Jillian langsung menabrak tubuh Rangga, memeluk pria itu begitu pintu ruangan Callista tertutup rapat. Butuh beberapa detik hingga akhirnya Rangga membalas pelukan Jillian. Jillian mendongak, mencari netra Rangga yang pasti mengabarkan kerinduan tapi bukan hanya itu yang ia temukan—ada kesedihan mendalam yang terpancar juga di sana. “Kenapa?” Jillian bertanya karena semestinya pria itu bahagia akhirnya mereka bisa bertemu dan bukannya menunjukkan wajah muram.Rangga membawa Jillian duduk di sofa, satu tangannya masih merangkul pundak Jillian lalu menarik tubuh sintal itu memeluknya kembali. “Kayanya aku hanya menjadi beban kamu aja ya, Jill?” Jillian menjauhkan tubuhnya dari Rangga, menatap penuh tanya pada sang kekasih. “Beban apa? Kamu ngomong apa sih?” “Kamu tahu ‘kan kalau aku mencintai kamu?” Jillian mengangguk, menunggu Rangga mengutarakan apa sebenarnya yang ada da
Baca selengkapnya