Semua Bab Petaka Semalam di Kamar Adik Ipar: Bab 41 - Bab 50
189 Bab
41. Kamu Melacur, kan?
‘’Apa aku benar-benar hamil?’’ Vania mengelus perutnya begitu keluar dari kamar. Pintu Valerie tidak tertutup rapat, Vania bisa mendengar jika Valerie sedang muntah-muntah. Kenapa aku tidak pernah seperti itu? Batin Vania penasaran.‘’Van?’’‘’Ya, ma?’’ Entah sejak kapan Vira sudah berada di depannya.‘’Lagi hamil, gak boleh berdiri di depan pintu lama-lama, Nak. Pamali.’’Vania tersenyum dan mengelus perutnya lagi.‘’Ikut mama ke kebun, yuk?’’Vira sibuk memetik cabai di halaman belakang dan Vania duduk di ayunan memperhatikan. Setengah jam di sana, selama itu pula Vania tidak bersuara. ‘’Baru kembali dari puncak kok murung? Kamu gak lagi berantem sama Leo kan, Nak?’’Akhir-akhir ini Vania memang banyak pikiran. Leo mungkin selalu ada di dekatnya. Tapi hati seorang istri tak bisa dibohongi. Vania merasa ada sesuatu yang disembunyikan Leo darinya. ‘’Enggak,’’ jawabnya disertai senyum. ‘’Ma, tanda-tanda hamil selain perut membesar itu apa sih, Ma?’’‘’Kayak adik kamu. Muntah-munt
Baca selengkapnya
42. Pergi Dari Rumah
‘’Cepat katakan!’’ sentak Vira tak sabar. ‘’Apa benar kamu wanita malam?’’Vania menahan tawa melihat betapa tersudutnya Valerie sekarang.‘’Tidak, Ma. Valerie bukan wanita seperti itu.’’‘’Jadi tanda-tanda itu apa, Valerie? Siapa yang melakukannya?’’‘’Jangan-jangan dia lesbian nya Delia lagi, Ma?’’Vania betul-betul kompor. Vira bahkan langsung melotot pada Valerie, meminta pembenaran.‘’Tidak. Aku dan Delia hanya teman. Kami bersahabat.’’Tapi penjelasan itu tetap saja tak menghentikan sidang ini.‘’Valerie sudah menikah, Ma. Yang melakukan ini… adalah suami Valerie,’’ jabarnya pada akhirnya. Tapi selain itu, tak mampu Valerie katakan siapa orangnya.‘’Jadi kamu memang jadi simpanan suami orang, ya?’’ Tuduhan Vania kembali membuat kekecewaan Vira bertambah besar. Terlebih Valerie tidak berani membuka mulut dan hanya menangis tertunduk. Vira sudah tak mampu lagi berkata-kata. Dari luar Valerie memang terlihat seperti putrinya yang pemalu, tapi dari dalam, Valerie benar-benar sudah
Baca selengkapnya
43. Apa Aku Iri?
‘’Sayang, terimakasih sudah mengajakku ke sini,’’ ujar Vania sambil berlari-larian kecil menghindari air laut seolah-olah mengejarnya. Tapi begitu air di pantai itu kembali ke lautan, Vania malah balik mengejar.Seminggu bersama, Vania selalu membuat Leo tertawa. Vania lebih memilih mempertahankan rumah tangganya dari pada terus-terusan merasa curiga. Bali menjadi pilihan tepat untuk memperbaiki hubungan mereka yang merenggang. Leo memandangi Vania dari tempatnya berselonjoran di tepi pantai. Sudah lama tak ia lihat Vania sebahagia ini. Untuk bisa seperti sekarang, Leo harus mengorbankan Valerie, yang sudah seminggu tak ia beri kabar. Rumah tangganya dan Vania jauh lebih penting. Valerie mungkin penting, tapi tak akan mampu mengungguli rasa cintanya pada Vania. Leo memastikan itu dalam hatinya.‘’Jangan sampai terseret ombak,’’ pekik Leo karena Vania hampir ke tengah.Vania menurut, ia hampiri Leo yang tengah meneguk jus jeruk.‘’Mas, ayo berenang. Udah lama kita gak main air,’’ aj
Baca selengkapnya
44. Permintaan Vira
