Semua Bab Menantu Pahlawan Negara: Bab 41 - Bab 50
851 Bab
Bab 41 Siapa Wanita Itu?
Luna pun minta maaf setelah tahu dirinya salah paham dengan Ardika.Namun, Luna tetap cemburu.Ardika membeli perabot, tapi kenapa tidak membawa Luna dan malah membawa wanita lain?"Ardika, siapa wanita yang datang ke rumah semalam?""Jesika Siantar, dia adalah asisten direktur utama dari Grup Sentosa Jaya. Pak Henry yang menyuruhnya untuk menemaniku pergi membeli perabot," ucap Ardika menjelaskan.Melihat Luna yang cemburu, Ardika sebenarnya merasa senang.Itu berarti Luna memedulikannya.Mendengar bahwa orang itu adalah Jesika, Luna sekeluarga pun menghela napas lega.Mereka pernah bertemu dengan Jesika, dia adalah asistennya Henry.Luna menarik tangan Ardika dan berkata, "Maaf, Ardika. Hari ini aku sudah salah paham padamu, aku seharusnya memercayaimu."Sekarang, Luna merasa menyesal dan juga masih ketakutan.Jenny berhasil memprovokasinya karena Luna tidak percaya pada Ardika. Sampai akhirnya, Luna hampir diperkosa oleh Tony.Ardika lalu berkata dengan tegas, "Yang lalu biarlah ber
Baca selengkapnya
Bab 42 Si Gigi Emas yang Sombong
Vila Cakrawala.Saat ini, Dengan ekspresi khawatir, Desi menceritakan kepada Luna tentang kejadian tadi pagi di mana Bambang datang mengusir mereka."Luna, orang-orang itu bilang kalau mereka akan datang lagi sore ini. Sebaiknya kita pindah saja."Bahkan seorang ibu rumah tangga seperti Desi tahu tentang Jinto."Bu, kalau mereka datang, kita hanya perlu lapor polisi saja. Aku nggak percaya mereka bisa bertindak seenaknya."Ini rumah mereka, kenapa mereka harus pindah?"Aduh, lapor polisi nggak ada gunanya."Desi yang panik pun melanjutkan, "Preman yang nggak takut mati itu susah dilawan. Kamu nggak pernah lihat berita tentang perbuatan preman-preman itu, ya?""Mereka nggak akan memukul, membunuh atau membakar rumahmu. Tapi, mereka akan sering datang mengganggumu, sehingga kamu nggak bisa hidup tenang. Lapor polisi juga nggak bisa ditangkap."Setelah mendengarnya, Luna mulai panik.Dia mencari Ardika, lalu bertanya, "Ardika, selain menghajar mereka, apakah kamu punya cara untuk mengusir
Baca selengkapnya
Bab 43 Korps Taring Harimau
Korps Taring Harimau adalah korps tempur militer yang terkenal di Kota Banyuli.Kapten korps itu bernama Abdul Haris dan memiliki jabatan setingkat Wali Kota Ridwan.Ardika bisa mendatangkan Korps Taring Harimau dengan satu telepon?Saat ini, Bambang berkata, "Tuan Jinto, bocah itu sedang menggertak kita. Tadi pagi, bocah yang satu lagi hanya jago bertarung. Selain itu, dia juga sendirian dan nggak punya pengikut. Nggak mungkin orang seperti itu bisa mendatangkan pasukan militer."Jinto pun merasa lebih tenang.Jinto berkata, "Nak, kamu mau berlagak hebat di depanku, ya? Baiklah, aku akan menunggu kedatangan Korps Taring Harimau. 10 menit, aku hanya akan berikan kamu 10 menit. Setelah waktunya habis, kalau kalian nggak mau pindah sendiri, aku akan mematahkan kaki kalian dan mengeluarkan kalian.""Nggak perlu 10 menit, mereka sudah datang," ucap Ardika.Haha!Setelah yakin bahwa Ardika sedang menggertaknya, Jinto pun tertawa terbahak-bahak sambil berkata, "Kamu kira mereka terbang ke si
Baca selengkapnya
