All Chapters of Terjerat Pesona Mafia Psikopat : Chapter 21 - Chapter 30
51 Chapters
Hukuman
Tawanan CM Psikopat Bab:21Ketika mobil Roll royce milik Arthur memasuki garasi kediamannya. Arthur langsung menyeret lengan livy memasuki mansion. Bahkan dia tak memperdulikan pertanyaan yang dilontarkan oleh Archie kepadanya." Fack!" Archie mengumpat dengan tangannya mengepal kuat,dibalik itu juga dia merasa takut,jika livy mengatakan tentang siapa orang yang sudah membantunya kabur dari mansion."Aku harus mengancamnya untuk menutup mulutnya!" Desis Archie.Livy terus diseret ke atas,ke kamar pribadi Arthur yang tak ada siapapun orang yang pernah dibawa masuk ke dalam kamarnya. Livy ketakutan, kepalanya menggeleng kuat seraya meronta."Arthur, maafkan aku," cicitnya dengan terus berusaha melepaskan diri.Arthur tak mendengarkan permohonannya,dia membuka pintu kamar tersebut lalu kembali menyeret livy masuk ke dalam kamar dan terus menyeretnya hingga masuk kedalam kamar mandi.Arthur memasukkan livy dengan paksa ke dalam bathtub. Kemudian dia mengambil shower dan menyemprotkan air
Read more
Hukuman Berlanjut
Tawanan CM Psikopat Bab:22Arthur mengambil alat cambuk dan menyapukan ujung cambuk itu pada tubuh livy. Air mata livy berderai dengan tubuhnya yang bergetar hebat karena rasa takut melandanya."Arthur,jangan.." mohon nya dengan terisak."Hukumanmu belum berakhir,livy," ucap Arthur dengan menyapukan ujung cambuk itu dari mulai gunung kembar livy,turun ke perut, turun lagi kebagian intim livy dan semakin turun ke kaki. Kemudian naik lagi dan melewati tempat yang sama.Tubuh livy bergerak kesana-kemari karena rasa geli yang bercampur rasa aneh dari ujung cambukan itu.Namun,detik berikutnya dia melayangkan cambukan itu pada puncak ranum livy, sehingga livy berteriak karena sakit yang dihasilkan oleh cambukan tersebut."Aah…sakit, Arthur.." rintih livy dengan menggerakkan kepalanya.Namun, Arthur tak mendengarkan rintihan livy,dia terus melayangkan cambukan ke buah dada livy dan juga perut rata livy.Livy berusaha menarik-narik borgol, tetapi usahanya itu tidak membuahkan hasil. Arthur k
Read more
Membobol Brankas
Tawanan CM Psikopat Bab:23Arthur dan Bryan bergerak ke sebuah mansion yang berada di pedalaman kota Harpers Ferry,West Virginia serta beberapa anak buahnya. Setelah mendapatkan informasi dari putri tuan Stewart. Mansion kedua milik tuan Stewart yang tak diketahui oleh khalayak umum."Kita harus bergerak dengan sangat rapi," ujar Arthur dengan menggelengkan kepalanya memberi kode kepada anak buahnya untuk segera masuk kedalam mansion yang memiliki penjagaan ketat.Arthur, Bryan serta anak buahnya memakai pakaian serba hitam dan penutup kepala yang hanya menampakkan matanya saja supaya perbuatan mereka tidak diketahui oleh siapapun.Mereka bergerak mengendap-endap,membagi dua tim untuk masuk melalui pintu samping dan belakang."Arthur," panggil Bryan dengan sedikit berbisik.Arthur menoleh lalu menganggukkan kepalanya, ketika Bryan merusak cctv di bagian taman.Mereka berdua bergegas masuk, melewati paviliun bunga dan naik tangga yang menuju ke balkon lantai dua. Tentunya tidak ada pen
Read more
Berhasil
