"Ini ... mengapa?"Saat berhadapan dengan Hana, Kevo sudah tidak memiliki keberanian layaknya Tuan Muda Keluarga Darma lagi.Saat ini, begitu mendengar ucapan wanita tersebut, dia terkejut bukan main. Secara naluriah, dia berkata, "Jesika adalah wanita pilihan kakakku.""Ya, benar.""Justru karena dia adalah wanita pilihan kakakmu, jadi dia harus mati."Hana mengendurkan kelima jarinya, melihat pecahan-pecahan botol tersebut terjatuh dari celah-celah jarinya. Dia berkata, "Seorang wanita pilihan Tuan Muda Keluarga Darma sekaligus Kapten tim tempur Provinsi Denpapan, malah lebih memilih untuk mengikuti dan berada di sisi seorang menantu benalu tanpa status apa pun.""Kalau sampai hal ini tersebar, nggak hanya Keluarga Darma yang akan malu, Kapten Judian sendiri juga akan sangat malu, bukan?""Ada hal-hal tertentu yang ingin Kapten Judian lakukan, tapi nggak bisa dia lakukan.""Tuan Muda Kevo, kakak laki-laki itu sudah seperti sosok ayah. Di saat seperti ini, sebagai seorang adik, kamu h
Read more