All Chapters of Bodyguard Hot Milik Nona Muda: Chapter 31 - Chapter 40
157 Chapters
31. Partner Bisnis Rahasia
"Jadi mereka yang membuatmu terkena skandal itu dan diusir dari mansion?" tanya Julia ketika mereka kembali meneruskan acara berbelanja seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.Elena mengedikkan bahu. Rasanya terlalu malas membahas tentang mereka. Ia jadi curiga, apa jangan-jangan Lucas juga buronan? Membayangkan dirinya dulu hampir menikah dengan pria itu membuatnya merinding."Kenapa tidak kau usir balik saja mereka? Itu kan mansionmu," tanya Julia lagi."Nanti, Ma. Pusat bahayanya kan Thomas. Mana bisa aku tiba-tiba mengusir mereka tanpa tertembak kepalaku? Kata Jack dia itu sniper yang handal," jawabnya sambil memilih beberapa baju dan memasukkannya ke dalam keranjang belanjaan."Terkadang aku merasa tidak rela dan sering waswas melihat pekerjaan anakku. Orangtua mana yang bisa tidur dengan tenang jika pekerjaan anaknya berhubungan dengan teroris dan kriminal kelas kakap lainnya? Dulu ketika dia menyergap pembunuh berantai itu, rasanya aku ingin menyusulnya dan mencegahnya karena
Read more
32. Rasa Nyeri di Dada
Dari awal, Elena tahu pernikahannya dengan Jack bukanlah pernikahan impiannya. Mereka sama-sama tidak memiliki niat untuk terlibat satu sama lain jika saja tidak ada skandal itu.Elena menginginkan pernikahan dengan pria yang benar-benar tulus mencintainya, yang menerimanya apa adanya. Bukan pernikahan karena adanya janin di perutnya dan ia berada dalam bayang-bayang wanita lain.Sekuat tenaga ia menahan cairan di matanya yang tiba-tiba muncul di saat yang tidak tepat. Wanita itu, wanita yang memakai pakaian tertutup dari ujung kepala sampai kaki, adalah wanita yang disebut oleh Jack ketika malam laknat itu terjadi.Bahkan ketika wanita itu tidak menampakkan rambutnya sama sekali dan menutupinya dengan kain, kecantikan wanita itu benar-benar paripurna. Ia langsung merasa tidak percaya diri. Foto di salah satu kamar di mansion Jack bahkan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan wajah asli wanita di hadapannya ini. Ia sekarang tahu kenapa Jack tidak bisa melupakan wanita ini, bahkan k
Read more
33. Truth Hurts
"Bagaimana kabarmu? Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Kudengar kau sedang menangani kasus besar.""Aku sedang kacau. Hotelmu semakin maju saja. Tumben kau makan siang di ruanganmu?""Sedang ingin saja. Kau mau?""Ah, aku baru saja makan siang dengan Claire di bawah."Elena mendengarkan percakapan Leo dan Jack dari kamar yang cukup untuk menampung satu ranjang di ruangan Leo. Ia beralasan ingin tidur sejenak dan meminta Leo untuk tidak mengatakan keberadaannya pada temannya itu."Kenapa kau masih sempat-sempatnya menemui Claire padahal kau sangat sibuk? Bukankah kalian baru saja menangkap komplotan mereka? Beritanya heboh di TV.""Aku ke sini setelah Claire menghubungiku ingin bertemu."Hening setelah itu. Elena merasakan nyeri itu kembali datang. Posisi Claire masihlah utama di hati pria itu. Kenapa bisa-bisanya ia berpikir bahwa Jack mulai memiliki rasa padanya hanya karena apa yang terjadi di antara mereka?"Bro, kenapa kau masih memprioritaskan dia? Dia sudah menikah. Jangan la
Read more
34. Ada yang Berbeda
