Semua Bab HASRAT LIAR SUAMI DUDA: Bab 11 - Bab 20
72 Bab
BAB 17. SULIT MELEPASKAN.
Flora , Liza dan Ami sibuk bercerita di kamar tidur Flora dan Reno. Tempat tidur besar dan nyaman serta hangat membuat mereka sulit untuk berpisah. Reno memandang mereka bercerita tentang rencana yang disusun bersama daddy dan uncle Krishna dengan penuh tawa, ceria bahkan saling berpelukan. “ Uncle Krishna cool, he can make this surprise work.” seru Liza. “ Yeeee ! “ seru Ami. “ Hello ladies, it is time for breakfast. Uncle Krishna already waiting for us in the dinning room .” Seru Reno. Flora, Liza dan Ami turun dari tempat tidur, Flora merapikan rambutnya , blus dan celana jinsnya, diikuti Liza dan Ami. “ You look beautiful ,” bisik Liza memandang Flora. “ Thankyou, “ kata Flora sambil memeluk Liza. “ Both of you are beautiful too.” Bisik Flora. Sesampai di restoran hotel , Krishna sudah menunggu mereka. Flora yang melihat Krishna langsung memeluk pundaknya. “ Thank you for delivering my two angels” kata Flora. “ They are cute little angels,” jawab Krishna. “ Uncle Krishna
Baca selengkapnya
BAB 3. WILL YOU MARRY ME?
Setelahnya Reno tidak pernah menelpon Flora. Biasanya pagi, siang, sore dan malam , tak putus-putusnya dia menelpon tanpa henti. Apa saja ditanyakan. Hanya malam saja ia menelpon, menanyakan keadaan dan kerinduannya pada Flora.Jedanya Reno menelpon , Flora memutuskan untuk menyampaikan kepada Mamanya bahwa dia sedang jatuh cinta.“Kau pulang cepat, Flora ? Biasanya jam begini kau belum pulang, banyak alasan yang kau pakai jika mama bertanya.” Cicit mamanya dengan tatapan penuh tanya.Karena Flora tidak menjawab, mamanya bertanya lagi, “Apakah lantai di kantormu sudah selesai kau ukur?“ canda Mamanya.Flora yang sedang berdiri di ambang pintu, memandang Mamanya lama sekali, Apa yang akan kukatakan pada mama ?, batinnya.“Ada yang tidak beres, sayang?” tanya mamanya.“Hmm.. apakah menu makan malam kita ?” tanya Flora.“Oh, mama belum masak untuk malam. Takut nanti kamu tidak makan malam,”“Kalau begitu, aku ajak mama kencan. Kita berdua saja. Aku lagi kepingin makan ayam baka
Baca selengkapnya
BAB 4. FROM SINGAPURA WITH LOVE
Sebulan kemudian Flora tiba di bandara Changi, Reno menjemput Flora bersama kedua anak gadisnya. Mereka anak gadis yang cantik. Liza mengambil profil bapaknya, dagu terbelah dua dan mata biru yang bersinar penuh kejenakaan. Ami, pasti mengambil profil ibunya, lembut dengan mata coklat dan dagu yang runcing. Flora kaget ketika Liza dan Ami memeluknya erat-erat, rupanya setiap bertemu dengan Reno diakhir pekan , Reno selalu cerita tentang Miss Flora dan memperlihatkan foto Flora di ponselnya .Flora sering mengirim foto yang sedang selfie disetiap aktivitas dan terakhir foto ketika mereka jalan-jalan di Tunjungan dan berpose bersama mama di rumah Flora. “Miss ,you are beautiful and kindness. Daddy, said that he love you, so me and Ami will love you too “ kata Liza. “May, I give you I big hug ? “ tanya Ami. Mendengar perkataan dan pertanyaan polos kedua anak Reno, Flora terharu dan tak terasa airmatanya berlinang, dipeluk dan dicium kening mereka dengan lembut. Mereka begitu
Baca selengkapnya
BAB 5. PERTUNANGAN
Reno tegas mengatakan bahwa dia akan menyiapkan semua hal yang berkaitan dengan pernikahan, tempat pesta , event organizing, bulan madu semuanya dia yang atur. Flora hanya tinggal menerimanya. Kembali sikap dominannya muncul. Flora protes ,mengatakan bahwa yang menikah mereka berdua, jangan semuanya dibebankan pada Reno. Flora tahu Reno mempunyai keuangan yang kuat sebagai pemilik perusahaan konstruksi yang terkenal di Singapura. “Ini pernikahanmu yang pertama, kau harus terlihat bahagia. Bagiku untukmu berapapun uang yang kukeluarkan tidak masalah.You are everthying for me.” Tegas Reno. “But…” “Flora, don’t argue me !” Karena kesal Flora menutup pembicaraan, mematikan ponselnya, " Belum menikah sudah mau mengatur semua keinginanku !Setelah menikah kehidupanku diatur. " Flora mendumel. Reno di kondominiumnya di Singapura gelisah, Flora mematikan ponselnya. Satu-satunya bisa menghubungi Flora hanya melalui ponselnya yang langsung dimatikan Flora. “ Oh my goodness,” kata Reno
Baca selengkapnya
BAB 6. MENERJANG BADAI , MENGGAPAI MIMPI.
