All Chapters of Perjanjian dengan sang Miliarder Tampan : Chapter 41 - Chapter 50
210 Chapters
Bab 41. HEBOH
"Nggak usah undang dia, Len. Dia cuma akan ngikutin Mr Navarell kayak lintah!" "Lintah tuh nempel, bukan ngikutin." "Bodo ah, yang penting sikap dia nggak masuk akal jika menyangkut Bos kita." "Tapi dia masih terdaftar sebagai klien kita kan?" "Sudahlah...nggak usah bahas dia, mending kita bahas 'Om Daddy' gimana?""Setuju.""Setuju dong!""Setuju." Terdengar jawaban dari sana sini yang setuju jika topik berubah.Memang hari ini kesibukkan di PT Green Earth nampak lebih sibuk dari biasanya karena ada gathering tahunan yang akan diadakan minggu depan.Acara gathering ini selalu diadakan setahun sekali, tujuannya tidak sekedar mengumpulkan klien potensial mereka tapi bisa dibilang lebih memanjakan mereka karena sudah menjadi klien setia PT Green Earth selama ini.Akan tetapi euforia menyambut gathering tahunan ini tidak seperti biasanya, ternyata ada topik lain yang lebih menarik bagi para karyawan. Berita yang entah darimana asalnya, telah merebak ke seluruh lapisan, intinya s
Read more
Bab 42. RESAH DAN GELISAH
Bastian kembali ke ruangannya dan dalam hati berterimakasih pada Vanya yang sudah menahan Miranda di luar.'Apalagi yang sekarang dia rencanakan?'Bastian tidak mengira kalau ternyata Miranda belum menyerah dan berusaha mengikutinya tapi ditahan oleh pengawalnya."Beb...Bastian."Bastian yang mendengar teriakan Miranda membalikkan badan dengan kesal, ternyata Miranda masih ingin meneruskan perdebatan mereka.Terlihat sedang ditahan oleh dua orang pengawalnya."Lepaskan dia." Bagaimanapun menjengkelkannya Miranda, Bastian tidak ingin dia mendapat perlakuan kasar dari pengawalnya. Miranda mengira dia mulai menang, kalau Bastian membawanya ke ruangannya dia akan melancarkan strategi awal yaitu merayu dengan tubuhnya.Miranda tahu Bastian bukan orang yang suka sembarangan berhubungan dengan wanita, pasti dia sudah lama tidak merasakan kepuasan yang meluluhlantakkan.Tapi ternyata Miranda kembali harus kecewa karena Bastian tidak beranjak ke mana-mana."Apa lagi maumu?" Miranda mend
Read more
Bab 43. KABUT GAIRAH
"Tunggu Bast, aku mau nanya sesuatu," gumam Almira disela-sela serangan Bastian."Nanti, Ra!"Awalnya Bastian berusaha menahan diri dan gagal, ciumannya panas membara, terdorong oleh kelegaan merasakan Almira dalam pelukannya.Bastian menangkup tengkuk Almira dan melahap Almira habis-habisan.Sementara itu sebelah tangan Almira bersandar di dada Bastian dan sebelah lagi di pahanya, Almira menggerakkan tangannya mengikuti naluri, Bastian melepaskan bibirnya dan mengunci Kedua tangan Almira dengan satu tangan, tatapan Bastian sepanas suaranya," kalau tanganmu dibiarkan kita akan berakhir di lantai!"Kemudian Bastian kembali mencium Almira dan dengan tangannya yang bebas dia memanjakan calon istrinya dan dirinya sendiri."Aku ingin tanganku bebas," gumam Almira dengan gairah yang benar-benar tersulut oleh sentuhan bibir dan tangan Bastian di tubuhnya."Aku hanya mengamankan kita berdua," jawab Bastian lirih."Bast, please...tanganku," Almira kembali meminta, padahal dia juga tidak yaki
