Semua Bab Diduakan Suami Dipinang Hot Duda: Bab 41 - Bab 47
47 Bab
Saat Mila Tahu Fakta
Kebahagiaan membuncah dalam dada Zayn saat tahu istrinya hamil. Pernikahan mereka baru seumur jagung dan sekarang Mila sudah diberi kepercayaan untuk mengandung buah cinta mereka. Hati siapa yang tidak akan senang dengan kabar seperti ini.Nyonya Diva bahkan merasa beruntung belum sempat bicara macam-macam pada Mila tadi. Mendengar istri dari anaknya mengandung jelas ia ikut bahagia. Mungkin jika belum tahu soal kebusukan Livia yang ada Mila yang akan disudutkan nantinya.“Mami dengar, aku akan punya anak lagi.” Mata Zayn berbinar, terlihat ia begitu bahagia.“Apa iya itu anakmu?”Senyum di wajah Zayn luntur seketika, “Lebih baik Mami pulang, tidak usah di sini,” usirnya.Mood Zayn langsung hancur karena perkataan sang ibu. Jelas Zayn marah karena ia tahu betul istrinya seperti apa. Tidak akan mungkin tidur dengan lelaki lain, selama ini bahkan Mila selalu ada di bawah pantauan sang suami.Tanpa memperdulikan keberadaan ibunya, Zayn masuk ke dalam ruangan. Terlihat Mila sudah sadar, w
Baca selengkapnya
Jatuhnya Talak
Perkataan Livia terngiang di telinga Mila. Perasaannya campur aduk, ia tidak akan mungkin bisa menyangkal fakta apalagi setelah tadi Livia memperlihatkan foto pernikahannya dengan Zayn karena Mila sempat tidak percaya namun Mila sendiri tidak mengatakan kalau dirinya juga istrinya Zayn, ia hanya diam tanpa kata.Satu hari Mila masih diam, mencerna semuanya. Ia tidak bisa langsung bicara karena ingin mendinginkan kepalanya tapi kenyataannya itu tidak berdampak apa-apa karena tetap saja hatinya sakit.Siapa yang tidak akan sakit dan terluka jika dibohongi seperti ini. Apalagi Mila yang awalnya menolak rasanya pada Zayn, kini sudah mengakui malah diterpa badai sebesar ini dalam pernikahan mereka yang baru saja seumur jagung.“Sayang, kenapa menyuruhku cepat pulang? Apa ada yang sakit, atau mau sesuatu?” tanya Zayn yang baru saja datang.Hati Mila langsung perih, sebisa mungkin ia menahan air mata yang akan tumpah. Baru saja beberapa hari merasakan kebahagiaan sekarang ia malah terluka se
Baca selengkapnya
Sebuah Kesempatan
Dengan amarah yang masih membuncah Zayn kembali. Ia tidak akan tenang jika meninggalkan istrinya terlalu lama. Apalagi dalam keadaan mereka sedang bersitegang begini.Zayn ingin menjelaskan semuanya pada Mila. Siap mengakui kesalahannya yang diam-diam menikahi Mila saat statusnya masih menjadi suami orang.Satu hal yang paling Zayn khawatirkan adalah kondisi Mila yang saat ini sedang mengandung. Jangan sampai terjadi hal buruk, apalagi ingat pesan dokter jika Mila tidak boleh sampai kelelahan apalagi stres dan masalah yang ada sudah pasti akan membuat Mila kepikiran. Bohong kalau tidak."Papa dari mana, kenapa malam baru pulang?" tanya Davin."Papa ada pekerjaan di luar. Ibu kalian sudah tidur?"Devan mengangguk, "Baru saja ibu tidur, Pa.""Lalu kenapa kalian belum tidur?""Menunggu Papa pulang. Tante Nita juga sudah kembali ke rumahnya satu jam lalu," jelas Davin."Maafkan papa. Pergilah kalian istirahat, besok harus sekolah bukan."Zayn masih berdiri di ruang tengah sampai anak-anak
Baca selengkapnya
Kembali Bersama
