All Chapters of Terperangkap Gairah Dokter Tampan: Chapter 21 - Chapter 30
259 Chapters
21. Diajari Richard Berbagai Pose Bercinta (R-19)
"Siapa ini, Jeany sayang?"Richard bertanya lagi. Tampak sedikit menekankan pertanyaan itu padaku. Aku terus mengerang dari mulutku, tetapi sulit untuk mengeluarkan setiap kata ketika aku diminta untuk berbicara."R-Richard. Ahngh!""Siapamu Jeany?"Suaraku menjadi serak karena erangan yangterus-menerus, sedangkan Richard, menurunkan suaranya ke nada rendah karena kegembiraan. Sepertinya saat ini Richard juga merasa sangat bersemangat."S-suamiku! Ha!"Saat aku memanggil dia dengan sebutan suami untuk menutup mulutnya, aku merasakan pusakanya semakin besar di dalam."Ah, apa ini, hm! Ah, ugh!"Aku mengoceh tidak jelas di tengah kenikmatan yang aneh. Alat kelamin berukuran sangat besar terusbergerak dengan liar di dalam dan napasku menjadi lebih cepat.Pada saat yang sama, gerakan yang tampaknya tak ada habisnya akhirnya berhenti, lalu pada akhirnya, senjata itu masuk dengan kuat dan dalam.Kami kini mengerang secara bersamaan."ahh! Nnggh!"Aku sekali lagi mencapai klimaksku dan t
Read more
22. Mandi Bersama
Mengingat lagi apa yang sudah terjadi, mau tak mau aku berpikir bahwa bagaimanapun, itu sangat bagus. Mengingat karakter dan tindakan Richard elama ini, menurutku dia tidak akan begitu lembut dan ramah seperti tadi malam. "Haaa."Aku mendesah. Tidak menyangka bahwa hubungan kami akan menjadi seperti ini. Richard tadi malam, benar-benar versi berbeda dari Richard yang bilang menculik dan menangkapku untuk membuat hidupku sengsara. "Semua tindakannya membingungkan. Apakah sebenarnya Richard masih cinta padaku?"Bukankah apa pun alasannya, jika seorang pria dan wanita saling berbagi tubuh, setidaknya mereka akan merasakan sedikit perasaan. Apalagi jika itu terlalu memuaskan."Jadi wajar jika aku berpikir Richard mungkin masih cinta aku, kan?"Aku menggumamkan hal itu, lalu tiba-tiba tertawa sendiri. "Hah. Aku berharap apa? Dia mungkin hanya akan lembut saat bercinta. Jangan pernah lupakan apa tujuannya menikahimu, Jeany," ucapku pada diri sendiri. Bagaimanapun dia akan berubah piki
Read more
23. Merindukan Tubuh Telanjanngmu
Aku merasakan kecupan hangat di kening dan pipiku sehingga membuka mata perlahan, mendapati suamiku lah yang rupanya tadi mengecup keningku. "Mmm, Richard? Jam berapa sekarang?" tanyaku, saat melihat Richard yang tampak sudah rapi dengan jas hitam dan dasi. "Masih sangat pagi, tidurlah lagi, Jeany."Richard menjawab sambil menutup mataku dengan tangannya yang besar, suaranya begitu lembut sehingga membuat diriku merasa mengantuk. "Kamu... mau ke mana?"Aku bertanya saat Richard menepuk-nepuk lembut puncak kepalaku dan berdiri sambil mencium keningku. "Ada pekerjaan yang harus ku selesaikan jadi aku berangkat pagi-pagi. Tidur yang nyenyak, kalau ingin pergi jalan-jalan gunakan kartu kredit," jawabnya, yang kujawab dengan anggukan kepala. "Baik. Terima kasih, Richard."Richard tersenyum dan mengucapkan selamat tinggal sambil berkata bahwa aku dibolehkan berbelanja dan jalan-jalan ke mana saja hari ini menggunakan kartu kredit miliknya.Aku memandang punggung lebar Richard yang berj
