All Chapters of Kasih Aku Kesempatan Sekali Lagi: Chapter 21 - Chapter 30
281 Chapters
Bab 21
Rossa dan Linny segera mengurus dokumen untuk keluar dari rumah sakit, dan karena mereka mengkhawatirkan Wandy, mereka segera kembali ke tempat tinggalnya.Saat itu Wandy sudah bangun, ia telah membersihkan dirinya sendiri dan menyiapkan sarapan."Eh? Mami, mami sudah pulang? Sudah baikan? Kenapa cepat sekali keluar dari rumah sakitnya?" Kata Wandy dengan gembira ketika melihat Rossa.Linny yang melihat Wandy menyiapkan bubur daging telur pidan, dan ada juga bakpao yang masih panas, ia berkata dengan hangat."Hei bocah, apa bubur ini kau yag membuatnya?"Wandy menggeleng."Bukan, aku keluar membelinya, tapi mulai sekarang aku bisa belajar membuatnya, khusus untuk nanti aku akan mengurus makanan mami.""Sayang, anak baik." Wajah Rossa melembut, dia membelai kepala Wandy, merasa bahwa dia adalah malaikat seumur hidupnya, sebuah hadiah terbaik dari Tuhan."Hari ini Sabtu, kau tidak perlu ke sekolah, mami juga tidak apa-apa, pergilah bermain setelah sarapan." Rossa berharap anaknya juga pu
Read more
Bab 22
Setelah Rossa kembali ke dalam kamar, ia langsung mengirim pesan pada Neilsen."Tuan Neilsen, mohon maaf, saya sedikit tidak cocok dengan kondisi air di Manado, saya telah mengajukan permohonan pada pusat untuk dipindahkan kembali ke kantor pusat dan akan ada desainer baru yang akan datang dan bekerjasama dengan kalian. Kebetulan pernyataan maaf Nona Messie juga menyiratkan saya adalah seorang yang sulit, kalau begitu, sebaiknya kita tidak melanjutkannya lagi. Kelselyn."Setelah mengirimnya, Rossa menutup ponselnya dan berbaring di atas kasur hingga terlelap.Neilsen yang menerima pesan singkat itu seketika terhenyak. Ini adalah nomor ponsel pribadinya, bahkan Messie tidak tahu, nomor ponsel ini telah dikunci sejak Rossa mati terbakar lima tahun lalu, dan setelah itu entah mengapa ia kembali membuka nomor ini, sampai saat ini selain Santo asistennya, yang tahu nomor ini hanya Rossa.Namun saat ini Kelselyn mengirimkan pesan singkat ke nomor pribadinya, ia percaya Santo tidak akan membe
Read more
Bab 23
Setengah jam kemudian, Santo kembali dengan membawa berita."Tuan Neilsen, desainer Kelselyn mengalami kecelakaan lalu lintas lima tahun lalu, kabarnya sangat serius, keluarganya membawanya berobat ke luar negeri, dan baru kembali setahun kemudian.""Lima tahun yang lalu?" Neilsen langsung menangkap waktunya. Santo mengangguk, ia juga sedikit heran, waktunya terlalu pas."Lima tahun yang lalu, kapan?""18 Maret." Selesai mengatakan tanggal itu, wajah Neilsen seketika berubah."Apa? 18 Maret? Tidak salah kan?""Tidak, Tuan." Santo merasakan ada yang tak wajar setelah melihat perubahan Neilsen, jarang sekali ia melihat Neilsen segusar ini.Neilsen tertawa, tawa yang membuat bulu kuduk Santo berdiri, tapi dilihatnya wajah Neilsen yang begitu gembira dan berseri-seri."Tuan Neilsen, apakah Anda baik-baik saja?""Saya baik-baik saja, sangat baik-baik saja, tidak pernah sebaik ini! Teruskan penyelidikannya, cari tahu di mana Kelselyn menyembuhkan luka akibat kecelakaan itu? Orang yang ada be
Read more
Bab 24