"Kenapa matamu bengkak?"Alan benar-benar terkejut ketika mendapati wajah adiknya yang terlihat kacau. Mata merah dan bengkak, hidung merah, dan bibir sedikit bengkak. Tanda bahwa wanita itu menangis dalam waktu yang lama."Hanya sedang tidak enak badan karena perutku terus mual," jawab Elena tak acuh sambil melenggang masuk ke dalam apartemennya.Ia sempat mengintip dua bodyguard yang berdiri di kiri-kanan pintu apartemennya. Mengedikkan bahu, ia menutup pintu dan menyusul adiknya yang kini tengah menikmati sekotak es krim."Bagaimana kondisi perusahaan?" tanya Elena di sela-sela kegiatannya menikmati es krim seperti orang kelaparan."Kacau. Pemegang saham mendesak untuk segera dilakukan rapat darurat. Bella mengacau semuanya dan harga saham menjadi anjlok. Apalagi videonya yang viral ketika bersamamu di mall, dampaknya meluas.""Kenapa kau membiarkannya?" tanya Elena dengan wajah heran."Aku memang sengaja membiarkannya melambung tinggi agar dia mengira bahwa dia bisa semena-mena. S
Read more
35. Pillow Talk
Jack menatap Elena yang hanya mengenakan kemejanya karena gaunnya tadi basah. Ia menelan ludahnya, melihat bagaimana wanita itu mampu membuatnya terpaku.Acara mandinya yang kemalaman tadi harus bertahan lebih lama lagi karena Elena mulai berani. Sekuat tenaga ia menahan diri untuk tidak menghabiskan wanita itu saat itu juga."Kata dokter, kehamilan yang masih muda sangatlah rawan. Jadi kau harus lebih bersabar lagi," bisik perempuan itu ketika ia hampir menuntaskan hasrat yang sengaja dibangunkan oleh tangan lembut itu.Jadilah ia hanya bisa puas dengan servis perempuan itu yang berlutut di hadapannya."Kau mau teh hangat?" Perkataan Elena membuat matanya mengerjap. Ia heran kenapa dengan mudahnya melupakan segalanya ketika sudah berada di sekitar wanita ini. Seharusnya ia masih memikirkan Claire."Sini, rasanya enak loh. Setelah mandi, minum teh hangat, rasanya benar-benar nikmat," ucap wanita itu sambil menarik tangannya untuk duduk di sofa.Tangannya menerima cangkir berisi teh b
Read more
36. Mimpi
"Aku mencintaimu, Rose."Wanita itu berdiri dengan menumpukan beban tubuhnya pada kaki kiri dan sebelah tangan berkacak pinggang. Bibirnya tersenyum miring."Benarkah?"Dengan anggun Rose mendekatinya dan meraba dadanya. "Kau mencintai aku karena apa?""Semuanya. Aku mencintaimu karena dirimu."Wanita itu malah tertawa terbahak-bahak. Pandangan yang semula menggoda tiba-tiba berubah menjadi dingin. Senyuman di bibir itu menghilang sepenuhnya."Kau bisa mencintai kami? Kau mencintaiku yang suka menyiksa orang? Aku bahkan bisa mematahkan kakimu di saat kau terlelap."Ia langsung mundur ketika Rose tidak lagi bertingkah manja dan genit seperti tadi, tetapi menjelma menjadi seorang psikopat. Bibirnya menyeringai dan tangan kanannya mengacungkan sebilah pedang."Aku tidak yakin kau mampu hidup dengan tenang selama ada aku."Pedang terayun dan ia berteriak kencang karena kakinya seperti terpaku pada bumi yang dipijaknya. Ia memejamkan mata dan menantikan rasa sakit itu datang. Namun, ternya
Read more
37. The Duality
"Sampai kapan kita akan terus berada di mobil?" tanya Jack setelah dua puluh menit berlalu semenjak mereka sampai di tempat parkir Greenlake Corporation."Aku masih mau di sini bersamamu," rengek Elena sambil memeluk tubuhnya dengan erat.Wanita itu membelitnya seperti ular. Duduk di atas pangkuannya dan sesekali mengendus lehernya, membuatnya berkali-kali menggeram."Elena, tolong jangan begini," mohonnya dengan kedua tangan terkepal.Wanita itu mendongak. Meskipun Elena termasuk tinggi untuk ukuran perempuan, tapi dia terlihat mungil jika dibandingkan dengannya. Jack memiliki tinggi hampir 2 meter, dan dia selalu menarik perhatian dimana saja dia berada."Janji akan mengajakku jalan-jalan setelah ini?" pinta wanita itu dengan mata melebar.Ia menghela nafas panjang. Mungkin kehamilan bisa mengubah sifat perempuan itu menjadi manja. "Ya, tentu saja."Setelah menjawab pertanyaan itu, Elena langsung membuka pintu mobil dan turun dengan santainya. Mengabaikan kondisinya yang tidak aman.
