Semua Bab Saya Tiba-tiba Menjadi Ibu Anak CEO: Bab 71 - Bab 80
690 Bab
Bab 71 Menjenguk Samuel
Jacob mengendalikan emosinya, lalu berkata, "Apa yang harus kulakukan agar kamu baru mau mencabut laporannya?""Ayah, kenapa Ayah selalu ingin aku mencabut laporan itu? Kalau bukan karena Samuel yang membantuku menahan pukulan itu, mungkin aku sudah hampir mati," kata Cintia dengan dingin."Ayah tahu kamu sudah banyak dirugikan. Semua ini Ayah lakukan juga demi Grup Galaksi. Masalah ini memiliki dampak yang besar terhadap Grup Galaksi. Bagaimanapun juga, kita adalah satu keluarga. Apalagi Ayah yang sudah bertahun-tahun berada di Grup Galaksi, jadi wajar memiliki perasaan ini. Ayah juga tidak ingin para karyawan di Grup Galaksi ini ikut menderita," kata Jacob dengan nada bicara yang menjadi makin lembut.Cintia lagi-lagi tertawa sinis.Yang pastinya, Jacob sendiri takut terlibat, bukan?"Karena Ayah sudah bicara sampai seperti ini, bukan berarti tidak bisa mencabut laporannya," kata Cintia dengan santai."Apa kamu bersedia?" tanya Jacob dengan penuh semangat."Tapi aku punya persyaratan
Baca selengkapnya
Bab 72 Ungkapan Pengusiran
Setelah pergi dari kantor Cintia, Starvy menelepon Jacob, kemudian menyetir ke rumah sakit tempat Samuel dirawat. Dia sudah lama menunggu hari ini. Dia selalu tidak mendapat kesempatan untuk mendekati Samuel, karena takut sikapnya yang tiba-tiba akan membuat Samuel tidak menyukainya. Kali ini, dia mengambil kesempatan dalam kesempitan di kala Samuel sedang sakit agar mempunyai alasan untuk bertemu.Cara dia menaklukkan pria itu memang sudah terasah.Dia mengetuk pintu, lalu masuk."Halo, Tuan Samuel!" sapa Starvy sambil memegang buket bunga lili dan tersenyum lebar.Bahkan ketika berbaring saja, pria ini tetap terlihat sangat tampan!Tatapan Samuel terlihat sangat dingin.Starvy memperkenalkan dirinya, dia berkata, "Aku Starvy, adik kandungnya Cintia.""Satu ayah, tapi beda ibu," tambah Samuel.Starvy merasa sedikit canggung. Lalu, dia dengan cepat menenangkan dirinya dengan berkata, "Begini, hari ini kakakku cukup sibuk. Jadi, dia secara khusus memintaku untuk datang menjenguk Tuan S
Baca selengkapnya
Bab 73 Berjanji akan Menjaganya
Starvy langsung membeku di tempat."Maaf, ya." Seketika tampang Starvy langsung berubah menyedihkan. Dengan matanya yang berkaca-kaca, dia berkata, "Aku tidak tahu kamu alergi dengan bunga lili, lain kali aku pasti akan lebih memperhatikan hal ini."Kata demi kata Samuel ucapkan, nada bicaranya juga terdengar sinis. Dia berkata, "Aku tidak alergi dengan bunga lili, aku alergi padamu. Lain kali jangan pernah muncul di hadapanku lagi."Wajah Starvy tiba-tiba menjadi pucat.Dia tidak memercayai apa yang barusan didengarnya?!Dari kecil sampai sekarang, dia tidak pernah dipermalukan oleh seorang pria hingga seperti ini.Pria mana pun pasti akan menyukai wanita lembut dan pemalu seperti dirinya ini ….Semua ini pasti karena Cintia!Pasti karena Cintia ada di sini, makanya Samuel sengaja berkata seperti itu.Dia berusaha keras untuk menahan batinnya yang hancur. Dengan matanya yang merah, dia mengambil buket lili itu, kemudian berlari meninggalkan ruangan.Cintia menatap punggung Starvy.Har
Baca selengkapnya
Bab 74 Apel Kupas Istimewa
