All Chapters of Kasih Aku Kesempatan Sekali Lagi: Chapter 351 - Chapter 360

"Viki!"Neilsen benar-benar tidak bisa menahan lagi. Disaat dia ingin melemparkan tinjunya pada Viki, dia pun mendengar Rossa dengan dingin berkata."Kalau hari ini kamu memukulnya lagi, malam ini pergi tidur di ruang tamu saja."Tinju Neilsen pun tertahan di udara, dengan heran melihat Rossa. Sekarang wanita ini bahkan menggunakan hal ini untuk mengancamnya! Dia benar-benar begitu marah sampai hampir memuntahkan darah, dan Viki yang ada di samping juga tertekan."Apa maksud kalian ini? Apakah kalian sedang memamerkan keromantisan di hadapanku? Aku juga sudah dipukul, dan lukaku juga lebih parah dari Neilsen kan? Rossa, kita adalah teman, kamu juga seharusnya mengasihaniku kan?""Teman? Kamu yakın kita masih teman?" Rossa membalikkan badan, dengan dingin menatap Viki, "Semenjak kamu menyentuh Linny, kamu seharusnya tahu, kita sudah tidak bisa berteman lagi. Linny adalah teman terbaikku, kamu malah bisa melakukan hal sekeji itu padanya, se

"Naik ke atas!" Neilsen melihatnya yang begitu tidak bersalah pun semakin marah.Wandy malah dengan tidak senang mengerutkan dahi berkata, "Kek, apakah hari ini kamu makan pistol yah?""Hari ini aku makan bom, jadi sebaiknya kamu jangan membuatku marah." Saat ini Neilsen benar-benar marah, melihat siapapun tidak senang. Wandy masih ingin mengatakan sesuatu, tapi malah dihalangi Rossa, "Patuhlah, kamu masuk ke kamarmu dulu.""Mami, kamu jangan terlalu memanjakannya. Seorang pria meneriaki seorang wanita, sama sekali tidak gentle. Ucapan Wandy ini tidak keras dan tidak pelan, tapi Neilsen kebetulan mendengarnya dengan jelas. Neilsen benar-benar sangat marah. Apakah langit sudah terbalik? Melihat Neilsen sepertinya benar-benar sudah marah, Rossa buru-buru berkata pada Wandy."Bagaimana kamu bebicara gitu dengan daddy? Cepat kembali ke kamar, dan pikirkanlah apa yang sudah kamu lakukan?"Wandy tahu kalau Rossa sedang melindunginya, dia juga malah mempermasalahkannya dengan Neilsen, hany

Walaupun Rossa ingin bekerja sama, tapi Neilsen tetap menahan diri untuk tidak menyentuhnya, dan pergi mandi air dingin. Rossa merasa tidak ada orang di sisinya, tiba-tiba merasa begitu dingin. Ranjang yang begitu besar sepertinya sangat kesepian.Dia menggulung selimut, dengan kesal menatap Neilsen yang baru keluar dari kamar mandi, tatapan itu benar-benar membuat Neilsen merasa dirinya penjahat yang sangat kejam."Apakah kamu begitu pengen?""Kamu yang pengen!" Rossa pun langsung merasa wajahnya sangat panas.Walaupun dia benar-benar menginginkannya, benar-benar merasa kesepian, saat ini dia juga tidak akan mengakuinya. Neilsen pun tersenyum, langsung naik ke ranjang dan memeluknya bersama dengan selimutnya. "Tunggu beberapa hari lagi, tubuhmu terlalu lemah, aku tidak boleh membuatmu lelah. Kehidupan kita di masa depan masih sangat panjang, tidak masalah menunggu beberapa hari lagi kan? Aku ingin kamu sehat dan hidup bersamaku sampai tua. Setelah kita tua dan beruban, aku masih ing

Viki langsung termenung, "Dasar! Siapa ini? Siapa yang ingin mencelakaiku? Aku benar-benar tidak tahu ada apa dengan foto-foto ini."Viki benar-benar sudah ingin menangis. Neilsen langsung mulai melacak IPnya, sayangnya orang itu sangat licik, menggunakan pengiriman dari apps luar negri, setelah Neilsen menemukan pengiriman itu, foto sudah selesai dikirim. Neilsen pun mengerutkan dahi, terlihat jelas kalau suasana hatinya sangat buruk. Kalau malam ini dia tidak datang mencari Viki, mungkin Viki akan menanggung fitnahan ini. Siapa yang menduga 2 orang yang pagi tadi berkelahi, malamnya malah sama-sama melihat komputer?Neilsen pun melihat semua foto-foto ini, ada beberapa foto yang sangat terbuka dan langsung dihapus olehnya, yang lainnya adalah foto bersama Rossa dan Viki, gerak-gerik mereka sangat romantis, begitu melihatnya membuat orang merasa panas. Viki buru-buru berkata."Ini tidak benar! Aku dan Rossa tidak pernah melakukan hal seperti ini.""Aku tahu!" Neilsen berkata. Viki

"Perutku sedikit tidak nyaman, kamu dan anak-anak cari tempat untuk minum dulu, aku mungkin akan sedikit lama, jangan khawatir." Setelah mengirim pesan, Neilsen pun merasa tubuhnya sangat lemah. Sekarang dia benar-benar sangat lemah. Setelah Rossa melihat pesan dari Neilsen, dia pun merasa khawatir. "Kamu tidak apa-apa kan?""Tidak apa-apa, benar-benar tidak apa-apa, tidak perlu khawatirkan aku, nanti aku akan pergi mencari kalian."Saat ini Neilsen hanya takut Rossa akan menggunakan perawatan apa lagi, dia benar-benar tidak tahan lagi. Seorang Tuan besar malah dibuat menjadi seperti ini oleh istrinya, dia benar-benar tidak bisa berkata lagi. Rossa melihat Neilsen berkata seperti itu, anak-anak juga hanya ingin masuk ke dalam, dia pun berkata."Baiklah, nanti kamu masuk cari kami, kalau tubuhmu benar-benar tidak nyaman, harus beritahukan padaku yah, aku akan memanggil dokter untukmu. Ada penyakit yang tidak bisa dibiarkan begitu saja."