All Chapters of Pesona Istri Kontrak Mafia Kejam: Chapter 111 - Chapter 119
119 Chapters
Bab 111 (21+) I'll Prove It
  “I’ll prove it—aku akan membuktikannya!” Yohan meraih tengkuk leher Alpha dan memberikan lumatan yang begitu kuat dan liar usai mengatakan itu. Yang disusul suara erangan dari Alpha, “Oh damn! Yohan!” umpatnya merasakan milik Yohan masuk begitu dalam ke inti tubuhnya. Tangan Yohan turun meremas bongkahan jelly padat nan kenyal milik Alpha, di sesap dan dihisapnya dengan penuh damba. Membuat wanita cantik itu terus saja membuka mulutnya larut dalam desahan yang tak kunjung usai. Pria itu lalu memutar tubuh Alpha agar memungginya dengan posisi menjorok ke belakang, memperlihatkan bongkahan semok miliknya, Yohan tersenyum dan mengusap bongkahan tersebut dengan sedikit keras, “Hurry up!” seru Alpha yang tidak tahan dengan godaan yang diberikan Yohan. Pria itu hanya mengusap batang kejantanannya di celah bibir bawahnya sambil meremas bongkahan padatnya itu. “Begging me—memohon padaku!” Alpha membelalakkan ma
Read more
Bab 112 | Debu Tak Kasat Mata
 Setelah selesai membersihkan dirinya dari pakaian yang yang di penuhi percikan darah dari musuhnya, Brice segera masuk ke dalam basement mobil dan memilih Aston Martin Vantage untuk ia kendarai hari ini untuk menjemput wanita pujaan hatinya, satu-satunya wanita yang membuat seorang mafia berdarah dingin menjadi anak kucing yang haus akan belaian dan begitu manja.Brice menyalakan mesin mobilnya, sebuah Aston Martin Vantage berwarna dark silver metallic yang merupakan salah satu mobil yang ia sukai serta akan membuat sang istri nyaman. Ia memandang jam tangan Rolex di pergelangan tangannya dan tersenyum. Hari ini ia akan memberikan kejutan kecil untuk Agnes, di mana wanita cantik itu tidak mengetahui jika dirinya akan menyusul.Pria berhazel biru itu menekan tombol panggilan dari layar lcd mobilnya, “Di mana posisi istriku?”“Saat ini Miss A sedang bersama temannya di Versailles Spa, lantai empat, Mr.B.” jawab seoran
Read more
Bab 113 | Memanjakan Sang Istri
 Rosa benar-benar menjadi obat nyamuk yang di bakar dan menjadi debu ringan siap terbang jika di hembus oleh angin tipis.Ia menemani Agnes dan Brice untuk makan, namun yang ia dapati hannyalah dua pasangan suami istri yang memadu kasih tanpa malu di depannya.“Apa mereka beranggapan jika di Mall ini hanya ada mereka berdua ?? Hello? Ada manusia lain di sini wahai makhluk bucin!” geram Rosa yang tentu saja di dalam hatinya menatap punggung Agnes dan Brice yang baru keluar dari pintu restaurant.“Oh makhluk yang bernama pria… Adakah yang bisa mendatangiku sekarang ini!” gumum Rosa dalam hati.“Ros, ayo! Ngapain di situ?” seru Agnes dari sedikit kejauhan karena Rosa yang sengaja memperlambat jualannya.Rosa tersenyum lebar dan memaerkan deretan gigi putihnya dan berkata, “Aku hanya menjaga jarak agar tidak terbang bagai debu yang tak berarti!”“Pfttt!” Agnes terkek
Read more
Bab 114 | Lingerie
Rosa menarik tangan Agnes dengan penuh semangat, membawa mereka menuju salah satu toko brand yang menjual pakaian dalam yang seksi. Suasana di dalam toko begitu terang dengan berbagai koleksi yang memikat mata.Sementara mereka terburu-buru, Agnes yang tak sengaja bertabrakan dengan tumpah di atas pakaiannya. “Aiish, maaf ya,” ujarnya sambil memegangi bagian pakaian yang terkena tumpahan kopi.Kopi yang dipegang wanita itu pun tumpah ke pakaiannya sendiri, seorang wanita langsung mendesis kesakitan saat merasakan rasa pedas dari cairan kopi yang mengenai kulitnya, Agnes merasa bersalah, “Sorry, apa Anda baik-baik saja? Biar aku mengganti pakaian Anda, Miss.”Wanita yang di tabrak hanya tersenyum, “Tidak apa-apa, ini hanya kecelakaan kecil. Namaku Maria Sanchez.”Meskipun begitu, Agnes tetap merasa tidak enak hati, “Tidak, saya ingin menggantinya. Biar saya bayar.”Begitu pun Rosa yang menjadi salah satu penyebab kekacauan ini.“Iya Miss, biar kami membantu Anda.” Imbuhnya di sela perc
Read more
Bab 115 | Penyambutan Yohan
Beberapa menit sebelumnya, Brice yang terlebih dahulu tiba di markas menunggu kedatangan Alpha dan anggota baru mereka yaitu Yohan.“Sepertinya mereka benar-benar menikmati waktu mereka...” gumam brice melihat ke arah jam tangan, di mana sudah lewat dari lima menit dari waktu rapat mereka.“Mr. B, Kak Alpha baru saja masuk ke dalam basement,” imbuh Zeta saat mendapatkan laporan dari penjaga gerbang markas mereka.Brice mengangguk paham dan melanjutkan membaca laporan yang di berikan oleh Beta. Tidak lama kemudian Alpha masuk bersama seorang pria bertubuh tegap dan tinggi, terlihat seorang pria yang cukup terlatih.“Maaf Mr.B tadi ada sedikit kendala,” ucap Alpha dengan berdiri tegap di depan Mr. B, sedangkan di mana kelima pasang mata sedang tertuju mengamati dirinya dan pria di sampingnya.Brice menoleh dan menaikkan satu alisnya, “Hmm, tidak masalah, kalian pasti susah untuk mengabaikannya, tapi lain kali jangan sampai membuatku menunggu!” jawaban sarkas Brice yang menekan kata meng
