All Chapters of Terikat Cinta Saudara Angkat : Chapter 21 - Chapter 30
90 Chapters
Kemabali Berduaan.
Damar akhirnya pulang kerumah malam harinya. Dirinya begitu merindukan sang istri tercinta. Sampai-sampai rencananya untuk pulang besok pagi ia urungkan. Baginya satu detik saja sangatlah berharga, ketika bisa melihat Wulan. Apalagi lusa ia akan pergi ke Jerman, untuk urusan bisnisnya. Damar ingin selalu menghabiskan sisa waktunya bersama Wulan. Apalagi kini, Wulan sudah sah dan halal untuknya. Jika saja bisa, Damar ingin sekali membawa Wulan bersamanya. "Mar, besok kamu jadi berangkat ke Jerman?" tanya sang mamah disela-sela acara makan malam mereka."Jadi Mah, memangnya kenapa?" Bukan Damar yang menjawab melainkan tuan Prabu yang menjawab pertanyaan sang istri."Nggak Pah, besok kan kita pergi ke—" Menggantung nyonya Laura tak melanjutkan perkataannya. Wanita paruh baya itu memilih memberi tatapan isyarat pada sang suami, jika besok adalah jadwalnya untuk cek up."Em... Damar, sepertinya keberangkatanmu harus ditunda lagi, karena ternyata besok adalah jadwal rutin papah untuk m
Read more
Wulan Terkejut.
Pagi-pagi sekali nyonya Laura dan Tuan Prabu telah berangkat ke bandara. Diantar oleh Damar dan Wulan. Mereka berangkat ke Singapura untuk lima hari kedepan.Untuk itu selama lima hari kedepan Wulan dan Damar bisa berduaan lagi tanpa ada pengganggu. Kini, setelah mengantar kedua orangtuanya. Mereka memutuskan untuk pergi ke apartemen Damar untuk mengambil barang-barangnya yang tertinggal disana.Namun, saat mereka menaiki lift, mereka berpapasan dengan seseorang. Orang itu adalah Kinan dan Riko. Rupanya keduanya baru saja keluar dari apartemen Riko. Ternyata apartemen Riko dan Damar terkeletak di gedung dan lantai yang sama.Mengingat Riko adalah sahabat baik Damar. Jadi, tak heran jika pria itupun memiliki apartemen di lantai yang sama. "Karin, ya ampun nggak nyangka ketemu kamu disini, oh iya kenapa hari ini kamu nggak kuliah?" sapa Wulan memeluk sahabatnya itu. Seraya menanyakan tentang mengapa sang sahabat tidak masuk kuliah selama dua hari ini. Iya, rupanya setelah melakuaknya
Read more
Rencana Jahat.
Tiga hari sudah Damar dan Wulan menginap di apartemen. Baik Wulan maupun Damar mereka berdua sama-sama tidak masuk kuliah maupun ke kantor. Mereka sama-sama bolos dari rutinitas mereka. Keduanya memilih memanfaatkan waktu untuk selalu berdua. Selama kedua orang tua mereka masih berada di Singapura.Namun, hari ini mau tidak mau Damar harus ke kantor. Karena ternyata ada sedikit masalah yang terjadi di sana. Sementara, Wulan wanita berparas cantik itu juga rencananya akan ke kampus.Wulan sudah menyusun rencana untuk memberitahukan tentang siapa Riko sebenarnya pada Karin. Bagaimana pun, sahabatnya itu harus tahu siapa sebenarnya Riko. Laki-laki yang saat ini tengah dipacarinya.Meski pernikahan Riko didasari atas perjodohan. Namun, tetap saja tidak dibenarkan bagi Riko untuk berselingkuh. Apalagi kata Damar, Riko pernah bercerita jika dirinya sudah mulai merasakan cinta pada sosok Raisa sang istri. Membuat Wulan semakin geram dan kesal pada sosok Riko. Wulan bertekad akan memberi tahu
Read more
Hanya Sekedar Pelampiasan.
