Home / Romansa / TERNYATA AKU ISTRI KEDUA / BAB 11. MEMBUKA KEDOK SENDIRI

Share

BAB 11. MEMBUKA KEDOK SENDIRI

Author: Navika
last update Huling Na-update: 2023-11-29 07:58:16

"Kamu siapa?" tanya Mahira.

"Saya Johan, kekasih gelap Irma," sahutnya dengan santai.

Deg!

Mendengar hal itu tentu saja membuat Mahira, Panji dan yang lainnya merasa terkejut.

"Apa? Kamu kekasih gelap Irma?" Mahira merasa tak percaya.

"Kenapa kalian merasa terkejut seperti itu? Apa selama ini Irma tidak cerita kepada kalian?"

"Tidak," sahut Mahira.

"Irma, kenapa kamu tidak mau menceritakan kepada mereka. Bahwa aku adalah lelaki yang selama ini selalu ada untukmu. Aku adalah lelaki yang telah menitipkan benih di rahimmu," ujarnya santai.

Irma merasa tidak suka mendengar pengakuan Johan.

"Cukup Johan! Jangan bicara aneh-aneh lagi," sentak Irma.

"Maksudmu apa bicara seperti itu? Kenapa kamu mengaku-ngaku sebagai kekasihnya Irma?" Panji merasa geram.

"Saya tidak punya maksud apa-apa. Dan saya tidak sedang berbicara omong kosong. Saya hanya ingin memberitahu semua orang, bahwa saya adalah ayah kandung dari bayi yang sedang di kandung Irma. Sepertinya, Irma sengaja tidak memberitahu kalian semua ya?" celetuk Johan.

Mendengar hal itu Irma merasa tidak suka. "Johan, stop ...," sentaknya lagi.

"Kenapa Irma? Kenapa kamu melarangku berbicara? Apa kamu takut semua orang akan mengetahui cerita yang sebenarnya?"

"Kamu bicara apa sih? Jangan karena aku pernah menolak cintamu lalu kamu ingin membalas dendam dengan cara seperti ini. Dewasa sedikit kenapa?" sentak Irma.

"Dewasa? Aku sudah sangat dewasa Irma, malah lebih dewasa daripada kamu. Aku datang kesini bukan ingin membalas dendam, tapi aku ingin menemuimu dan juga menemui calon anak kita," sahut Johan membuat darah Panji semakin mendidih.

Melihat keadaan sedang tidak baik-baik saja. Mahira langsung menarik tangan Irma dan membawanya masuk ke ruang keluarga. Johan akhirnya ikut menyusul bersama Panji dan bu Sita.

"Disini tidak ada orang. Kalian bisa jelaskan kepada kami, apa yang telah terjadi?" ujar Mahira.

"Baiklah, aku akan menceritakan semua kepada kalian. Aku adalah Johan teman dekatnya Irma. Aku sangat mencintai Irma melebihi apapun. Irma juga sangat mencintaiku. Kami menjalin hubungan kekasih cukup lama. Hingga akhirnya kami tak sengaja melakukan hubungan suami istri ketika menghadiri pesta ulang tahun salah satu teman kami. Setelah kejadian itu Irma sengaja menjauhiku dan diam-diam pergi meninggalkanku. Tapi aku bukan lelaki bodoh, aku meminta anak buahku untuk mencaritahu

kabar Irma secara diam-diam. Akhir-akhir ini aku baru tahu bahwa Irma telah menikah dengan lelaki lain. Irma juga mengaku bahwa bayi yang dikandungnya adalah anak dari lelaki itu. Padahal akulah yang telah menitipkan benih di rahimnya bukan lelaki itu," ungkap Johan panjang lebar.

"Tidak! Itu bohong ..., jangan percaya kepadanya Mas," rengek Irma kepada Panji.

"Bohong kamu bilang? Apa perlu aku perlihatkan video mesum kita kepada mereka?" ancam Johan.

"Dasar lelaki brengs*k!! Sialan kamu Johan ..., diam-diam kamu mencoba mencari keuntungan dariku," protes Irma.

"Aku bukan mencari keuntungan, tapi hanya berjaga-jaga jika terjadi sesuatu hal yang tidak aku inginkan seperti sekarang," sahut Johan.

