Lahat ng Kabanata ng Istri Pengganti Untuk Calon Iparku: Kabanata 41 - Kabanata 50
98 Kabanata
41. Siapa Pemilik Suara Merdu.
Susana di rumah terasa sepi Abah dan Umi memilih tidur setelah menyiapkan acara untuk esok hari. Dan Eris tidur usai shalat isya.Berbeda dengan dirinya yang kesulitan untuk memejamkan mata. Hatinya yang gelisah membawanya untuk kembali dengan kenangan yang sudah berlalu."Astaghfirullahaladzim, kenapa aku mikir yang tidak penting." Memilih untuk melakukan shalat malam agar hatinya kembali tenang. Suara adzan subuh terdengar Pelangi sudah siap untuk ke masjid bersama dengan Eris yang kali ini terbangun tanpa harus di bangunkan.Sejak adanya Pelangi, Eris lebih manja pada Pelangi tidak mempermasalahkan hal itu karena ia sudah sangat menganggap Eris adalah adiknya."Pelangi, wanita ular itu tidak diajak ke masjid?" Eris menghentikan langkahnya saat berada di depan kamar Intan."Teh Intan tidak akan pergi. Kita tidak perlu bangunkan. Lagi pula kita tidak perlu mengajaknya karena teh Intan akan shalat di rumah. Ayok! Umi sama Abah sudah menunggu kita di masjid.""Dasar pemalas!""Bersih
Magbasa pa
42. Cerita Yang Usai
"Mas, kenapa?" Arman terkejut mendengar suara Langit yang tinggi."Nggak, nggak apa-apa. Lalu bagaimana dengan Pelangi sendiri apakah dia menerima ta'aruf ini? Bukankah kamu sendiri bilang jika Pelangi belum percaya resmi dengan mantan suaminya?" Langit bertanya dengan suara bergetar walau berusaha untuk menetralkannya namun suara itu tetap sama."Seperti yang sudah kukatakan Mas kalau teh Pelangi itu gampang-gampang susah tapi teh Pelangi Tidak mungkin mengambil keputusan dengan tergesa. Beliau selalu memikirkan langkah ke depannya terlebih saat ini beliau baru saja mengalami kegagalan dalam rumah tangganya tidak mungkin dengan mudah melupakan begitu saja. Tapi Pelangi menerima taaruf dari pria lain." Pengakuan dari Arman membuat hati Langit lega bahwa Pelangi menolak ta'aruf dari pria yang datang secara langsung dari Kairo meskipun berdarah Indonesia namun pria yang tidak di ketahui namanya menetap di sana. Sampai membuat Langit merasa ada sesuatu yang keras menghantam dadanya."As
Magbasa pa
43. Perginya Pelangi.
Waktu berjalan tanpa terasa dua bulan sudah rumah tangga Intan dengan Langit. Kehidupan yang di warnai dengan pertengkaran demi pertengkaran di antara mereka. Tidak jarang Langit memilih tidur di apartemen dan Intan di rumah mewah."Pulang juga kamu mas! Tiga hari kamu kemana aja? Kamu lupa jika kamu memiliki istri yang sedang hamil di rumah sendiri dan kamu memilih pergi dan tidur di apartemen tanpa merasa khawatir dengan kondisiku yang seperti ini." Intan mengikuti langkah Langit yang masuk ke dalam kamar."Intan sebaiknya kamu bereskan saja pakaian kamu. Aku akan mengantar kamu pulang ke rumah orang tuamu. Mungkin jika kamu di sana kamu tidak perlu khawatir dan kita tidak perlu bertengkar seperti ini terus. Semua demi kebaikan kamu tentunya Intan." "Kebaikan kata kamu mas? Kebaikan yang mana menurut kamu hah? Kamu pergi tiga hari dan tidur di apartemen tanpa sedikitpun memberikan kabar. Atau menanyakan bagaimana kondisiku di rumah dan sekarang tiba-tiba kamu pulang dan mengajakku
