Mendengar ada harapan, sekecil apa pun, raungan Ryuki berhenti. Ia menatap gurunya dengan mata yang memerah dan penuh harap. "Cara apa, Guru? Katakan! Aku tidak peduli! Aku bersedia melakukan apa saja!"Andez menelan ludah, suaranya bergetar. "Memasukkan iblis ke dalam tubuhmu. Membiarkan energi pendendamnya merajut kembali tulang-tulangmu yang hancur."Ryuki terdiam, mencoba mencerna kata-kata itu. "Iblis?""Ini adalah risiko yang mengerikan, Ryuki," lanjut Andez, wajahnya pucat. "Tubuhmu mungkin akan pulih, bahkan menjadi lebih kuat. Tapi jiwamu akan terus menerus berperang dengannya. Jika kau lemah, ia akan menelan kesadaranmu sepenuhnya.""Aku tidak peduli!" teriak Ryuki, keputusasaan memberinya keberanian yang buta. "Terbaring di ranjang ini seumur hidup, itulah neraka yang sesungguhnya! Aku bersedia! Lakukan, Guru! Lakukan!"Melihat tekad membara di mata muridnya, Andez akhirnya membuat keputusan yang akan menghantuinya selamanya. Ia mengangguk pelan. "Baiklah. Ini pilihanmu."I
Last Updated : 2025-07-18 Read more