cintia.Kata yang mau diucapkan Samuel pun tak jadi diucapkan."Hati-hati di jalan."Selesai berbicara, Cintia menutup pintu.Samuel sengaja tidak diberi masuk oleh Cintia.Jadi, Samuel hanya bisa melihat pintu yang tertu
Baca selengkapnya
Bab 62 Bukanlah Konflik Biasa
Setelah mengatakan ini, Cintia meninggalkan ruang rapat dengan dominasi.Gilang tidak menyangka dirinya yang sudah empat puluh tahunan bisa diancam oleh gadis yang berusia dua puluh tahunan.Gilang segera menelepon Jacob untuk melaporkan kondisi saat ini."Tidak usah peduli dengannya, lakukan sesuai yang kukatakan saja." Jacob tidak takut pada Cintia. "Kalau terjadi sesuatu, aku yang menanggungnya.""Baik, Pak Jacob."Gilang tersenyum jahat, dia ingin melihat Cintia bisa sombong berapa lama?!...Cintia membawa Owen ke pabrik produksi Grup Galaksi.Karyawan tak mau kerja?!Kenapa mereka bisa tidak mau kerja tanpa alasan?!Pabrik produksi terletak di pinggiran kota, jadi perjalanannya agak jauh.Ketika Cintia tiba sudah sore hari.Cintia yang belum makan siang langsung bertemu dengan ketua pabrik yang bernama Haris.Haris tidak bersikap hormat pada Cintia, dari sikapnya sudah tahu kalau dia bersekongkol dengan Gilang, juga termasuk orang Jacob."Sudah kudengar kalau CEO baru sangat muda
Baca selengkapnya
Bab 63 Starvy Mau Mengejar Samuel
Pada saat ini, di depan jendela lantai dua sebuah kantor, Haris melihat Cintia dikepung oleh karyawan sambil tersenyum licik. Lalu dia menelepon untuk melaporkan situasi saat ini, "Pak Jacob, Cintia dikepung oleh karyawan, jadi dia tidak bisa begitu cepat meninggalkan pabrik."Jacob duduk di kantor besar Grup Dijaya sambil merokok dan mengangkat telepon, "Beri pelajaran pada Cintia.""Pak Jacob jangan khawatir, aku tahu apa yang harus kulakukan."Jacob meletakkan ponselnya sambil tersenyum puas karena rencananya sudah berhasil.Memang orang yang lebih tua lebih berpengalaman.Kalau Cintia ingin melawan dirinya, bisa dibilang dia akan kalah."Ayah, Cintia benaran ke pabrik?" tanya Starvy dengan kaget.Tak disangka Cintia berani sendirian ke tempat yang dihuni orang kelas bawah, orang-orang itu tidak berpendidikan, sikapnya juga kasar. Rasain kalau sekarang dikepung mereka."Tidak usah peduli pada dia." Jacob tidak peduli dengan Cintia. "Hari ini aku menyuruhmu kemari karena ada sesuatu
Baca selengkapnya
Bab 64 Marcel Melindungi Cintia
