Semua Bab HASRAT LIAR TUAN MILIARDER: Bab 31 - Bab 40
52 Bab
BAB 31
HAPPY READING***Anja terdiam memperhatikan Richad, ia melihat jam di tangannya menunjukan pukul 19.20 menit, “Saya harus pulang,” ucap Anja, sejujur ia hampir gila memikirkan ciuman yang telah mereka lakukan beberapa detik yang lalu, dan ciuaman itu masih terngiang-ngiang dalam ingatannya. Ia tidak mengerti kenapa pria itu menciumnya secara berutal seperti itu, hingga controlnya semua hilang.“Anja.”Anja menoleh memandang Richad, “Iya.”“Bagimana dengan ciuman kita?” Tanya Richad sebelum Anja keluar dari ruangannya.Anja tidak menyangka kalau Richad akan membahas ciuman mereka, ia menarik nafas beberapa detik, “Apa kamu mau, kita membahasnya?”“Iya, karena saya sudah merasakan kamu mencium saya balik.”“Terus kamu maunya bagaimana?” Tanya Anja lagi.Richad mendekati Anja, ia melihat iris mata bening itu, ia meraih jemari itu, ia genggam erat, “Saya ingin kamu settell sama saya.”Jantung Anja berdegup kencang ketika pria itu mengatakan settlell, dan ia harus menetap. Ia merasakan Ri
Baca selengkapnya
BAB 32
HAPPY READING***Wiliam memperhatikan Livy, ia tidak menyangka bahwa mama ingin menjodohkannya dengan wanita satu ini. Oke, ia akui dia cantik, dan sekarang tumbuh dewasa. Livy itu anak dari salah satu stasiun TV swasta, kalau tidak salah dia tiga bersaudara, dan Livy ini anak terakhir.Ayahnya tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Saat ini ayahnya sebagai komisaris di Media Teknologi yang merupakan salah satu perusahaan konglemerat yang berpusat di tower SCTI Senayan City dan merupakan teman dari ibunya.Ia tahu bahwa mereka memang susah-susah gampang untuk mencari pasangan, karena ia harus mencari yang sepadan dengan keluarganya. Jika hanya cantik, semua wanita sangat banyak seperti itu. Silih berganti orang tuanya menjodohkan dia, namun belum ada satupun menarik perhatiannya.Jujur sejak kecil ia sudah di doktrin oleh keluarganya, jika ia harus mencari wanita yang sepadan dengannya, dalam artian yang sepadan dengan kekayaan keluarga mereka. Otomatis ia harus me
Baca selengkapnya
BAB 33
HAPPY READING***“Di anter sama driver.”“Enggak bisa bawa mobil?”“Bisa, tadi mami nyuruh dianter sama driver.”“Kamu tinggal sama mami kamu?”Livy tertawa, “Enggak lah, udah pisah rumah lama. Livy tinggal di District 8, deket kok dari sini.”“Deket banget dong, ya.”“Willi tinggal di mana?”“Pondok Indah. Mau main ke rumah?”Livy tersenyum, “Nanti aja, next time.”Willi dan Livy sudah menyelesaikan makannya, Willi memanggil server dan membayar bill mereka. Willi melirik jam melingkar di tangannya menunjukan pukul 08.20 menit. Mereka melangkahkan kakinya menuju pintu lobby.“Livy.”“Iya.”“Saya antar kamu pulang aja, ya,” ucap Willi.Livy tersenyum dan mengangguk, “Iya.”Livy dan Willi masuk ke dalam lift dan lift membawa mereka menuju basement. Livy mengeluarkan ponsel dari tas nya, ia mencari kontak driver. Pintu lift terbuka, Livy meletakan ponsel di telinga, ia menunggu hingga driver mengangkat panggilannya. Beberapa detik kemudian, ponselpun terangkat.“Halo, non.”“Pak, Livy
Baca selengkapnya
BAB 34