Wulan kembali melangkah setelah dirinya hampir saja terjatuh. Saat bertabrakan dengan James di lorong kampus beberapa saat lalu. Kini, Wulan sedang mencari keberadaan Karin sang sahabat.Wulan sudah tidak sabar lagi ingin memberitahukan tentang siapa sebenarnya Riko pada Karin. Namun, nihil sepertinya Karin tidak masuk kuliah hari ini. Mendapati Karin yang tak masuk kuliah. Tak serta merta membuat Wulan putus asa. Wanita berparas cantik itu kemudian menghubungi Karin lewat panggilan telepon."Ya ampun kamu dimana sih Rin!!" Wulan menggerutu saat panggilan telponnya tak kunjung diangkat oleh si pemilik telepon."Akhhhh!!! Terserah kamu Rin!" geram Wulan kesal saat lagi-lagi panggilannya tak tersambung. Dan malah di-reject oleh Karin.Bagaimana Karin mau mengangkat telpon dari Wulan. Sementara, wanita itu diseberang sana tengah menikmati permainan panasnya bersama Riko. Iya, saat ini Karin dan Riko kembali bertemu. Mereka kembali melakukan hubungan seks terlarang. Riko yang selalu meri
Read more
Hukuman.
Deg!!"Sayang," ucap Damar seketika menjauhkan tubuhnya dari atas tubuh Yesi."Akhh Wulan!!" Sedangkan Yesi berteriak dengan ekspresi kagetnya. Wanita licik itu seolah berperan layaknya pasangan yang sedang ketahuan berselingkuh.Wulan terdiam matanya memerah marah. Sungguh wanita itu tak menyangka dengan apa yang ia lihat saat ini. sementara Damar, pria itu membeku. Tatapannya tertuju pada Wulan yang kini sedang memberikan tatapan pembunuh kearahnya.'Mati aku!!' batin Damar begitu khawatir melihat ekspresi marah yang terlihat jelas di wajah sang istri rahasianya itu.Namun, sedetik kemudian Wulan langsung merubah raut wajahnya. Wanita itu mendekat seraya tersenyum kearah Damar dan Yesi. Seketika Damar yang melihat perubahan pada wajah Wulan pun terheran dibuatnya. Sama halnya dengan Damar, yang terheran-heran akan perubahan sikap Wulan. Yesi pun sama, senyum miring yang sempat terlihat di wajah Yesi pun. Kini berganti dengan ekspresi wajah tercengangnya."Ya ampun Kakak, Yesi, kalia
Read more
Kepanikan Damar.
"Kakak mau apa?" tanya Wulan yang kini mulai ketakutan. Saat Damar mengikatkan tangannya ke kepala ranjang."Sudah kubilang kau harus dihukum Wulan!""Kenapa aku? Kakak yang bermesraan sama Yesi, kenapa malah aku yang—eummm!." Protes Wulan terhenti ketika Damar langsung membekap mulutnya dengan ciuman yang begitu panas.Wulan tak bisa melawan, wanita itu hanya bisa pasrah. Karena saat ini tangannya telah diikat oleh Damar menggunakan dasi. "Masih mau melawan?" tanya Damar dengan seringai licik diwajahnya."Kakak jahat!!" Wulan yang kesal sedikit meninggikan suaranya."Oh, aku jahat, hem..." balas Damar seraya membuka satu persatu kancing kemeja yang dikenakan Wulan. Damar menyibak kemeja Wulan. Hingga kini, terpampang kedua gundukan sintal yang masih terbalut bra berwarna hitam. Serta perut rata putih nan mulus tanpa noda."Kau selalu indah Lan." Damar berujar dengan pandangan yang sudah terlihat sayu. Hanya dengan melihat tubuh Wulan yang setengah neked saja pria itu sudah terpancing.
Read more
Hubungan yang Menjijikan.
"Uwekk!"Uwekk!"Uwekk!"Wulan memuntahkan semua isi perutnya. Wani itu tiba-tiba saja merasakan mual tak tertahankan. Manakala mencium aroma udang yang begitu menyengat tercium di hidungnya.Entah mengapa udang saus tiram yang merupakan makanan kesukaannya. Mendadak menjadi sesuatu yang begitu membuatnya mual. Bahkan dulu sepiring besar udang saus tiram bisa ia habiskan sendiri. Namun sekarang jangankan menghabiskan, bahkan baru mencium aromanya saja membuatnya mual dan muntah."Sayang kau kenapa? Apa yang terjadi? Kau baik-baik saja?" ujar Damar panik mendapati Wulan yang tiba-tiba saja muntah-muntah."Ini pasti asam lambung ku naik Kak, lihat sudah jam setengah tiga dan aku baru mau makan siang, uemm uwek!!" Wulan berujar kesal kemudian kembali memuntahkan isi perutnya."Maafkan aku sayang, sungguh aku tidak tahu jika maag mu akan kambuh seperti ini," ujar Damar penuh penyesalan. Pria itu kini membantu Wulan memijat-mijat tengkuk wanita itu agar terasa lebih baik.Uwek!Uwek!Uwek!
