All Chapters of Istri Kedua Tuan Abraham : Chapter 11 - Chapter 20
148 Chapters
Pertanyaan Abraham
Abraham dan Jihan langsung menoleh, kemudian pria itu turun dari atas tubuh istri keduanya. Setelah itu, menghampiri Mikhaela yang masih berada di depan pintu."Ada apa sayang?" tanya Abraham dengan lembut sambil mengecup keningnya.Mikhaela menggelengkan kepalanya, karena hatinya sakit melihat sang suami bersama wanita lain. Namun, semua itu memang keinginannya.Sedangkan Jihan, masih di ranjang. Sebab kepalanya masih sedikit pusing. Kemudian Mikhaela menghampiri madunya."Jihan, aku dengar kamu sakit," ujar Mikhaela lembut."Tidak sakit Kak, hanya pusing dan kelelahan. Mungkin karena perubahan cuaca di Turki dan di sini," sahut Jihan pelan.Mikhaela memegang tangan Jihan dengan lembut. Kemudian memeluk sang madu, karena dia berharap wanita muda itu cepat memberikan anak untuknya dan tidak berdekatan lagi dengan sang suami."Aku yakin kalau kamu tidak akan mencintai suamiku," bisik Mikhaela pelan di telinga Jihan.Jihan mengan
Read more
Istri Muda
Angga terkejut karena Abraham dapat menebak dengan benar kalau dia pergi karena Jihan sudah menikah. Namun, ia tidak mau mengakui hal itu."Pak, aku pergi karena ingin melanjutkan bisnis di sana. Lagipula di sini ada orang kepercayaan yang mengurus perusahaan ini," terang Angga.Abraham terdiam karena mendengar ucapan Angga yang mengatakan kepergiannya tidak ada hubungannya dengan Jihan.Kemudian, Abraham pun bergegas pergi dari kantor Angga karena dia masih banyak pekerjaan di kantornya, pria itu lega jika kepergian Angga memang tidak ada hubungannya dengan Jihan.Sebab, Jika itu terjadi dia sangat terpukul karena sudah menikahi Jihan wanita yang dicintai oleh sahabatnya.Di tempat lain, Jihan sudah terbangun dan dia pun menenangkan dirinya yang sudah lumayan segar di taman belakang. Wanita itu melihat bunga-bunga yang bermekaran indah di sana.Pada saat itu Mikhaela datang dan duduk di samping Jihan. Kemudian Jihan melihat istri pertama sa
Read more
Para wanita
Abraham langsung menolah, terlihat Mikhaela berdiri di belakangnya sambil terus menatap dirinya yang tengah menyantap makanannya."Sini sayang, kita makan bersama!" Abraham menarik tangan sang istri duduk di sampingnya.Kemudian, dia menyuapi sang istri dengan sangat mesra. Hal itu membuat Mikhaela sangat bahagia diperlakukan seperti ini oleh Abraham."Mas, besok ada undangan pernikahan dari rekan bisnismu. Tadi dia yang mengantarkan langsung ke sini. Tap ..." Mikhaela tidak meneruskan ucapannya.Hal itu membuat Abraham cemas, kenapa sang istri tidak meneruskan ucapannya. Sudah pasti ada sesuatu."Tapi apa?" tanya Abraham penasaran."Tapi, aku tidak bisa menemanimu. Jadi biarkan Jihan ikut, karena dia juga istrimu," jawab Mikhaela.Abraham mengelengkan kepala, karena tidak ada yang tahu pernikahannya dan Jihan. Lagipula ia tidak ingin sampai ada yang tahu hal ini.Jadi, mana mungkin dia membawa Jihan menghadiri acara pernikahan
Read more
Bohong!