Dia mengira Neilsen akan setuju kalau dia ikut, tapi ia tak menyangka Neilsen hanya menepuk-nepuk jaketnya dan berkata dengan datar."Tidak perlu, aku yang akan menjaga Ryu. Lagipula kau bukan karyawan SAG, rasanya tidak terlalu baik. Hari ini akhir pekan, tidak ada orang di kantor."Messie sedikit tidak rela.la juga ingin masuk ke SAG, tapi Neilsen terus menerus menghalanginya, tidak membiarkannya masuk, bahkan mengatakan kalau ia ingin menjalankan suatu usaha, ia bisa mendirikan sebuah perusahaan baru untuknya.Sebenarnya ia hanya ingin bersama-sama dengan Neilsen saja.Neilsen seakan-akan tidak melihat mata Messie yang memelas, ia melanjutkan perkataannya."Di sana ada peraturan perusahaan, juga ada kamera CCTV, sudahlah, jangan ribut."Seketika air mata Messie merebak."Neilsen, kau takut aku akan mengacaukan perusahaanmu? Tidak akan, hatiku selalu memikirkan keluargamu.""Aku tahu, hanya saja itu sudah peraturan di sana, Messie, jangan mempersulitku." Meskipun nada bicara Neilsen
Read more
Bab 25
"Siapa nama mamimu?"Tanpa sadar Neilsen bertanya, kemudian barulah ia merasa tak sepantasnya ia bertanya hal itu, namun kata-katanya tidak dapat ditarik lagi.Wandy sedikit bergeming, lalu berkata sambil tersenyum."Paman, rasanya kurang sopan kalau bertanya secara frontal tentang nama mamiku. Sebaiknya paman segera antarkan aku saja, aku sudah hampir terlambat."Dikatai kurang sopan oleh anak usia empat tahun seumur hidup baru sekali, namun Neilsen tidak merasa jengah, ia sadar sepertinya mukanya sudah menebal."Naiklah." Neilsen akhirnya mengantarkan Wandy ke panti asuhan, setelah melihat wajah pemilik panti yang terlihat kenal baik dengan Wandy, barulah ia tenang meninggalkannya di sana.Setelah ia menyuruh orang untuk mengantar Ryu pulang, ia lalu mengemudikan mobilnya sendirian ke rumah Rossa.Entah mengapa, saat ini ia sangat ingin bertemu Rossa, sekalipun wajah itu bukan lagi wajah yang selalu ada dalam kenangannya.Tadinya Linny ingin tinggal di rumah dan menemani Rossa, tapi
Read more
Bab 26
"Aku tidak suka jahe, dan lagi saya tidak mau merepotkan Anda Tuan Neilsen, status Anda begitu tinggi, tapi saya malah membiarkan Anda merebus air jahe untuk saya, itu sangatlah benar-benar tidak pantas." Rossa berkata datar sambil memperlihatkan dirinya yang kurang tertarik.Mata Neilsen mendiam sesaat.'Tidak suka jahe?' Istrinya juga tidak suka jahe! Tiba-tiba ia merasa senang."Tidak apa-apa, tidak makan jahe, minum airnya sedikit itu juga bagus." Selesai mengatakannya, tak peduli Rossa setuju atau tidak, ia segera beranjak ke dapur dan mulai memotong jahe.Rossa pun terdiam.Mengapa Neilsen tidak mengeluarkan kartunya sesuai seperti apa yang diprediksinya? Kemana gunung es yang begitu tinggi dan dingin itu?"Hei, Anda tidak mengerti kata-kata orang ya? Saya bilang, saya tidak makan, dan tidak minum!" Rossa segera melompat turun dari ranjang, melihat Neilsen yang tengah sibuk di dapur rumahnya, tiba-tiba ia merasa sesak.Tidak seharusnya situasi hangat seperti ini ada diantara mere
Read more
Bab 27
Wandy tak tahu bahwa teleponnya ini menimbulkan rasa benci dan permusuhan bagi Neilsen, sembari duduk, sementara tangannya memegang lollipop, ia berkata sambil tersenyum. "Mami, saat ini aku ada di Panti Asuhan Kasih Suci. Ingat kan anak yang dulu belum sempat menerima bantuan? Dia sekarang di sini. Hari ini aku menghubungi kepala panti, dan datang untuk melihat-lihat, di sini ternyata cukup bagus, katanya ada yang memberikan donasi untuk mereka, dan kepala panti memperlakukanku dengan baik. Mami tolong jemput aku setelah mami selesai urusan ya?""Iya. Mami akan memberitahumu, mami pasti pergi menjemputmu." Sahut Wandy sambil tersenyum.Wajah Neilsen semakin buruk. Mau menjemputnya? Orang itu akan datang ke Manado? Dia harus memeriksanya lagi.Rossa menutup telepon, ketika dilihatnya Neilsen masih disana, ia sedikit heran."Kenapa Anda belum pergi juga?" Sikap Rossa yang lembut ketika di telepon tadi berubah sengit, melihatnya yang memperlakukannya dengan ogah, emosi Neilsen seketika