Read more
Wulan Sakit.
Selesai makan Wulan kembali merasakan mual yang tak tertahankan. Wanita berparas cantik itu benar-benar merasakan perutnya begitu tak karuan. Sementara, Damar sedari tadi sudah sibuk menghubungi Tante Alia. Namun, nihil dokter Alisa tak bisa dihubungi. Bahkan Damar sudah sepuluh kali mencoba menghubungi Tante sekaligus dokter pribadi keluarga Aditama itu."Lan, kita kerumah sakit sekarang ya," ucapnya pada Wulan yang terlihat begitu lemas tak berdaya, berbaring di atas ranjang."Aku mau pulang aja ke rumah ya Kak, aku kangen kamar ku." Wulan merengek meminta pulang. Ia hanya ingin pulang ke kediaman keluarga Aditama dan beristirahat."Baiklah tapi sebelum itu kita akan mampir dulu ke klinik unt—""Kakak, aku hanya butuh istirahat, percayalah aku baik-baik saja, dan lagi pula masih ada obat dari Tante Alia, aku bisa meminum itu dulu untuk meredakan asam lambungku," ujar Wulan bersikeras tak ingin kerumah sakit. Wanita itu seperti sudah memiliki firasat akan kondisi tubuhnya sendiri."Ba
Read more
Ketahuan Lagi.
Tari terkejut bagaimana tidak, gadis itu saat ini sedang melihat pemandangan dimana Damar membantu menggantikan pakaian Wulan. Tak hanya itu, selesai memakaikan pakaian pada Wulan. Damar kemudian mencium semua bagian wajah Wulan seraya berkata."Tidur yang nyenyak ya istriku sayang,""Uhh... Terimakasih suami ku sayang, em... Kak nggak mau tidur sama aku malam ini?""Tidak sayang, bukan kakak tidak mau tapi kau sedang tidak enak badan, dan aku takut jika aku tidur di dekatmu, aku tidak akan bisa mengendalikan diri dan menerkam mu, hem,"Begitulah obrolan yang Tari dengar antara Damar dan Wulan. Kata istriku sayang dan suamiku sayang, adalah kata-kata terakhir yang mereka ucapkan. Obrolan yang begitu romantis yang hanya di obrolkan oleh sepasang suami istri itu begitu membuat Tari terperangah kaget. Gadis itu membekap mulutnya kemudian berjalan mundur."Akhhh bukh!!" Baru saja lima langkah naas ketika berjalan mundur gadis itu tak memperhatikan langkahnya. Sehingga Tari tak sengaja ters
Read more
Hubungan Terlarang Nyonya Tantri dan James. (30)
"Uwek! Uwek! Uwek!" Jam masih menunjukan pukul setengah lima pagi. Namun, rupanya Wulan sudah terbangun karena desakan perutnya yang terus bergejolak mual."Ya ampun, ini pasti ada yang tidak beres, aku harus mengeceknya sekarang," gumma Wulan terduduk di lantai kamar mandi. Tubuhnya lunglai lemas serasa tak bertulang."Mba Wulan! Mba kenapa Mba? Mba baik-baik aja kan Mba?" Tari dengan panik menggedor pintu kamar mandi. Gadis itu ikut terbangun karena merasakan pergerakan Wulan. Ketika wanita itu bangun dan berlari ke kamar mandi, sambil memegangi mulut dan juga perutnya."I-iya Tari, aku nggak pa-pa ko," jawab Wulan seraya melangkah membuka pintu kamar mandi. Untung saja acara muntahnya sudah berakhir, karena kalo tidak. Tari pasti akan memanggil Damar. Dan sudah dapat dipastikan jika Damar tahu, pria itu pasti akan membawanya ke rumah sakit dan Wulan sangat menghindari itu."Kayaknya tadi Mba Wulan muntah-muntah ya?" Tari terlihat begitu khawatir, gadis itu memegangi kening Wulan me
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status