Read more
Bab 44. JANJI SENSUAL
Samuel tidak pernah mengira demi apapun, bahwa Bastian sampai harus mengecek kamera."Sepertinya off, bos.""Yang pasti!"'apa yang terjadi sebenarnya? Sampai sahabat gue harus memastikan kamera off?' pertanyaan Samuel tak terucap, walau rasa penasarannya tak terbendung."Mari kita cek bos."Mereka berjalan ke ruangan sebelah yang dinginnya setengah mati."Ini adalah rangkaian monitor untuk semua kamera di lantai kita,"Setelah melihat-lihat akhirnya Samuel menegakkan tubuhnya, kemudian melihat Bastian sambil menahan ekspresi wajahnya agar tetap datar tapi dia menyerah dan tersenyum simpul."Positive off! Padahal tadinya aku sempat berharap... kamera itu menyala!" kata Samuel dengan nada menyesal.Bastian tersenyum tipis."Imajinasimu terlalu tinggi," kata Bastian sambil berjalan pergi."Bilang teknisi cabut secepatnya!" Perintah Bastian."Karena sebelumnya bukan ruang pimpinan, makanya ada kamera di sana, tapi begitu di upgrade jadi r
Read more
Bab 45. WANITA SEJATI
Hari demi hari berjalan dengan sangat menyenangkan, satu minggu yang sibuk hampir terlewati.Di penghujung minggu itu saat Almira sedang duduk di kantornya tiba-tiba dia teringat sesuatu."Tahan semua telepon dan tamu yang datang, ya." Almira berkata pada sekretarisnya.Sudah berhari-hari dia merasa ada sesuatu yang kurang, tapi dia tidak tahu itu apa, hingga hari ini , baru saja dia tahu apa yang telah mengganjal di pikirannya selama ini.Kemudian dia langsung menekan ponsel Bastian tapi tidak terhubung karena sedang berada di panggilan lain.Karena tidak ingin lupa lagi maka Almira memberanikan diri menelpon langsung ke kantor Bastian."Sekali-sekalilah mengganggu, toh aku belum pernah mengganggunya saat jam kerja," gumam Almira sambil tersenyum simpul.Setelah dering kedua, operator menerima telepon Almira dan walau Almira hanya mengatakan namanya dan minta disambungkan dengan Mr Bastian Navarell, tanpa menyebutkan keperluannya, operator dengan sigap segera menyambungkannya. Al
Read more
Bab 46. KESEDERHANAAN YANG MEMBAHAGIAKAN
Setelah seharian melakukan 'roadshow meeting' dengan tiga rekanan mereka akhirnya Bastian dan Samuel kembali tiba di kantor."Sam, panggil Aydan!"Samuel pun menghubungi kepala keamanan yang selama ini jarang terlihat, Aydan mengatur segala sesuatu di belakang layar. Tak lama Aydan masuk. "Mr Navarell," Aydan memberi salam singkat sambil menganggukkan kepala. "Aydan! Duduklah, gimana perkembangannya?""Rumah di Graha, aman Bos. Penjagaan bayangan terus berlangsung." "Ok, thank you. Oh ya naikkan anggaranmu, aku tahu makin banyak tugasmu, apalagi saat nanti aku meninggalkan negri ini." Aydan menampakkan senyumnya yang mahal. "Thank you, Bos."Bastian mengangguk. Sepeninggal Aydan, kembali Bastian memanggil Samuel.Mereka memang sedang berusaha untuk menyelesaikan beberapa hal penting yang dianggap paling mendesak, karena Bastian akan segera melangsungkan pernikahan tertutupnya dengan pujaan hatinya.Rencananya setelah pernikahan Bastian dan Almira akan segera berbulan madu walau
Read more
Bab 47. MUNGKINKAH(?)