Read more
24. Apa Ada Pose Yang Kamu Suka?
Meski merasa aneh dan malu dengan permintaan Richard, tentu saja aku tidak berani mengajukan protes langsung pada suamiku yang tampan itu. "Bisa-bisa aku langsung dikurung di penjara bawah tanah, hiyyy!" Aku bergidik ngeri. Akhirnya, berniat mengubah permintaannya yang memalukan, aku pun mengirim chat balasan. [Rich, kamu serius? Bagaimana caranya aku mengirim foto telanjang padamu?]Balasan Richard membuat aku langsung cemberut. [Apa susahnya? Kamu tinggal lepas pakaian, berbaring di ranjang dan melakukan selfie. Apa kamu perlu bantuan Mayes sebagai kameramen? Aku akan bilang padanya kalau begitu.]"Tidak! Apa maksudnya malah menyuruh Mayes?! Ini akan jadi aib seumur hidupku."Kugelengkan kepala dengan ekspresi ngeri. Bisa-bisanya dia malah menawarkan seseorang jadi fotoghrafer? Richard memang gila! [T-tapi, Rich. Bukannya itu ilegal? Mengirim foto, ehm, porno.]Aku mengetik pesan dengan pipi semerah kepiting rebus. [Ilegal kenapa? Kita suami istri yang sah secara hukum, jad
Read more
25. Menggoda Untuk Meminta Maaf
"Kamu bilang apa? Jatuh cinta pada siapa?"Richard langsung menelepon, suaranya terdengar sangat dingin sehingga aku dibuat kebingungan dengan perubahan sikapnya. "Hm? Apa maksudmu, Rich?" tanyaku, benar-benar tak paham dengan arah pembicaraan Richard. "Jawab saja, Jeany."Pria itu menjawab dengan nada mendesak, yang membuat aku tentu saja semakin kebingungan. Jawab? Apanya yang dijawab? Aku benar-benar tak mengerti kenapa dia tiba-tiba marah! Kudengar di sebelah, Richard seperti sedang menarik napas panjang. Suara napasnya saja sudah menunjukkan bahwa dia sedang sangat marah sekarang. "Kamu mengirim pesan padaku, mengatakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Pada siapa itu?"Dia bertanya dengan suara berat. Saat Richard menyebutkan tentang pesan, aku langsung paham arah pembicaraannya. "Ahh?"Apakah dia sedang membahas tentang betapa senangnya aku saat bertemu kucing hitam gemuk di taman tadi?"Ehm, Rich. Kalau maksudmu tentang pesanku yang baru, bukannya... aku tadi membicar
Read more
26. Bercinta Di Ruang Kerja (18+)
"Richard."Aku yang menutupi bahuku yang terbuka dengan selendang tipis, masuk ke ruang kerja Richard. "Apa ini, Jeany?"Richard mendongak dari posisi awal yang sedang menekuri dokumen, melihat bagaimana penampilanku saat datang padanya, kening pria itu seketika berkerut. Gugup, aku menjawab. "A-ah? Tidak. Kupikir... kamu sedang marah jadi aku.... ""Hm?"Dia berdeham, bangkit dan berjalan ke arahku. "Oke, aku ke sini karena ingin membuatmu tersenyum dan tidak marah lagi," ujarku, menundukkan kepala karena merasa terintimidasi dengan tatapannya. "Dengan baju seperti ini?"Richard bertanya, menyentuh daguku dan membuatku mendongak ke arahnya. "Ah, itu.... "Ku gigit bibir bawah, tak sanggup berkata-kata. "Bukannya kamu seperti sedang menggodaku untuk memakanmu, Jeany?" Richard bertanya lagi, menelusuri leherku dengan jarinya. "Hah? Ah, maksudnya.... "Richard tiba-tiba membalik tubuhku dan memelukku dari belakang. Suara Richard yang datang dari belakang terdengar kaku."Apaka
Read more
27. Sate Daging Spesial
Kupikir, kemarahan Richard sudah mereda setelah aku menggodanya untuk bercinta tadi malam. Namun, meski aku sudah berhasil membuat dia puas, sepertinya Richard masih dendam perihal kucing hitam yang aku ceritakan kemarin. Buktinya, pagi hari, Mayes tiba-tiba membangunkanku. "Nyonya, tuan ingin sarapan bersama," ucap Mayes dengan lembut dan menawarkan untuk membantuku bersiap. "Hm? Tumben. Biasanya dia tidak pernah sarapan, kan?"Aku menyahut dengan kebingungan, selain itu aku juga masih sangat mengantuk setelah melayani Richard semalaman. "Katanya hari ini hari istimewa. Tuan bilang beliau sudah menunggu Anda di ruang makan."Mayes mengatakan itu dengan nada sedikit mendesak sehingga aku segera bangun dan bebersih, sebelum kemudian mendatangi Richard di ruang makan. "Selamat pagi, Rich," sapaku dengan senyum lebar karena berpikir jika Richard sudah benar-benar tidak marah. "Pagi juga, Jeany. Silakan duduk," jawab Richard seraya menunjuk tempat duduk. Dia tersenyum seperti biasa