Terjerat PM Psikopat Bab:24Arthur kembali memutar kunci dan di menit kelima belas putaran itu masuk ke dalam lubang yang ada di balik brankas.Klik"Yes," ujar Arthur sembari menyeka keringatnya yang ada di dahi, perjuangannya akhirnya berhasil.Bryan kembali mendekat ke arah Arthur,,"Apa kau bisa membukanya?" tanya Bryan."Belum,lihat masih ada tombol yang harus kita buka," tunjuk Arthur,lalu meletakkan satu plastik khusus untuk mengetahui angka berapa saja yang ditekan tuan Stewart. Lalu dia mengarahkan satu senter khusus ke arah plastik itu.Dari plastik khusus itu, Arthur langsung menekan tombol dan detik kemudian,mesin brankas itu berputar dengan sendirinya.KlikArthur membuka brankas tersebut. Bryan membelalakkan matanya dengan mulut yang menganga."Sialan!" Gerutu Bryan."Sudah kuduga," sahut Arthur, sehingga Bryan mengerutkan keningnya."Apa maksudmu?" tanya Bryan tidak mengerti."Tua Bangka itu memakai tanggal lahir Andera," ucap Arthur."Apa?" Bryan sontak menggelengkan ke
Read more
Bab:25
Terjerat PM Psikopat Bab:25Tuan Stewart meradang, ketika dia mendengar kabar dari penjaga bahwa sekelompok perampok telah membobol brankas yang berisikan harta karun miliknya sendiri."Arrrgg…bangsat!!Tuan Stewart memukuli semua anak buahnya yang dia tempatkan di mansion untuk menjaga kediamannya. Malah dengan mudahnya sekelompok pencuri membawa semua harta kekayaannya."Kalian semua tidak berguna!" Pekiknya.Bugh!Bugh!Bugh!Tuan Stewart terus memukuli semua anak buahnya dengan membabi buta, menumpahkan semua kemarahannya di sana. Anak buahnya tidak ada yang berani melawan karena tahu bagaimana kuasanya tuan Stewart.Hah..hah!" Tuan Stewart mengatur nafasnya sendiri seraya menjatuhkan bokongnya di kursi, meraup wajahnya dengan kasar."Siapa kau?" Gumamnya sembari mengepalkan tangannya erat dengan rahang yang menegas."Tuan, mereka membawa Nyonya Flor," lapor salah satu penjaganya dengan takut.Tuan Stewart terkejut,dia bangun dari duduknya, rahangnya mengeras seraya mengepalkan t
Read more
Keanehan Dari Livy
Tawanan CM Psikopat Bab:26."Siapa yang menyuruhmu pergi?" tanya pria itu, masih dengan suara serak yang mampu membuat livy kembali memejamkan matanya.Kepala livy menggeleng dengan susah payah, ketika berada dalam dekapan pria itu. Bahkan sepertinya, Arthur memang tidak akan membiarkannya.Diam-diam Arthur menggulung senyumannya. Entah kenapa,hal sederhana seperti tadi benar-benar memperbaiki moodnya di pagi hari.Arthur melepaskan pelukannya,lalu menunduk dan memperhatikan livy yang tidak berani menunjukkan wajahnya. Dia tahu, pasti livy malu."Tatap aku," ucap Arthur,dan detik kemudian livy mendongak ke atas dengan bola matanya yang terlihat sangat menggemaskan.Arthur menggeram, melihat ekspresi manis livy,bola matanya yang bulat dan bibirnya yang sedikit mengerut. Seperti seorang anak yang baru saja mengaku bersalah."Shit!" umpat Arthur dengan geraman tertahan,detik kemudian dia langsung merampas bibir mungil itu dan melumatnya sampai habis. Tidak peduli jika mereka baru saja ba
Read more
Bab:27
Tawanan CM Psikopat Bab:27.Livy terdiam membeku, ketika Diana menanyakan tentang siapa yang sudah menghamilinya. Padahal dia tidak tahu, apakah dia saat ini tengah hamil?Livy merasa itu tidak mungkin, karena kemarin malam dia datang bulan, terdapat darah di bagian intimnya. Livy menggelengkan kepalanya dengan mimik wajahnya yang semakin pucat," Tidak! Itu tidak mungkin," gumamnya seraya menggelengkan kepalanya."Apa kamu yakin?" tanya Diana yang masih keukeuh.Livy tidak menjawab, tatapan matanya saat ini terlihat kosong. Namun air matanya mengalir di pelupuk matanya.Bangkit dari duduknya sembari mengusap air matanya."Maafkan aku Diana,aku harus pulang," ucapnya yang langsung pergi begitu saja. Tak menghiraukan seruan dari Diana yang masih menuntut jawaban.Livy keluar dari gedung D' Fantazio melalui pintu belakang, tempat pembuangan sampah. Dia tak ingin pulang bersama anak buah Arthur yang sudah menunggunya di depan gedung D'Fantazio. "Ya tuhan,jika benar aku hamil. Apa yang ha
