All Chapters of Istri Kedua Tuan Abraham : Chapter 111 - Chapter 120
148 Chapters
Sama-sama bodoh!
Salsa sangat terkejut saat melihat foto Seem bersama dengan Vina mantan kekasih tunangan pria itu, dia berpikir apakah ini alasan mengapa sang kekasih tidak ingin menikah cepat dengannya."Aku rasa memang benar tuan Seem masih sangat mencintai bu Vina, buktinya saja saat ini mereka berdua," gumam Salsa dengan lirih.Salsa meneteskan air mata melihat nomor ponsel yang tidak ia kenali mengirim foto tersebut, dan ia yakini itu adalah Vina sebab melihat foto profil nomor WhatsApp itu adalah Vina. Salsa tidak menghubungi Seem dan dia berpikir biarkanlah waktu yang menjawab semuanya, ia tidak ingin berharap kepada pria itu karena dia tahu hanya menjadi pelampiasan."Seharusnya sejak dulu saya tau kalau sebenarnya memang tuan Seem tidak mencintai saya, dia hanya menyajikan sebagai pelampiasan agar bisa melupakan kekasihnya itu," ucap Salsa lirih.Salsa meyakinkan dirinya kalau ia bisa melewat
Read more
Hentikan acara ini!
"Apa maksudmu mengatakan kami bodoh?!" tanya Seem dengan sangat marah, sambil menatap ke arah Askara yang baru saja tiba.Askara tersenyum. Kemudian, dia menghampiri mereka berdua dan memegang pundak Seem dengan lembut."Tidak ada maksud apa-apa. Tapi, kenyataannya memang seperti itu, 'kan?" sahut Askara dengan nada lembut. Namun, sangat meledek Seem dan Angga."Anak bau kencur mau dikasih belajar kayaknya!" ancam Angga."Benar sekali. Seharusnya pulang sana kamu ke tempat asal!" tambah Seem kesal pada pemuda itu.Entahlah, mengapa mereka berdua belum bisa menerima Askara. Walaupun pemuda itu sudah bersikap baik dan diterima oleh Abraham. Sampai, diri enggan kembali ke negerinya."Sudahlah, dia tidak berarti untuk kita, ayo pergi!" tegas Angga, sembari berlalu dari sana bersama dengan Seem.Askara tertawa. Karena, melihat Seem dan Angga tiba-tiba berbaikan dan sangat akur seperti saat i
Read more
Ngintip
"Satpam, usir wanita iblis itu!" perintah Seem dengan tegas.Semua satpam menghampiri Vina dan membawa wanita itu pergi dengan paksaan. Wanita itu memberontak. Sebab, dia tidak mau pergi sebelum menghancurkan hubungan Seem dan Salsa."Seem, kau pria bajingan yang meniduri aku. Lalu, akan menikah dengan wanita lain!" teriak Vina kesal. Memberontak pun tidak bisa. Sebab, semua satpam langsung membawanya pergi.Salsa terdiam saat memikirkan ucapan Vina tadi. Apakah benar sang kekasih meniduri wanita itu. Jujur, hatinya cemas. Sebab, setahunya Seem dan Vina sudah lama berpacaran. Hal itu mungkin saja dilakukan oleh mereka. Karena, saling mencintai."Sayang, jangan dengarkan ucapannya. Aku bukan pria brengsek yang meniduri para wanita dengan sesuka hatiku," terang Seem.Salsa langsung menatap wajah sang kekasih. Berpikir apakah Seem berkata jujur. Atau, hanya alibi agar menutupi kebejatannya? "Aku berani
Read more
Selamat wik-wik
