“Apa kabar anak Mama di sana? Betah di Evia?” Biyan, yang dibangunkan panggilan telepon Salma, mengecek ulang deretan angka yang tertera di layar ponsel. Bukan kontak dikenal, tetapi dia mengenali kode nomor telepon Indoneia yang tercantum di bagian depan. “Pagi, Ma. Pakai nomor siapa ini? Kok bukan punya Mama?” “Iya, ini nomor kantor. Ponsel Mama lagi di-charge.” Oke, ternyata memang ibunya yang menghubungi, bukan scammer yang memakai aplikasi tertentu. “Maaf Mama jarang kontak kamu, tapi syukurnya Utari selalu kasih update.” “Kenapa harus lewat Utari, sih, padahal aku bisa kontak langsung seandainya,” Biyan tak percaya dia mengeluhkan hal ini terus menerus, “ada jaringan internet di vila.” Hening sesaat. “Kita bicarakan soal itu nanti. Waktu Mama cuma sebentar.” “Oke, Mama mau tanya sesuatu padaku? Atau kasih kabar?” “Dua-duanya. Mama mulai dari kabar dulu,” sahutnya. “Bulan depan, Mama akan ke Yunani buat menjengukmu sekaligus cek kondisimu di rumah sakit sana. Apa sejauh ini
Read more