Semua Bab Dambaan Hati Pak CEO: Bab 31 - Bab 40
120 Bab
Bab 31 Satu Rahasia Terbongkar
‘Dasar Tono sialan, bisa – bisanya mulutnya ember jadi lelaki ,pakai ngomong yang sebenar – benarnya lagi, mana semua percakapanku sama dia ternyata direkam bukti transfer juga di perlihatkan bisa apa aku kalau sudah begini, dasar sial.’ Rutuk Marsha dalam hatinya.Saat ini Marsha baru saja menjalani pemeriksaan dan di tempatkan di salah satu sel kantor polisi untuk sementara sebelum di pindahkan ke tempat lain.“Kasurnya mana bu buat tidur ?“ tanya Marsha pada petugas yang mengantarkannya ke selnya.“Itu kan kasur kamu pikir apa,” tunjuk petugas wanita pada kasur busa tipis dengan sprei usang .“Ibu gimana sih itu bukan kasur ,keset di rumah saya  saja masih jauh lebih bagus ketimbang ini.”“Kalau tahu keset di rumah kamu lebih bagus dari kasur ini ,kenapa kamu malah buat masalah dan harus mendekam disini, makanya lain kali sebelum bertindak mikir , ayo masuk sana.&rdq
Baca selengkapnya
Bab 32 Bukti Baru
(Aku kirimkan bukti jika ucapanku beberapa waktu yang lalu tidak bohong) pesan dari Gani rekan Mario itupun terbaca oleh Mario.Tampak kejadian di mall saat istrinya bersama laki – laki lain tampak mesra, pakaian yang dikenakan Dita pun sama dengan pakaian yang saat ini dipakainya demikian pula paper bag yang dibawa sama dengan nama toko dimana mereka masuk tadi.Tidak hanya itu , Gani juga mengirimkan foto Dita bersama pria itu cek in di salah satu hotel, foto saat keduanya berpelukan bercumbu sembari masuk ke kamarnya pun ikut dikirimkan pula.(Maaf, bukannya aku ingin mencampuri urusan rumah tanggamu,sebagai teman aku hanya mengingatkan saja, soal percaya atau tidak itu bukan urusanku) tulis Gani lagi.(Thanks bro atas infonya,maaf jika kemarin – kemarin aku sempat meragukanmu) balas Mario.( No problem, aku hanya tidak mau kamu jadi laki – laki bodoh yang mau saja dikibuli istri sendiri, dulu kamu sudah jadi laki – laki
Baca selengkapnya
Bab 33 Berjumpa Dahlia
“Apa yang kamu lakukan pada menantuku , Dahlia !” tegur Rosa dengan keras. Untung tadi saat Dahlia hendak menampar Airin ada tangan Nugie yang sudah terlebih dahulu memegang tangan itu.Nugie memang ke toilet terlebih dahulu beruntung sudah kembali di saat yang tepat begitupun dengan Rosa.“Bu..bu Rosa,” ucap Dahlia terkejut , dia sama sekali tidak menduga perbuatannya ketahuan oleh Rosa.“Kamu tidak apa – apa sayang, mana yang luka ?” Rosa memeriksa wajah Airin dengan seksama memastikan wanita di depannya ini tidak ada luka.“Aku gak apa – apa kok ma,sungguhan mama tidak usah khawatir ya,” tersungging senyum manis di bibir Airin membuat Rosa ikut tersenyum, namun senyum itu mendadak hilang saat Rosa menoleh ke arah Dahlia. Tatapan mata Rosa sangat tajam terhadap istri dari sahabat suaminya itu.“Jaga bicaramu terhadap menantuku jika kamu tidak tahu apa – apa! gak mama gak anak
Baca selengkapnya
Bab 34 Pertengkaran
Mario yang sedang berdiri hendak keluar dari ruangannya tampak tersentak mendengar ucapan Monica tentang istrinya.‘Jadi begini kelakuanmu Dit, kenapa aku jadi orang yang terakhir tahu, aaah betul – betul bodoh kenapa aku jadi sebodoh ini’ rutuk Mario dalam hatinya.“Mon, tolong ke ruangan saya,” titah Mario pada Monica setelah beberapa saat Mario bisa menguasai hatinya yang sedang tidak baik – baik saja.“Ya pak ,ada yang bisa saya kerjakan ?” tanya Monica saat sudah berada di ruangan Mario.“Tentu saja ada, duduklah dulu,” Monica kemudian duduk di kursi yang berada di depan meja Mario, awalnya memang Mario membahas masalah laporan keuangan dari beberapa penjualan terakhir. Mario tampak menyimak semua laporan Monica dengan serius.“Jadi seperti itu pak, datanya sebentar lagi akan saya kirim ke email pak Mario, ada lagi yang bapak perlukan ?”“Sejak kapan kamu tahu
Baca selengkapnya
Bab 35 Dasi Biru
“Joni..laki – laki itu kan yang akan kamu temani kegiatannya di Surabaya," ucap Mario lagi.Dita sungguh terkejut mendapati ucapan Mario.‘Apa maksudnya dia bicara begitu, apa dia tahu jika aku sedang membohonginya, tapi darimana dia tahu jika aku bersama Joni’  berbagai pertanyaan timbul di pikiran Dita.“Pergilah! kalian sudah janjian masak mau dibatalkan begitu saja,” sahut Mario enteng seraya memasang dasi yang baru saja dia temukan . “Dasi ini dasi favoritku, waktu itu aku mendapatkan hadiah ini dari Airin saat aku naik jabatan, bagus tidak menurutmu motif pilihan dari wanita yang kamu sebut udik itu.” Mario sedang menunjukkan dasi warna biru yang sudah terpasang rapi di lehernya.Dita tentu saja tidak terima mendapat pertanyaan dari Mario yang menurutnya melukai hatinya.“Kira – kira dong kalau mau ngomong mas, kamu pikir aku gak sakit mendengar kamu pamer dasi itu, tega banget
Baca selengkapnya
Bab 36 Pertemuan Mario dan Airin
“Rin, tunggu tolong jangan beranjak dulu,”pinta Mario hendak memegang tangan mantan istrinya namun gerakan Airin membuat Mario membatalkan niatnya.“Silahkan menikmati makan siang bersama yang lain ,pak Mario, permisi.”“Apa aku bisa minta waktu sebentar untuk kita berbicara,berdua,” pinta Mario saat melihat Airin hendak meninggalkannya.“Bu Airin, kenapa malah belum makan, ayo kita makan sekalian,” ajak Bima yang memang sengaja menghampiri Airin . Bima sebenarnya sedari tadi sudah memperhatikan tingkah Mario. “Pak Mario , silahkan pak .” Mau tidak mau Mario pun mengikuti langkah Bima menuju meja makan.Saat menikmati makan bersama – sama Bima sengaja berdekatan terus dengan Airin hingga Mario tidak bisa seleluasa tadi.‘Sial, kenapa pak Bima malah mepet terus sama Airin, apa jangan – jangan dia menaruh hati pada Airin, dan sepertinya hubungan mereka dekat sekali’ t
Baca selengkapnya
Bab 37 Keinginan Mario
“Mas Mario lupa jika dulu aku juga dikhianati oleh suamiku sendiri disaat dia sudah memiliki jabatan jauh lebih baik dari sebelumnya, berkali – kali aku dibohonginya sampai akhirnya aku tahu jika sudah sangat lama sebenarnya mantan suamiku menduakan aku, bahkan mereka sudah merencanakan pernikahan disaat aku masih tinggal bersama mantan suamiku, keluarganya juga begitu.” Airin menyeruput orange juice yang dipesannya sebelum melanjutkan ucapannya.“Jadi kalau mas Mario minta aku membayangkan bagaimana rasa sakitnya, aku tidak perlu membayangkannya karena aku sudah mengalaminya ,” sambung Airin tegas hingga membuat Mario sangat tidak berkutik karena ucapan Airin membuatnya kena skakmat. Jelas saja Mario tahu, karena dialah pelaku yang menorehkan luka di hati wanita yang sudah banyak berkorban untuk dirinya dan keluarganya. Luka yang begitu dalam namun Mario tahu jika kala itu Airin berusaha untuk tegar.Sesaat hanya ada diam dia