Mata Mila terbelalak saat tahu ternyata yang mengirimkan pesan adalah ibu mertuanya, ibunya Zayn.Ingin menolak tapi Mila merasa tidak enak apalagi nyonya Diva mengatakan jika ia saat ini sedang di jalan menuju tempat Mila. Jika sampai Mila menolak untuk bertemu bukankah tidak sopan, apalagi pada orang tua.[Bisa, Bu. Nanti saya akan temui ibu.] pesan balasan dari Mila yang baru saja dikirim.Mila ingin masalah segera selesai tapi saat ini ia merasa masih bingung, takut salah mengambil keputusan. Masalahnya kondisi sekarang sedang hamil, Mila tidak mau untuk kedua kalinya ia melihat anaknya lahir dan kehilangan kasih sayang ayahnya.Mungkin untuk memaafkan memang sulit tapi setidaknya Mila masih mencoba untuk menerima karena orang tidak luput dari dosa. Kalau memang Zayn sudah tidak ada hubungan dengan Livia, maka tidak ada alasan Mila lagi untuk menghindar apalagi pergi.[Jangan kemana-mana, tetap tinggal di rumahmu. Saya yang akan ke sana.]Nyonya Diva tidak mau terjadi sesuatu pada
Baca selengkapnya
Bapak Rumah Tangga
"Boleh 'kan aku tidur di sini?" tanya Zayn sedikit ragu.Sebelumnya ia tidur di bawah demi membiarkan istrinya nyaman.Mila tidak menjawab tapi ia menggeser tubuhnya memberikan ruang lebih untuk Zayn.Lelaki itu mengulum senyum melihat tingkah sang istri, meski belum seperti biasa lagi tingkahnya tapi setidaknya Mila sudah sedikit luluh.Dengan hati yang plong, Zayn naik ke atas kasur, berbaring di sebelah Mila yang sudah lebih dulu memejamkan mata."Apa aku juga harus minta izin untuk memeluknya?" batin Zayn frustasi.Tangannya sudah gatal, ingin sekali ia menggeser tubuhnya mendekat untuk bisa mendekap tubuh sang istri. Ia sangat merindukan hangatnya tubuh Mila dan wangi tubuh wanita itu.Saat ini hanya bisa memandang punggung Mila, tapi itu saja sudah membuatnya senang karena Mila menerima maaf Zayn.Jika urusan perceraian bisa diselesaikan satu hari, sudah dari kemarin ia melakukannya. Tapi sayang, Zayn harus harus bisa mengikuti proses yang berjalan seperti semestinya.Satu jam b
Baca selengkapnya
Mereka Dapat Karma
Livia resah karena Tito tidak bisa dihubungi padahal mereka sudah memiliki kesepakatan yang belum usai. Livia menggantungkan harapannya pada Tito karena dirinya sudah tidak bisa melakukan apa-apa karena jika selangkah lagi Livia maju Zayn yang akan langsung memberikan pelajaran.Jelas saja Tito tidak bisa dihubungi karena ia sudah mendapakan pelajaran dan tidak akan pernah berani lagi memperlihatkan batang hidungnya. Tito sudah kembali ke kampung halaman orang tuanya. Anak buah Zayn sudah menangani Tito yang diduga akan berencana untuk membuat onar lagi, jadi harus antisipasi sebelum ada hal-hal buruk terjadi."Bagaimana ini?""Tidak ada harapan lagi, untukmu, Vi. Kau memang ceroboh, kita kehilangan semua harta yang seharusnya ada di tangan.""Bukannya membantu memecahkan masalah mama malah memojokkan aku, ini semua juga ide mama. Jadi kita sama-sama salah, Ma." Livia tidak mau kalah."Kalau Zayn masih mengincarmu, Mama tidak mau ikut campur." Wanita paruh baya itu meninggalkan Livia
Baca selengkapnya
Happy Ending
Waktu bergulir begitu cepat. Usia kehamilan Mila kini memasuki bulannya, tinggal menghitung hari sampai bayi yang dikandungnya lahir ke dunia.Seluruh keluarga Hartanto jelas sangat bahagia menantikan kehadiran bayi yang sudah lama dinantikan. Tanpa mereka tahu jika sebenarnya sebelum bayi itu lahir, Zayn sudah menjadi seorang ayah untuk dua anak kembarnya. Sebuah takdir yang tidak pernah disangka oleh siapapun termasuk Zayn sendiri.Nyonya Diva bahkan kini sudah tinggal di rumah sebelah. Bukan lagi disewa tapi dibeli dan sudah direnovasi. Nyonya Diva tidak mau berjauhan dari menantu dan juga cucunya.Livia dan juga Tito tidak pernah muncul lagi. Mereka tidak akan menang jika melawan Zayn jadi lebih memilih mundur daripada dibuat babak belur lebih parah.“Kamu belum makan juga, Mila?”Mila tersenyum lebar, “Sebentar lagi, Mam. Masih kenyang.”“Ini sudah jam makan siang, bahkan lewat lima menit. Jangan sepelekan makan.”“Iya, Mam. Sebentar lagi, aku mau selesaikan ini dulu.” Mila tenga
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status