HAPPY READING***“Tapi ketika di pakai sepatu itu, kalau di ajak jalan bareng gitu berat banget. Kalau satu jam dan dua jam wajar masih bisa dijalani. Tapi kalau seharian kayaknya nggak bisa. Livy nggak mau kaki Livy pegel.”“Willi pernah nggak sih denger hubungan di mana semua orang bilang cocok banget sama kita. Dia juga liat sempurna. Tapi udah kenal deket sama dia, buat ragu, kadang pacar yang hebat belum bisa jadi suami yang baik.”“Ya kayak gitu sih analogi hubungan jodoh. Akhirnya capek mutusin ambil yang tadi, karena udah terlanjur sayang, mungkin nanti akan melunak, mungkin nanti dia nggak berat, mungkin nanti bakalan terbiasa, dibanding nggak jadi beli kan.”“Ini tuh kayak jalanin hubungan toxic, nggak apa-apa kok dia pemarahh, nanti juga bakalan berubah.”“Well jadi kamu pilih yang mana?” Tanya Willi penasaran.Livy tertawa, “Livy nggak jadi beli semua.”“Kirain kamu beli yang terakhir.”“Tapi 2 hari kemudian Livy balik lagi, minta anterin temen. Kadang kalau lagi galau, o
Baca selengkapnya
BAB 35
HAPPY READING***“Apartemen kamu bagus,” ucap Willi, ia melangkah mendekati sofa dan ia lalu duduk, ketika Livy menaruh cangkir kopi di meja.“Thank you. Livy juga suka di sini, karena ada balkonnya.”“Ini kamu yang pilih sendiri?”Livy mengangguk, “Iya.”“Nice. Berapa kamar?”“Dua.”“Cukup sih kalau tinggal sendiri.”Willi menatap Livy duduk di sampingnya. Wanita itu meraih gelas dan menyesap kopinya secara perlahan. Ia juga meraih gelas itu sambil memandang Livy, wanita itu mengambil remote TV di meja, sedetik kemudian TV menyala. Acara siaran TV pun terdengar.“Boleh tanya?” Tanya Livy menatap Willi.“Boleh, tanya apa?” Willi menaruh cangkir di meja, kopi yang dibuat Livy seperti kopi pada umumnya.“Menurut kamu, apa yang membuat laki-laki jatuh cinta dengan wanita?” Tanya Livy membuka obrolan.Willi menatap Livy dengan serius, ia mulai berpikir beberapa detik, “Saya tidak munafik, hampir semua pria itu makhluk visual, dan penampilan wanita menjadi utama.”“Jujur hampir semua la
Baca selengkapnya
BAB 36
HAPPY READING***“Iya, kalau udah di depan kost kasih tau aja.”Willi mematikan sambungan telfonnya, ia menjalankan mobil lalu meninggalkan area rumah. Entahlah, ia merasa bahwa untuk saat ini ia lebih nyaman bersama Anja. Ia tahu bahwa hati itu fleksible, bentuknya bisa berubah dengan cepat. Bisa jadi hari ini mereka saling cinta dan besok mereka berubah jadi benci.Cinta itu layaknya tanaman, yang harus di rawat, di kasih pupuk, dan disiram setiap hari, agar tumbuh dengan subur. Kalau dibiarkan layu dan tidak terurus, maka perlahan akan memudar. Semoga itu tidak akan terjadi pada dirinya.***Anja bersandar di tempat tidur, Willi akan datang ke sini ada perasaan cemas menghantuinya. Ia tahu kalau hubungan mereka hanya sebatas FWB, namun tetap saja membuatnya tidak berhenti berpikir. Di satu sisi pikirannya dipenuhi oleh Richad. Tadinya ia ingin tidur saja melupkan sejenak tentang dunia.Namun beberapa menit kemudian William menelfon akan ke sini, Anja berdiri menuju jendela ia mem
Baca selengkapnya
BAB 37
HAPPY READING***Willi tersenyum, ia mengubah posisi tubuhnya menyamping menatap Anja, “Waktu kecil, saya dan dia tidak ada yang special. Jadi biasa aja, setidaknya saya sudah kenal dia siapa. Dulu tubuhnya kecil menemani saya main game. Lalu bertemu lagi dan dia sudah menjadi wanita dewasa, kira-kira seumuran kamu, lebih muda dia sih satu atau dua tahun dari kamu.”“Ngobrolnya gimana? Nyambung?”“Lumayan.”“Kencan beberapa kali lagi, kamu pasti akan klik sama dia,” gumam Anja.Willi tertawa, ia menangkup wajah cantik itu, “Kamu nyuruh saya berkencan dengan dia lagi?”“Iya, buat mastiin kamu klik atau nggak sama dia.”“Dan kamu?”“Saya tetap jadi FWB kamu Willi, saya tidak akan marah walau kamu sudah menikah sekalipun dengan Livy. Namanya Livy kan?”“Iya, namanya Livy.”“Aku nggak masalah.”“Menurut kamu bagaimana?” Tanya Willi.“Ajak dia kencan sekali lagi, why not? Tapi kamu suka atau nggak sama dia?”“First impression, dia oke menurut saya.”Anja tersenyum ia menyentuh dada Willi,
