“Ly, jawab aku!” Suara Jamie membentak, penuh getar marah bercampur luka. Matanya menatap tajam, seolah hendak menembus dinding hati Lyodra yang pucat pasi berdiri di hadapannya. “Aku… aku bisa jelasin,” sahut Lyodra, suara Lyodra nyaris berbisik, tangannya gemetar, mencoba mendekat tapi langkahnya terasa berat. “Jelaskan? Kau pikir aku butuh alasan manis?!” Jamie memukul meja dengan keras, hingga vas di atasnya jatuh berdebam. “Kamu diam-diam bertemu dia, Jupiter. Mantanmu. Di belakangku. Setelah semua yang kupercaya padamu!” “Jamie, tolong dengar dulu…” Kini air mata sudah menitik dari mata Lyodra, tapi Jamie mengangkat tangannya, menahan. “Seharusnya aku tahu sejak awal. Sikapmu yang makin menjauh, selalu sibuk, dan setiap kali aku ingin menemuimu, selalu ada alasan. Jadi benar. Kamu… kamu masih punya ruang di hatimu untuk dia?” Saat mengatakan itu, suara Jamie pecah, penuh kekecewaan. Lyodra terisak. “Bukan begitu… bukan seperti yang kamu pikirkan. Aku memang bert
Terakhir Diperbarui : 2025-08-22 Baca selengkapnya