Read more
28. Melarikan Diri!
Untungnya, tidak lama kemudian, Mayes kembali ke kamar. Ketika aku mendengar bahwa kereta sudah siap, aku segera turun sendirian. Untungnya aku tidak bertemu dengan kepala pelayan, dan Richard sudah berangkat ke kantor di jam seperti ini. "Kamu tidak perlu ikut, Mayes"Saat aku naik mobil yang terparkir di depan, Mayes mencoba ikut, yang segera aku tahan. "Apa? Tapi tugasku adalah melayani dan menemani Anda, nyonya," jawab Mayes, bingung. "Sssst, ini adalah hadiah surprise untuk suamiku tercinta, dia akan curiga kalau kepala pelayanan melihat kamu tidak ada di sini dan ternyata ikut denganku. Rencana surprise ku akan hancur berantakan," ucapku dengan raut menyesal. Mayes yang sepertinya tersihir dengan wajah memelasku dan benar-benar percaya bahwa aku ingin membelikan surprise untuk Richard, akhirnya mengangguk. "Jadi begitu. Kalau begitu, selamat jalan dan hati-hati," ucapnya. "Ya. Aku akan segera kembali. Jadi tolong lakukan pekerjaanmu untuk membantuku memberi Richard supris
Read more
29. Richard Menyerbu Rumah Damien
Aku tak bisa menjawab rentetan pertanyaan Damien dan hanya tersenyum canggung. Itu karena sangat sulit menjelaskan situasiku sekarang, di mana aku tiba-tiba sudah menikah dengan seorang pria dan kini sedang melarikan diri ke rumah saudara tiriku karena konflik internal di antara kami. Untungnya Damien tidak bertanya lebih jauh dan hanya tersenyum lebar sambil memegang kedua tanganku. "Apa pun masalah yang sedang kamu hadapi, percayalah, bahwa aku sangat senang sekarang. Kamu akhirnya kembali, Jeany. Aku sudah lama menunggu.""Apa?"Bingung, aku menyahuti ucapan Damien. Kamu sudah menungguku, untuk apa? Bukankah kita tidak terikat hubungan darah? Begitu ibuku meninggal, aku dan Damien bahkan sebenarnya tak ada hubungan apa pun. Aku tadi memutuskan untuk lari ke sini karena sangat terburu-buru dan tak mengenal orang yang mungkin kedudukannya sekuat Richard kecuali Damien, aku benar-benar tak menyangka, Damien telah lama menunggu aku kembali ke rumah ini. Tentu saja karena kami s
Read more
30. Disembunyikan Damien
"Kamu ingin aku memberi tahu Jeany? Sama sekali jangan berharap," cibir Damien begitu Richard pergi. Damien sama sekali tidak berniat menyampaikan kata-kata peringatan Dante Richardo kepada Jeany. Bagaimana pun sekarang Jeany sudah kembali ke sini, dan Damien tidak akan membiarkannya pergi dari rumah ini lagi.Setelah Jeany pergi dari rumah ini selepas kematian ibunya, Damien tidak pernah melupakannya satu hari pun. Mungkin ini yang dinamakan cinta pertama, Damien tak tahu. Namun, saat pertama kali bertemu Jeany setelah memasuki gadis itu memasuki kediaman Freed bersama ibunya, Damien tiba-tiba saja sangat bertekad ung melindungi gadis cantik ini selama sisa hidupnya.Damien tak pernah ragu memberikan semua perhatian kepada Jeany, menumpahkan semua kasih sayang yang dia miliki. Namun, Jeany selalu berusaha menghindari dirinya dan tak menerima sedikit pun perasaan tulus Damien. Damien pikir, selamanya dia tidak akan memiliki Jeany di sisinya, meski begitu Damien tak pernah berhenti
Read more
PREV
123456
...
26
DMCA.com Protection Status