Cintia masih tinggal di ruang Samuel.Masih ada masalah pekerjaan yang harus diselesaikan, Cintia lantas menyalakan komputer untuk mengurus pekerjaan sembari menemani Samuel.Terkadang saat benar-benar fokus menangani pekerjaan, Cintia juga tidak begitu mendengar apa yang Samuel katakan.Melihat kondisinya, Samuel biasanya tidak akan mengganggu Cintia.Sampai sedemikian pula sikapnya.Samuel mengambil apel di samping dan mulai mengupasnya.Saat Marcel secara tidak sengaja melewati pintu ruangan, dia pun melihat pemandangan yang ada di hadapannya dan terkejut dengan mulut ternganga!Sebenarnya siapa yang sakit di sini?!Marcel juga tidak tahu Bos bisa begitu baik hati, sopan, dan bermoral!Marcel meninggalkan ruangan itu dengan tergesa-gesa.Dia tidak berani mengganggu mereka bahkan setengah menit pun.Cintia terus menerus menyetujui beberapa dokumen permintaan perusahaan. Tanpa disadarinya, tiba-tiba terlihat sepiring apel yang telah dikupas di sebelah komputernya. Apel itu telah terpo
Baca selengkapnya
Bab 75 Mami Erik
“Jangan coba katakan kalau itu bukan apa-apa." Belum sempat Cintia menjawabnya, Samuel melanjutkan omongannya dengan nada yang tegas, “Aku punya hati, aku bisa merasakannya.”Maksudnya, jangan coba menipu Samuel.Cintia menatap Samuel dan terdiam untuk waktu yang cukup lama.Cintia lantas menjawab, "Aku pikir kamu tahu?”“Aku tidak tahu." Samuel tidak ingin berputar-putar.“Aku tidak lagi percaya akan cinta, aku pernah bilang dengan Tuan Samuel, aku juga menolak untuk mengejar cintamu." Cintia menurunkan pandangannya, tidak berani menatap Samuel langsung.Dia tidak ingin mengakui ataupun mengatakan ini ada hubungannya dengan Lily.Tidak terpikirkan pula oleh Cintia bahwa saat ini hanya ada mereka berdua, ada pun pihak ketiga tidak akan menjadi suatu masalah.“Maksud Nona Cintia, karena perasaanmu telah goyah untuk mengejarku, makanya kamu sengaja membuat jarak lagi di antara kita?" Samuel memastikan kembali.Cintia ragu sekejap, tetapi segera mengiyakannya.Siapa yang bilang bukan kare
Baca selengkapnya
Bab 76 Rencana Apa Lagi
Starvy langsung menoleh pada Cintia, pikiran wanita ini benar-benar tidak bisa ditebak.Dia mengira Cintia memanggilnya untuk membahas perihal dirinya yang pergi menemui Samuel kemarin. Starvy tidak percaya kalau Cintia tidak dapat membaca pikiran, dia bahkan tidak menyembunyikan ataupun mengakuinya.Namun lagi, Cintia memang tidak pernah mengungkitnya dan Cintia juga tidak mungkin merasa keberatan.Cintia tahu dengan sangat jelas kalau semua laki-laki akan berputar di sekitar Starvy. Memang sudah seperti itu sedari kecil.Sekarang Cintia ternyata membahas hal pekerjaan dengannya langsung, terutama setelah Cintia telah bersusah payah mengeluarkan Haris dan Gilang. Bukankah Cintia ingin bertanggung jawab atas produksi dan memastikan kemajuan produksi sendiri?! Cintia juga tahu kalau kedua orang itu adalah orang ayahnya dan tidak bisa benar-benar bekerja untuknya.Namun apa, Cintia justru menyerahkan tugas ini kepada Starvy, bukankah seperti ini justru telah membantu ayahnya pula. Kalau
Baca selengkapnya
Bab 77 Cari Aku atau Manajer Umum
Setelah begitu lama berhubungan dengan Cintia, mereka juga tidak berpikir kalau Cintia adalah orang yang bodoh seperti ini.Semua orang mulai berspekulasi dengan penuh kekalutan tentang isi pikiran Cintia. Cintia pun lanjut mengumumkan agenda rapat berikutnya, "Saya telah berada di Grup Galaksi selama lebih dari dua bulan sekarang. Dengan bantuan semua orang, khususnya adikku, Starvy, saya kini familiar dengan semua manajemen dan operasi perusahaan. Saya ingin berterima kasih terlebih dahulu kepada kalian.”Tak seorang pun bertepuk tangan kepada Cintia.Pun Starvy tidak.Walau Cintia memang sudah memberi Starvy kepuasan.Cintia dengan yakin berkata, "Karena aku telah memahami perusahaan, aku juga menyadari kalau ada beberapa aspek yang tidak masuk akal dalam perusahaan. Karena tidak masuk akal, maka harus kita perbaiki. Oleh karena itu, hari ini masih ada satu hal yang ingin kuumumkan bahwa Grup Galaksi perlu membuat beberapa penyesuaian jabatan terhadap karyawan, termasuk beberapa eks