Bab 44 Membuat Jinto Ketakutan
Setelah membalas hormatnya, Ardika berkata dengan datar, "Bawa orang-orang itu kemari."Abdul mengayunkan tangannya.Jinto dan seratusan anak buahnya langsung disuruh mendekat.Buk!Jinto yang ketakutan langsung berlutut di depan Ardika.Sejak awal, seratusan preman itu sudah ketakutan oleh pemandangan megah ini.Melihat Jinto berlutut, semua anak buahnya langsung serentak berlutut. Mereka tampak ketakutan dan gemetaran.Abdul melihat para preman itu dengan tatapan menjijikkan, kemudian berkata dengan nada dingin, "Lancang kalian! Kalian bahkan berani datang membuat kekacauan di tempat tinggal Komandan Draco, serta membawa senjata tajam. Apa yang ingin kalian lakukan? Membunuh Komandan Draco?"Sebelumnya, Draco sudah mengingatkan Abdul untuk tidak membocorkan identitas Dewa Perang Ardika. Kalau tidak, Kota Banyuli akan heboh.Abdul tentu saja mengingat perintah Komandan Draco, dia tidak mengungkit Dewa Perang Ardika sama sekali.Namun, para preman ini tetap saja ketakutan.Jinto mengan
Baca selengkapnya
Bab 45 Disita Semua
"Tuan Ardika, itu hanya bercanda, bercanda."Jinto ketakutan setengah mati.Ardika juga malas berdebat dengannya, dia berkata dengan nada dingin, "Kalau kalian ingin merobohkan rumah orang, kalian juga harus bersiap untuk dirobohkan. Setelah ini, coba hitung semua hartamu, kemudian serahkan kepada Korps Taring Harimau."Abdul yang terkejut segera berkata, "Tuan ... Tuan Ardika, sepertinya nggak pantas ....""Nggak ada yang tak pantas. Semua itu juga harta ilegal, jadi disita saja. Kalau ada yang mempersulitmu karena hal ini, suruh dia datang cari aku," kata Ardika dengan tegas sambil mengayunkan tangannya.Abdul tidak berani melawan perintah Ardika lagi.Dia tahu Ardika pulang dari luar perbatasan.Itu adalah tempat yang kacau dan sama sekali berbeda dengan peraturan di Kota Banyuli.Wajah Jinto menjadi pucat karena terkejut.Semua harta yang dia kumpulkan selama 20 tahun harus disita karena satu ucapan Ardika.Namun, Jinto tidak berani menolak.Ardika sudah berbaik hati dengan menyela
Baca selengkapnya
Bab 46 Biaya Pengobatan Puluhan Miliar
Yanto bertanya dengan hati-hati, "Ini Kak Bambang, ya? Apa yang salah dengan anak saya? Apakah dia menyinggung Anda?"Setelah melihat semua orang di dalam rumah, Bambang pun mendengus dingin."Kalian sengaja ingin mencelakakanku ya? Kalian menyuruhku merebut rumah Ardika, ternyata hari ini Komandan Draco mengubah Vila Cakrawala menjadi area terlarang. Setelah kami pergi, Korps Taring Harimau langsung datang. Kami hampir saja mati di sana.""Ah .... Vila Cakrawala berubah menjadi area terlarang? Kami nggak tahu."Tuan Besar Basagita dan yang lain terkejut."Buat apa aku menipu kalian? Lenganku ini patah di Vila Cakrawala."Bambang memelototi mereka dengan kesal dan berkata, "Kalian harus bayar biaya pengobatan 40 miliar kepadaku."Biaya pengobatan satu lengan yang patah mencapai 40 miliar?Kenapa dia tidak pergi merampok bank saja?"Bambang, Keluarga Basagita sudah memberimu 10 miliar dan kamu setuju untuk merebut rumahnya. Sekarang, kamu sudah gagal dan harusnya kamu mengembalikan uang
Baca selengkapnya
Bab 47 Kenapa Uangnya Diberikan ke Luna?