Abraham sangat terkejut mendengar ucapan para wanita itu. Kemudian, di mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Namun, mereka semua tidak percaya padanya."Halah, mana ada maling ngaku!" teriak mereka semua."Sumpah Mbak, saya di sini hanya menemani adik. Karena dia tidak berani pergi sendirian," terang Abraham.Namun, mereka semua sama sekali tidak percaya, sehingga para wanita itu memukuli Abraham mengunakan tas samping masing-masing."Jihan, cepat ke luar!" teriak Abraham.Sontak saja membuat Jihan terkejut, kemudian dia bergegas ke luar dan melihat suaminya dipukuli oleh para wanita.Jihan langsung berlari menghampiri sang suami, kemudian melerai kesalahpahaman yang terjadi di sini."Maaf ya Bu, dia Kakaksaya," maaf Jihan dengan pelan."Ternyata benar dia Kakak kamu?" tanya wanita tersebut dan Jihan menganggukkan kepalanya.Sontak saja membuat mereka semua malu dan bergegas pergi dari sana. Sedangkan
Read more
Cemas
Jihan langsung terbangun dan melihat di dalam kamar mereka tidak ada Mikhaela. Itu artinya dia bermimpi tadi kalau istri pertama sang suami ada di sini melihat mereka. "Ternyata hanya bermimpi. Tapi, seperti sangat nyata, karena saya terbangun saat tuan Abraham berteriak," gumam Jihan pelan. Wanita muda itu tidak melihat adanya sang suami di sampingnya. Kemudian melihat ada sepucuk surat dan ia langsung membacanya. Abraham: Jihan, saya sudah pulang pagi-pagi sekali. Sebab, ingin ke kantor. Maaf tidak membangunkanmu. Pulanglah bersama supir dan katakan pada Mikhaela seperti yang saya ucapakan semalam. Jihan bergegas bangun dan langsung mandi. Namun, ia tidak merasa sakit lagi dibangian sensitifnya. Tidak seperti saat pertama kali melakukan hal itu. Setelah selesai mandi, dia melihat ada gaun miliknya semalam dan langsung mengenakan. Kemudian berjalan ke luar hotel menghampiri supir yang sejak semalam menunggu. "Pak, tuan Abr
Read more
Mie instan
Jihan melepaskan tangannya, kemudian Abraham menoleh dan dia memberikan ponsel pria itu yang tertinggal di sofa. Kemudian Abraham bergegas pergi dari sana menuju kamarnya untuk menyiapkan apa saja yang akan dibawa ke luar kota.Abraham mulai memasukan beberapa baju ke dalam koper miliknya. Kemudian dia duduk sambil membayangkan setiap kali dirinya akan ke luar kota pasti Jihan yang melakukan ini.Namun, sekarang hubungannya dengan Jihan sedang tidak baik-baik saja. Yang mengharuskannya menyiapkan semua sendirian."Ini semua karena permintaan konyol Mikhaela. Kalau saja dia tidak memaksa saya untuk menikahi Jihan! Sekarang kami bertiga hidup bahagia seperti sebelumnya," gumam Abraham.Pria itu pun melanjutkan kembali pekerjaannya. Tiba-tiba saja perutnya sakit dan dia bergegas masuk ke dalam kamar mandi.Pada saat itu juga Jihan masuk ke dalam kamar sang suami dan melihat pria itu masuk ke dalam kamar mandi, dan dia menyiapkan baju untuk A
Read more
Maafkan aku Jihan
Jihan langsung bangun dan bergegas minum, karena dia sangat kepedasan. Kemudian menatap ke arah pria yang ia tabrak tadi."Maaf Tuan Seem, saya tidak sengaja tadi," ujar Jihan pelan."Nona, jangan panggil aku Tuan! Sebab, kamu adalah bosku juga, sama seperti bos Abraham," sahut Seem dengan senyuman manisnya.Jihan tersenyum, kemudian dia bergegas pergi dari sana. Kejadian itu disaksikan oleh Abraham, entah kenapa rasanya ia tidak terima Seem memeluk istrinya tadi. Ya, walaupun tidak sengaja, tetap Abraham tidak terima.Kemudian Abraham menelepon Seem dan marah-marah kenapa tidak bisa mencegah Jihan makan mie instan, dan yang kedua kenapa pria itu malah memeluk istrinya walaupun tidak sengaja.Seem hanya bisa geleng-geleng kepala. Sebab tidak bisa mencegah ketidak sengajaan itu terjadi.Seem: Tuan, maaf sekali. Bukannya aku lancang. Tapi, Anda terlalu cemburu.Abraham terdiam, kemudian memutuskan sambungan telepon secara
