Dua puluh menit kemudian, Clara sudah berganti pakaian dan keluar.Gadis muda ini mengenakan kaos berwarna putih dan celana jin yang warnanya sudah memudar, bahkan kelihatannya sudah pernah dijahit.Saat ini, dia menggenggam ponselnya, ekspresi agak kesulitan menghiasi wajahnya."Clara, ada apa?" tanya Ardika."Eh, nggak apa-apa, nggak apa-apa. Kak Ardika, aku telepon balik guru pembimbing sekolahku dulu, ya."Clara berjalan ke arah sudut di dekat sana dengan membawa ponselnya sebelum menelepon guru pembimbingnya."Clara, kamu benar-benar boleh mencoba untuk menjadi pembawa acara perjamuan malam sekolah itu.""Aku sangat yakin pada kemampuanmu, kamu hanya terlalu malu. Saat berbicara dengan orang lain saja, wajahmu memerah. Bagaimana kamu bisa berbaur dengan masyarakat di kemudian hari?""Seharusnya kamu lebih sering naik panggung untuk melatih diri."Setelah panggilan telepon terhubung, langsung terdengar suara seorang wanita paruh baya dari ujung telepon.Clara berkata dengan nada bi
Read more