Semua Bab Terbangun: Ingatan Yang Hilang: Bab 21 - Bab 27
27 Bab
Chapter 21: Pertempuran Dimulai! (2)
Para pengawal yang panik karena tidak menyadari arah datangnya serangan Emilia, mereka hanya menyadari bahwa tuannya yang tadinya sedang berbicara dengan seseorang yang ada di atas Istana Langit tiba-tiba terdiam. Namun ketika mereka sadar akan keberadaan Emilia yang terlihat cukup jauh dari pandangan mereka, Emilia langsung sudah ada di hadapan mereka, melancarkan serangan mematikan dengan kecepatan diluar nalar manusia dan mengarahkannya ke Tuan mereka Licht.“Tuan Licht?!”Serangan Emilia dari sisi kiri menggunakan tangan kanannya digeser oleh Licht menggunakan pedangnya Sword of Revealing Light agar tidak mengenai tubuhnya. Namun Emilia yang cukup terkejut dengan serangannya yang dibelokkan, langsung merespon dengan serangan kedua dengan menggunakan tangan kirinya yang dikuatkan yang bahkan bisa membelah besi sekalipun. Serangan kedua itu berupa tusukan menggunakan tangan yang mengarah langsung ke leher Licht. Licht yang menyadarinya langsung saja mengarahkan pedangnya ke sisi kan
Baca selengkapnya
Chapter 22: Pertarungan Dimulai! (3)
“Apakah kau tidak ingin mengatakan sesuatu tentang kedatanganmu kesini hingga menghancurkan pelindung Istanaku Licht?”“Waktuku tidak selonggar itu untuk berbincang denganmu, aku hanya ingin melampiaskan amarah ini selain menanyaimu tentang calon penerusku.”“Wow hebatnya... Kau juga sadar rupanya mengenai penyusup yang masuk kemari. Namun, terlepas dari itu kemarahanmu itu sangat tepat untuk mengarahkannya padaku Licht! Sudah lama aku tidak pemanasan. Dan nampaknya kau dikendalikan oleh amarahmu ya terlihat jelas dari matamu memerah. Sungguh disayangkan seorang di level sepertimu jatuh ke dalam emosinya seperti itu.”Roagh!Licht mendorong Emilia dengan aura yang digunakannya sebagai pendorong, saat ini ia melompat dari kuda pegasusnya itu untuk menyerang Emilia.“Cih... Tenagamu sepertinya bertambah karena efek dari amarah itu. Namun teknikmu sepertinya menumpul karenanya!”Hiyah!Emilia menggunakan tenaganya untuk mendorong balik Licht dan ditambah dengan serangan menggunakan kakin
Baca selengkapnya
Chapter 23: Murid
“Kau benar El, saatnya kita serius!”“Seperti biasa ya Azzo.”Ellard mengaktifkan sihir pendukungnya padaku. Sebuah lingkaran sihir dengan segitiga ditengahnya muncul tepat di bawah tempatku berdiri. Kelebihan Ellard adalah mampu menggunakan sihir pendukung tanpa rapalan, jadi ini mempermudah kami mengalahkan musuh secepat mungkin.Darah yang keluar dari tubuhku karena luka menguap membentuk aura sihir merah yang memancar dan terlihat oleh musuh.“Hei El, kepalaku bagian kiriku kenapa tidak sembuh? Aw..” sambil menyentuh lukanya yang tidak sembuh.“Sihir ini hanya menyembuhkan 50% dari luka yang didapat, jadi ya begitulah. Namun kau tau sihir ini menambahkan kekuatanmu secara signifikan, jadi cepat kalahkan mereka dan kita bantu nona Emilia.”“Baiklah, aku akan maju El awasi punggungku ya! Teknik Pedang Hampa: Langkah Hampa dan Tebasan Tanpa Suara.”Sementara itu para pengawal milik Licht yaitu Rey dan Eno tercengang melihat
Baca selengkapnya
Chapter 24: Perekrutan Murid
“Sepertinya kau sudah memahami niatanku menerima kedua tamuku di bawah sana ya Licht. Seperti biasanya kau selalu berpikiran dengan tajam, meskipun kau tidak menggunakan kekuatanmu untuk membuat penampilanmu itu awet muda.” Ucap Emilia.“Terima kasih untuk pujiannya Emilia. Dan aku tidak menyangka jurusku barusan itu bisa dibatalkan semudah itu olehmu, meskipun aku mendapatkan beberapa gangguan dalam pengaktifannya. Apakah yang dibawah sana itu-”“Sesuai dugaanmu. Bagaimana dengan penilaianku tentang mereka? Tidakkah mereka memiliki potensi? Mereka bahkan bisa mengganggu jurusmu yang barusan itu.”“Instingmu dalam menilai seseorang memanglah mengerikan Emilia, dan aku salut kepadamu tentang hal itu, tidak sepertiku ini yang kesulitan untuk menilai potensi dari seseorang.” Ucap Licht terkesan.“Kak Emilia! Apakah semuanya baik-baik saja?” Aku berteriak memanggil kak Emilia karena keadaan tiba-tiba saja suasana menjadi hening. Sihir yang luar biasa tadi menghilang dengan mudahnya. Aku
Baca selengkapnya
Chapter 25: Dasar dari Pendekar dan Penyihir.
“Tunggu dulu Licht, aku memang menemukan mereka untuk menjadi muridmu. Namun yang kumaksud adalah mereka berdua. Ilmu pedang yang digunakan anak satunya adalah ilmu pedang hampa. Bukankah kau sudah mencari pendekar pedang hampa sebelumnya?” Ucap Emilia.“Memang aku mencari seorang pendekar pedang hampa, namun teknik anak ini masih belum cukup untuk menjadi muridku. Dia hanya mampu menggunakan dasarannya saja.”“Meski begitu, kau terdorong beberapa meter oleh teknik pedang anak ini Licht.”“Hm... Kuakui kau benar Emilia, namun dengan tekniknya sekarang tidak ada yang bisa kuajarkan padanya. Lebih tepatnya aku tidak mampu mengajarinya. Tidak dengan dasarnya yang sekarang.”“Tunggu dulu, bisakah kalian menjelaskannya padaku?! Kenapa tiba-tiba aku ditawari untuk menjadi murid dari Dewa Cahaya Licht?” Ucap Ellard kesal.“Iya dia benar kak Emi, kenapa aku malah dicibir tiba-tiba di sini. Memang benar aku bukanlah pendekar pedang yang hebat, tapi apakah sampai segitunya aku tidak bisa diajar
Baca selengkapnya
Chapter 26: Kisah Masa Lalu, Hilangnya Para Penerus
Setelah percakapan singkat di depan Istana kami masuk ke dalam untuk melanjutkan perbincangan, kakek Licht itu ternyata adalah seseorang yang sangat penting dan merupakan Dewa Cahaya era ini. Dia juga sepertinya kelelahan dari perjalanannya karena dia yang meminta untuk meneruskan perbincangannya di dalam Istana dan dia juga bilang ingin sedikit beristirahat. Aku tidak mengerti bagaimana bisa seorang dewa bisa kelelahan dari perjalanan tetapi dari gelagatnya saat sampai ke sini tadi dia terlihat seperti seseorang yang tergesa-gesa mungkin karena itu dia jadi lelah.“Baiklah akan kulanjutkan lagi tentang seseorang yang kemungkinan bisa menjadi gurumu Azzo.” Ucap Licht. Dia langsung saja berbicara padaku ketika telah menemukan sofa yang nyaman untuk duduk. Benar-benar seorang kakek.“Baik kek aku akan mendengarkannya dengan seksama.”*plak*Bunyi tangan Ellard yang mencapai wajahku.“Aduh sakit woy... Apa yang kau lakukan El?!”“Hei Azzo, apa kau sudah gila?! Memanggil dia kakek, sehar
Baca selengkapnya
Chapter 27: Proyek Zakata
Beberapa jam Sebelum Pertempuran di Istana Langit. Di sisi lain, di Kota Sonnenstadt, penginapan Fazeela.*tap* *glek*Suara seseorang menapakkan kakinya di lantai kayu. Itu adalah di kamar penginapan yang ditempati oleh Legio.“Legio...”Dari keheningan terdengarlah suara seorang wanita.“Hm? Ada perlu apa kau kemari ‘The Myth’ Iter, bukan Larissa atau Luna? Aku tidak tau yang mana namamu, karena kau punya banyak sekali nama.”Ternyata seseorang yang datang mengunjungi Legio adalah ‘The Myth’.“Terserah kau saja.”“Kalau begitu Luna. Yang jelas ada apa kau sampai repot-repot kemari? Apakah kau tidak tau aku sedang mencoba untuk beristirahat?”“Aku tau cara kerjamu yang efektif dengan menyuruh pasukanmu mencari hingga ke seluruh kota. Tetapi aku ada informasi penting untukmu. Seltsam Pioneer telah berkurang satu orang.”“Apa?! Siapa dari kita yang sudah gugur"“Dari misi pengambil alih
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status