Istri Kedua Tuan Abraham

Istri Kedua Tuan Abraham

Oleh:  Khadijah Aisyah  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
9 Peringkat
148Bab
1.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Karena permintaan istrinya yang sedang sakit keras Abraham Wijaya, terpaksa meminta pembantunya menjadi istri kedua. "Tolong menikahlah dengan saya, Jihan agar Mikhaela bisa tenang di saat-saat terakhirnya. Apa pun yang kau minta akan kupenuhi. Setelah dia pergi, kau bebas melakukan apa saja!" ratap Abraham. Awalnya Jihan menolak. Namun, dia ingin balas Budi pada sang majikan dan menikah dengan kesepakatan yang mereka buat. Namun, Abraham mulai berubah setelah istri keduanya hamil. Membuat api cemburu pada istri pertama, sehingga Mikhaela meminta Jihan pergi dari kehidupan mereka selamanya. Lantas, akankah Jihan pergi dengan keadaan hamil? Atau tetap bertahan. Karena, susah mencintai sang suami?

Lihat lebih banyak
Istri Kedua Tuan Abraham Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Muhammad Faqih
suka sama ceritanya.....
2024-02-12 13:38:33
1
user avatar
Zaid Zaza
KEREN BANGET! Rugi kalau nggak baca novel di bawa ini! Hehe, izin promo ya Thor! Mampir yuu, di novel, "ROH KAISAR LEGENDARIS"
2024-02-10 14:15:28
1
user avatar
SyaSyi
Bagus ceritanya
2024-01-03 11:45:00
0
user avatar
Allyaalmahira
menarik. semangat thor
2023-12-27 12:13:39
0
user avatar
Nur Wenda
Semangat kak
2023-12-26 20:41:20
0
user avatar
Minitor Nisa
Karya yang sangat bagus
2023-12-10 14:41:09
0
user avatar
Endiy Fathia
semangat Dedek
2023-11-08 01:10:59
1
user avatar
SyaSyi
Bagus Ceritanya
2023-11-07 18:27:35
1
user avatar
Said
Karya yang disusun seapik mungkin, sampai tenggelam dalam kisahnya. Terus berkarya kak
2023-11-07 18:06:29
1
148 Bab
Menikahlah Dengan Suamiku!
"Menikahlah dengan suamiku! Aku mohon!" Jihan tercengang mendengar sang majikan berucap seperti itu, dia pun menghentikan kegiatannya merapikan kamar majikannya. Kemudian menghampiri wanita cantik tersebut."Kenapa Nyonya berbicara seperti itu?" tanya Jihan sambil menatap wajah pucat Mikhaela dengan dalam."Kamu sudah tahu, aku ini tidak akan bisa memberikan keturunan untuk suamiku. Bahkan lusa rahimku akan diangkat," terang Mikhaela lirih.Jihan terdiam, karena dia tidak pernah bermimpi menjadi istri kedua apa lagi menikah dengan sang majikan. "Aku tidak percaya pada wanita lain Jihan. Aku ingin kau melahirkan anak untuk mas Abraham," tambah Mikhaela.Jihan semakin tercengang mendengar permintaan sang majikan padanya, kemudian dia duduk di samping wanita itu dengan perlahan."Nyonya harus sembuh, karena saya yakin itu! Jangan ucapakan kalimat itu lagi!" pinta Jihan pelan.Mikhaela memegang tangan Jihan, kemudian menangis tersedu-sedu di hadapan wanita itu. Sebab ia tidak akan sangg
Baca selengkapnya
Masih dengan permintaan yang sama
Abraham dan Jihan tercengang mendengar permintaan Mikhaela untuk yang kesekian kalinya. Kemudian pria yang memakai kemeja berwarna biru itu memegang tangan sang istri dengan lembut."Sayang, jangan ucapakan hal yang bukan-bukan dulu! Saya ingin kamu sehat dan menjalankan operasi besok, ya!" pinta Abraham dengan sangat lembut.Sedangkan Jihan, hanya diam tidak mengatakan apa-apa. Sebab ia bingung harus bersikap bagaimana saat ini."Mas, apa salahnya menuruti keinginanku? Jika Jihan sudah melahirkan anak, kamu bisa menceraikannya! Jika tidak, maka tidak masalah bagiku. Kamu harus ada yang mengurus, lihatlah aku sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi sekarang!" terang Mikhaela.Abraham bangun, kemudian melirik ke arah Jihan. Sebab memikirkan perasaan wanita itu karena ucapan sang istri tadi."Mikhaela, kamu jangan berpikir seperti itu! Sama saja kamu menggap Jihan sebagai boneka! Bisa diceraikan kapan saja!" Abraham berucap dengan tegas, kemudian bergegas pergi dari sana. Sebab dia ingin
Baca selengkapnya
Kesepakatan
Jihan terdiam, membuat Abraham mencurigai sang istri mendesak Jihan agar mau menikah dengannya. Kemudian ia membawa wanita itu duduk di bangku dengan saling berhadapan. "Apa istriku mendesakmu agar menikah denganku?" tanya Abraham dengan pelan. Jihan diam, karena dia bingung harus menjawab apa. Sebab ia tidak ingin Abraham marah pada Mikhaela yang selalu mendesaknya untuk menikah dengan sang Tuan. Namun, dia juga tidak enak kalau berbohong pada Abraham yang selalu baik padanya. Akan tetapi, untuk kali ini Jihan harus berbohong demi kebaikan sang Nyonya yang masih sakit. "Tidak Tuan, nyonya tidak mengatakan apapun," jawab Jihan pelan. Abraham tidak percaya akan ucapan Jihan, karena dia tahu betul seperti apa sang istri. Namun ia tidak ingin bertanya lebih jauh pada Jihan, sebab saat ini tengah mengkhawatirkan keadaan Mikhaela yang tengah menjalankan operasi. Sedangkan Jihan, memilih pergi dari sana. Sebab ia tidak enak berduaan dengan sang majikan. Ya walaupun mereka tengah
Baca selengkapnya
Telpon dari siapa?
