All Chapters of Terjerat Pesona Mafia Psikopat : Chapter 31 - Chapter 40
51 Chapters
Bab:31
Tawanan CM Psikopat Bab:31Perhatian Arthur.Tembakan tersebut meleset melalui lemari kaca yang berada di belakang livy pecah dan berserakan di atas lantai. Arthur menarik tangan livy diwaktu yang tepat,pria itu mendekap erat tubuh livy hingga berguling ke samping.Bisa Arthur rasakan betapa bergetar nya badan livy dengan raut muka yang begitu syok. Jika saja Arthur terlambat menarik tangan livy sudah pasti sekarang peluru itu menembus jantungnya.Bryan yang melihat senjata tersebut tergeletak di atas lantai pun segera diamankan, karena tidak ingin orang lain menggunakannya secara sembarangan. Ini bukan senjata mainan melainkan senjata yang paling mematikan di dunia."Kau aman bersamaku,Livy," bisik Arthur semakin erat memeluk tubuh livy. Tapi gadis itu seperti masih terlihat sangat syok. Terbukti dari kediamannya."Jangan melakukan hal itu lagi di depanku,aku tidak bisa melihatmu seperti itu..""Livy?"Tubuh livy tidak merespon dan saat berada di dekapan pria itu pun,livy sama sekali
Read more
Bab:32
Tawanan CM Psikopat Bab:32"Suster tolong bawa nona livy masuk ke dalam ruang rawat,aku akan memeriksanya," ucapnya pada suster."Baik, dokter.." lalu brankar tersebut didorong dan dibawa masuk kedalam ruangan VVIP yang telah disiapkan.Setelah livy dipindahkan di brankar utama yang berada di ruang rawat tersebut, barulah Dokter Selena memeriksa tubuh livy secara menyeluruh. Dokter cantik itu juga memerintahkan suster untuk mengambil sampel darah yang nantinya digunakan untuk di tes di laboratorium.Sementara itu di depan ruangan rawat terdapat Arthur dan juga Bryan. Kedua pria itu memandang ke dalam kaca jendela. Tatapan Arthur tidak lepas pada livy yang sedang terbaring tidak sadarkan diri.Dokter Selena sempat menoleh ke belakang dan melemparkan senyuman kepada Arthur. Namun Arthur terlihat tidak menghiraukannya, matanya masih terus menatap livy dengan tatapan sendu. Terdapat penyesalan yang besar di matanya itu.Raut wajah dokter Selena berubah menjadi tatapan datar ketika melihat
Read more
Bab:33
Tawanan CM Psikopat Bab:33Perubahan Sikap Arthur.Arthur terbangun dari mimpinya dengan peluh bercucuran di dahinya. Dia seperti baru saja melihat hantu, wajahnya pucat disertai nafas yang memburu. Mimpi mengerikan itu selalu saja menghantuinya.Arthur mengusap wajahnya dengan kasar seraya mengatur nafasnya. Dia menoleh ke samping melihat wajah tenang livy yang masih saja enggan untuk membuka matanya.Tangan Arthur terulur,lalu meletakkan tangannya di atas perut livy yang saat ini terdapat darah dagingnya sendiri. Matanya menatap lekat ke arah perut livy,lalu menyingkap baju livy sehingga menampilkan perutnya yang masih rata.Tangan Arthur mengelus lembut permukaan perut livy sembari terus menatapnya lekat dengan tatapan datar, tetapi tangannya terus bergerak mengelus perut ramping itu."Bayiku," gumamnya.Tok..tok..tok..Suara ketukan pintu dari luar mengalihkan atensi Arthur,dia turun dari ranjang lalu kembali menutup perut livy dan menyelimutinya. Setelah itu dia berjalan ke arah
Read more
Bab:34
