All Chapters of TERNYATA AKU ISTRI KEDUA: Chapter 11 - Chapter 16
16 Chapters
BAB 11. MEMBUKA KEDOK SENDIRI
"Kamu siapa?" tanya Mahira."Saya Johan, kekasih gelap Irma," sahutnya dengan santai.Deg!Mendengar hal itu tentu saja membuat Mahira, Panji dan yang lainnya merasa terkejut."Apa? Kamu kekasih gelap Irma?" Mahira merasa tak percaya."Kenapa kalian merasa terkejut seperti itu? Apa selama ini Irma tidak cerita kepada kalian?""Tidak," sahut Mahira."Irma, kenapa kamu tidak mau menceritakan kepada mereka. Bahwa aku adalah lelaki yang selama ini selalu ada untukmu. Aku adalah lelaki yang telah menitipkan benih di rahimmu," ujarnya santai.Irma merasa tidak suka mendengar pengakuan Johan. "Cukup Johan! Jangan bicara aneh-aneh lagi," sentak Irma."Maksudmu apa bicara seperti itu? Kenapa kamu mengaku-ngaku sebagai kekasihnya Irma?" Panji merasa geram."Saya tidak punya maksud apa-apa. Dan saya tidak sedang berbicara omong kosong. Saya hanya ingin memberitahu semua orang, bahwa saya adalah ayah kandung dari bayi yang sedang di kandung Irma. Sepertinya, Irma sengaja tidak memberitahu kalian
Read more
BAB 12. KENYATAAN PAHIT
Melihat Mahira terlihat syok, buru-buru Panji berlari kecil menghampirinya."Sayang, tolong jangan dengarkan dia. Bukan seperti itu ceritanya. Kamu harus percaya kepadaku," rengek Panji.Mahira mendorong tubuh Panji supaya menjauh darinya. Saat ini hati Mahira benar-benar sangat terluka sekali. Dadanya terasa sesak seakan kesulitan bernafas. Mahira meremas jantung dadanya dan sekuat tenaga mencoba bangkit lalu memilih pergi meninggalkan semua orang.Panji merasa kesal kepada Irma dan juga Johan. Karena mereka berdua telah berhasil menghancurkan acara ulang tahunnya."Aku tidak akan pernah melupakan semua ini Irma. Kamu dan kekasihmu telah berhasil menghancurkan pesta ulang tahunku. Kalian berdua juga telah menggagalkan semua rencanaku! Katakan kepadaku, hukuman apa yang pantas aku berikan kepada kalian?" sentak Panji yang sudah tersulut emosi."Mas, tolong jangan salah paham dulu. Aku tidak bermaksud seperti itu. Kedatanganku kesini hanya ingin memberimu ucapan selamat saja. Tapi aku
Read more
BAB 13. DIANTARA DUA PILIHAN
"Kenapa kamu diam saja Mas? Apakah yang aku ucapkan benar?"Kini suara Mahira semakin meninggi. Karena tak bisa menahan rasa kecewanya lagi."Oke, baiklah ..., aku akui memang semua yang diucapkan Johan benar adanya. Sebelumnya aku memang tidak pernah mencintaimu. Aku memang sengaja mendekatimu supaya aku bisa menjadi bagian dalam hidupmu. Keluargaku memang miskin, kami bahkan sering dibully. Oleh karena itu aku memutuskan menyetujui rencana Irma untuk menggaet hatimu supaya aku bisa menikah denganmu. Setelah itu aku berencana ingin merampas semua harta kekayaanmu. Tapi seiring berjalannya waktu, entah kenapa hatiku mulai bimbang. Aku sering merasa gelisah dan merasa bingung dengan perasaanku sendiri. Aku ingin pergi meninggalkanmu tapi hatiku berkata jangan. Aku sering merasa khawatir jika sesuatu terjadi padamu. Bahkan tanpa aku sadari aku merasa bahagia ketika sedang berdua denganmu. Menyakiti hatimu seperti ini juga luka bagiku. Aku tidak ingin semua ini menimpamu Mahira. Tapi sek