Baca selengkapnya
Bab 78 Orang yang Tidak Tahu Terima Kasih
Starvy benar-benar ingin mati saja.Setelah bersusah payah membubarkan semua karyawan dan baru saja hendak pulang kerja, Handi langsung menghadangnya di kantor, menatap langsung pada Starvy dan melemparkan ponselnya di meja sambil berkata, "Starvy, aku sudah bersikap sebaik mungkin denganmu dan ayahmu. Aku selalu melakukan apa saja yang kalian ingin aku lakukan. Sekarang kalian malah mencopotku dengan sesuka hati dan tidak membicarakan hal ini dengan jelas padaku. Hari ini, aku tidak akan membiarkanmu lewat dari pintu ini!”Starvy juga kaget dengan sosok Handi saat ini.Starvy dengan segera meraih teleponnya dan ingin membuat panggilan darurat, tapi sebelum dia bisa menghidupkan layarnya, ponselnya sudah direbut terlebih dahulu oleh Handi.“Direktur Handi, tolong tenang dulu!" Starvy dengan tergesa-gesa mencoba menenangkan dia, “Tentang hal pencopotan jabatanmu ini aku benar-benar juga tidak tahu, aku tidak tahu mengapa Kakakku melakukannya. Aku juga tidak mendapatkan kabar apa pun dar
Baca selengkapnya
Bab 79 Pulang Dalam Tiga Hari
Marcel melaporkan tentang situasi baru-baru ini dari Grup Galaksi. Setelah selesai melaporkannya, Marcel tidak bisa menahan dirinya untuk tidak dengan sepenuh hati memuji-muji Cintia, "Bos Cintia memainkan permainan ini dengan sempurna. Saat awal-awal Bos Cintia pergi ke Grup Galaksi sendirian, saya selalu khawatir bahwa dia akan diusir keluar, tapi saya justru tidak menyangka kalau dia akan mengambil kekuasaan Grup Galaksi sepenuhnya dalam waktu hanya tiga atau empat bulan.”Mendengarkan hal itu, raut wajah Samuel tampak tenang, tidak sulit untuk melihat bahwa dia sedang dalam suasana hati yang gembira.“Kabar dari dalam, Handi sekarang sedang menyebarkan berita negatif tentang Jacob di mana-mana, seperti tidak tahu rasa terima kasih, bermuka dua, licik, dan sebagainya. Haris dan Gilang juga mempertimbangkan ulang. Reputasi Jacob sedang anjlok dan akan sedikit memengaruhi saham Grup Dijaya. Yang penting adalah tidak ada orang di Grup Galaksi yang percaya pada Jacob lagi. Kalau ingin m
Baca selengkapnya
Bab 80 Sandal Basah dan Handuk Putih
Baru saja pesan Cintia dikirim, dia langsung mendapatkan balasan, “Belum tidur.”Seolah-olah orang itu memang sedang menunggu pesan yang datang darinya.Cintia tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum.Dia bahkan bisa membayangkan ekspresi di wajah Samuel saat ini.Tidak akan ada terlalu banyak reaksi, tetapi seperti biasa Samuel akan mengangkat sudut bibirnya.“Sudah larut, kamu itu pasien, harus tidur dan bangun lebih awal,” balas Cintia.Setelah membalasnya, Cintia langsung menelepon Risno dan pergi ke rumah sakit.Entah sejak kapan dimulai, Cintia sepertinya sudah tidak bersikap kaku lagi dengan Samuel.Cintia sedang duduk di mobil melihat ke arah ponselnya yang belum mendapat pesan balasan.Samuel terkadang bisa menjadi orang yang sangat picik.Sesampainya di rumah sakit.Cintia mendorong pintu dengan sepelan mungkin untuk memasuki kamar pasien.Dia berjaga-jaga jika Samuel mendengarkan omongannya dan sudah tidur, Cintia tidak ingin mengganggu istirahatnya.Seisi kamar itu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
69
DMCA.com Protection Status