“Rin, aku mau kita bercerai.” Airin kaget mendengar ucapan Mario, sang suami. Alasan apa yang membuat Mario dengan tega memintanya bercerai. Airin yang memiliki pekerjaan lebih baik dari Mario tanpa keberatan membiayai kuliah Mario sampai akhirnya dia meraih gelar sarjananya. Bahkan sudah mendapatkan kenaikan jabatan yang lebih baik sesuai impiannya. Namun justru Airin menjadi bahan cemoohan Mario dan keluarganya, mereka selalu saja mencari – cari kekurangan Airin. Ibarat habis manis sepah dibuang. Bagaimana dengan Airin yang tiba-tiba menjanda? Bagaimana reaksi Airin saat bertemu kembali mantan suaminya sebagai rival dalam urusan pekerjaan? . Bagaimana hidup Airin selanjutnya saat bertemu dengan CEO baru kantor yang ternyata cinta pertamanya?.
Lihat lebih banyakAirin sosok wanita cantik yang menjadi istri dari Mario anak lelaki dari Rianti, janda beranak dua yang ditinggalkan Prawiro almarhum suaminya menghadap kepada penciptanya.
Pagi ini Airin bangun pagi seperti biasanya, gegas dia keluar dari kamarnya menuju dapur, sudah menjadi tugas Airin sejak menjadi menantu di keluarga Prawiro untuk memasak dan membersihkan rumah sebelum berangkat bekerja.
Airin memiliki jabatan yang cukup baik bahkan lebih baik dari jabatan Mario yang kala itu menjadi karyawan biasa karena ijasah yang dimilikinya hanya lulusan SMA.
Namun sekarang Mario sudah menjadi manager di kantornya setelah ia menyelesaikan gelar sarjananya , tentu saja kuliahnya dibiayai dari uang tabungan Airin.
Beberapa bahan makanan yang kemarin dibeli Airin segera di eksekusi didapur mungil rumah ibu mertuanya itu, dia merebus telur yang rencananya hendak dibuat balado.
Sambil menunggu telur direbus ,tak lupa Airin memutar mesin cuci yang sebelumnya sudah diisi air dan deterjen kemudian Airin pun segera mengambil sapu dan pel untuk membersihkan rumah yang untungnya tidak terlalu besar.
Trus bagaimana dengan Elisa adik ipar Airin? wow jangan ditanya lagi, dia itu harus diperlakukan sebagai ratu dirumah ini, semua berusaha untuk memenuhi keinginan gadis yang saat ini baru memasuki bangku kuliah, semua hanya gara – gara saat Elisa masih bayi ayahnya meninggal dunia karena kecelakaan , apa hubungannya coba ?.
Teringat dalam ingatan Airin dua bulan lalu saat Airin membeli motor baru , Elisa menginginkan itu untuk digunakan sebagai kendaraan saat kuliah.
“Kamu ngalah lah Rin sama Elisa ! bagaimanapun juga dia ini adik kamu juga.” ucap Rianti ibu mertuanya
“Tapi bu bukannya Lisa sudah ada motor dan motornya pun juga masih bagus bu ?.” kata Airin yang sejujurnya sudah enggan untuk terus mengalah pada adik iparnya.
“Kamu sebagai kakak sudah tugasnya mengalah sama adikmu Rin”
“Ada motor mas Mario bu” bantah Airin lagi
“Enak saja, motorku mau ku jual malah nanti siang sudah ada yang mau lihat mau ku tukar sama mobil mana ada manajer masih naik motor.” sela Mario tidak terima kala itu
Lamunan Airin terhenti saat teko air sudah berbunyi dari dapurnya, gegas Airin kembali ke dapur untung saja kegiatan menyapu sudah selesai.
Airin segera memindahkan air itu dari teko ke termos air agar nanti saat membuatkan teh tidak perlu memasak air lagi.
Tak lupa telur yang direbusnya pun juga hampir matang, Airin segera meracik bumbu – bumbu.
“Akhirnya sudah selesai. “ ucap Airin lega saat sudah meletakkan tumis kangkung campur taoge, telur balado serta tempe mendoan itu di meja makan.
“Gak ada ikan Rin ?.” tanya Rianti saat baru bangun tidur dan mendapati makanan yang terhidang hanya ada hidangan minimalis setidaknya itu menurut Rianti
“Tidak ada bu.” balas Airin singkat yang segera saja dia menuju kamarnya untuk mandi seraya membangunkan Mario suaminya mengingat hari sudah semakin siang.
“Mas bangun sudah siang !.”
“Duh kamu ini ganggu saja sih kerjanya.” gerutu Mario yang meski begitu tetap saja bangun.
Airin segera melanjutkan aktivitasnya mengganti babydoll lusuhnya dengan pakaian kerja, celana bahan berwarna hitam dengan atasan blouse motif floral, tak lupa pulasan bedak serta lipstick menjadikan Airin tampak lebih segar, Airin memang tidak gemar berdandan.
