"Oh? Kamu mengancamku?"Ardika menggelengkan kepalanya dan tertawa. "Hmm, tampaknya hari ini aku harus menanganimu hingga tuntas.""Kamu? Memangnya kamu bisa apa?"Fredi mendecakkan lidahnya, lalu berkata dengan ekspresi meremehkan, "Eh, Ardika, jangan pikir dengan mengandalkan Vita sebagai pendukungmu, kamu bisa nggak menganggap serius aku.""Dengar baik-baik, tanpa mengandalkan identitasku di Organisasi Tigerim ini, dengan latar belakang dan identitasku sendiri aku juga bisa menginjak mati kamu!""Orang sepertimu sama sekali nggak layak dibandingkan denganku!"Fredi menatap Ardika dengan tatapan meremehkan.Latar belakang dan identitasnya membuatnya merasa dirinya unggul telak dari Ardika."Oh? Benarkah?"Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau aku nggak salah ingat, kamu berasal dari Keluarga Waluyo Kota Sewo, kamu sangat percaya diri terhadap latar belakang keluargamu itu?""Percaya diri?"Fredi menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak, nggak, nggak, di hadapan para tuan mud
Read more