Read more
Bab:28
Tawanan CM Psikopat Bab:28Arthur berjalan menghampirinya dengan rahangnya yang mengeras, giginya bergemeretak seiring detak jantungnya yang berdebar kencang.Plak!Tanpa berkata-kata, Arthur melayangkan tamparan ke wajah livy. Matanya menyipit dengan tangan yang mengepal erat."Sudah kukatakan, jangan coba-coba kau pergi tanpa sepengetahuanku!" desisnya.Lalu matanya menatap Virgo yang saat itu terlihat marah kepadanya, karena telah memukul livy di depannya. Bahkan selama berhubungan dengan livy, Virgo tak pernah menyentuhnya ataupun berkata kasar kepadanya. Dan siapa pria ini? Beraninya dia menampar kekasihnya?"Hei!" Tunjuk Virgo. Namun terhenti dan meringis, ketika Arthur memelintir jari tangannya."Arg…!Virgo memekik, ketika tangannya di pelintir dengan kuat. Tak hanya itu saja, Arthur melayangkan tendangan di perut Virgo sehingga membuatnya terpental ke tanah."Arthur! Aku mohon, jangan sakiti dia," mohon livy dengan mengatupkan tangannya.Entah kenapa melihat livy memohon untu
Read more
Bab:29
Tawanan CM Psikopat Bab:29."Bagaimana kau bisa hamil,livy? Kau hamil dengan pria yang tadi kau temui?" tuding Arthur, membuat ulu hati livy terasa nyeri.Livy mendongakkan kepalanya dengan air mata yang mengalir deras." Kenapa kamu berkata seperti itu padaku? Sudah jelas aku hamil karena mu,ini adalah anak kamu!" tukas livy menaikkan nada bicaranya.Arthur memicingkan bibirnya sembari menatap remeh ke arah livy. "Aku tidak yakin itu adalah anakku,ha! Apalagi kau baru saja bertemu dengan pria lain!" desis Arthur memicingkan bibirnya.Air mata livy semakin berderai, bangkit dari terpuruknya dan berjalan mendekati Arthur."Kamu tahu sendiri, Arthur. Kamu lah yang pertama untukku," ucap livy dengan nada bergetar."Lalu kenapa kau baru hamil sekarang,bukan minggu-minggu sebelumnya? Kau jangan coba menipuku!" tuding Arthur yang tetap tidak mempercayainya."Aku tidak menipumu,lagi pula. Aku pun tak menyadari perubahan dalam tubuhku, karena aku tidak merasakan mual," ucap livy.Memang livy
Read more
Bab:30
Tawanan CM Psikopat Bab:30Arthur menatap livy dengan tatapan mengerikan. Namun gadis itu terlihat tidak takut, entah apa yang membuat keberaniannya mencuat. Apa karena dia akan menjadi seorang ibu?"Kalau begitu lakukan saja!!""Kematianmu hanya berada di tanganku,tapi bukan hari ini karena kau belum merasakan luka lebih dalam yang aku ciptakan untukmu.." tandasnya.Jarak mereka hanya beberapa senti saja, hingga Arthur bisa melihat dengan jelas sirat mata kesakitan dari gadis itu."Aku sudah tidak sanggup lagi, Arthur.." katanya lirih."Karena sebentar lagi aku juga akan mati tanpa kau tahu.." lanjutnya pelan dalam tangisan yang kian menyakitkan.Arthur mengerutkan keningnya dalam pancaran bola mata yang tidak tahu,apa maksud dari pembicaraan gadis itu. Tapi yang jelas bisa Arthur rasakan bahwa livy sudah benar-benar menyerah.SREEKK "Livy jangan!" Teriak Bryan, termasuk semua orang menjerit terkejut begitu juga dengan Archie.Livy menarik sebuah senjata dari balik ikat pinggang Art
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status