“Menunya cuma ini?.” tanya Mario saat dirinya sudah bergabung dimeja makan bersama yang lain.
“Tahu tuh istri kamu.”
“Maaf mas, ini sudah menjelang akhir bulan gajianku juga berapa ? sedangkan mas sendiri kasih jatah uang belanja hanya sejuta.” sahut Airin seraya menaruh secentong nasi ke piring suaminya
“Kamu masih tidak bersyukur diberi uang segitu , gak menghargai nafkah dari anakku, hargai dong hasil kerja keras anakku!.” protes Rianti sewot
“Tahu tuh “ timpal Elisa tak mau kalah
“Maaf ya bu, bukannya aku tidak mengharga,i tapi ibu tahu sendiri seluruh kebutuhan rumah ini berapa , untuk uang jajan Elisa dan pegangan ibu saja sudah 2 juta , belum listrik, air, juga aku harus bayar cicilan motor yang baru saja aku pakai sekarang sudah dipakai sama Elisa.”
“Kamu keberatan motormu dipakai Elisa Rin?” Mario akhirnya bersuara
“Bukan keberatan mas, tapi mas tahu sendiri kan selama menjadi istri mu mana pernah aku menyenangkan diriku sendiri ? uang simpananku serta gajian ku juga sudah dipakai untuk kuliahnya mas Mario , sekarang mas Mario sudah selesai kuliah aku ingin beli motor, baru juga dua minggu aku pakai sudah diminta Elisa, trus seluruh kebutuhan rumah masih aku yang harus menanggungnya, bisa dibayangkan gak mas berapa rupiah yang tiap bulan harus aku keluarkan ?, sedangkan dari mas saja hanya sejuta, mas tahu kan gajiku itu berapa ? bahkan sejak menikah aku belum pernah bisa memberi ke ibuku sendiri.”
“Udah jangan berdebat dimeja makan ! jadi makin tidak selera saja.” suara Rianti menghentikan perdebatan di meja makan itu.
Setelah selesai sarapan rumah Rianti kembali sepi karena Mario dan Airin harus segera berangkat ke kantor mereka masing – masing demikian pula dengan Elisa yang juga pergi karena ada jadwal kuliah pagi.
==
Malam ini menjadi malam yang manis bagi pasangan suami istri Airin serta Mario, meski 5 tahun mereka sudah hidup sebagai suami istri namun belum hadirnya anak sejauh ini tidak membuat Mario mempermasalahkannya.
Setelah seharian bekerja,pasangan Mario Airin masih memiliki stamina untuk melakukan olahraga malam di ranjang mereka.
“Rin..aku mau kita bercerai , kamu tinggal tandatangani berkas saja selebihnya aku yang urus.” ucap Mario tanpa beban dengan mata masih tetap terpejam setelah bergelut menikmati surga dunia bersama Airin, bahkan keduanyapun masih sama – sama mengatur nafas.
Airin segera meletakkan tangannya ke dahi suaminya
“Enggak panas tapi kenapa ngigau?.”
“Apaan sih.” Mario segera menepiskan tangan istri.
“Cuma mau cek saja , suhu kamu normal tapi kenapa malah ngomongnya nglantur begitu sih mas?.”
“Siapa yang ngomong ngelantur? aku lagi gak sedang bercanda” Mario membuka matanya dan segera mengubah posisi tubuhnya yang tadi terlentang menjadi menghadap ke arah Airin “Aku sangat serius untuk berpisah sama kamu, memang kamu gak lihat dari sorot mataku apa kelihatan aku bercanda?.”
10 tahun kemudianTampak remaja tampan sedang menggandeng gadis yang juga tak kala cantik, mereka baru saja keluar dari mobil yang mengantarnya ke sekolah.“Hati – hati kak El adik Oliv” ucap Amar kala mendapati anak majikannya itu sudah keluar dari mobilnya.“Makasih sudah diantarkan, uncle Amar hati – hati juga jangan ngebut nanti aku bilang ke daddy kalau ngebut.”“Beres adik Oliv, kalian jangan lupa belajar yang rajin.”Setelah keduanya masuk ke dalam pintu gerbang Amarpun segera berlalu meninggalkan sekolah internasional di depannya, saat ini Eliezer sudah duduk di bangku SMA sementara adiknya duduk di bangku SMP keduanya bersekolah di tempat yang sama.Selama kurun waktu 10 tahun banyak hal terjadi dalam kehidupan rumah tangga Airin dan Rafael. Mereka sungguh beruntung memiliki anak yang penurut, mereka saat ini tinggal di kediaman pribadi Rafael yang tidak jauh dari rumah Bramantyo