Pabrik Grup Galaksi.Mau Cintia bagaimana menjelaskannya, karyawan tetap tidak mau dengar.Cintia tahu jelas pasti ada yang sengaja memprovokasi.Selain itu, semua karyawan ini pasti diatur oleh Jacob.Meskipun hari ini dia menjelaskan sampai tidak ada suara, juga tidak mungkin bisa membujuk semua karyawan ini.Cintia langsung melakukan keputusan, karena dia tidak ingin membuang waktu lagi. Cintia berkata pada Owen dengan suara kecil, "Kamu cari cara untuk keluar dulu, lalu melapor polisi.""Tapi Bu, nanti sisa kamu sendirian saja ….""Tenang saja, aku bisa melindungi diriku.""Baik." Owen juga tidak merasa bingung lagi.Owen pelan-pelan melepaskan Cintia, lalu pelan-pelan menjaga jarak dengan Cintia.Cintia adalah target mereka, jadi mereka tidak akan peduli dengan Owen. Owen juga menggunakan kesempatan ini untuk keluar dari kepungan, lalu segera melapor polisi.Owen merasa CEO ini sungguh hebat, bisa-bisanya di saat seperti ini masih bisa begitu tenang, bahkan Owen sendiri tidak meny
Baca selengkapnya
Bab 65 Samuel Merasa Sakit
Cintia ragu sejenak, lalu ikut Samuel naik ke mobil."Nona!" Polisi maju ke depan untuk mengadang mereka. "Kami perlu kalian ikut ke kantor polisi untuk melakukan interogasi.""Owen, kamu ikut mereka ke kantor polisi, mobil Risno tetap di sini untuk menunggumu.""Baik. Bu Cintia, kamu pergi ke rumah sakit dulu," kata Owen dengan buru-buru.Cintia dan Marcel memapah Samuel masuk ke mobil Maybach-nya.Mobil sedan segera melaju cepat ke rumah sakit swasta pertama di Kota Bandung, Marcel yang duduk di samping pengemudi segera menghubungi dokter pribadi Keluarga Purnomo.Terkadang Cintia akan menoleh untuk melihat Samuel.Melihat dia bersandar sambil memejamkan mata dan wajahnya terlihat pucat.Sebenarnya tongkat itu memukul ke bagian mana?!Apa ada melukai tulang atau organnya?Cintia tak berani berpikir lagi, hanya bisa menatap GPS mobil dan ingin segera tiba ke rumah sakit.Dua jam kemudian, mobil sedan tiba di rumah sakit.Tim medis sudah menunggu di depan pintu, asisten perawat juga se
Baca selengkapnya
Bab 66 Tidak Ada Kata Damai!
Hati Cintia berdebar-debar.Kalau bilang tidak terharu itu bohong namanya.Hanya saja ….Cintia menenangkan kembali suasana hatinya, lalu berkata dengan nada rendah, "Memangnya dengan siapa pun juga begitu?"Apakah Samuel juga rela kehilangan nyawanya jika itu adalah wanita lain?!"Hanya terhadapmu saja." Kata demi kata dia ucapkan."Jadi, apa aku lebih istimewa?"Samuel mengangkat alisnya.Dia merasa bahwa ucapan Cintia ini mempunyai makna terselubung."Kenapa kamu bisa tiba-tiba datang ke pabrik?" Belum sempat Samuel berbicara, Cintia langsung mengubah topik pembicaraan.Hal itu adalah urusan pribadi Samuel. Memangnya status Cintia sekarang apa sampai-sampai harus mempertanyakan hal ini segala?"Aku dengar dari Risno kamu datang ke pabrik. Aku takut kamu kenapa-kenapa, makanya aku datang ke sini. Untung saja aku tiba tepat waktu," kata Samuel. Jika tidak ….Samuel tidak berani membayangkan jika orang yang berbaring di ranjang ini adalah Cintia, hati Samuel pasti akan sangat tergun
Baca selengkapnya
Bab 67 Bukannya Tadi Bilang Cepat?
