“Mith! Mitha!” seru Anin, yang melihat temannya itu hanya memelototi layar komputernya. Mitha tersentak, lalu menoleh ke arah temannya, “Apa?” tanyanya. “Itu teleponmu bunyi terus dari tadi. Suami mu telepon,” ucap Anin. “Oh, iya.” Mitha segera meraih ponselnya. Sudah ada tiga panggilan tak terjawab dari Candra. Segera, Mitha menghubungi suaminya. “Halo. Kenapa, Mas?” tanya Mitha. “Jam makan siang kita bisa ketemu, Mith? Aku mau minta tanda tanganmu buat pencairan asuransi yang aku bahas tempo lalu,” terangnya. Mitha tak langsung menjawab. Dia diam sejenak. Jujur, Mitha merasa pikirannya berkecamuk sekarang. Dia benar-benar tidak bisa berpikir dengan jernih. “Mitha?” panggil Candra yang tak kunjung mendapatkan jawaban. “Hah? Iya. Nanti siang kita ketemu. Di kafe deket kantorku aja, ya, Mas.” “Oke. Kita ketemu di 24 coffe, ya,” tandas Candra. Kemudian panggilan itu pun berakhir. Ponsel itu disimpan di atas meja oleh Mitha. Matanya kembali menatap ke arah layar ko
Last Updated : 2025-05-23 Read more