Baca selengkapnya
BAB 38
HAPPY READING***“Enggak sama sekali,” ucap Anja terkekeh.“Dasar ya mesum.”“Terus lo gimana nanti?”Anja mengedikan bahu, “Tau deh, yaudah jalanin aja.”“Terus William?”“William masih jalan, tadi malam aja masih ke kostan.”“Richad dan William, oke mana?” Tanya Juliet penasaran, ia menghentikan mobilnya di coffee shop.“Sama aja sih, tipe bos maha segalanya, dialah sang pemilik semesta alam.”Juliet mendengar itu lalu tertawa geli, “Si Richad itu kayak pak Emmanuel nggak sifatnya? Atasan lo yang dulu.”“Enggak tau, kan dia baru sama gue.”“Kalau pak Emmanuel gimana?”“Pak Emmanuel selama gue kerja sama dia, lumayan keras kepala, kalau ada kerjaan lama banget selesainya, padahal gue kan time table banget. Vendor dan klien itu udah nungguin, tapi nggak peduli, dan harusnya si vendor dan klien nungguin dia. Dia suka marah-marah kalau kerjaan pihak ketiga lama. Tapi kalau udah selesai marah dia suka traktir gitu.”“Kurang lebih si Richad kayak gitu, kayak buah jatuh nggak jauh dari p
Baca selengkapnya
BAB 39
HAPPY READINGBeberapa saat kemudian Richad sudah tiba di office, ia melewati koridor. Tatapannya teralihkan pada sosok Anjani yang berada di meja kerjanya. Wanita itu menyadari kehadirannya, dan mereka saling berpandangan satu sama lain. Jujur masih membekas dalam ingatannya tentang ciuman mereka tadi malam. Ia melangkah tanpa senyum dan melewati Anjani, lalu masuk ke dalam ruangannya.Ia masuk, menatap sekretaris mantan ayahnya masih bekerja di sana. Sebenarnya pekerjaan wanita itu sudah cukup baik, namun sudah saatnya dia berkembang dengan posisi lain. Ia tidak akan membiarkan sekretarisnya itu selalu berada di zona ini dan dia memiliki potensial untuk jabatan lain. Ia akan memindahkan dia ke staff ahli dan ternyata sekretarisnnya mau. Saat ini HR, sedang hire sekretaris baru untuknya.“Ini pak berkas-berkas yang perlu bapak tanda tangani.”“Terima kasih,” ucap Richad, ia memandang ke arah map yang berisi beberapa laporan.“Oiya, kamu tolong panggil Anjani ya, suruh ke ruangan say
Baca selengkapnya
BAB 40
HAPPY READINGSeperti biasa, makan siang kali ini ia menemani Richad luch, yang sepertinya ini akan menjadi rutinitasnya sehari-hari. Namun apa daya pria itu selalu menghampirinya di kubikel. Ia menjadi pusat perhatian oleh seluruh karyawan yang berada di sana. Ia sampai bingung bagaimana menjelaskan kepada pak Richad kalau yang dia lakukan itu membuatnya tidak enak oleh karyawan lain, bahkan ada beberapa karyawan yang biasanya biasa-biasa kepadanya, kini terlihat segan, karena statusnya saat ini dekat dengan pak Richad. Jika seperti ini ia menjadi kurang leluasa, dengan predikat dekat dengan pak Richad.Anja meneguk sparkling water, ia menatap pak Richad. Ia berharap pria itu tidak membahas tentang ciuman mereka tadi malam. Masalah ciuman di umur segini, bukan menjadi persoalan besar untuknya. Ia sudah 30 tahun, dan itu bukan pertama kalinya ia lakukan dengan seorang pria. Mereka bukan anak ABG lagi, ia yakin Richad juga sudah pernah melakukan hal lebih dari itu. Tadi malam ia sudah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status