Baca selengkapnya
Bab 38 Nasi Goreng Cinta
Anton seperti biasa hari ini datang ke tempat kostnya, setelah memeriksa pembukuan dan beberapa bagian dari tempat usaha ibunya ini, Anton segera turun ke lantai bawah, hidungnya tampak kembang kempis mencari sesuatu yang menurutnya sangat mengoda hidungnya.Aroma nasi goreng yang tidak bisa diabaikan begitu saja, segera Anton menyusuri ruangan dimana indra penciumannya membawanya ke dapur.Tempat kost ini memang menyediakan dapur yang bisa dipakai sewaktu – waktu oleh penghuninya jika hendak memasak atau menghangatkan makanan.“Hmm disini rupanya aroma itu berasal,” ucap Anton yang membuat Kamila terkejut mendengar suara Anton tiba – tiba ada di belakangnya.“Mas Anton bikin kaget saja, untung jantungku masih aman.” Omel Kamila yang kemudian melanjutkan aktifitasnya.“Kamu membuat nasi goreng ?” tanya Anton mengabaikan omelan Kamila penghuni tempat kost paling  bawel diantara yang lain.&
Baca selengkapnya
Bab 39 Kehamilan Dita
“Idih jorok banget sih gangguin orang lagi makan saja,” omel Elisa saat mendapati Dita kakak iparnya baru saja duduk di meja makan malah mual dan memuntahkannya di wastefel dekat meja makan.“Gak usah protes, nanti kamu juga akan mengalaminya jika sudah bersuami.” Dita masih melanjutkan mualnya tanpa mau berpindah tempat.“Emang apa hubungannya ? gak jelas banget, ke belakang kek sana jadi gak berselera nih mau makan!” Elisa segera beranjak dari kursinya dengan kesal, dia yang sebenarnya sudah sangat lapar pagi ini terpaksa harus meninggalkan meja makan.“Kamu sih Dit gak kira – kira kalau mau muntah – muntah,” giliran Rianti angkat bicara.“Eh tunggu, jangan ada yang pergi dari meja makan aku ada kejutan buat kalian semua, kejutan yang pasti membuat kalian senang, ayo mas kamu segera duduk juga,” pinta Dita pada Mario yang baru saja menuju meja makan, Elisa yang mendengar kata &lsquo
Baca selengkapnya
Bab 40 Pembicaraan dengan mertua
“Maksud kamu ini apa ya mengembalikan Dita pada mama ?” tanya Wati mama Dita saat anak dan menantunya itu datang menemuinya.“Mas Mario lagi sensitif kali ma, gak usah mama dengar omongan dia,”timpal Dita yang sungguh terkejut saat ternyata Mario mengajaknya ke rumah orang tuanya dan mengembalikan dia kepada papa mamanya ,sepanjang perjalanan tadi memang keduanya sama – sama diam, Dita bertanya Mario sama sekali tidak mengubrisnya hingga Dita pun ikut diam.‘Enak saja, emang aku barang apa dikembalikan segala ’ rutuk Dita dalam hatinya.“Apa yang sebenarnya terjadi dengan kalian ? rumah tangga kalian sedang ada masalah ? ya meskipun kami tidak tahu apa – apa tapi papa berharap jika ada masalah kalian bisa menyelesaikannya dengan kepala dingin bukan dengan emosi, ini berlaku buat Mario dan Dita, apalagi pernikahan kalian juga baru beberapa bulan.” Zain angkat bicara.“Kami gak ada m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
12
DMCA.com Protection Status