Read more
38. Kehancuran Bella
"Ada Nona Isabella Woods juga yang berteriak-teriak memaksa untuk masuk ke gedung ini," tambah wanita yang merupakan direktur HRD itu sambil meremas kedua tangannya.Elena mengangguk dengan ekspresi tenang, sama sekali tidak terlihat panik. Jack benar-benar semakin kagum pada wanita itu. Biasanya wanita akan heboh terlebih dulu jika sudah berhadapan dengan polisi."Panggil Diana dan Maurice dari divisi keuangan beserta Direktur Keuangan. Keluarkan surat pemecatan untuk dua orang itu dan Isabella Woods," perintah Elena dengan tegas.Wanita itu memasuki ruangan yang bertuliskan CEO di atas pintu dan menelepon Alan untuk segera datang ke ruangannya."Haruskah aku menyuruh polisi itu untuk datang ke sini?" tawar Jack sambil berdiri di sebelah kursi Elena.Tanpa diduga, tiba-tiba kerah jasnya ditarik dan ia hampir saja jatuh jika saja kedua tangannya tidak langsung bertumpu pada kedua sisi meja.Wanita itu menciumnya dengan liar sambil duduk di atas meja, mengabaikan dokumen-dokumen yang b
Read more
39. She Changes
"Alan, segera urus kasus Diana dan Maurice sekarang juga dan pecat mereka. Jangan biarkan tikus-tikus itu terus menggerogoti perusahaan. Masukkan nama mereka ke dalam blacklist. Libatkan Direktur Keuangan dalam masalah ini. Dia harus tahu bagaimana kualitas kinerjanya," perintah Elena ketika baru saja keluar dari lift.Pria itu mengangguk dan langsung menuju ke lift sambil membawa dokumen tebal di tangannya. Jack heran dengan hubungan kakak-beradik itu yang begitu profesional. Seolah-olah mereka adalah orang asing ketika sudah dalam mode bekerja."Kau... Siapa namamu? Dari divisi mana?" tanya Elena setelah mereka masuk ke ruangan."Nama saya Lana. Saya dari divisi keuangan, Nona Pierce," jawab wanita itu sambil menunduk.Sebagai orang yang sudah lama menghadapi berbagai macam karakter manusia, Jack melihat ada yang janggal dari perempuan itu. Lana bukanlah perempuan yang asli culun. Sama seperti Elena."Baik. Jadi apa yang ingin kau ceritakan padaku mengenai Thomas Pierce?" tanya Elen
Read more
40. Ada yang Aneh
"Aku takut. Bagaimana jika Alan diserang oleh Diana dan Maurice?" tanya Elena di sela-sela isakannya."Tenang saja, aku sudah mengepung tempat ini," balasnya sambil mengelus punggung wanita itu.Ia mendengar suara salah satu agen yang sudah bersiap di luar gedung Greenlake yang menunggu perintah selanjutnya dari headset earphone."Eksekusi sekarang," perintahnya dengan tegas.Ia membawa Elena keluar dari ruangan itu setelah memerintahkan salah seorang anak buahnya untuk naik ke lantai paling atas dan meringkus Lana di ruangan CEO. Tak lupa ia memborgol tangan wanita itu dan mengaitkannya pada kaki kursi beroda milik Elena."Kita ke ruangan HRD sekarang," ajak Elena sambil menekan angka 9 setelah mereka memasuki lift.Sejujurnya ia ingin sekali menanyakan tentang perubahan sikap Elena, tapi situasinya sedang kacau. Lain kali ia akan menemui Paul, psikolog yang sering ditunjuk oleh FBI dan membahas tentang wanita itu.Ia takut jika Elena ternyata memiliki kepribadian ganda seperti Clair
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status