Hanya ada Inah dan Pak Sena yang sibuk menyusun barang-barang hasil lemparan Vira begitu Valerie sampai. ‘’Anakku, aku mau anakku,’’ teriaknya histeris.Valerie yang tadinya termangu di depan pintu langsung merangsek memeluk Vira. ‘’Jangan tinggalkan mama lagi, Nak,’’ ucapnya sambil mendekap dan menciumi Valerie tiada henti. Manik Valerie berair mendapati penderitaan Vira karena ia tinggalkan. Bermaksud tak ingin menambah beban, rupanya Vira tidak siap bila harus berpisah dengannya.‘’Tidak, Ma. Valerie akan tetap di sini bersama mama,’’ ucapnya meyakinkan.Dua jam terlewati hanya untuk membuat Vira tenang, akhirnya Valerie berbicara empat mata pada Inah dan Pak Sena. Sedangkan Delia, diminta Valerie untuk menjaga Vira sebentar.‘’Sejak kapan mama seperti ini?’’ tanyanya penasaran. Kondisi Vira cukup buruk. Bisa dibilang tak terurus.Inah melirik Pak Sena sebelum menjawab. Dari tatapan itu, Valerie tau ada sesuatu yang dua orang itu sembunyikan darinya. ‘’Sejak Non Valerie pergi,’
Baca selengkapnya
45. Berbaikan
‘’Sebaiknya kita kembali ke Kalimantan saja, Mas,’’ lirihnya sedih. Valerie langsung menatap Leo. Leo pun demikian. Di mana dalam kedua manik keduanya tersirat sebuah penolakan.‘’Mama jahat sama aku, Mas. Mama udah gak sayang aku,’’ timpalnya lagi.‘’Vania sayang, maksud mama bukan seperti itu, Nak. Jangan tinggalkan mama. Mama tidak ingin anak-anak mama berpencar.’’‘’Lalu kenapa mama meminta Leo untuk diberikan pada Valerie?!’’Vira menitikkan air mata. ‘’Mama tidak sanggup mendengar omongan orang terhadap adikmu, Nak. Mama ingin Valerie juga punya pendamping.’’‘’Hamil di luar nikah, sudah sangat menyakiti mama. Tapi statusnya juga tak berhenti sampai disitu. Lahir tanpa ayah, itulah yang paling mama takuti.’’ Tangis Vira pecah membayangkan cucunya yang tak berdosa akan ikut menanggung malu atas kesalahan Valerie.Valerie juga sudah tidak tahan berada di posisi ini. Tapi kembali lagi, Valerie sangat tak berdaya.‘’Hanya itu yang mama khawatirkan? Kalau begitu, jangan khawatir, Ma
Baca selengkapnya
46. Cerai
‘’Menantu mami tidak apa-apa?’’ Mengetahui Vania masuk rumah sakit, seusai pernikahan, Naya, Alin dan Arka langsung menuju rumah sakit.‘’Tidak apa-apa, Mi. Kata dokter hanya kelelahan,’’ jabar Vania diikuti senyum pucat.‘’Beneran? Cucu mami bagaimana?’’Arka juga terlihat cemas. Vania melirik Leo sebentar sebelum kembali mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.‘’Kamu jangan masuk kantor dulu. Biar Rendi yang menghandel semuanya, hingga Vania pulih,’’ kata Arka pada Leo di sampingnya.Tentu. Vania dalam masa trauma. Untuk sekarang, Leo akan lebih memperhatikan Vania.‘’Biar Alin aja yang jaga. Kan sekarang Alin akan tinggal di Jakarta.’’Vania tersenyum menggenggam tangan sang kakak ipar.Tak Vania sangka, ternyata ia juga sama mandulnya seperti Alin. Bila ada kesedihan yang paling parah setelah meninggalnya sang ayah, mungkin inilah momennya. ‘’Hati-hati, Sayang.’’ Leo memapah Vania menaiki tangga. Setelah dua hari berada di rumah sakit, akhirnya Vania diperbolehkan pu
Baca selengkapnya
47. Jahe Madu
Tenggorokan Valerie tercekat.Jadi perhatian Leo selama ini bukan hanya karena nafsu semata? Bukan pula didasari rasa tanggung jawab hanya karena ia hamil?‘’Tolong mengerti bahwa mas juga berada di posisi yang sulit, Valerie.’’Leo menyembunyikan kepala di ceruk leher Valerie. Sungguh, bukan tanpa pergulatan Leo mengakui ini. Vania dan Valerie, sama-sama ia cintai.‘’Sejak kapan?’’ Valerie ingin tau.‘’Tidak tau.’’Valerie tersentuh akan betapa jujurnya Leo. Namun…‘’Aku tetap tidak ingin terus-terusan menjadi simpananmu, Mas. Aku juga punya hati,’’ seru Valerie lemah.Ia pun merasakan kebimbangan yang sama seperti Leo.Setelah sekian lama ia mendamba untuk diakui Vania sebagai adik, bisa-bisanya Valerie juga ingin diakui menjadi istri. Memang tidak dibenarkan memberi tikus selembar roti. Karena jika sudah begitu, tikus malah akan meminta segelas susu. Tidak.Valerie tidak ingin menjadi orang seperti itu.‘’Mas mohon. Bertahanlah. Mas butuh anak kita untuk Vania. Dan mas butuh kam