'Kok nggak ada? Awas kalau berani suruh gue nungguin dia! Memang setangguh apa dia?'Miranda terlihat sedang menunggu seseorang di loby sebuah hotel mewah bintang lima. Saat dia sampai dan mendapati orang yang akan menemuinya belum datang, Miranda mulai kesal.Akhir-akhir ini Miranda sedang berada dalam suasana hati jelek banget, dan itu sudah berlangsung berhari-hari sejak dia ke kantor suaminya yang sebentar lagi menjadi bekas suami.Setelah bertemu Bastian, Miranda kembali mengingat karakter Bastian yang low profile, tenang, cenderung menutup diri tapi sangat menghargai wanita, kemudian dia membandingkannya dengan pria-pria yang menemaninya, yang ada di sekelilingnya, dan mereka semua tidak dapat menandingi Bastian.Secara fisik pasti ada yang lebih hebat dari Bastian, secara materi masih banyak yang jauh lebih kaya, secara karakter banyak pria yang jauh lebih tenang dan sabar, tapi kalau mencari yang memiliki semuanya dalam satu paket dalam kadar yang di atas threshold pasti lan
Read more
Bab 48. KENIKMATAN GRATIS
"Masa nggak ada lagi orang yang bisa dibayar buat bunuh si pelakor itu?" "Orang yang kemaren itu udah yang paling top! Lo, sih pakai jual mahal segala, ikutin aja apa kata dia!" "Ya udahlah," Miranda membanting teleponnya.Setelah gagal bernegosiasi untuk menekan si pria yang akan membantunya menjalankan rencana jahatnya, dan dia tidak tahu siapa lagi yang bisa dibayar, akhirnya Miranda menyerah dan menghubungi pria itu lagi.Kembali mereka bertemu, kali ini Miranda tahu dia harus mengalah."Sepertinya nih orang memang kejam luar dalam, jadi mending aku ikuti apa maunya dia,' kata Miranda dalam hati.Setelah mencapai kata sepakat akhirnya Miranda mulai menceritakan apa yang diinginkannya dan laporan apa saja yang harus didapatkannya."Masalahnya aku tidak tahu siapa wanita itu, jadi tugasmu yang pertama adalah mencari tahu identitas si pelakor jalang itu, lalu kau tunjukkan padaku lengkap dengan fotonya.""Gampang," jawab si pria dengan dingin.Ada saat-saat tertentu si pria, yan
Read more
Bab 49. KANGEN BERAT
"Om Daddy, ayo bobok Binta ngantuk." Ini sudah yang kedua kalinya Binta bergumam sambil bergayut pada leher Bastian, di sebelahnya Saras sudah lebih dahulu tertidur di kursi panjang, berbantalkan paha Bastian.Dari tadi Bastian sudah mengatakan agar mereka semua pergi tidur saja tapi karena ingin menunggu Mommynya jadi mereka bersama-sama duduk di depan televisi, tapi karena memang sangat mengantuk akhirnya mereka tidak bisa mempertahankan matanya untuk tetap terbuka.Bastian membelai punggung Saras sambil berdiri pelan-pelan, kemudian menggeser kepala Binta supaya tidak terbangun sementara Bastian akan membaringkan Saras terlebih dahulu.Setelah membaringkan Saras di tempat tidurnya, Bastian kembali lagi dan mengulang proses yang sama terhadap Binta.Karena kelelahan menunggu mommynya mereka berdua tertidur dengan nyenyaknya, saat Bastian memindahkannya pun mereka tidak bergeming.Bastian menyelimuti mereka, mematikan lampu utama dan menutup pintu kamar tidur anak-anak, kemudian
Read more
Bab 50. SEMAKIN DEKAT
Bastian terbaring di kamar yang gelap dan sambil berbaring dia menatap langit-langit.Almira masih tertidur di sisinya tapi mereka dipisahkan oleh bed cover yang tebal, nafasnya tenang dan dalam, tidurnya terlihat sangat nyenyak dan nyaman.Bastian teringat kemarin dia meminta untuk tetap tinggal, Almira pun mengiyakan karena bagaimana pun hari sudah sangat larut malam, dan Bastian kelelahan setelah bermain dengan Binta dan Saras.Sambil bergerak perlahan karena sebenarnya tubuhnya tidak ingin beranjak, Bastian bangkit dari ranjang, menggeliat dan mencari-cari di atas lantai hingga dia menemukan sandalnya.Kemudian Bastian menunaikan segala kewajibannya di pagi hari dan setelah itu dia kembali ke kamar tidur.Sampai di kamar tidur, Bastian melihat Almira yang masih tertidur dalam damai sehingga Bastian tidak percaya dia bisa menahan diri lagi kali ini, jadi dia memutuskan untuk tidur di sofa.Dia membawa bantal dan selimut kemudian dia beranjak untuk keluar dari kamar, setibanya
Read more
PREV
1
...
34567
...
21
DMCA.com Protection Status