Magbasa pa
44. Kebenaran Tentang Intan.
"Mas kamu bilang tidak lama di luar kota, terus kenapa kamu bilang dalam waktu yang tidak menentu?""Intan menyelesaikan masalah tidak semudah membalikan telapak tangan dan aku membutuhkan proses ini dan memakan waktu yang lama bahkan mungkin sampai anak kamu lahir aku masih berada di luar kota. Demi menjaga kebaikan kamu dan keamanan untuk kamu dan juga anak kamu tentu bersama dengan Umi dan juga Abah adalah jalan yang terbaik untuk sementara waktu dengan begitu aku bisa fokus dengan pekerjaanku menyelesaikan masalah yang kamu sendiri sudah tahu penyebabnya.""Intan yang dikatakan oleh suami kamu adalah benar. Sebaiknya kamu di sini dengan begitu kami bisa mengawasi kamu, menjaga kamu dan merawat kamu setidaknya nanti kamu tidak kesepian karena ada kami dan–""Umi ngomong apaan sih! Istri itu selalu ikuti kemana pun suami pergi. Kenapa sekarang Umi bicara seperti itu seakan-akan tidak mengizinkan jika aku ikut bersama dengan mas Langit? Apa Umi tidak suka kalau aku bahagia bersama de
Magbasa pa
45. Orang Tua Kandung.
Setelah hari itu sikap Intan semakin menjadi rasa ingin tahu tentang orang tua kandungnya yang sangat dia rindukan. Berbekal alamat yang di miliki gegas Intan pergi tanpa sepengetahuannya orang tuanya. Penasaran tentang masa lalunya yang membawanya untuk pergi ke alamat yang ia dapatkan dari Umi di mana sepucuk surat di sampingnya saat di temukan oleh Abah dan Umi.Tiga jam perjalanan membuatnya lelah terlebih perutnya yang kini terlihat membuncit meski pengakuan berbeda pada Langit. Hal itu pula manjadi ketakutan dirinya, Pelangi yang berhasil ia singkirkan dan kini ketakutan kembali ia rasakan mengenai hamilnya yang terhitung dan besarnya perut membuat tanya orang lain terlebih Langit."Permisi mau tanya pak, tau alamat ini?" Intan memberikan secarik kertas pada seorang pria yang di jumpainya."Kalau boleh tau neng ini siapa? Soalnya sejak dulu tidak ada yang datang nyari dia,""Bapak tidak perlu tahu siapa saya. Yang pasti saya bukan orang jahat. Bapak bisa katakan apakah bapak tah
Magbasa pa
46. Penyesalan Langit
Umi beranjak dari tempat tidur membiarkan Intan untuk mencerna semua yang ia katakan. Kasih sayangnya tidak berubah pada putrinya meski bukan putri kandungnya."Istirahat nak, kita akan mencari tahu keluarga kandung kamu. Kamu bisa tanyakan apa yang terjadi pada mereka sehingga melepaskan putri Umi yang cantik ini. Satu yang harus kamu ingat sayang kami tidak akan hilang sampai napas kami ini meninggalkan raganya. Jaga selalu cucu Umi." Pintu kamar tertutup membuat tubuh Intan luruh ke lantai hatinya begitu sakit mendengar kenyataan yang baru saja ia dengar sema kecilnya yang bahagia hanyalah ilusi setelah mengetahui semuanya. Bahkan foto di hari di mana Umi dan Abah menemukan dirinya adalah bukti nyata begitu sayangnya mereka hingga saat ini."Apa yang terjadi saat aku lahir?" gumam Intan memperhatikan tubuhnya yang begitu kecil dan terlihat begitu banyak luka di tubuhnya. Menimbulkan tanya dalam hati ketika melihat kepalanya yang begitu kecil. Benarkan dirinya adalah anak yang tida
Magbasa pa
47. Perbaiki Semua
Langit mengangkat wajahnya di tatapnya sosok yang akhir-akhir ini berusaha untuk ia temui."Rizky? Masuk," Langit berdiri menyambut adiknya yang tidak biasanya datang ke kantornya.Kecanggungan terjadi di antara keduanya Langit yang menuduh Rizky berselingkuh dengan Pelangi. Dan Rizky yang tidak terima jika Pelangi di hianati meski dirinya tahu jika Pelangi adalah istri dari sang kakak.Meminta maaf tetapi ego menguasai hati sehingga diam dan mengabaikannya."Ehm, apa kabar dek?" entah kapan terakhir Langit memanggilnya dengan sebutan Dek. Setelah keributan terjadi di acara pesta ulang tahun ibunya hingga kini mereka baru di pertemukan kembali hanya berdua."Alhamdulillah, baik.""Ada apa? Nggak biasanya kamu datang ke kantor Abang?" Suasana sedikit mencair mereka saling memberikan perhatian meski terlihat sedikit aneh. Sebab perseteruan antara mereka benar-benar merubah segalanya."Ambil ini untuk menutupi kekurangannya," Rizky memberikan kartu berwarna hitam Langit tahu jika di dala