Abraham langsung bangun dari duduknya dan memegang tubuh sang istri. Kemudian dia membawa Mikhaela masuk ke dalam dan dengan perlahan. "Kamu mau ke mana? Ingat! Tubuhmu masih belum pulih betul," ujar Abraham dengan lembut."Maaf Mas, tadi aku ingin melihat apakah kamu sudah pergi atau belum?" jawab Mikhaela pelan. Abraham membantu sang istri tidur kembali ke tempat tidur pasien, kemudian meletakan kembali botol infus ke tempat asal. Setelah itu, dia memegang tangan Mikhaela dengan lembut."Kenapa seperti itu? Bukankah kamu yang minta saya pergi mengantar Jihan tadi, dan kenapa ingin memastikan saya sudah pergi atau belum?" tanya Abraham sambil menatap wajah sang istri.Mikhaela tersenyum dan menjelaskan kenapa dia ingin memastikan sang suami sudah pergi atau belum. Sedangkan Jihan hanya diam di depan pintu melihat kedua majikannya yang terlihat sangat mesra, kemudian ia bergegas pergi dari sana.Jihan berjalan dengan perlahan menuju mobil Abraham sambil terus memikirkan ucapan sang
Baca selengkapnya
Menjadi istri kedua
Jihan langsung mengambil ponselnya, kemudian diam tidak menjawab panggilan dari nomor telepon yang bernama Angga. Hal itu membuat Abraham semakin yakin bahwa pria itu adalah pacar sang pembantu."Jadi, selama ini kamu memiliki pacar?" tanya Abraham untuk yang kedua kalinya.Namun, Jihan hanya diam tidak menjawab. Sebab dia bingung harus menjawab apa, karena Angga adalah pria yang dia sukai dan menjadi idamannya."Jihan, jika kamu memiliki pacar batalkan pernikahan yang akan kita jalankan nanti malam! Sebab, saya tidak ingin menghancurkan kehidupan kamu," tambah Abraham."Bukan Tuan, dia hanya teman saya. Bukan pacar, karena saya tidak memiliki pacar," sahut Jihan cepat.Abraham diam, kemudian bergegas pergi dari sana karena sudah mendapat jawaban dari Jihan tentang Angga yang sejak kemarin terus-menerus menelpon ponsel wanita itu. Sedangkan Jihan langsung mematikan ponselnya, agar Angga tidak menelpon lagi. Sebab nanti malam ia sudah menjadi istri orang. "Biarkan Angga menelpon samp
Baca selengkapnya
Hadiah Apa ini?
