Semua Bab Suamiku Dari Desa Ternyata Tuan Muda: Bab 21 - Bab 30
223 Bab
Staf Baru Rasa Direktur (Part 1)
“Leya, kamu sudah sampai di mana? Gerbang kos sebentar lagi akan ditutup,” tanya Ineke melalui sambungan telepon. “Sabar, Ke, aku masih di dalam taksi. Sekitar delapan sampai sepuluh menit lagi aku akan sampai,” ujar Catleya memakai ilmu kira-kira. “Katakan kepada drivernya untuk cari jalan pintas. Bu Husna hanya mengizinkan gerbang dibuka sampai jam sepuluh lewat lima menit,” kata Ineke. “Iya, kalau bisa aku akan request supaya taksi ini bisa terbang,” jawab Catleya sebal. Dia sendiri ingin lekas tiba di kos, mandi, dan berbaring di kasur yang empuk. Namun apalah dayanya bila ia harus terjebak kemacetan ibu kota. Apalagi busnya tadi sempat berhenti sebentar untuk mengganti ban yang bocor. Setelah melewati serangkaian rintangan kecil, Catleya akhirnya tiba di kos-kosan khusus karyawan wanita yang akan ditempatinya. Melihat Ineke berdiri di depan gerbang, Catleya pun tersenyum lebar. Dia segera memeluk temannya itu seolah-olah mereka sudah bertahun-tahun tidak berjumpa. “Dih, k
Baca selengkapnya
Staf Baru Rasa Direktur (Part 2)
“Ini meja kerjamu. Oh, ya, namaku Catleya, kamu bisa memanggilku Leya,” ucap Catleya sambil menunjukkan meja yang akan dipakai oleh Bintang.“Saya harus duduk di sini?” tanya Bintang bingung. Dia ingin mengatakan siapa dirinya kepada Catleya, tetapi perempuan itu malah sibuk ke sana ke mari, seolah tidak mau mendengarkan penjelasannya. “Iya, karena cuma meja ini yang kosong. Tolong nyalakan stabilizer dan komputernya, ya. Colokannya ada di kanan bawah,” ujar Catleya beranjak pergi. Tak berapa lama, Catleya kembali dengan membawa sebuah map tebal di tangannya. Tanpa basa-basi ia langsung meletakkan map itu di hadapan Bintang.“Ini job desk kamu. Kalau ada yang belum jelas, jangan sungkan untuk bertanya. Aku akan mengambil voucher dan faktur-faktur penjualan yang akan kita jurnal hari ini,” ujar Catleya kemudian bergerak secepat kilat.Melihat kelincahan Catleya yang tak mengenal lelah, diam-diam Bintang merasa kagum. Nampaknya perempuan ini adalah salah satu staf andalan di divisi ak
Baca selengkapnya
Siap Menerima Hukuman
Bagai tersambar petir di siang bolong, Catleya membeku di tempatnya berdiri. Baru saja dia merasakan berkah yang luar biasa, tetapi sekarang dia justru terancam dipecat dari Chandra Kirana Group. Bagaimana tidak, dia telah berbuat tidak sopan terhadap atasan, dan dengan lancangnya menyuruh seorang direktur untuk mengerjakan ini dan itu. Lebih parahnya lagi ia juga mencurigai Bintang sebagai seorang penipu. Sudah terbayang sanksi seperti apa yang akan ia peroleh nanti dari Bu Ambar. Namun yang membuat Catleya merasa heran kenapa bisa ada dua nama “Bintang” di hari yang sama? Mungkinkah ia yang terlalu ceroboh atau nasibnya saja yang sedang sial? Entahlah, yang jelas dia tidak menyangka akan tertimpa masalah sebesar ini. “S-saya minta maaf, Bu, saya benar-benar tidak tahu karena….““Sudah, Leya, kita bahas lagi nanti di ruangan saya. Sekarang saya akan mengajak Tuan Bintang ke ruangannya, dan kamu sekalian minta maaf,” ajak Bu Ambar.Dengan kepala tertunduk, Catleya terpaksa mengikuti
Baca selengkapnya
Keberuntungan Tak Terduga
