All Chapters of Suck Me Harder, Mr. Bodyguard! (INDONESIA): Chapter 61 - Chapter 70
93 Chapters
61.
Jax's POV“Gabby seperti biasa mendatangi Jason di mansionnya, kemudian memeriksa kondisi Ivanna dan memberikan vaksin palsu yang isinya adalah multivitamin biasa yang tak akan memberikan efek pada tubuh yang dimatikan. Terlebih Ivanna adalah seorang Feral.” “Mari kita jangan memakai nama Ivanna untuk menyebut Ferals itu. Siapa nama perempuan itu dulunya?” sergahku. Aku tak suka nama Ivanna dipakai untuk memanggil wanita yang bukan pemilik nama sebenarnya hanya karena ia merupakan Ivanna di masa lalu. “Oh, baiklah. Nama wanita itu adalah Bethany,” jawab Ayden lalu kembali melanjutkan. “Bethany tentu saja tidak merespon segala serum dan vaksin yang Gabby berikan, melainkan justru memberikan reaksi dalam bentuk lain. Perempuan itu menggerakkan jemarinya, menempelkannya pada permukaan tabung.” Tak mungkin untuk tidak terkejut setelah mendengar penuturan Ayden. Aku hanya mematung untuk sesaat sebelum Gabby mengambil alih penjelasan Ayden. “Aku berpikir, bisa saja apa yang dilakukan ole
Read more
62.
Jax’s POV“Siapa Jessabelle?” tanyaku, saat mendengar Devon mengucapkan nama itu. “Dia ini adalah kekasihku, Ivanna.”Devon tampak menggeleng perlahan, seolah tak percaya dengan apa yang ia dengar dan lihat. Wajahnya kemudian mengulaskan senyum, terlihat sendu. “Kapan kalian mulai menjalin cinta? Ia masih cantik seperti dulu.”Devon tak lagi mengatakan apa pun selain memandangi foto itu dengan senyum terluka. Apakah mungkin yang ia maksud adalah Ivanna di kehidupan sebelumnya?“Baru saja. Ia lahir dua puluh enam tahun lalu dan baru beberapa bulan ini menjadi vampir,” jelasku.“Kau ... mengubahnya?” tanya Devon tanpa mengalihkan tatapannya dari benda pipih itu. “Bagaimana mungkin bisa terjadi ada dua orang yang memiliki wajah sama persis. Jessabelle dan kekasihmu.”“Siapa Jessabelle ini?” tanyaku. Pria di hadapanku bersandar lalu memijit pangkal hidungnya.Ia memejamkan mata, seolah tengah berusaha melupakan bayangan perempuan bernama Jessabelle, tetapi tampaknya ia gagal, lantas meneg
Read more
63.
Jax's POVDevon sudah menyiapkan sebuah kapal selam yang bisa memuat enam sampai tujuh orang dengan seorang mantan pelaut yang bertugas untuk mengoperasikannya. Tak hanya itu, peralatan yang cukup canggih dan modern juga ia persiapkan untuk kami menyelam di kedalaman laut nantinya. Dan semua yang ia lakukan memang tidak main-main.“Aku telah mempersiapkan peralatan dengan kualitas terbaik untuk kita nanti. Jadi kau tak perlu cemas dan berpikir keras bagaimana cara menemukan kekasihmu, karena aku yakin, jika ia memang masih di bawah sana, maka kita kana menemukannya,” ujarnya, sembari mengenakan pakaian menyelam dan kemudian mengintip ke luar jendela di mana kapal selam telah berada di kedalaman seratus meter dari permukaan laut. “Kita bisa mulai menyelam setelah berada di kedalaman dua ratus meter dari permukaan. Jangan sampai lupa dengan semua perlengkapan kalian!”Devon memberi perintah pada beberapa orang yang akan membantu kami, sementara aku memerhatikan ke luar jendela dan memb
Read more
64.
Jax’s POVAku masih menatap tabung besar yang ada di hadapanku. Ivanna berada di sana, setelah menjalani prosedur yang Gabby tetapkan sejak awal. Ivanna sudah dibersihkan dan disuntikkan serum untuk mempertahankan kehidupan dan regenerasi sel-selnya selama diawetkan. “Nanti kami akan memasukkan serum lanjutan secara berkala setiap beberapa hari sekali,” tutur Gabby, kemudian menyuntikkan cairan ke dalam tabung yang membuat tubuh Ivanna perlahan mengambang.Aku meletakkan telapak tangan di permukaan tabung, seolah bisa menyentuh Ivanna yang kini dalam keadaan tak sadar. Gabby sengaja membuatnya dalam kondisi demikian agar bisa menyelamatkannya dari kematian, karena Jason sudah menghidupkan Bethany.“Berapa lama kita harus menunggu?” tanyaku. Gabby mengedikkan bahu.“Sabarlah dulu, Jax. Aku sedang mengusahakan yang terbaik. Dan bayi kalian, jika memang memungkinkan, aku akan mengeluarkannya.” Gabby kembali ke mejanya, dan tak berapa lama ia memanggilku. “Lihatlah ini, Jax. Bayimu dalam
Read more
65.
Jax's POV“Tidak. Kecuali ia bersama seluruh anggota Alisterix yang memiliki kekuatan begitu besar. Kudengar mereka mulai bekerja sama dengan para Lycan.” Ia menjeda. “Apakah kau tidak takut pada mereka?”“Tidak. Aku tak pernah takut pada apa pun. Sekarang katakan segalanya tentang Jessabelle, jangan mengulur waktuku.”Devon terdengar mendesah perlahan. Aku tak tahu apakah itu menunjukkan bahwa ia tak punya pilihan karena aku terlanjur memaksanya, ataukah untuk menguatkan diri karena apa yang akan ia sampaikan jauh dari bayanganku.“Jax ... aku tak tahu bagaimana menyebut Jessabelle, tetapi kalau kau mengira ia adalah kehidupan lain dari Ivanna, sepertinya kau telah salah sangka. Sudah kukatakan aku tak percaya dengan kelahiran kembali, dan itulah kenyataannya. Ia masih hidup, ada di suatu pulau milikku dan kuasingkan demi keselamatannya. Dan satu hal lagi. Jessabelle bukanlah vampir atau pun manusia. Ia adalah seorang keturunan Lycan.”***Aku masih tak percaya akan apa yang Devon ka
Read more
66.
Jax’s POV “Apa? Kau ingin bertemu Jessabelle? Kau sudah berjanji padaku, Jax. Mengapa kali ini kau ingin menemuinya?” tanya Devon, yang tak menyangka aku akan menuntutnya untuk mempertemukan diriku dan kekasihnya itu. Atau mungkin lebih tepat jika kusebut mereka mantan kekasih. “Kau ternyata hanya menjebakku. Kau sudah berjanji tak akan mengangguk Jessabelle atau mengungkit masalah ini.” Aku mengedikkan bahu sembari mencebik. “Aku berubah pikiran. Aku membutuhkan beberapa informasi untuk memastikan kalau Ivanna dan Jessabelle tidak memiliki kaitan. Terlebih kau sendiri tak percaya kalau manusia atau vampir bisa terlahir kembali, kan? Mari kita buktikan.” Devon bangkit dan menerjang. Ia mengimpitku di dinding dengan lengannya menekan batang tenggorokku. “Kau jangan macam-macam denganku, Jax. Meski aku dan klanku tidak sekuat kau dan Alisterix, tetapi aku bisa saja memusnahkanmu jadi debu!” gertaknya. Namun, aku tidak merasa gentar akan ancamannya. Aku justru terkekeh yang membuatnya
Read more
67. Free
Jax's POVPerjalanan yang kami tempuh jadi makin jauh. Aku masih berada di ruangan di mana Ivanna diawetkan dan terus mengawasinya. Kemungkinan dalam dua atau tiga hari kami akan tiba di Southwest Island. Namun, aku masih belum melihat tanda-tanda kelahiran bayi kami. “Apakah kau yakin telah memberikan cairan itu?” tanyaku pada Ayden yang juga tak habis pikir dengan apa yang terjadi. “Aku tak mengerti. Aku bahkan sudah memberikan tambahan, dan seharusnya membawa efek lebih setelah beberapa hari kemarin bayi Ivanna menunjukkan tanda-tanda akan keluar. Kini semuanya justru tidak terlihat seolah ia masih ingin berada di dalam rahim ibunya yang nyaman,” gumam Ayden yang membuatku bukannya cemas, melainkan justru menyunggingkan senyum. Aku lantas mendekat ke arah tabung. Ayden membuat benda itu seperti layar hologram yang menampakkan kondisi bayi kami di dalam rahim Ivanna. Ia masih bergerak, berkedip, bahkan menghisap ibu jarinya. Ada perasaan yang begitu hangat di dadaku sampai rasanya
Read more
68.
Jax’s POV Setelah melalui perjalanan selama tiga hari, kami akhirnya berlabuh di Southwest Island, tempat di mana Devon mengasingkan kekasihnya, Jessabelle dan anak-anaknya. Bayanganku ketika mendarat nanti adalah pulau tak berpenghuni di mana hanya ada Jessabelle juga beberapa orang anak yang merupakan darah daging Devon dan Jessabelle. Tak mungkin akan ada penduduk lain, karena yang kutahu mengenai Southwest adalah pulau kosong yang memang merupakan aset yang Devon miliki sejak dulu. Dari yang kuingat, ia dulu sempat ingin menyatukan North dan Southwest Island, tetapi dikarenakan beberapa pertimbangan, ia urung melakukannya. Dan sepertinya, yang terjadi sekarang merupakan hikmah dari sikapnya yang tidak gegabah.Kuakui, Devon memang seorang pemimpin yang penuh pertimbangan, meski terkadang sikapnya itu membawa kerugian, tetapi tentu saja tak akan lebih parah ketimbang jika ia bersikap sembrono. Langkahku terhenti ketika baru saja menjejakkan kaki di daratan pulau tersebut. Bebera
Read more
69.
Jax's POVAku berdiri di pesisir pantai dan menatap jauh ke tengah lautan. Langit sudah menghitam saat ini, tetapi seperti biasa, vampire tak pernah tidur dan tak pernah kehabisan tenaga. Hanya saja, akhir-akhir ini yang kurasakan justru sebaliknya.Aku mematikan rokok di tanganku, melemparkannya sembarangan, lantas merebahkan tubuh di atas hamparan pasir pantai. Tempat ini sangat sempurna untuk berlindung. Maka tak salah jika Devon menyembunyikan Jessabelle.Sayangnya aku telah salah perkiraan. Kupikir hanya wanita itu di tempat ini, nyatanya, Devon memiliki hampir semua penduduk di North Island.“Kau di sini, rupanya,” ujar Devon yang sepertinya mencariku sejak tadi. Aku hanya menatapnya penuh tanya yang membuatnya mengangkat kedua tangan. “Aku tahu. Tolong jangan menatapku dengan tatapan menghakimi seperti itu.”“Cih! Aku tidak menghakimi. Kau merasa begitu karena kau memang melakukan kesalahan yang aku tak ketahui,” jawabku. “Dari mana kau dapatkan massa sebanyak itu? Mereka bahka
Read more
70.
Jax POVAku bergegas kembali ke kapal dan menemukan tabung di mana Ivanna berada mengeluarkan lampu berkedip yang membuatku panik, begitu juga suasana yang tergambar di dalam ruangan di mana Gabby dan Ayden berada dan tampak sibuk.“Apa yang terjadi?” tanyaku setelah menghambur ke ruangan, terlebih melihat kondisi Ivanna yang terus-menerus tampak kejang seperti hendak menemui ajalnya. “Mengapa tabungnya terus menyala, Ayden? Gabby, katakan sesuatu!”“Tenang dulu, Jax. Kami sedang berkonsentrasi untuk mengeluarkan bayinya. Kau tunggulah di luar.”“Tidak, Gabby! Katakan apa yang terjadi?” Aku yang enggan keluar meski Gabby berusaha mendorong tubuhku untuk menjauh dari tabung, tetapi aku tak ingin meninggalkan Ivanna seorang diri.“Jax, kami akan melakukan operasi terhadap Ivanna demi mengeluarkan bayimu. Kau sebaiknya menunggu di luar!”“Tidak, Ayden! Aku harus menemaninya. Aku harus memastikan kalau dia akan bisa melalui ini. Biarkan aku berada di dalam, kumohon!”Gabby dan Ayden tampa
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status