Jihan mendekati Abraham, dan melemparkan surat perjanjian yang sudah dirubah oleh pria itu tanpa izinnya. Hal itu membuat Jihan marah, karena merasa dirugikan."Kenapa surat perjanjian kita Anda rubah? Padahal, saya tidak pernah tanda tangan di sini!" kesal Jihan.Wanita muda itu merasa sudah dibohongi oleh Abraham, karena di dalam surat perjanjian yang baru ini ada tanda tandanya. Padahal dia tidak merasa sudah memberikan tanda tangannya."Sudahlah, lagipula hanya satu yang saya tambahkan. Yang lain tetap sama, pernikahan ini hanya di atas kertas," sahut Abraham dengan santai."Tapi, Tuan menambahkan jika Anda khilaf dan meniduri saya, hal itu tidak masalah!" tambah Jihan.Abraham hanya diam tidak menjawab ucapan Jihan, kemudian menidurkan tubuh di ranjang dan memejamkan kedua matanya. Sebab satu malam dia tidak tidur memikirkan agar bisa merubah surat perjanjian yang dibuat bersama Jihan.Sedangkan Jihan, bergegas pergi dari sana untuk men
Baca selengkapnya
Menutup Mata pelaut
Abraham terkejut mendengar jeritan Jihan, dan bergegas pergi menuju kamar melihat wanita itu baik-baik saja. Lalu, kenapa Jihan berteriak?"Ada apa? Kenapa berteriak? Mengagetkan saja!" tanya Abraham tegas sambil menghampiri Jihan.Jihan memperlihatkan satu koper yang berisikan lingerie seksi, hal itu membuat Abraham menggelengkan kepala. Sebab kelakuan Mikhaela benar-benar membuatnya pusing."Lalu, apa masalahnya?" tanya Abraham dengan cuek.Jihan terkejut akan pertanyaan Abraham, kemudian dia bangun dan berharapan dengan sang suami sambil memegang lingerie seksi berwarna merah terang."Apa masalahnya Anda tanya? Jelas saya takut Tuan berbuat macam-macam, kalau saya memakai lingerie ini," jawab Jihan ketus.Sebab, dia kesal pada Abraham. Sebab pria itu sama tidak peduli padanya. Mana mungkin dia memakai baju seksi itu, karena tidak terbiasa."Itu masalahmu, bukan masalah saya!" Abraham berucap dengan ketus sambil bergegas pergi dari
Baca selengkapnya
Pingsan
"Sepertinya saya tidak perlu menjawab lagi, karena Anda sudah tau apa alasannya," ucap Jihan dengan ketus.Abraham langsung memegang tangan Jihan dengan kuat, membuat gadis itu ketakutan. Sebab, ia tidak mau sampai Abraham menyentuhnya lagi."Saya ingatkan padamu, di sini yang berhak berbuat apapun tanpa persetujuan adalah saya!" ancam Abraham.Kemudian dia menghempaskan tangan Jihan dengan kasar, membuat wanita muda itu kesal."Kenapa Anda sangat kasar? Padahal, sebelum kita menikah Tuan sangat baik. Bahkan membentak saya tidak pernah, berbeda dengan sekarang?!" tanya Jihan sambil menatap wajah Abraham.Pria itu hanya diam, kemudian bergegas pergi dari sana. Sebab, ia ingin menenangkan pikiran entah mengapa sikapnya berubah sejak ia harus menuruti semua keinginan Mikhaela.Padahal, dulu Abraham tidak pernah marah-marah pada Jihan. Walaupun wanita muda itu membuat kesalahan.Sedangkan Jihan, langsung bergegas mandi dalam keadaan kesal
Baca selengkapnya
Jangan lakukan itu lagi!
Setelah sampai di rumah, Abraham langsung bergegas masuk ke dalam kamarnya. Namun, tidak ada Mikhaela di sana. Kemudian, ia mencari sang istri di halaman belakang.Namun, wanita itu juga tidak ada di sana. Bahkan setiap sudut rumah tidak ada keberadaan Mikhaela. Hal itu membuat Abraham marah."Kenapa kalian tidak tau istriku pergi!" bentak Abraham kesal.Sebab, semua satpam tidak tau kapan Mikhaela pergi dari rumah. Karena tengah mengerjakan tugas masing-masing."Maaf Tuan, kami tidak tau kalau nyonya pergi," jelas satpam tersebut dengan pelan.Abraham mengecek CCTV, dan melihat istrinya pergi dari rumah. Namun, tak kunjung kembali. Kemudian ia mengerahkan semua anak buahnya untuk mencari Mikhaela.Sedangkan Jihan, hanya diam melihat. Sebab, ia tidak tau harus berbuat apa, karena biasanya Mikhaela tidak pernah pergi tanpa seizin Abraham.Wanita muda itu bergegas pergi untuk mengajarkan tugas seperti biasanya. Kemudian dia membuatkan kopi hitam kesukaan Abraham. Setelah selesai, ia me
Baca selengkapnya
Seorang pembantu
Abraham membawa Jihan ke ranjang, kemudian dia membuka baju. Hal itu membuat Jihan semakin takut dan terbayang malam pertama mereka."Tuan, saya mohon jangan lakukan lagi!" mohon Jihan.Abraham langsung menatap wanita itu, kemudian memeriksa salep yang diberikan Dokter tadi pagi padanya. Sebab, dibangian pinggangnya ada memar sedikit akibat ia terjatuh dari motor saat pergi ke kantor dengan terburu-buru."Tadi saya minta bantuan Mikhaela. Tapi dia tidak bisa. Jadi, minta bantuan kamu, yang sudah menjadi istri saya," terang Abraham.Jihan bernafas lega, kemudian mulai mengolesi luka lebam Abraham dengan perlahan. Setelah selesai, dia melihat sang suami sudah tidur dengan pulas. Sehingga ia tidak tega membangunkan pria itu.Walaupun dia masih marah dengan Abraham. Namun, saat melihat pria itu tidur hatinya tersentuh. Sebab, sang suami terlihat lebih tenang seperti itu."Jihan, apa sih yang kamu pikirkan?" gumam Jihan.Wanita itu bergega
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status