Read more
Jangan buah apel
Jihan terbangun dan melihat Mikhaela memegang bantal, sontak membuat wanita itu langsung bangun dan duduk di samping istri pertama sang suami."Jihan, kau sudah bangun," ucap Mikhaela pelan."Iya, apa Kakak ingin tidur di sini?" tanya Jihan pelan.Mikhaela menganggukan kepalanya, kemudian dia menidurkan tubuhnya di samping Jihan dan mulai memejamkan kedua matanya.Jihan tidak mencurigai Mikhaela sedikitpun, karena dia percaya bahwa wanita itu sangat baik padanya dari dulu sampai saat ini.Jihan pun teringat tadi setelah makan rujak, ia tertidur di meja makan. Lalu, siapa yang membawanya ke kamar? "Jihan, ayo tidur kembali!" Mikhaela menarik tangan Jihan dan wanita itu tidur kembali dengan istri pertama sang suami.Namun, Jihan sama sekali tidak bisa tidur. Sebab, sudah terbangun tadi. Setelah melihat Mikhaela tidur, ia pun bergegas pergi dari sana.Jihan sudah lama sekali tidak berkunjung ke makam kedua orang tuanya yang berada tidak jauh dari rumah Mikhaela. Jadi, dengan muda dia bi
Read more
Tes kehamilan
Setelah selesai Jihan muntah, dia melihat Abraham ada di hadapannya. Ternyata pria itu yang membantunya tadi. Padahal, sang suami mengatakan besok kembali ke rumah. Namun, nyatanya sekarang sudah ada di sini.Karena Abraham tidak sabar bertemu dengan kedua istrinya. Jadi, dia mempercepat kepulangan ke rumah. Saat masuk ke ruang tamu, ia mendengar suara orang muntah dari kamar Jihan dan melihat sang istri muntah di kamar mandi. Kemudian membantunya."Terima kasih Tuan," ujar Jihan pelan."Iya, apa kamu masih sakit?" tanya Abraham ketus dan cemas.Terlihat jelas dari raut wajah pria itu kalau dia tengah mencemaskan keadaan Jihan. Walaupun ucapannya sangat ketus."Tidak, ini hanya masuk angin biasa Tuan," jawab Jihan pelan.Abraham bergegas pergi dari sana meninggalkan Jihan sendirian, dan wanita itu berjalan dengan perlahan naik ke atas tempat tidur sambil mencium aroma minyak kayu putih yang sangat menenangkan.Ditempat lain. Abraham tengah duduk di sofa sambil memeriksa dokumen yang d
Read more
Hamil
Jihan tercengang melihat alat tes kehamilan miliknya tidak mengeluarkan hasil apapun. Pada saat itu juga Sarinah datang dan menghampiri wanita muda itu."Kenapa Non, tadi bibi dengar kamu berteriak?" tanya Sarinah cemas.Jihan memperlihatkan tidak ada hasil tes yang ke luar selama hampir satu jam. Sontak saja membuat Sarinah tertawa. Sebab, sang majikan terbalik mencelupkan alat itu. Karena itu hasilnya tidak ke luar dan Jihan hanya cengegesan. Kemudian kembali mencelupkan alat tes kehamilan ke urine. Setelah beberapa detik, dia langsung mengangkat alat itu."Ini hasilnya sudah ke luar, lebih baik saya tanyakan langsung pada bi Sarinah agar lebih jelas," gumam Jihan sambil membawa tes kehamilan miliknya ke luar dari dalam kamar mandi.Setelah sampai, dia langsung memberikan hasil tes kehamilannya pada Sarinah. Sebab, ia sama sekali tidak tau hasil positif atau negatif."Non, ini dua garis merah," ujar Sarinah dengan bergembira.
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status