"Dasar lelaki licik! Aku benci sama kamu!" teriak Irma sembari memukul dada bidang Johan.

"Oh, jadi benar? Anak yang kamu kandung adalah anak lelaki ini?" tanya Panji.

"Tidak Mas. Anak ini bukanlah anak Johan, tapi dia anakmu. Aku berani bersumpah bahwa anak yang ku kandung adalah anakmu, darah dagingmu. Tolong jangan percaya kepadanya, aku mohon," rengek Irma, membuat kedua mata Mahira membulat tak percaya.

"Apa kamu bilang? Anak yang kamu kandung adalah anaknya mas Panji? Irma, kamu ini bicara apa sih? Mas Panji bukannya kakakmu sendiri? Kenapa kamu malah menuduhnya menghamilimu?" Mahira pura-pura terkejut di depan semua orang.

Deg!

Irma menganga terkejut setelah sadar bahwa dirinya keceplosan berbicara.

"Astaga, apa yang telah kulakukan? Kenapa aku bisa sampai keceplosan. Aduh ..., bagaimana ini? Aku harus menjawab apa?" batin Irma.

"Irma, tolong jawab pertanyaanku. Apa benar anak yang kamu kandung adalah anaknya mas Panji? Lalu, hubungan adik kakak seperti apa yang kalian jalani saat ini? Tolong jelaskan padaku ...," sentak Mahira setengah emosi.

Melihat Mahira mulai tersulut emosi, bergegas Panji menghampirinya.

"Sayang, tolong jangan salah paham dulu. Ini tidak seperti yang kamu bayangkan," rengek Panji.

"Sudahlah, akhiri saja sandiwara kalian. Kasihan Mahira jika terus-terusan kalian bohongi," celetuk Johan.

Panji merasa tidak suka ketika Johan berkata demikian. Di dalam hati kecilnya, Panji beranggapan bahwa Johanlah yang selama ini mencoba meneror keluarganya.

"Apa maksudmu berkata seperti itu? Kebohongan apa yang sudah kau ketahui?" sahut Mahira.

"Kenapa kamu bertanya padaku? Tanyakan sendiri kepada suami dan juga mertuamu?"

"Apakah diantara kalian ada yang mau memberitahuku? Sebenarnya ada rahasia apa sih? Mas Panji, Ibu, apa kalian tidak ingin memberitahuku sesuatu? Kenapa aku seperti orang bodoh, yang tak tahu apa-apa,"

Bu Sita menunduk tak berani menatap wajah Mahira, begitupula dengan Panji.

Melihat Mahira kesakitan, Irma merasa senang. Apalagi setelah mengingat kejadian semalam ketika Mahira memberitahunya bahwa dirinya selesai bercinta dengan Panji. Ternyata sisa rasa kecewa itu masih ada di dalam hatinya.

"Baiklah, karena semua orang memilih diam, biar aku saja yang memberitahumu. Sebenarnya nasib kita hampir sama. Sama-sama dibohongi oleh orang yang paling kita cintai. Panji suamimu sebenarnya adalah suami Irma. Mereka baru saja menikah belum ada setahun ini. Namun karena Panji berasal dari keluarga miskin, akhirnya Irma meminta Panji untuk mendekatimu supaya kehidupan mereka bisa berubah lebih baik lagi. Posisinya saat itu Panji bekerja di perusahaanmu sebagai karyawan biasa. Akhirnya karena ketekunan Panji dia pun berhasil mendapatkanmu lalu menikah denganmu. Dan sekarang sudah sah menjadi suami sekaligus direktur utama di perusahaanmu. Kehidupan mereka tak lagi kesusahan seperti dulu, begitu juga dengan Irma. Jangan tanyakan soal perasaan Panji seperti apa kepadamu karena aku tidak tahu. Tapi menurut pengamatanku sepertinya Panji sudah mulai mencintaimu. Soal Irma, kamu jangan takut. Karena anak yang sedang dikandungnya adalah anakku bukan anak Panji. Jika bukan karena rasa cintaku yang besar kepada Irma, mungkin aku tidak akan mencaritahu sampai sejauh ini," ujar Johan.

"Bohong! Jangan sok tahu jadi orang. Memangnya kamu ini siapa? Sayang, tolong jangan percaya dengannya. Aku yakin, kedatangannya kesini pasti ada tujuan tertentu," ujar Panji.