“Makanlah sedikit, nanti kamu pingsan,” tegur Ineke melihat Catleya hanya berdiam diri memandangi ayam goreng di hadapannya. Bukannya menurut, Catleya malah membenamkan wajahnya di atas meja sembari memejamkan mata. Melihat sang sahabat terus bertingkah aneh, Ineke pun memukulkan sendoknya ke meja hingga Catleya berjengit kaget.“Ke, tolong jangan lampiaskan kemarahanmu pada benda yang tidak bersalah,” lirih Catleya mendongakkan kepala. “Aku cuma menyadarkan kamu, Leya. Tidak ada gunanya kamu puasa makan dan minum. Separah-parahnya kamu hanya akan mendapat SP2 dari Bu Ambar, mengingat pengabdianmu yang hampir enam tahun lamanya di Chandra Kirana Group,” ucap Ineke memberikan semangat. Dengan ekspresi haru, Catleya lantas meraih kedua telapak Ineke dan menggenggamnya erat-erat.“Apa menurutmu aku tidak akan dipecat, Ke?” tanya Catleya penuh harap.“Begini, jika Bu Ambar atau Tuan Bintang bersikeras memecatmu, kamu harus membela diri di hadapan mereka. Katakan bahwa kamu tidak sengaj
Baca selengkapnya
Marah Tanpa Sebab
“Ke, kita pindah saja,” bisik Catleya sembari menarik tangan Ineke agar menjauh dari restoran oriental tersebut.Ineke yang ditarik paksa oleh Catleya merasa terkejut, apalagi temannya itu berjalan dengan sangat cepat seperti dikejar maling. “Ada apa sih, Ley? Kamu berubah pikiran atau tidak suka menunya?”“Bukan, kita harus pergi dari sini. Nanti aku jelaskan.”Catleya terus melangkah hingga mereka tiba di area parkiran mall. Melihat mobil Ineke yang terpakir di sana, Catleya langsung menarik napas lega. Yang dia inginkan hanyalah lekas pergi dari tempat itu sebelum Meliana melihat dirinya. “Kita tidak jadi makan?” tanya Ineke penasaran.“Jadi, tapi di restoran lain. Di dalam mall tadi ada Meliana,” kata Catleya.“Meliana, adik tirimu? Dia bersama si Adrian?”“Tidak, dia sendirian,” jawab Catleya.“Lalu kenapa kamu ketakutan begitu, seperti orang habis melihat kuntilanak,” celetuk Ineke.“Karena aku tidak mau dia mengadu kepada Mama kalau aku ada di Jakarta.”Ineke pun menggaruk ke
Baca selengkapnya
Penyesalan Datang Terlambat
Wajah Catleya berubah tegang saat melihat orang yang paling ingin dihindarinya di seantero bumi. Siapa lagi kalau bukan Adrian, lelaki yang pertama kali memperkenalkan cinta sekaligus luka kepadanya. Entah kenapa mereka harus bertemu di restoran ini pada waktu yang tidak tepat.“Aku di sini atau tidak, itu bukan urusanmu,” ketus Catleya sembari meneruskan langkah kakinya ke tempat parkir. Tak disangka Adrian malah mengejar Catleya dari belakang. “Tunggu, Leya, aku ingin bicara denganmu.”“Tidak ada yang perlu kita bicarakan,” jawab Catleya enggan menoleh.Bukannya mundur, Adrian malah berlari lebih cepat dan menghadang Catleya dari depan. Rasanya Catleya ingin mendorong pria itu agar menyingkir darinya. Hanya saja setelah dipikir lagi, mungkin ia perlu melakukan sedikit negosiasi agar Adrian tidak mengadukannya kepada sang ibu tiri. Kalau Nyonya Nandini dan Meliana sampai tahu, bisa jadi sandiwara pernikahannya dengan Rajendra akan terbongkar. “Tolong beri aku waktu sebentar saja, L
Baca selengkapnya
Calon Asisten
Dengan wajah panik, Nyonya Nandini langsung menelepon Adrian untuk menghubungi calon suami Meliana itu. Namun alih-alih bisa dihubungi, nomer Adrian malah berada di luar jangkauan. Merasa geram sekaligus panik, Nyonya Nandini akhirnya memilih untuk melajukan kendaraan roda empatnya menuju ke rumah sakit terdekat. Sungguh dia tidak menyangka bila putri kesayangannya sampai merahasiakan hal sepenting ini. Untung saja Adrian mau bertanggung jawab, jika tidak entah mau ditaruh di mana mukanya. Pastilah ia akan dihina habis-habisan oleh Catleya, teman-teman arisannya, dan juga para tetangga di sekitar kompleks perumahan.Dalam perjalanan, Meliana masih merintih dan pendarahannya belum berhenti juga. Nyonya Nandini pun mempercepat laju mobilnya hingga tiba di rumah sakit. Lekas saja dia berlari ke ruang IGD agar Meliana mendapatkan pertolongan.“Suster, tolong bantu putri saya. Dia mengalami pendarahan,” teriak Nyonya Nandini. Dua orang perawat yang bertugas segera membawa Meliana dengan