Magbasa pa
48. Kritisnya Umi Dan Abah.
"Mama, Maafkan aku tapi aku tidak bisa mengantar Mama untuk bertemu dengan Pelangi. Aku tidak tahu di mana Pelangi saat ini, dia pergi tanpa meninggalkan pesan untuk siapapun bahkan Umi dan Abah pun merahasiakan keberadaan Pelangi. Aku mohon sama mama untuk tidak mengusik Pelangi lagi, biarkan dia tenang dengan kesendiriannya di tempat yang baru mungkin akan membuat seorang Pelangi kembali seperti sebelumnya dan aku yakin dan sangat percaya jika Pelangi tidak akan pernah marah atau menyimpan dendam pada mama. Aku tahu siapa Pelangi yang sebenarnya, percayalah Pelangi hanya ingin mama bahagia, Pelangi hanya ingin melihat mama menerima bahwa takdir memang sudah seperti ini maka kita harus menjalaninya tetaplah semangat pada saat waktunya sudah tiba maka mama akan bertemu dengan Pelangi dan di saat itu jika dia masih sendiri itu artinya dia adalah jodohku dan aku akan menikahinya seperti yang Mama inginkan," Rizky memeluk tubuh Rosa.Antara bahagia dan sedih kini membaur dalam hatinya.
Magbasa pa
49. Meninggalnya Umi Dan Abah.
Melihat Pelangi dan Rizky keluar membuat Intan memicingkan kedua matanya mendekati dan perkata tanpa melihat kondisi Pelangi yang begitu shock."Kalian kenapa begitu? Apa yang terjadi di dalam? Apa kalian melakukan sesuatu sampai," Langit melihat situasi menarik tubuh Intan dan membawanya menjauh dari Pelangi dan juga Rizky."Intan diam lah dulu, kamu tidak perlu bersikap seperti itu. Kamu lihat bagaimana Pelangi dan juga Rizky yang baru saja keluar dan wajah mereka,""Aku tahu tanpa kamu memberitahukan Mas. Tapi yang ingin aku tahu ada apa? Kenapa mereka keluar dengan begitu khawatirnya dan lihat wajahnya? Dan keadaan mereka sepertinya tambah kritis sejak mereka berdua masuk." Sengit Intan. Menatap mereka dengan tajam terlebih perhatian kedua mertuanya dan juga dua pria yang sama-sama mencintai Pelangi. Mereka secara langsung memberikan perhatian lebih meski Langit berusaha untuk menutupinya namun Intan tahu bahwa Langit terus memperhatikan keadaan Pelangi.Hatinya benar-benar kecew
Magbasa pa
50. Berganti Kekuasaan.
Langit tidak lagi berdebat dengan Intan walau bagaimana pun mereka sedang berduka tidak mungkin Langit meladeni sikap Intan yang semakin manjadi.Acara tahlilan telah usai bukan selama tujuh hari tetapi setiap malam di pesantren dan panti akan bergabung untuk mendoakan orang tua kedua mereka. Umi dan Abah yang selalu menjadi tempat ternayman ke dua untuk anak pesantren dan menjadi orang tua yang tidak pernah di temui mereka sebelum walau di antara mereka pernah merasakan kasih sayang dari orang kandungnya tetapi mereka di buang di panti.Meski Pelangi tidak meminta tetapi hal itu adalah insiatif mereka sendiri dan berapa staff di pesantren yang selama ini membantu Umi dan Abah.Sepuluh hari sudah kepergian orang tuanya Pelangi masih tinggal di pesantren membantu pengurus lain yang kerepotan setelah meninggalnya Umi dan Abah."Assalamualaikum, ukhti Pelangi. Bisa bicara sebentar?" sapa wanita bergamis hitam dengan khimar warna senada."Wa'alaikumsalam, ukhti Anis,ada apa? Duduk sini,"
Magbasa pa
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status