Demi tidak mendapatkan respon dari istrinya Rafaelpun mengikuti arah pandang Airin dan dilihatnya dari kejauhan ada Marsha datang bersama dengan mamanya.“Kamu jadi cemberut karena Marsha ya?”“Gak usah aneh – aneh ya mas!” ancam Airin kala mendapati Rafael terkekeh sesaat setelah menyebut nama wanita lain di hadapan istrinya.“Gak usah manyun begitu, ayo kita kesana.”“Mas..”“Sstt..” Rafael meletakkan jarinya di ujung bibir istrinya agar Airin terdiam. Rafael segera merangkul pinggang langsing istrinya serta membawanya menemui Marsha.“Nak Rafael..” sapa Dahlia yang terlebih dahulu melihat kedatangan Rafael bersama Airin. Wajah Airin yang awalnya jutek dan tidak enak di lihat tampak tersenyum di hadapan Dahlia dan Marsha, keduanya pun segera mengulurkan tangannya untuk menyambut kedatangan Marsha.“Kamu makin seger saja nak Rafael, semakin hari semak
Sore hari kala waktu sudah menunjukkan pukul 2 siang Dani yang selepas menjemput keluarga kakaknya di bandara Abdulrahman Saleh segera menuju ke kota Batu tempat dimana Yohana menginap di rumah bibinya.Yohana gadis asli Surabaya itu sehari sebelum ke rumah Dani sengaja ke rumah bibinya dulu. Dia tidak mau menginap ke rumah Dani karena belum memiliki ikatan apapun.“Semoga perjalanan kalian lancar.” Pesan bibi Yohana saat melepas keponakannya serta Dani untuk menuju kota Malang.“Terima kasih bibi, kami permisi.” Ucap Dani sembari mencium punggung tangan wanita paruh baya itu.Mengingat jika weekend banyak yang menuju kota Batu maka perjalanan Dani serta Yohana membutuhkan waktu hampir 1 jam untuk bisa sampai di kediaman Ningsih.Di tempat ini para pria dan wanita sudah selesai membersihkan diri, kaum wanita pun juga siap menyambut tamu mereka, hanya Olivia yang masih tertidur di pangkuan daddynya, balita ini tampaknya
Satya saat ini sudah berada di hadapan kedua orang tuan Anjani, Satya menyatakan keinginannya untuk menjalin hubungan serius dengan Anjani.Intensnya komunikasi diantara keduanya yang sama – sama menjadi pengawal keluarga Rafael membuat hubungan cinta monyet mereka bersemi kembali.Jelas saja Satya maupun Anjani merasa lega karena restu sudah mereka dapatkan dari orang tua kedua belah pihak.Apalagi ternyata ibu Satya adalah sahabat ibunya Anjani kala mereka masih duduk di bangku sekolah.“Ibu tidak menyangka jika kita akan berbesan dengan Hastuti,” ucap Yayuk ibu kandung Anjani saat bervideo call dengan calon besannya itu.Satya menceritakan tentang asal usul keluarganya kepada pak Arif dan ibu Yayuk akhirnya dari situ mereka tahu tentang Hastuti.Restu sudah di dapat oleh calon pasangan suami istri ini, kali ini keduanya menghabiskan waktu dengan berjalan –jalan di mall di kota Semarang tempat Anjani tinggal.
Hari ini tampak keluarga Rafael sedang berkemas – kemas untuk pulang kampung , rencananya mereka akan berangkat besok pagi menggunakan pesawat pribadi demi kenyamanan Olivia dan Eliezer yang sama – sama tidak bisa diam.“Sudah selesai, sekarang tinggal bersiap – siap ke acaranya Kamila.” Tanpa sadar Airin berbicara sendiri.Ya selepas mengantarkan suaminya sampai teras rumah, Airin segera masuk kembali ke kamarnya untuk beres – beres perlengkapan mereka. Membawa dua anak tentu bekal pakaian Airin jauh lebih banyak dari sebelumnya meski mereka hanya menginap 2 hari disana.Saat baru saja selesai berdandan ponsel Airin berbunyi ada nama Desi disana sedang memanggil dirinya.“Sudah siap belum nyonya.” Terdengar suara canda Desi dari seberang sana.“Apaan sih kamu ini,Des.”“Idih jangan suka ngambek ntar kecantikannya berkurang tahu rasa loe.”“Gampang kal
“Beneran bun Dani mau mengenalkan calon istrinya ?” terdengar suara Airin kala sedang berkomunikasi dengan bundanya mau tidak mau membuat Rafael yang baru saja selesai mandi segera mendekat ke a rah istrinya meski hanya mengenakan handuk yang melilit bagian bawah tubuhnya.“Dani beneran mau mengenalkan calon istrinya sayang ?”“Iya sabtu besuk Dani mengajaknya bertemu bunda.”“Puji Tuhan akhirnya Dani laku juga he he , siapa calon adik ipar aku ?”Airin hanya mengangkat kedua bahunya saja tanda dia memang tidak tahu, namun Ningsih yang mendengar pertanyaan dari menantunya segera menjawab pertanyaan Rafael. Airin memang mengaktifkan mode loudspeaker saat berkomunikasi dengan sang bunda sembari dia menyiapkan pakaian kerja suaminya.“Jadi kisah kakak terulang pada adiknya, sekretaris yang menikah dengan pimpinannya sendiri ceritanya nih bun.” Omongan Airin tentu saja membuat Rafael tersenyum
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen