All Chapters of Berubahnya Istri Penyakitan Yang Dikhianati: Chapter 51 - Chapter 60
137 Chapters
Ungkapan Terima Kasih
“Benar tebakanku, bukan? Kalau memang ada yang sengaja membuat Papa seolah terkena serangan jantung,” ujar Mina.Dokter baru saja keluar dari ruang rawat inap dan kini tinggal Mina bersama Alby saja di ruangan itu. Alby hanya menghela napas panjang sambil mengangguk.“Iya, aku percaya padamu, Sayang. Lalu apa yang kita lakukan kali ini?”Mina hanya diam sambil melirik Tuan Yuka yang masih terbaring di atas kasur. Pria paruh baya itu terus terlelap usai menjalani beberapa pemeriksaan tadi.“Kalau kamu tidak keberatan, apa boleh aku merawat Papa di rumah, Alby?” pinta Mina kemudian.Alby tersenyum dan menganggukkan kepala. “Tentu, itu tidak masalah. Aku bisa mengatur dan menyiapkan kamar untuk Papa di rumah.”Mina terdiam, hanya menganggukkan kepala sambil terus memperhatikan Tuan Yuka yang masih pulas tertidur.“Namun, aku juga akan bicara padanya dulu. Aku takut Papa melakukan peno
Read more
Mengalah Demi Papa
“Jadi maksudmu Papa kamu suruh tinggal di rumahmu, Mina?” tanya Tuan Yuka.Pria paruh baya itu sudah terbangun dari tidurnya dan kini terlihat lebih segar dari sebelumnya. Mina baru saja memberitahu tentang keinginan Mina untuk merawat Tuan Yuka di rumahnya.“Iya, Pa. Aku takut Papa sakit lagi seperti kemarin, itu sebabnya aku ingin Papa tinggal bersamaku saja. Alby juga sudah mengizinkan dan menyiapkan kamar untuk Papa.”Tuan Yuka berdecak dan menggelengkan kepala.“Tidak, Mina. Papa menolaknya. Di rumah ada mamamu yang masih bisa merawat Papa selain itu Papa tidak mau mengganggu kalian.”“Pa ... aku dan Alby sama sekali tidak merasa terganggu. Aku malah lebih tenang jika Papa tinggal bersamaku.”Tuan Yuka terdiam, menggelengkan kepala sambil menghela napas panjang. Mina tampak putus asa dan menatap Tuan Yuka dengan tajam.“Apa Papa tahu hasil pemeriksaan dokter tadi?” Tuan
Read more
Siapa Damian?
“Apa kamu benar-benar tidak mengingat malam itu, Mina?” tanya Damian.Dia berdiri sangat dekat di depan Mina bahkan Mina bisa merasakan hembusan napas panasnya. Mina terdiam. Ia benar-benar tidak tahu apa maksud ucapan Damian. Memangnya ada peristiwa apa di malam ulang tahun teman Melan itu? Apa memang telah terjadi sesuatu antara dia dan Damian.Tanpa menjawab, Mina menarik paksa tangannya dan meringsek mundur dari hadapan Damian.“Aku tidak tahu arti ucapanmu, Damian?” ketus Mina. Ia sudah berjalan mundur menjauh dari Damian.Damian hanya berdecak sambil menatap wanita cantik di depannya ini dengan tajam. Entah apa arti tatapan Damian kali ini yang pasti Mina sangat ketakutan.“Maaf, aku harus pergi.” Tanpa pamit kembali Mina gegas berlalu pergi dan masuk ke toilet terdekat. Mina sengaja memperlambat waktunya di toilet. Ia tidak mau bertemu Damian lagi di luar sana.Selang beberapa saat Mina keluar dari
Read more
Serangan Damian
“AAAAHHH!!!” seru Mina.Seketika Alby membuka mata karena terkejut dengan teriakan Mina. Pria tampan itu terlihat bingung dan berusaha secepat mungkin tersadar dari tidurnya.“Mina, kamu kenapa?” tanya Alby.Mina membisu sambil mengedarkan pandangannya melihat seluruh area kamar dan perlahan dia menyadari kalau ini bukan kamarnya. Pelan Mina menyibak selimut lalu bangkit dari kasur. Alby masih terdiam duduk bersandar di kepala ranjang dan melihat Mina dengan tajam.“Maaf ... aku ... aku salah kamar. Semalam ... aku ngantuk dan salah masuk.” Kali ini Mina terpaksa bicara dengan gugup.Alby hanya terdiam sambil berulang menganggukkan kepala. Sementara Mina gegas memungut bajunya yang berserakan di lantai.“Eng ... kamu masih libur hari ini?” Kembali Mina bertanya dan dijawab Alby dengan anggukkan kepala.“Baguslah. Kalau begitu teruskan tidurmu. Aku ... aku harus ke kantor.” Ta
Read more
Aku Tidak Suka Pengkhianat
“Memangnya ada kejadian apa di malam itu, Damian?” tanya Mina.Alih-alih menjawab pertanyaan Mina, Damian malah terkekeh. Terang saja Mina bingung melihat reaksinya. Apa mungkin jika Damian sedang mengerjainya?Mina berdecak kesal sambil menatap Damian dengan jengkel. Kemudian dia gegas berdiri dan bersiap kembali ke kursi kerjanya. Namun, yang terjadi berikutnya malah membuat Mina terkejut setengah mati. Damian tiba-tiba ikut berdiri dan langsung memeluk Mina dari belakang.Mina terjingkat kaget dan berusaha berontak dari ulah kurang ajar Damian.“Damian!!! Apa yang kamu lakukan? LEPASKAN AKU!!” sentak Mina.Damian malah terkekeh kembali dan mendekatkan wajahnya ke telinga Mina sambil berbisik lirih.“Aku hanya mencoba mengingatkan kamu dengan kejadian di malam itu. Apa kamu sudah ingat, Mina Sayang?”Mina panik, bola matanya berputar dengan napas yang tersenggal. Ia hanya diam sambil mencoba mengi
Read more
Panggilan Terputus
“Boleh aku melakukan lebih dari sebuah kecupan?” desah Alby lirih.Seketika Mina terdiam, matanya kini juga tengah menatap mata pekat Alby. Sementara jantungnya berdebar lebih hebat dari biasanya. Apa yang sedang terjadi? Mengapa Alby tiba-tiba berkata seperti itu?Mina tidak menjawab hanya menunduk dan tanpa sengaja melihat tangan Alby yang sudah menerobos masuk ke dalam blusnya. Karena asyiknya memagut bibir, Mina bahkan tidak sadar jika tangan nakal suaminya sibuk mengabsen lekuk tubuhnya.Perlahan Mina menarik tangan Alby keluar dari dalam blusnya dan dengan lirih Mina bersuara.“Maaf, Alby. Kerjaanku banyak.”Tergesa Mina bangkit dari pangkuan Alby. Lalu berjalan cepat menuju kursi kerjanya. Alby hanya diam sambil menatap Mina dengan tajam. Ada sesuatu dalam dirinya yang berusaha ia padamkan. Istri kontraknya itu tiba-tiba membuat hasrat terpendamnya bangkit begitu saja dan kini Alby yang kesulitan meredamnya.&l
Read more
Kehilangan Orang Terkasih
[“Kak, Kakak di mana? Papa, Kak ... ,”] ujar Melan di telepon malam itu.Seminggu berselang usai kejadian telepon Inah yang terputus, tiba-tiba tengah malam Mina mendapat panggilan dari Melan. Mina yang baru saja tiba di rumah sangat terkejut dibuatnya. Ia dan Alby baru saja menghadiri acara perjamuan makan malam rekan bisnis Alby.“Memangnya Papa kenapa, Melan?” seru Mina.Wanita cantik itu terlihat gelisah. Matanya berkeliaran sibuk melihat kesana kemari. Alby yang berdiri di sebelahnya ikut terkejut dan memandang ke arah Mina dengan tatapan penuh tanya.[“Lebih baik Kakak cepat ke rumah sakit. Papa tiba-tiba kolaps, Kak!!”] Melan masih berbicara dengan panik di telepon membuat Mina ikut resah juga.“Ya udah buruan, di rumah sakit mana? Aku akan ke sana!!”Melan sudah menyebutkan nama rumah sakitnya dan gegas menyudahi panggilan. Kemudian Mina menoleh ke arah Alby yang dari tadi diam memperha
Read more
Penjelasan Mina
“Kamu harus makan, Mina!! Dari tadi pagi kamu belum makan,” ucap Alby.Mereka sudah berada di rumah dan kali ini Mina memilih berdiam di kamarnya. Alby yang mendatangi untuk mengajak Mina makan siang. Mina menoleh perlahan dan melihat ke arah Alby yang sedang berdiri di dekatnya.“Aku tidak lapar. Kamu makan sendiri saja, Alby.” Mina langsung memalingkan wajahnya dan kini mengarahkan pandangannya keluar jendela. Ia menikmati taman di depan kamarnya kali ini.Alby berdecak kemudian duduk di sebelah Mina dan memperhatikan wanita cantik itu dengan seksama.“Nanti kamu sakit, Mina. Apa kamu ingin sakit juga?” Mina terdiam, tidak menjawab dan kenapa benaknya malah melayang di kehidupan yang berbeda.Seingat Mina, sejak Tuan Yuka meninggal ia juga berangsur-angsur sakit. Namun, saat itu Mina tahu penyebabnya adalah ulah Nyonya Jesica, Bruno dan Melan. Lalu ini kehidupan yang berbeda. Apa mungkin juga dia akan mengalami
Read more
Pelipur Dukaku
“Apa maksud ucapanmu, Damian? Kamu tidak tahu apa-apa dan langsung memvonis Mina seperti itu,” sergah Alby marah.Memang yang sedang berdiri di ruang makan dan menghampiri mereka berdua adalah Damian. Damian hanya tersenyum menyeringai, kemudian berjalan mendekat. Ia menarik kursi lalu duduk tepat di depan Mina.“Aku baru saja dari rumah orang tuamu, maaf aku tidak bisa datang saat pemakaman tadi. Namun, kamu tidak ada di sana. Jadi aku ke sini langsung.”Damian menjeda kalimatnya dan melihat tajam ke arah Mina serta Alby yang duduk di depannya.“Aku datang untuk menunjukkan belasungkawaku. Aku pikir kamu akan bersedih, tapi nyatanya kamu baik-baik saja.”Mina menarik napas panjang sambil mengangguk melihat ke arah Damian. Tidak seperti sebelumnya, kini Mina tidak bereaksi spontan dengan ucapan Damian.“Iya, terima kasih. Alby sudah menghiburku jadi kamu melihatku seperti sekarang. Kalau kamu datang
Read more
Dalam Dekapanmu
“Kamu mau menemaniku tidur?” tanya Mina.Alby terkejut bahkan bola netranya membulat saat mendengar Mina bertutur seperti itu. Pria tampan itu tidak menjawab seakan kehabisan kata-kata. Padahal selama ini, Mina tidak pernah mau melakukan physical touch dengannya. Kenapa kali ini dia malah ngajak tidur bareng.Mina melihat reaksi Alby dan sepertinya dia telah salah bicara. Bisa jadi ekspresi Alby kali ini terjadi karena salah menafsirkan ucapannya.“Maaf, Alby. Maksudku ... aku belum bisa tidur dan ... aku butuh teman bicara. Siapa tahu ... kamu bersedia menemaniku?”Lagi-lagi Alby tidak menjawab hanya menatap Mina dengan tajam. Mina risih melihat reaksi Alby dan dia berpikir kalau Alby pasti akan berpikir aneh-aneh tentangnya. Mina gegas bangkit dari duduknya.“Sudah, lupakan saja!! Aku akan kembali ke kamar.” Mina membalikkan badan dan bersiap pergi meninggalkan Alby. Namun, Alby lebih dulu bangkit langsung meny
Read more
PREV
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status