Share

36. Mimpi

"Aku mencintaimu, Rose."

Wanita itu berdiri dengan menumpukan beban tubuhnya pada kaki kiri dan sebelah tangan berkacak pinggang. Bibirnya tersenyum miring.

"Benarkah?"

Dengan anggun Rose mendekatinya dan meraba dadanya. "Kau mencintai aku karena apa?"

"Semuanya. Aku mencintaimu karena dirimu."

Wanita itu malah tertawa terbahak-bahak. Pandangan yang semula menggoda tiba-tiba berubah menjadi dingin. Senyuman di bibir itu menghilang sepenuhnya.

"Kau bisa mencintai kami? Kau mencintaiku yang suka menyiksa orang? Aku bahkan bisa mematahkan kakimu di saat kau terlelap."

Ia langsung mundur ketika Rose tidak lagi bertingkah manja dan genit seperti tadi, tetapi menjelma menjadi seorang psikopat. Bibirnya menyeringai dan tangan kanannya mengacungkan sebilah pedang.

"Aku tidak yakin kau mampu hidup dengan tenang selama ada aku."

Pedang terayun dan ia berteriak kencang karena kakinya seperti terpaku pada bumi yang dipijaknya. Ia memejamkan mata dan menantikan rasa sakit itu datang. Namun, ternya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status