Read more
BAB 14. MAAFKAN AKU
Malamnya Panji berencana pergi ke rumah Irma. Dia ingin membicarakan masalah tadi, supaya tidak semakin panjang. Mahira mengetahui Panji keluar dari rumah, dia pun tahu kemana tujuannya saat ini. Mahira membiarkan Panji pergi begitu saja berharap dia bisa segera menyelesaikan permasalahannya dan bisa memberikan jawaban untuknya.Panji mengemudikan mobilnya sendiri menuju rumah ibunya. Panji ingin meminta kejelasan atas perbuatan Irma hari ini. Panji sengaja melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi supaya cepat sampai di rumah ibunya.Beberapa menit kemudian mobil Panji berhenti di depan rumah bu Sita. Bergegas Panji keluar dari mobil lalu nyelonong masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu."Kak Panji? Kapan kamu datang? Kenapa nggak ngucap salam dulu?" protes Dara."Ngapain ngucap salam, lagian ini juga rumah kak Panji," sahut Hendra."Dinana Ibu?" "Ibu ada di kamarnya. Sejak pulang dari rumah kak Mahira tadi, ibu memilih berdiam diri di kamar,""Baiklah, aku ak
Read more
BAB 15. PILIHAN SULIT
Irma merasa kesal karena Panji mencoba memojokkannya. Kali ini Panji menginginkan sesuatu yang sama sekali tidak diinginkan oleh Irma."Mustahil jika sekarang aku harus mengikuti keinginan Panji. Masa iya dia minta tes DNA sebelum anakku lahir. Dia pasti sudah terpengaruh dengan ucapan Johan. Tidak, aku belum siap melakukan tes DNA sekarang, karena aku takut anak ini memang benar anaknya Johan. Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?""Irma, kenapa kamu diam saja? Kamu mau atau tidak?""Aku keberatan Mas. Karena untuk melakukan tes itu kita membutuhkan uang tidak sedikit," "Aku tahu, tapi bagiku tidak masalah. Mahira mungkin juga tidak keberatan,""Kenapa sih Mas, kamu ingin sekali melakukan tes DNA dengan anak ini? Apa kamu mempercayai ucapan Johan? Dan kini mulai meragukan anak yang ku kandung?""Maafkan aku Irma. Jika membuatmu merasa tidak nyaman dengan keinginanku. Tapi hanya ini cara satu-satunya supaya aku bisa kembali mempercayaimu,""Aku berpikir mas Panji tetap mempercayaiku
Read more
BAB 16. BERAKSI
Selesai ngobrol panjang lebar akhirnya Irma dan Johan mengikat kerja sama. Dimana Irma menjanjikan sebuah pernikahan setelah dirinya berhasil menguasai harta Mahira. Tentu saja Johan merasa senang dan juga tertarik. Dia pun langsung mengiyakan dan berjanji akan membantu Irma meraih itu semua. Supaya dirinya bisa memiliki Irma sepenuhnya. "Besok kamu pergi ke rumah sakit jam berapa?" "Mungkin pukul sembilan pagi, memangnya kenapa?" tanya Irma."Tidak ada apa-apa. Cuma tanya doang,""Tidak mungkin cuma tanya doang. Pasti ada sesuatu yang sengaja kamu sembunyikan dariku," sentak Irma."Sayang, aku tidak menyembunyikan sesuatu. Aku cuma tanya doang, apa nggak boleh?""Nggak usah lebay deh. Manggil sayang segala," sahut Irma."Kamu bilang jika aku mau membantumu menyingkirkan Mahira dari kehidupan Panji dan merebut seluruh harta Mahira. Kamu bakalan mau menikah denganku. Itu artinya mulai detik ini juga kamu sudah menjadi kekasihku. Dan aku punya hak untuk memanggilmu sayang. Tapi awas
Read more
PREV
12
DMCA.com Protection Status