Baca selengkapnya
48. Kerumitan Hubungan
‘’Masuk!’’Valerie menurut. Tangannya siap memegang handle mobil bagian belakang.‘’Memangnya mas supir? Duduk di depan.’’ Eh? Valerie melihat ke sekitar. Tidak enak karena biasanya Valerie duduk di depan hanya saat dalam perjalanan pulang.Tapi, melihat Leo yang berkata dingin, Valerie akhirnya menyerah.‘’Mas, kok malah ke rumah kita?’’ tanya Valerie, tersadar setelah memperhatikan jalan. ‘’Bukannya mas mau menemui…’’‘’Klien mas itu kamu,’’ ucapnya.Valerie mendesah, karena ternyata, Leo lagi-lagi menginginkan waktu bersamanya. Padahal Vania juga sedang membutuhkan sosok suami di masa-masa duka seperti ini. ‘’Mas, lebih baik turunkan saja Valerie di mall atau di manapun, asal jangan di rumah kita.’’Dunia berputar begitu cepat. Dulu, Valerie lah yang ditelantarkan oleh Leo. Sekarang? Jangan di tanya bagaimana perasaan Valerie. Merasa menjadi orang yang begitu kejam, itulah yang tengah Valerie rasakan.‘’Mas!’’Tak menggubris, Leo mengemudikan mobil ke pekarangan rumah mereka. ‘’
Baca selengkapnya
49. Ketahuan Teman-teman Vania
‘’Jangan pernah berpikir bahwa kamu merebut kebahagiaan Vania.’’‘’Tapi memang begitu kenyataannya.’’ ‘’Anak kita akan membuat Vania bahagia. Dia separuh mas dan juga separuh dirimu. Kamu terlibat di dalamnya, Sayang.’’Valerie tidak tau harus berkata apa lagi. Kesedihan tidak bisa ditutupi meski Leo berusaha menguatkannya. Karena dalam kenyataan, dirinya memang telah menjadi duri dalam daging. ‘’Kita tidak memilih hubungan rumit ini. Tapi keadaanlah yang membuat kita harus menjalaninya.’’Leo menggenggam erat tangan Valerie. Tujuannya keluar rumah memang untuk menenangkan sang istri.‘’Mas mencintai Vania, mencintaimu, juga anak kita. Kuatlah demi darah daging yang belum lahir ke dunia.’’‘’Aku takut, Mas. Aku takut… bila… nantinya semua tidak berjalan seperti yang kamu rencanakan.’’ Tangis Valerie kembali pecah.‘’Jika kamu memang mencintai mas seperti yang kamu katakan, maka turutilah perkataan mas,’’ ucap Leo bersungguh-sungguh.Valerie terdiam memandangi Leo.‘’Kamu mengerti?
Baca selengkapnya
50. Jangan Panik
‘’Mas, teman-teman Mbak Van pasti berbicara macam-macam. Bagaimana kita menghadapinya di rumah?’’Tak henti-henti Valerie mengganggu konsentrasi Leo yang sedang menyetir.‘’Lihat, sekarang Mbak Van menelepon,’’ ujar Valerie melihat ponselnya yang berdering.‘’Jangan diangkat. Biarkan saja.’’Berbeda dengan Valerie, Leo terlihat santai dan sangat biasa.‘’Pelayan itu, pasti akan memberitahu Mbak Van kalau kita berfoto dengan pose layaknya suami istri.’’Valerie benar-benar menyesal telah meminta Leo mencium perutnya tadi.Ponsel yang tak henti-hentinya berdering kian meluluh lantakkan ketenangan Valerie. Vania pasti akan mencecarnya dengan berbagai pertanyaan. Padahal Valerie juga memiliki hak yang sama untuk tinggal di rumah keluarga Mahendra. Namun, Valerie jadi sangat takut untuk pulang ke rumah. Terlebih saat melihat Vania sudah berada di halaman, ketika mobil Leo melewati gerbang. ‘’Mas!’’‘’Jangan panik.’’Mudah berucap, tapi sulit Valerie jalankan. Mungkin ia sudah sering b
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
19
DMCA.com Protection Status