Sudah empat hari Rifah di rawat di rumah sakit. Matanya kadang terbuka, tapi tatapannya kosong. Beberapa bagian anggota tubuhnya tidak bisa berfungsi dengan baik. Dokter berkata, bahwa Rifah terkena stroke. Tekanan darahnya sering tinggi dan itu membuat Mitha semakin merasa bersalah.“Mama, maafkan Mitha,” ucapnya lirih. Air matanya kering, ia hanya bisa terisak sepanjang hari. Di seberang Mitha, Cakra sedang mengelap wajah Rifah dengan lap hangat. Anak bungsu Rifah itu sedang membersihkan tubuh ibunya. “Gara-gara aku, Mama jadi kayak gini,” imbuh Mitha lagi. “Nggak, Mith. Ini gara-gara aku. Harusnya aku sudah mengubur dalam-dalam perasaan aku padamu, sejak kamu menikah dengan kakakku. Tapi ….”Cakra menjeda kalimatnya, menatap wajah ibunya yang datar. Tatapan kosong Rifah beralih menatapnya. “Maaf, Bu. Ini salah Cakra. Maaf sudah merepotkan Ibu. Harusnya aku bisa lebih bijak lagi.” Nada penyesalan terdengar dari ucapan Cakra. Air matanya perlahan turun membasahi pipi.Sejak kemar
Last Updated : 2025-06-04 Read more