Tawanan CM Psikopat Bab:34Kecurigaan Arthur Pada Archie.Archie terkejut ketika tiba-tiba saja Arthur berada di belakangnya. Dia dengan cepat menyembunyikan botol kecil itu di belakang punggungnya,lalu tangannya perlahan masuk ke dalam kantong celananya menyimpan kembali botol kecil tersebut."Apa yang sedang kau lakukan disini, Archie?" Tanya Arthur memicingkan matanya."Tidak apa-apa,aku hanya ingin melihat kondisinya saja," jawab Archie dengan santai. Dia memang sangat pandai menutupi perbuatannya, bahkan terkadang dia seperti mempunyai seribu wajah yang sulit orang prediksi."Apa kau merasa yakin, Arthur. Kalau janin yang dikandungnya adalah anakmu?" Tanya Archie berupaya mengalihkan perhatian Arthur karena sepertinya Arthur terlihat mencurigainya."Tentu saja aku percaya, karena selama ini akulah yang pertama dan juga selalu bersamanya," jawab Arthur dengan tetap wajah yang mengintai Archie."Lalu bagaimana dengan mantan kekasihnya? Aku sudah menyelidiki identitas nya dan ternya
Read more
Bab:35
Tawanan CM Psikopat Bab:35Malam harinya, seorang suster yang diperintahkan Arthur untuk menjaganya terkejut ketika melihat pergerakan dari livy,dia bergegas menghampirinya."Nona?" Ujar suster tersebut yang langsung menghampirinya begitu melihat pergerakan livy yang mulai sadarkan diri."Syukurlah,anda sudah siuman nona," ujarnya."Aku dimana?" Tanyanya merasakan pusing dikepalanya."Anda di rumah sakit,Nona. Tuan Arthur yang membawa anda kemari," jelasnya pelan."Akhh…" Livy memegang kepalanya ketika berusaha untuk bersandar di kepala brankar."Mari saya bantu,Nona. Anda jangan terlalu banyak bergerak karena kondisi anda masih lemah..""BAYIKU!" Teriak livy secara refleks."Bagaimana dengan bayiku? Dia baik-baik saja kan?" Tanyanya histeris mengusap-usap perutnya sendiri."Nona tenanglah. Janin anda baik-baik saja. Dokter sudah memeriksanya," suster itu mencoba menenangkan livy sembari membantunya untuk bersandar.Tidak ada seorang ibu yang akan tega untuk mencelakai buah hatinya se
Read more
Bab:36
Tawanan CM Psikopat Bab:36Seringan menakutkan dengan sorot mata yang sangat tajam. Arthur duduk di kursi yang di depannya terdapat Nicholas,Maria dan Andrea tiga orang yang selama ini selalu menyiksa dan mempergunakan livy sebagai alat mesin uang."Ke-kenapa kau menyukaiku? Apa salah kami padamu?" Ujar Nicholas.Arthur menyeringai, menaikan ujung sepatunya ke wajah Nicholas." Kau masih tidak merasa bersalah dengan perbuatan mu kepada putri mu sendiri?" Desis Arthur sehingga membuat Nicholas tersentak begitu juga dengan Maria dan Andrea."Jadi,anak sialan itu yang menyuruhmu untuk menculik kami?" Nicholas terlihat marah karena berpikir ini semua ulah livy.Bugh..Bugh..Bugh.."Argh!Arthur melayangkan pukulan di wajah Nicholas ketika dia mendengar kata anak sialan, membuat darahnya seketika mendidih.Grek!"Argh!Nicholas memekik kesaksian ketika kaki Arthur menginjak tangannya yang sudah terluka akibat cambukan dari Bryan."Tuan, hentikan! Lepaskan suamiku!" Teriak Maria memohon."C
Read more
Bab:37
Tawanan CM Psikopat Bab:37Virgo ditempatkan di ruang bawah tanah, bersebelahan dengan penjara Nicholas. Virgo meneguk ludahnya ketika melihat tatapan tajam dari pria yang tidak dikenalnya."Siapa kau?" Tanyanya.Dengan langkah tegas, Arthur mendekatinya seketika aura ruangan itu menjadi dingin. Apalagi wajah Arthur seperti sosok iblis namun berwajah tampan."Jika kau masih ingin hidup, jauhi gadisku!" Tegas Arthur."Gadismu? Siapa gadis yang kau maksud?" Tanya Virgo tak mengerti."Livy adalah milikku dan sebentar lagi aku akan menikahinya, karena dia telah mengandung darah daging ku!" Tukas Arthur.Deg!Virgo tercengang, wajahnya seketika berubah terdapat kekecewaan yang begitu besar kepada livy. Pantas saja livy selama ini tak pernah memberikan kabar dan menjauh darinya seperti tertelan bumi, rupa-rupanya livy sudah mendapatkan pria yang lebih sempurna darinya. Karena Virgo yakin pria di depannya itu bukanlah pria sembarangan. Virgo tersenyum getir,dia menjatuhkan tubuhnya karena t