Read more
Bab 116 | (21+) Brice Terpana
Suasana di Amsterdam begitu hidup pada malam itu, dengan lampu-lampu kota yang berkelip-kelip memantulkan sinar bokeh di jalanan yang padat. Brice Harold melangkah keluar dari markas besar miliknya bersama para The Angel’s, langkahnya mantap menuju mobil Aston hitam yang berdiri angkuh di parkiran. Begitu ia masuk ke dalam mobil, jari-jarinya bergerak gesit mengetik nomor ponsel Agnes. “Sayang, aku sudah dalam perjalanan menuju rumah,” ucap Brice dengan suara yang tenang namun penuh kehangatan. “Berapa lama lagi, sayang?” Agnes bertanya cepat, kegirangan terdengar dalam suaranya. “Sekitar 15-20 menit, sayang,” jawab Brice sambil mengatur kemudi mobilnya. Agnes mengakhiri panggilan dengan singkat, “Ok sayang, see you.” Brice membelah kepadatan lalu lintas Amsterdam, jam sudah menunjukkan pukul delapan malam di kota yang tak pernah tidur ini. Dengan kecepatan teratur dan bantuan GPS, Brice mampu menghindari kemacetan jalanan yang biasa terjadi di malam hari. “Nice!” Brice tersenyum
Read more
Bab 117 | (21++) Sangat Dalam Sayang!
Brice mengangkat tubuhnya dan mengarahkan tubuh bawah Agnes agar naik ke wajahnya, “Brice...?” kaget Agnes yang kini inti tubuhnya berada di atas wajah Brice. “Lanjutkan sayang...” Agnes tersenyum, tangannya yang masih memegang batang kejantanan Brice pun ia arahkan kembali ke dalam mulutnya. “Oh yes! So good!” Brice kembali mengerang penuh kepuasan, kemudian tangannya mengusap bokong indah Agnes yang terpampang begitu indah, tangan panas itu kian turun dan menyingkap dalaman berbentuk tali yang menutupi inti tubuh Agnes. Brice menghirup aroma bunga yang begitu segar di area kewanitaan istrinya, “Glek!” ia menelan salivanya melihat betapa kenyal dan bersihnya area intim Agnes. Dengan rasa haus, dengan kedua tangannya ia membuka bibir kewanitaan Agnes dan menyapu dengan lidahnya. “Damn! Ini sangat enak!” pikirnya yang semakin dalam memasukkan lidahnya, menyesap sari yang keluar dari kewanitaan Agnes. “Euhm...” Agnes melenguh geli merasakan inti tubuhnya berdenyut akibat perbuatan B
Read more
Bab 118 | Jangan Memancingku Sayang
Sudah satu minggu lebih Brice dan The Angel’s mengatur strategi, di mana mereka menunggu respon dari perusahaan yang dikiranya ikut tergabung dengan jaringan organisasi tersebut.Setelah memberikan shock terapi dengan menghilangkan beberapa orang yang terhubung langsung, Brice akan mulai masuk secara langsung ke markas besar mereka.Tentu saja itu tidaklah muda, dan karena hal ini lah kenapa Mr. Kingston memberikan syarat kepada Brice untuk menikah secara resmi.Setiap member organisasi di wajibkan sudah menikah dengan beralasan, mereka percaya kepada pria yang sudah menikah.“Mr.B, Mediterranean Maritime Group sudah memberikan balasan email,” ujar Gamma kepada Brice.Brice mengangguk, “Bagaiimana?”Gamma tersenyum dan memberikan sebuah map kulit berwarna biru navy ke atas meja kerja Brice, “Mereka menerima permintaan Anda.”Pria berhazel biru itu tersenyum semringah dan mematikan, “Nice!” lalu membuka map di depannya.“Dan itu adalah undangan dari pihak organisasi, dua hari dari sek
Read more
Bab 119 | Campur Tangan Terakhir
“Wahh… waaahhh…. Aku ketinggalan nih!” celutuk seseorang yang baru saja masuk ke dalam ruangan.“Brice?!” seru Bella senang.Austin hanya lihat sekilas adik sepupunya itu dan melanjutkan makan siangnya. Sedangkan Jennifer memicingkan matanya melihat ke arah Brice, pasalnya sudah lebih 1 bulan Brice tidak pernah berkunjung ke Apartmentnya.Dan tiba – tiba dia muncul di sini dengan begitu santai.“Hai kakak ipar…!!!” balas Brice tersenyum lebar dan maju ingin mengecup pipi Bella namun dengan cepat Austin berdiri dan menarik kerah leher pria itu.“Jangan coba – coba!” seru Austin yang langsung menaruh Brice untuk duduk di samping Jennifer.Brice mengeluh dan berdecak, “Ck! Apa salahnya menyapa Kak Bella seperti itu!”“Salah!!!” sahut Austin menatapnya tajam. Bella hanya menggelengkan kepalanya tertawa kecil.“Hai Jen, apa
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status