"Percaya atau tidak itu urusanmu, karena aku tidak punya kepentingan apapun denganmu. Aku hanya peduli kepada Irma dan juga bayinya saja. Apa yang kuketahui sudah kubagi denganmu. Jadi jangan merasa berhutang budi padaku, karena aku hanya merasa kasihan saja kepadamu," ucap Johan sedikit ketus.

Seketika tubuh Mahira jatuh luruh di lantai. Tatapannya kosong, air matanya menetes begitu saja. Walau dirinya sudah tahu rahasia besar Panji dan keluarganya. Akan tetapi mendengar hal itu dari bibir orang lain membuat Mahira merasa kecewa. Padahal bukan ini yang Mahira inginkan.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 16. BERAKSI

    Selesai ngobrol panjang lebar akhirnya Irma dan Johan mengikat kerja sama. Dimana Irma menjanjikan sebuah pernikahan setelah dirinya berhasil menguasai harta Mahira. Tentu saja Johan merasa senang dan juga tertarik. Dia pun langsung mengiyakan dan berjanji akan membantu Irma meraih itu semua. Supaya dirinya bisa memiliki Irma sepenuhnya. "Besok kamu pergi ke rumah sakit jam berapa?" "Mungkin pukul sembilan pagi, memangnya kenapa?" tanya Irma."Tidak ada apa-apa. Cuma tanya doang,""Tidak mungkin cuma tanya doang. Pasti ada sesuatu yang sengaja kamu sembunyikan dariku," sentak Irma."Sayang, aku tidak menyembunyikan sesuatu. Aku cuma tanya doang, apa nggak boleh?""Nggak usah lebay deh. Manggil sayang segala," sahut Irma."Kamu bilang jika aku mau membantumu menyingkirkan Mahira dari kehidupan Panji dan merebut seluruh harta Mahira. Kamu bakalan mau menikah denganku. Itu artinya mulai detik ini juga kamu sudah menjadi kekasihku. Dan aku punya hak untuk memanggilmu sayang. Tapi awas

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 15. PILIHAN SULIT

    Irma merasa kesal karena Panji mencoba memojokkannya. Kali ini Panji menginginkan sesuatu yang sama sekali tidak diinginkan oleh Irma."Mustahil jika sekarang aku harus mengikuti keinginan Panji. Masa iya dia minta tes DNA sebelum anakku lahir. Dia pasti sudah terpengaruh dengan ucapan Johan. Tidak, aku belum siap melakukan tes DNA sekarang, karena aku takut anak ini memang benar anaknya Johan. Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?""Irma, kenapa kamu diam saja? Kamu mau atau tidak?""Aku keberatan Mas. Karena untuk melakukan tes itu kita membutuhkan uang tidak sedikit," "Aku tahu, tapi bagiku tidak masalah. Mahira mungkin juga tidak keberatan,""Kenapa sih Mas, kamu ingin sekali melakukan tes DNA dengan anak ini? Apa kamu mempercayai ucapan Johan? Dan kini mulai meragukan anak yang ku kandung?""Maafkan aku Irma. Jika membuatmu merasa tidak nyaman dengan keinginanku. Tapi hanya ini cara satu-satunya supaya aku bisa kembali mempercayaimu,""Aku berpikir mas Panji tetap mempercayaiku

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 14. MAAFKAN AKU

    Malamnya Panji berencana pergi ke rumah Irma. Dia ingin membicarakan masalah tadi, supaya tidak semakin panjang. Mahira mengetahui Panji keluar dari rumah, dia pun tahu kemana tujuannya saat ini. Mahira membiarkan Panji pergi begitu saja berharap dia bisa segera menyelesaikan permasalahannya dan bisa memberikan jawaban untuknya.Panji mengemudikan mobilnya sendiri menuju rumah ibunya. Panji ingin meminta kejelasan atas perbuatan Irma hari ini. Panji sengaja melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi supaya cepat sampai di rumah ibunya.Beberapa menit kemudian mobil Panji berhenti di depan rumah bu Sita. Bergegas Panji keluar dari mobil lalu nyelonong masuk ke dalam rumah tanpa mengucapkan salam terlebih dahulu."Kak Panji? Kapan kamu datang? Kenapa nggak ngucap salam dulu?" protes Dara."Ngapain ngucap salam, lagian ini juga rumah kak Panji," sahut Hendra."Dinana Ibu?" "Ibu ada di kamarnya. Sejak pulang dari rumah kak Mahira tadi, ibu memilih berdiam diri di kamar,""Baiklah, aku ak