Flora kembali ke alam sadar, setelah beberapa jam dalam pikirannya melanglang buana sejak pertemuan pertama dengan Reno sampai ketika Reno melamarnya di depan keluarga berakhir dengan marahnya ibu Megawati karena obsesinya memiliki Reno terhempas karena menurut ibu Megawati dia telah merebut Reno. Segera Flora mengeluarkan ponselnya dari tas jinjing menghubungi Reno. Tidak ada sambungan , malah jawaban “ Nomor yang anda kunjungi sedang diluar jangkauan” jawaban yang diperolehnya beruntun. Tidak lama Reno menelponnya, “Honey, ada apa menelponku terus menerus?” tanyanya. “Hum,saya mau lapor bahwa saya belum mendapat jawaban apakah bisa mendapatkan cuti.” kata Flora. Terdengar helaan napas panjang Reno. “Honey, aku menawarkanmu dua opsi. Opsi A, jika kau mendapatkan hak cutimu dua belas hari, pernikahan kita tetap berjalan, kita tetap berbulan madu. Opsi B, jika kau tidak mendapatkan hak cutimu dua belas hari, pernikahan kita tetap berjalan , kita tetap berbulan madu dan kamu la
Baca selengkapnya
BAB 7. AGRESI IBU MEGAWATI
Semalaman Flora membolak-balikkan badan, menepuk-nepuk bantal, kemudian menyelimuti dirinya dengan selimut. Memejamkan matanya, terbayang wajah Reno , seminggu lagi dia akan menjadi nyonya Reno Baskara Jatmiko. Sejak meninggalnya Arfandi, Flora menutup diri terhadap pria manapun dia tidak siap menerima hubungan dengan pria lain yang sebaik Arfandi. Tetapi kehadiran Reno dalam kehidupannya, benteng pertahanannya ambruk. Membayangkan tubuh Reno yang jangkung, ramping , kokoh dan kuat ketika memeluk Flora, hampir membuat tubuh Flora panas, benteng kesuciannya hampir bobol ketika mereka berpelukan di tempat tidur hotel ketika Flora ingin mengenal kedua anak Reno di Singalura. Flora menggeleng-geleng kepalanya di bantal teringat ketika itu, Reno sempat kecewa. Tubuhnya yang besar, manly , perkasa dan percaya diri tiba-tiba melenguh kesal ketika Flora mendorongnya lalu ke kamar mandi untuk menguraikan hasratnya dengan mandi di bawah shower. Apakah pilihanku tidak salah ? Apakah Reno men
Baca selengkapnya
BAB 18. KEMBALI KE HAMPSTEAD.
Pagi hari Flora mulai mencicit membangunkan Liza dan Ami. Dilihatnya Reno masih meringkuk di sofa. “Sebagai satu keluarga aku ingin kita tidak saja merayakan Natal dengan Chrismas Dinner , tapi bersama ke gereja. “ ucap Flora yang langsung menuju pintu penghubung membangunkan Liza dan Mia. “ Wake up girls,we go to church.” “ We go to church?” tanya Liza dan Mia memandang Flora dengan muka keheranan. “ Yeah. We going to church . We follow high mass on Christmas morning, please prepare your self. “ kata Flora yang merasa aneh dengan pertanyaan Liza dan Ami. Berarti mereka jarang ke gereja, bahkan tidak pernah? batin Flora segera keluar melalui pintu penghubung disaksikan dengan pandangan aneh Liza dan Ami. “ We never go to church.” bisik mereka pelan, takut didengar Flora. Mereka tidak tahu bahwa bisikan mereka didengar oleh Flora. Saya harus banyak bersabar untuk mengajar mereka dan daddynya. Ini pilihanku, pilihan untuk meraih mimpi mempunyai suami, mempunyai keluarga untuk mer
Baca selengkapnya
BAB 19. ADA APA DENGAN LIZA ?
