Share

BAB 15. PILIHAN SULIT

Irma merasa kesal karena Panji mencoba memojokkannya. Kali ini Panji menginginkan sesuatu yang sama sekali tidak diinginkan oleh Irma.

"Mustahil jika sekarang aku harus mengikuti keinginan Panji. Masa iya dia minta tes DNA sebelum anakku lahir. Dia pasti sudah terpengaruh dengan ucapan Johan. Tidak, aku belum siap melakukan tes DNA sekarang, karena aku takut anak ini memang benar anaknya Johan. Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?"

"Irma, kenapa kamu diam saja? Kamu mau atau tidak?"

"Aku keberatan Mas. Karena untuk melakukan tes itu kita membutuhkan uang tidak sedikit,"

"Aku tahu, tapi bagiku tidak masalah. Mahira mungkin juga tidak keberatan,"

"Kenapa sih Mas, kamu ingin sekali melakukan tes DNA dengan anak ini? Apa kamu mempercayai ucapan Johan? Dan kini mulai meragukan anak yang ku kandung?"

"Maafkan aku Irma. Jika membuatmu merasa tidak nyaman dengan keinginanku. Tapi hanya ini cara satu-satunya supaya aku bisa kembali mempercayaimu,"

"Aku berpikir mas Panji tetap mempercayaiku
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status