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 13. DIANTARA DUA PILIHAN

    "Kenapa kamu diam saja Mas? Apakah yang aku ucapkan benar?"Kini suara Mahira semakin meninggi. Karena tak bisa menahan rasa kecewanya lagi."Oke, baiklah ..., aku akui memang semua yang diucapkan Johan benar adanya. Sebelumnya aku memang tidak pernah mencintaimu. Aku memang sengaja mendekatimu supaya aku bisa menjadi bagian dalam hidupmu. Keluargaku memang miskin, kami bahkan sering dibully. Oleh karena itu aku memutuskan menyetujui rencana Irma untuk menggaet hatimu supaya aku bisa menikah denganmu. Setelah itu aku berencana ingin merampas semua harta kekayaanmu. Tapi seiring berjalannya waktu, entah kenapa hatiku mulai bimbang. Aku sering merasa gelisah dan merasa bingung dengan perasaanku sendiri. Aku ingin pergi meninggalkanmu tapi hatiku berkata jangan. Aku sering merasa khawatir jika sesuatu terjadi padamu. Bahkan tanpa aku sadari aku merasa bahagia ketika sedang berdua denganmu. Menyakiti hatimu seperti ini juga luka bagiku. Aku tidak ingin semua ini menimpamu Mahira. Tapi sek

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 12. KENYATAAN PAHIT

    Melihat Mahira terlihat syok, buru-buru Panji berlari kecil menghampirinya."Sayang, tolong jangan dengarkan dia. Bukan seperti itu ceritanya. Kamu harus percaya kepadaku," rengek Panji.Mahira mendorong tubuh Panji supaya menjauh darinya. Saat ini hati Mahira benar-benar sangat terluka sekali. Dadanya terasa sesak seakan kesulitan bernafas. Mahira meremas jantung dadanya dan sekuat tenaga mencoba bangkit lalu memilih pergi meninggalkan semua orang.Panji merasa kesal kepada Irma dan juga Johan. Karena mereka berdua telah berhasil menghancurkan acara ulang tahunnya."Aku tidak akan pernah melupakan semua ini Irma. Kamu dan kekasihmu telah berhasil menghancurkan pesta ulang tahunku. Kalian berdua juga telah menggagalkan semua rencanaku! Katakan kepadaku, hukuman apa yang pantas aku berikan kepada kalian?" sentak Panji yang sudah tersulut emosi."Mas, tolong jangan salah paham dulu. Aku tidak bermaksud seperti itu. Kedatanganku kesini hanya ingin memberimu ucapan selamat saja. Tapi aku

  • TERNYATA AKU ISTRI KEDUA   BAB 11. MEMBUKA KEDOK SENDIRI

    "Kamu siapa?" tanya Mahira."Saya Johan, kekasih gelap Irma," sahutnya dengan santai.Deg!Mendengar hal itu tentu saja membuat Mahira, Panji dan yang lainnya merasa terkejut."Apa? Kamu kekasih gelap Irma?" Mahira merasa tak percaya."Kenapa kalian merasa terkejut seperti itu? Apa selama ini Irma tidak cerita kepada kalian?""Tidak," sahut Mahira."Irma, kenapa kamu tidak mau menceritakan kepada mereka. Bahwa aku adalah lelaki yang selama ini selalu ada untukmu. Aku adalah lelaki yang telah menitipkan benih di rahimmu," ujarnya santai.Irma merasa tidak suka mendengar pengakuan Johan. "Cukup Johan! Jangan bicara aneh-aneh lagi," sentak Irma."Maksudmu apa bicara seperti itu? Kenapa kamu mengaku-ngaku sebagai kekasihnya Irma?" Panji merasa geram."Saya tidak punya maksud apa-apa. Dan saya tidak sedang berbicara omong kosong. Saya hanya ingin memberitahu semua orang, bahwa saya adalah ayah kandung dari bayi yang sedang di kandung Irma. Sepertinya, Irma sengaja tidak memberitahu kalian

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status