Waktu sedemikian cepat berlalu tanpa terasa , malampun beranjak memasuki pondok Hampstead. Flora yang tertidur di sofa dibangunkan oleh suara ketukan pintu ruang tamu. Bergegas dia menyalakan lampu dan membuka pintu ruang tamu, sepasang suami isteri lanjut usia tersenyum memandang Flora. “Flora ?” tanya mereka bareng. “Yes. I’m Flora, I’m Reno’s wife.” jawab Flora dengan wajah heran mengapa mereka mengetahui dirinya. “We are neighbor , our house at the end of the street.” seru perempuan dengan senyum merekah di bibirnya . “Oh…Please come in.” “Reno and the kids go to Hampstead High Street,” jawab Flora . Merekapun terlibat dalam pembicaraan yang lebih banyak Flora tidak mengerti, dia ikut tertawa jika mereka tertawa. “My wife make apple pie, Reno’s favorit cakes.” kata Mr. Harries yang telah mengenal Reno sejak dia kuliah di London dan mengisi akhir pekan di Hampstead. Mereka akhirnya pamit meninggalkan Flora sendiri di pondok. Kesendirian Flora di pondok tanpa melakukan apa-a
Baca selengkapnya
BAB 20. NEW YEAR EVE
Pondok Hampstead kembali sunyi, Reno yang sudah tidak mampu menahan hasrat liarnya menatap Flora yang duduk di sampingnya. “Kita berkencan.” bisik Reno . Tanpa menunggu jawaban menggendong Flora , membawanya ke depan perapian , duduk berdampingan di atas karpet tebal berwarna putih, memantulkan siluet indah mereka yang duduk berdampingan dengan api yang menari-nari dengan lincahnya di dinding belakang mereka. Lidah-lidah api kemerah-merahan memberi nuansa indah membuat suasana terasa romantis, passionate love kembali ingin mereka hadirkan membuat mereka saling menicum, mengulum dan berpelukan dalam diam memandang perapian di depan mereka. Kebisuan diantara mereka terasa dingin dan beku. “Reno, aku ingin memberi anak bagimu.” bisik Flora, tersenyum. Reno melepaskan pelukannya memandang Flora dengan penuh tanda tanya.Mereka saling berpandangan, seolah-olah ingin mengetahui isi hati masing-masing. “Bukankah Liza dan Ami anak kita ?” tanyanya. “Kita buat satu anak lagi, laki-laki t
Baca selengkapnya
BAB 21. BERAKHIRNYA BULAN MADU
Sehari mereka di London kemudian mereka bersiap menuju bandara kembali ke Singapura . Flora menatap ke luar jendela pesawat, awan-awan kelabu menutupi pemandangan di bawahnya ketika pesawat landas dari bandara Heathrow. Aku akan memasuki dunia nyata, dunia khayal penuh madu telah berakhir. Aku seratus persen isteri Reno, melayaninya, melayani anak-anaknya dan berkutat seharian di rumah tanpa dia ketahui bagaimana bentuk rumah yang akan dia tempati bersama Reno. Pacaran singkat hanya sepuluh bulan, bulan madu hanya sepuluh hari nanti akan berakhir dengan sepuluh, seratus bahkan ribuan tanda tanya. Belum lagi menghadapi keanehan seksual Reno, mungkin kedatangan mantan isterinya atau perempuan lain yang pernah dikencani Reno? Semua masih penuh tanda tanya, batin Flora. Seperti sekarang aku duduk di dekat jendela memandang awan kelabu yang menutupi pemandangan di bawahku, hanya sinar-sinar kecil yang nampak, begitupun nanti aku akan menghadapinya, batinnya. " Mmm... que sera-sera, what
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
8
DMCA.com Protection Status