Di Sekte Bloody, suasana terasa muram. Hujan gerimis seolah ikut menangisi kepergian pahlawan mereka."Kak," bisik Sheena, matanya sembap. "Apa Kak Nathan sudah mati? Aku tidak percaya. Siapa tahu Martial Shrine hanya bohong, kan?"Sheerena yang sedang menatap kosong ke tetesan hujan di jendela, tidak menjawab. Jauh di lubuk hatinya, ia tahu organisasi sebesar Martial Shrine tidak akan menyebar berita bohong soal hal sepenting ini. Tapi, ada sepercik harapan kecil yang menolak padam. Ia ingat malam itu, saat ia mengira Nathan sudah tewas, tapi kemudian langit dan bumi justru bergetar saat pemuda itu melakukan terobosan.‘Orang seperti dia,’ pikir Sheerena, tidak mungkin mati semudah itu.Saat mereka sedang terdiam, seorang murid datang melapor. "Nyonya, ada utusan dari Sekte Herbivor."Sheerena buru-buru menghapus jejak kesedihannya. "Persilakan masuk."Sejak mereka beraliansi, hubungan kedua sekte memang menjadi lebih erat. Utusan itu masuk, membungkuk hormat, dan menyampaikan pesan.
Last Updated : 2025-07-28 Read more