Read more
Bab:38
Tawanan CM Psikopat Bab:38Tatapan Arthur terlihat redup, seruan nafasnya juga sudah mulai berat. Matanya menatap lekat bibir livy dengan sesekali meneguk ludahnya. Ibu jarinya terangkat dan membelai lembut bibir livy,lalu kemudian dia mendekatkan bibirnya hendak mendarat di bibir livy.Tok..tok..tok..Namun suara ketukan dari luar membuatnya menghentikan aksinya dan Arthur terlihat merutuki kebodohannya sendiri karena di saat livy dalam keadaan tidak sehat,dia malah menginginkannya berada dalam Kungkungan nya.Cek lek..Dokter Erwin masuk ke dalam ruangan, seketika Arthur langsung menjauh dari livy. Namun sebelum itu dia sempat mengacak rambut gadis itu lalu menyuruhnya untuk tidur."Kita berbicara di luar saja," ajak Arthur kepada dokter Erwin karena tidak ingin livy mendengar pembicaraan mereka mengenai penyakitnya.Setelah menyuruh anak buahnya untuk menjaga di depan ruang rawat. Mereka berdua pun meninggalkan tempat itu.Arthur berjalan di sepanjang rumah sakit dengan tampang yan
Read more
Bab:39
Tawanan CM Psikopat Bab:39Pintu utama mansion terbuka lebar dengan para pelayan dan pengawal sudah menunduk hormat pada sang majikan. Arthur tiba di mansion bersama dengan livy yang memang sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah.Arthur mendorong kursi roda yang diduduki oleh livy, melihat kondisi gadis itu yang masih lemah membuat Arthur melarang livy untuk berjalan sendiri. Bryan dan Archie dapat melihat sikap Arthur yang sangat perhatian kepada gadis itu. Bryan tersenyum simpul melihat Arthur yang sudah menyukai gadis itu. Tapi berbeda dengan Archie yang menatap livy penuh kebencian, tangannya mengepal kuat seraya dadanya yang memburu. Menghentakkan kakinya, Archie segera pergi dari sana. Bryan menatap Archie dengan kerutan di keningnya." Ada apa dengannya?" Gumam Bryan."Selamat datang kembali,Nona.." para pelayan menampilkan senyuman senang saat livy baik-baik saja. Tapi setelah itu semua orang yang berada di sana diperintahkan Arthur untuk kembali pada pekerjaan masing-masin
Read more
Bab:40
Tawanan CM Psikopat Bab:40Dengan kecepatan di atas rata-rata, tidak membutuhkan waktu lama baginya sampai di ujung desa terpencil yang terletak markasnya– markas yang cukup besar karena pusat organisasinya.Arthur langsung bergerak. Merakit senjatanya, kemudian keluar dari mobil di susul oleh Bryan dan Archie. Di saat bersamaan semua anak buahnya datang sampai ke markas yang terlihat sangat kacau itu."Apakah anak buah kita di sana banyak yang selamat?" Tanya Arthur kepada salah satu anak buahnya yang ditempatkan di markas tersebut, berhasil kabur dan menemui Arthur."Kita di serang dari segala arah, Tuan. Dan mereka berhasil membobol data organisasi," lapor anak buahnya sembari mengatur nafasnya dengan luka tembak di lengannya."Bangsat!!" Amuk Arthur."Bawa dia dan obati lukanya!" Perintah Arthur kepada salah satu anak buahnya yang lain."Baik tuan..""Sepertinya tua bangka Stewart sudah mengetahui kitalah yang selama ini berurusan dengannya," ujar Arthur, yang dibalas anggukan dar
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status