Vila Cakrawala.Ketika mengangkat panggilan telepon dari kakeknya, Luna sempat terkejut.Luna juga tidak punya uang 20 miliar, jadi dia tidak tahu harus menolak atau menyetujuinya.Setelah mematikan panggilan teleponnya, dia pun menceritakan masalah ini kepada Ardika.Keesokan harinya, mereka datang ke ruangan rapat Grup Agung Makmur.Tuan Besar Basagita sedang menunggu bersama jajaran direksi. Yanto dan keluarganya juga sudah datang."Kamu sudah datang, kalau begitu kita mulai saja. Aku umumkan, mulai hari ini, Luna akan menjabat wakil manajer umum Grup Agung Makmur, dia berhak melakukan semua hal."Demi 20 miliar, Tuan Besar Basagita bahkan memberikan jabatan wakil manajer umum kepada Luna. Sepertinya Tuan Besar Basagita mengorbankan hal besar.Untungnya saja, dia tidak memberikan posisi manajer umum kepada Luna. Yanto sekeluarga dan yang lain merasa lega.Kalau Luna yang tegas menjadi manajer umum, para belatung seperti mereka pasti akan kesusahan.Sepertinya Tuan Besar Basagita tet
Baca selengkapnya
Bab 48 Menyatakan Cinta Kepada Luna
Sejak kapan hal itu terjadi?Sejak Ardika kembali ke Keluarga Basagita.Tuan Besar Basagita sangat membenci Ardika.Luna tahu kalau kakeknya masih tidak senang dengannya. Meskipun merasa tak berdaya, Luna tidak mengatakan apa pun.Saat ini, Wisnu berjalan mendekat, lalu berkata dengan kejam, "Luna, jangan mengira setelah kamu mengambil alih perusahaan ini, Grup Agung Makmur akan mendengarkan perintahmu. Jangan lupa, para petinggi Grup Agung Makmur merupakan anggota keluarga yang dipromosikan oleh ayahku.""Betul. Kepala proyek Kompleks Prime Melati, Aripin Sutoro sangat galak. Kalau kamu pergi ke sana, hati-hati. Sayang sekali kalau wajah secantik itu rusak," kata Wulan dengan bangga.Awalnya, Kompleks Prime Melati adalah proyek milik Grup Agung Makmur. Hanya saja, proyek itu diberikan kepada Luna setelah rugi dalam waktu lama.Ardika berkata dengan nada dingin, "Wulan, aku nggak masalah merusak wajahmu sekarang juga."Wulan yang ketakutan segera menutupi wajahnya, lalu berkata, "Aku h
Baca selengkapnya
Bab 49 Memberikan Mobil Mewah
Mendengar Peter memfitnah Ardika, ekspresi Luna langsung menjadi masam.Peter menunjuk rangkaian bunga mawar di belakang sambil berkata, "Coba lihat, aku menyiapkan 99.999 tangkai bunga mawar untukmu. Lihatlah dengan saksama, kamu bisa melihat namamu."Setelah diingatkan, Luna ternyata melihat namanya yang terbentuk dari beberapa tangkai bunga yang lebih muda warnanya.Namun, Luna sama sekali tidak tertarik.Metode Peter mungkin masih bisa menipu para gadis yang belum punya pengalaman."Terima kasih atas niat baik Tuan Muda, tapi aku nggak bisa menerimanya. Silakan pergi."Luna menggelengkan kepalanya dan membuat ekspresi Peter makin jelek."Terima! Terima! Terima!""Terima! Terima! Terima!"Pada saat ini, orang-orang di sekitar mulai bersorak.Mereka melihat Luna terus menggelengkan kepala dengan wajah memerah, sehingga dikira Luna malu. Oleh karena itu, mereka pun bersorak.Melihat pemandangan tersebut, Peter langsung punya ide jahat."Nona Luna, coba lihat, semua orang menyuruhmu un
Baca selengkapnya
Bab 50 Mobilmu Tidak Aman
Mobil Audi A4 dibeli Luna ketika berhasil mendapatkan uang dari usaha sendiri saat menjadi mahasiswa. Mobil itu juga merupakan mobil yang dipakai sehari-hari oleh keluarganya setelah keluarganya tertimpa insiden.Ini adalah hasil jerih payah keluarganya.Ucapan Peter sama saja seperti penghinaan bagi Luna.Luna pun berjalan ke arah mobil Audi A4 tanpa menjawabnya.Peter yang tidak mengerti pun bertanya, "Nona Luna, memangnya mobilku ini kalah dengan mobil Audi A4 itu?"Ardika sudah sangat kesal dengan pengganggu ini, dia pun melepaskan tangan Luna dan mendekati Peter."Tahu nggak kenapa istriku nggak mau mobilmu? Karena nggak aman."Setelah tertegun sejenak, Peter pun tertawa terbahak-bahak seperti mendengar lelucon."Haha. Kamu ngerti mobil nggak? Bisa-bisanya kamu bilang kalau mobil 4 miliar ini nggak lebih aman dari mobil 600 juta itu ...."Bam!Suara yang keras menghentikan sindiran Peter.Di depan semua orang, Ardika menghancurkan penutup mesin mobil Maserati dengan tinjunya. Asap
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
86
DMCA.com Protection Status