Apalagi, kecerdasan Samuel membuat Cintia merasa bahwa semuanya tidak realistis.Lalu, Cintia pun bangkit berdiri dan makan bubur herbal. Setelah makan, perutnya sudah terasa lebih nyaman.Beberapa waktu ini, karena terlalu sibuk dengan pekerjaan, dia tidak ada cukup waktu untuk tidur. Jadi, setelah selesai makan, dia merasa kantuk, lalu bersandar di sofa dan akhirnya tertidur pulas.Ketika dia bangun, waktu sudah malam.Entah sejak kapan bisa tiba-tiba ada selimut yang menutupi tubuh Cintia."Sudah bangun, ya?" Suara dalam Samuel penuh dengan daya tarik.Cintia terkejut.Dia hampir lupa di mana dirinya berada.Samuel tersenyum, dia merasa reaksi Cintia sangat lucu.Cintia merasa sedikit canggung, wajahnya juga sedikit merah.Dia berusaha keras untuk terlihat tetap tenang, lalu dia pun bangkit dari sofa.Melihat jam di kamar pasien, Cintia baru menyadari kalau dirinya sudah tidur selama lebih dari tiga jam.Padahal dia datang ke sini untuk menjaga Samuel, tetapi malah dia sendiri yang
Baca selengkapnya
Bab 68 Tidak Bertenaga
Akhirnya Cintia berhasil memapah Samuel berbaring kembali ke atas ranjang. Kamar super VIP yang ditempati Samuel adalah sebuah kamar suite. Para perawat dan asisten perawat berada di luar ruang tamu, hanya ada Cintia dan Samuel di dalam kamar. Marcel, asisten pribadi Samuel juga entah pergi ke mana.Mereka tiba-tiba merasa sedikit canggung, soalnya hanya ada mereka berdua saja di dalam kamar."Kamu mau makan buah, tidak?" Cintia mencari topik pembicaraan."Mau!"Cintia melihat buah-buahan yang ada di dalam kamar, lalu bertanya, "Apel?""Boleh.""Oke."Cintia mengambil satu buah apel, lalu membersihkannya. Setelah itu, dia memotong apel itu dengan pisau.Cintia sendiri tidak suka makan buah-buahan, makanya hampir tidak ada buah-buahan di rumahnya. Lagi pula, biasanya dia sangat sibuk. Selain itu, baik di luar negeri maupun di dalam negeri, di Grup Halim dan bahkan sekarang di Grup Galaksi, dia tidak mempunyai waktu luang mengupas buah untuk dirinya sendiri. Jadi, apel yang sekarang dik
Baca selengkapnya
Bab 69 Membantu Samuel Menyeka Tubuh
Akhirnya selesai makan juga. Selesai menyuapi Samuel, Marcel pun meninggalkan ruangan itu.Ketika pergi, dia juga tidak lupa untuk menutup pintu.Cintia melihat waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.Dia harus pulang sekarang.Saat dirinya hendak berbicara …."Tolong bantu aku menyeka tubuh," kata Samuel secara mendadak.Cintia menatapnya. "Dokter bilang untuk saat ini kamu tidak boleh mandi."Cintia juga tahu kalau Samuel tidak boleh mandi.Hanya saja, apakah dia pantas membantu Samuel menyeka tubuhnya?!Samuel pun menjelaskan, "Aku tidak terbiasa kalau pria yang menyentuhku."Cintia langsung berpikir dengan cepat.Marcel adalah seorang pria, begitu pula dengan asisten perawatnya."Kalau tubuhku tidak dilap, takutnya malam ini aku tidak bisa tidur." Samuel lanjut berkata, "Maaf sudah merepotkanmu."Cintia menarik napas dalam-dalam.Orang dulu berkata bahwa bantuan sekecil apa pun akan dibalas berkali-kali lipat!Terlebih lagi, kebaikan Samuel kepadanya kali ini tidak kecil, loh!Cin
Baca selengkapnya
Bab 70 Hancur atau Tidaknya, Itu Bukan Urusanku!
"Besok kalau urusanku sudah selesai, aku akan datang," janji Cintia."Oke!" Bahkan ucapan sungkan pun tidak ada. Dia hanya tersenyum.Dasar pria licik!Cintia pun meninggalkan rumah sakit.Saat itu, Marcel baru masuk ke dalam kamar dengan kikuk sambil berkata, "Bos.""Papah aku ke kamar mandi!" perintah Samuel."Padahal tadi itu kesempatan yang bagus. Kenapa Bos tidak meminta Bos Cintia membantumu?"Samuel melirik sekilas ke arah Marcel.Marcel bergidik sambil terkekeh. Dia buru-buru mengubah perkataannya dengan berkata, "Bos itu orang yang jujur, bagaimana mungkin bisa mempermainkan hati orang?""…" Ekspresi Samuel menjadi masam.Dia hanya tidak ingin Cintia berpikir kalau dirinya sering buang air kecil karena ginjalnya tidak sehat.Marcel memapah Samuel masuk ke kamar mandi.Samuel terbelalak."Bos, apa perlu kubantu lepas celanamu?" kata Marcel dengan penuh perhatian. Sejak bosnya jatuh cinta, banyak yang tidak menyukainya.Menyanjung di saat yang tidak tepat.Namun, setiap kali a
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
69
DMCA.com Protection Status