Read more
Bab 28
Rossa terdiam sejenak, ia baru bangkit sendiri setelah menata ulang perasaannya, melihat bahan makanan yang belum selesai dimasak itu, akhirnya ia melanjutkannya.Apapun yang terjadi, jangan buang makanan.Ketika Linny pulang, Wandy kembali meneleponnya, Rossa pun meminjam mobil Linny untuk menjemputnya, ia sama sekali tidak mengungkit kedatangan Nelson tadi.Sejak itu Neilsen tidak pernah datang lagi.Di suatu akhir pekan, ketika Rossa sedang menemani Wandy, setelah ditimbang-timbang, akhirnya Rossa pergi ke toko mobil untuk membeli sebuah mobil.Hari Senin, Neilsen mengumumkannya melalui media bahwa Rossa adalah desainer yang diundang secara khusus oleh SAG, dimana Messie sengaja mempersulitnya, dan membuat Rossa pergi, atas nama perusahaan SAG ia meminta maaf pada Rossa, video kejadian saat itu juga dilampirkan.Aksinya mendorong Messie ke tepi jurang.Setiap orang di Manado yang melihat Messie itu melihatnya dengan sinis, dan melihat Rossa yang begitu pasrah, mereka semua otomatis
Read more
Bab 29
Rossa melihat jam, ternyata sudah hampir jam 8.Saat ini kalau tidak macet, ia akan sampai tepat waktu, tapi ia bahkan tak tahu dimana pabrik mobil SAG.Tepat di saat itu, Neilsen mengirimkannya sebuah lokasi, dan memberikan lokasi pastinya menyuruhnya berhati-hati saat menyetir.Rossa dengan geram membalasnya dengan sebuah kalimat, "Sialan kau!"Neilsen yang melihatnya hanya tersenyum dengan lebar, perasaannya begitu terlihat.Santo yang menunggu di sebelahnya memicingkan matanya sambil memperhatikan Neilsen, tanpa berkata apa-apa, namun ia telah mengatur semuanya semenjak Rossa datang.Seminggu ini terasa seperti mimpi buruk bagi Messie.Lima tahun ini dikiranya Neilsen begitu dingin, ia selalu berusaha menggunakan keramahannya dan keberadaan Ryu untuk meluluhkan hati Neilsen, dan berusaha menjadi bagian dari keluarga Neilsen, menjadi Nyonya-nya, namun Neilsen bersikap biasa saja padanya, tidak seperti saat ini ia memperlakukan Rossa dengan begitu terbuka, sampai-sampai setiap hari m
Read more
Bab 30
Rossa merasa risih dengan sikap Neilsen, rasanya ia ingin melepaskan diri dari lengan Neilsen, tapi kemudian ia mendengar Neilse berkata."Aku sudah melihat hasil rancanganmu, sangat mirip dengan sebuah mobil yang ada dalam bayanganku. Kebetulan aku sendiri juga sedang mendesain satu unit, apa kau mau mencobanya?"Kata-kata Neilsen membungkam Rossa.Dia sejak kecil suka menggambar, tapi ia mulai belajar desain mobil semua karena Neilsen, karena Neilsen menyukainya, maka ia juga ikut suka, bahkan ia pernah berpikir dengan polosnya, mobil balap pertama yang dia desain akan dipersembahkan untuk hadiah ulang tahun Neilsen.Tapi yang tak pernah terpikirkan olehnya adalah, ketika desain mobil itu baru jadi setengah, ia dan Neilsen sudah berpisah.Mobil itu benar-benar didesain khusus mengikuti angan-anan Neilsen, setelah ia mengubahnya sedikit, dan menambahkan berbagai desain keamanan lainnya, daya tarik dan kemampuan mobil tersebut menjadi gabungan yang sempurna, barulah mobil itu dipublika
Read more
PREV
123456
...
29
DMCA.com Protection Status