"Bibi, mengagetkan saja," desah Salsa.Sebab, dia mengira kalau Jihan memergoki dirinya tadi. Kemudian, dia bergegas untuk berganti baju. Sedangkan Sarinah langsung melihat Jibran yang tengah tertidur pulas.Tak, berselang lama akhirnya Salsa selesai berganti baju dan menghapus make-up yang menghiasi wajahnya. Kemudian, menghampiri Sarinah."Kenapa Bibi ke sini?" tanya Salsa pelan sambil menatap wajah wanita itu."Tidak ada Salsa, hanya ingin mengucapakan selamat. Maaf, tadi bibi tidak bisa datang. Karena, ada urusan di rumah," jawab Sarinah lirih.Salsa langsung memeluk Sarinah dengan lembut. Kemudian, mereka saling tersenyum dan gadis itu menguatkan wanita paruh baya itu, dan berdoa masalaj yang dihadapi segera selesai."Terima kasih Salsa, semoga masalah bibi segera selesai," ucap Sarinah lembut."Semoga saja Bi," sahut Salsa.Mereka berdua bergegas tidur, dan bergantia
Read more
Bayi itu tertukar
Semua tamu undangan terkejut melihat Vina menampar Seem, ditambah lagi perut wanita itu membuncit. Membuat semua tamu undangan berbisik-bisik menceritakan kejadian kali ini."Apa masalahmu?!" tanya Seem dengan sangat kesal. Sebab, Vina menampar dirinya saat acara pernikahan. Bahkan, disaksikan banyak orang."Aku hamil!" jawab Vina kesal. Dengan air mata yang mengalir deras membasahi seluruh wajahnya.Seem tertawa mendengar wanita itu hamil. Padahal, dia sama sekali tidak pernah menyentuh. Lantas, bagaimana Vina bisa hamil."Mas, apa yang sudah dia ucapakan?" tanya Salsa lirih sambil menatap wajah sang suami."Sebentar ya," jawab Seem. Kemudian, pria itu meminta agar anak buahnya untuk memutar rekaman video yang didapat beberapa hari lalu. Sebelum pernikahannya.Terlihat percakapan Vina dan pacarnya, yang sengaja ingin menjebak Seem. Membuat semua orang terkejut. Abraham membawa beberapa satpam naik k
Read more
Hamil lagi
Spontan membuat semua yang ada di sana terkejut, saat mendengar Abraham mengatakan memang anaknya tertukar. Namun, beberapa menit kemudian di tertawa."Dasar pria tua!" kesal Seem. Sebab, dia tahu sang-bos berbohong saat pria itu tertawa."Sudahlah, jangan terlalu dipikirkan. Semua itu sudah diatur oleh pencipta alam semesta ini," jelas Abraham.Kemudian, pria itu mendekat dan melihat sang anak di dalam tempat tidur bayi. Wajah anak keduanya sangat mirip dengan Jihan. Bahkan, seperti kembar, hanya beda usia saja."Wajahnya sangat mirip Jihan, mana mungkin tertukar," ucap Abraham pelan sambil terus menatap sang anak.Seem dan Angga hanya diam. Kemudian, mereka bergegas pergi dari sana menuju ruang inap Jihan. Sebab, para ibu hamil lelah. Bahkan, Jibra tidur dalam gendongan Angga.Beberapa jam kemudian. Jihan sudah dipindahkan ke ruangannya bersama sang anak. Hatinya sangat bahagia melihat kedua anak y
Read more
Orang tua itu
"Papa pican!" teriak Jibran.Jihan langsung bangun dan membantu sang suami bangun. Sedangkan Jibran terus menangis melihat papanya pingsan gara-gara dirinya."Hayo, kalian cemas, 'kan?" ucap Abraham.Spontan membuat Jibran tertawa dan memeluk sang papa dengan lembut, begitu juga dengan Jihan. Mereka berdua sangat mencemaskan pria itu."Papa berbohong!" kesal Jihan.Abraham tersenyum. Kemudian, dia kembali memeluk mereka berdua dengan lebih, berharap semua akan seperti ini sampai selamanya. "Sayang, papa harap kalian semua tidak akan berubah tetap mencintai papa," ucap Abraham dengan lirih.Pria itu takut seiring berjalannya waktu, istri dan anaknya berubah tidak mencintainya. Sebab, umurnya sudah tua."Tidak akan berubah. Kami semua akan selalu menyayangi Papa, sampai kapan pun," ucap Jihan dengan lembut.Abraham mencium istrinya dengan lembut, dan ia juga m
Read more
Hentikan semua ini!
Seem terkejut. Kemudian, menoleh dan melihat Khabir ada di hadapannya, membuat dia diam seribu bahasa."Mas, ayo duduk dulu!" Saga bangun dan menarik tangan sang kakak duduk di sampingnya."Kalian berdua adik durhaka! Bisa-bisanya masalah keluarga kita tidak ada yang memberitahu aku!" seru Khabir kesal. Membuat Qaina terkejut dan langsung menghampiri pria itu."Mas, malu sama anak-anak kamu marah seperti ini. Ingat umur Mas," ucap Qaina pelan. Namun, meledek Khabir, membuat pria itu semakin kesal."Maksudnya apa? Aku sudah tua begitu. Jadi, tidak boleh mengetahui permasalahan keluarga kita!" kesal Khabir.Qaina sudah salah bicara. Kemudian, dia menatap ke arah Saga meminta pria itu untuk menenangkan sang kakak yang terus marah."Paman, maaf. Apa saya membuat kesalahan sampai Anda begitu marah?" tanya Jihan yang baru tiba dengan berani.Spontan membuat Abraham langsung bangun dari duduknya dan menghampiri sang istri. Sebab, dia takut wanita itu kenapa-napa."Kenapa ke sini?" tanya Abra
Read more
Ketiga anak Abraham dan Jihan
Semua orang yang ada di sana sangat terkejut melihat kedatangan Angga termaksuk dengan Abraham. Pria itu langsung menghampiri sang sahabat dan membawanya keluar untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi."Mas, kenapa kamu mau menikah dengan wanita lain? Padahal, istrimu tengah mengandung?!" tanya Angga dengan sangat emosi.Abraham mengelengkan kepala dan menjelaskan, kalau sebenarnya dia akan menikah dengan Jihan lagi di depan sang paman. Sebab, pria itu ingin melihat pernikahannya."Kalau tidak percaya, ayo kita liat ke dalam pasti ada Jihan," ujar Abraham.Angga belum percaya. Sebab, dia yakin kalau cerita Seem tidak bohong. Mana mungkin paman Abraham berubah pikiran secepat ini? Sesampainya di dalam Angga terkejut melihat Jihan memakai kebaya berwarna putih, terlihat wanita muda itu duduk di hadapan pak penghulu."Benar, 'kan?" tanya Abraham pelan.Angga hanya mengguna
Read more
End
Abraham ngerem mendadak. Sebab, anaknya mengatakan awas, dia takut menarbak seseorang. Namun, saat ia melihat jalanan tidak ada siapa pun. Bahkan, jelanan sepi."Eh, tidak ada apa pun?" tanya Abraham sambil menoleh kebelakang, melihat semua anaknya turun.Ketiga remaja itu bergegas menghampiri penjual martabak manis yang berada di pinggir jalan. Sebab, setiap hari mereka akan membeli untuk dibagikan ke semua teman dan guru yang ada di sekolah.Abraham sama sekali tidak tau. Sebab, baru kali ini mengantarkan anak-anaknya. Jadi, dia tidak mengetahui hal ini. Setelah selesai. Mereka kembali masuk ke dalam mobil."Sudah Pa, sekarang kita lanjut ke sekolah," ujar Jibran pelan."Untuk apa membeli semua martabak milik kakek itu?" tanya Abraham sambil terus menatap ke arah penjual martabak yang sudah tua.Jibran menjelaskan, kalau dia pernah melihat kakek itu sampai larut malam masih berjualan. Sebab, dagang
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status