Baca selengkapnya
Sekretaris CEO
Begitu tiba di kos, Catleya membersihkan diri kemudian berbaring telentang di atas kasur. Entah mengapa hari pertamanya bekerja terasa sangat berat. Dimulai dari kesalahannya mengenali direktur sebagai staf, berlanjut kepada Rajendra yang ngambek tanpa sebab, hingga pertemuannya dengan Adrian yang tidak terduga. Sungguh semua itu begitu menguras energi, bukan hanya secara fisik melainkan juga mental.Saking lelahnya, Catleya langsung terlelap dan baru bangun pada pukul setengah tujuh pagi. Itu pun lantaran ia mendengar suara alarm dari ponselnya yang berulang kali berbunyi. Bila tidak, mungkin ia akan bangun terlambat dan terkena sanksi pemotongan gaji. “Leya, kenapa belum keluar dari kamar? Kamu bolos kerja?” ketuk Ineke dari luar.Mendengar suara Ineke, Catleya buru-buru menyisir rambut serasa menyambar tas miliknya. Ineke pun mengernyitkan dahi tatkala melihat penampilan Catleya. Perempuan itu hanya memakai kemeja dan celana hitam dengan make up ala kadarnya.“Aku bangun kesiangan
Baca selengkapnya
Pindah Dadakan
"Se-sekretaris CEO?"Sepintas, Catleya merasa ada yang salah dengan indera pendengarannya. Sangat mustahil bila dia mendadak dipilih menjadi sekretaris CEO, sedangkan latar belakang pendidikannya di bidang akuntansi. Mungkinkah CEO yang baru ini kurang pengalaman sehingga sembarang saja memilih sekretaris? Padahal di perusahaan ada banyak kandidat yang berpotensi untuk posisi tersebut. Jika dia dipaksa menjadi sekretaris, bisa-bisa pekerjaannya malah berantakan. Sungguh memikirkan hal itu saja membuat perut Catleya terasa mulas. "Apa ada yang salah?" Bu Ambar merasa heran dengan sikap Catleya yang melamun sejak tadi. "Mohon maaf, Bu, saya rasa ada yang salah di sini. Ibu tahu latar belakang pendidikan dan pekerjaan saya adalah akuntan. Terlalu jauh bila tiba-tiba saya diangkat menjadi sekretaris," protes Catleya. Ia masih tidak habis pikir dengan keputusan sepihak yang diambil oleh CEO perusahaan. "Tidak ada yang salah, Catleya. CEO sendiri yang meminta seperti itu dan keputusannya
Baca selengkapnya
Guru yang Galak
Saya dipindahtugaskan sebagai sekretaris CEO. Ini hari pertama saya bekerja, makanya saya membawa banyak barang," jawab Catleya menjelaskan secara singkat. Namun posisi wajahnya setengah menunduk agar tidak bertatapan langsung dengan Bintang. Bagaimanapun Catleya masih merasa bersalah setiap kali mengingat sikapnya yang keterlaluan kepada sang direktur. "Sekretaris CEO?"Reaksi Bintang kurang lebih sama dengan reaksi Catleya sendiri ketika pertama kali mendengar pemindahan posisi kerja. Terkejut hingga nyaris tidak percaya."Betul, Tuan."Bintang memundurkan wajah dan mengusap dahinya sekilas. Bagaimana bisa dia tidak tahu menahu mengenai hal sepenting ini? Dan siapa yang berani memindahkan Catleya tanpa minta izin terlebih dahulu kepadanya selaku pimpinan divisi?"Siapa yang memintamu pindah secara sepihak? Aku belum mendengar apa-apa mengenai ini,” tanya Bintang dengan suara meninggi. "Bu Ambar mengatakan bahwa ini keputusan langsung dari CEO dan Bu Ambar juga yang menyuruh saya k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
23
DMCA.com Protection Status