All Chapters of Terpaksa Menikahi Tuan Muda Cacat: Chapter 21 - Chapter 30
118 Chapters
Bab 21 Melukai Pelayan
Aileen akui kalau tubuhnya tidak sebagus Cathleen yang memiliki tubuh tinggi dan juga berisi di beberapa tempat tertentu, tapi tidak bisakah pria itu tidak berterus terang seperti itu.“Aku tahu, tapi bisakah kau tidak mengatakannya secara langsung?" Wanita akan jadi sangat sensitif, jika sudah disinggung masalah tubuhnya, terutama dengan wajah, berat badan serta bentuk tubuhnya."Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Jika kau tidak merasa, abaikan saja ucapanku." Christian melanjutkan gerakan tangannya dan mengusap seluruh tubuhnya dengan acuh tak acuh."Baiklah. Aku akan mandi di sini."Karena Christian sudah mengatakan kalau dirinya tidak menarik, Aileen tidak peduli lagi terhadap penilaiannya. Tidak ada salahnya, jika dia mandi dengan Chrstian. Terlebih lagi, pria itu adalah suaminya. Jadi, tidak masalah, jika pria itu melihat tubuhnya. Aileen pun mulai menanggalkan pakaiannya satu per satu, hingga hanya menyisakan pakaian dalaman sa
Read more
Bab 22 Rahasia Christian Li
Sejak memasuki kediaman Li, Aileen merasa kalau penghuni kediaman itu banyak menyimpan rahasia. Salah satunya adala Christian Li. Sebenarnya, dia sangat penasaran dengan kehidupan pria itu sebelum bertemu dengannya. Dia juga merasa penasaran, apa yang membuat pria itu menjadi lumpuh sampai 2 tahun lamanya. Padahal, dengan pengobatan yang canggih, Aileen rasa, pria itu masih memiliki kesempatan untuk berjalan. “Sebelum menikah denganmu, Christian sudah banyak melenyapkan nyawa wanita yang menolak menikah dengannya."Lucia membelalak. Jantung seketika berdetak dengan cepat. Bahkan, sekujur tubuhnya langsung gemetar setelah mendengar ucapan Nyonya Fawlina. Sebenarnya, dia juga sudah mendengar rumor kalau semua wanita yang menolak menikah dengan Christian Li menghilang tanpa jejak, tapi dia tidak menyangka kalau Christian benar-benar melenyap semua wanita itu. “Kau pasti sudah pernah mendengar desas-desus ini di luar sana,” tambah Nyonya
Read more
Bab 23 Perjanjian Lagi
Aileen benar-benar ingin melampiaskan kemarahannya pada ibu tiri dan ayahnya setelah mengetahui kalau dua orang itu mendapatkan uang dari keluarga Li. Bahkan, mereka berdua membuat perjanjian tanpa sepengetahuannya."Kau harus melahirkan calon penerus dari keluarga Li. Benih yang berasal suamimu, Christian Li.""Apa?" Tubuh Aileen langsung membeku saat itu juga, untuk sesaat pikiran mendadak kosong.Melahirkan anak Christian? Dia saja lumpuh, bagaimana bisa dirinya memiliki anak dengan pria itu? Meskipun bisa, tapi dia sama sekali tidak memiliki niat untuk memiliki anak dengan Christian. Dia saja berencana untuk segera bercerai setelah berhasil menjalan tugas dari Nyonya Caisa, tapi dengan adanya perjanjian ini, akan mustahil bagi dirinya untuk keluar dari keluarga Li, jika tidak melahirkan keturunan untuk keluarga paling tersohor di kota Imperial itu."Tapi, Nyonya bilang, aku hanya akan menjadi perawatnya, kenapa sekarang aku harus mel
Read more
Bab 24 Apakah Benar-benar Lumpuh
Ketika sudah kembali ke kamarnya, Aileen melihat Christian sudah selesai makan dan sedang duduk bersandar di headboard seraya menonton televisi. Overbed table pun sudah bergeser dari tempatnya yang semula. Piringnya yang berada di atas nakas terlihat bersih tak bersisa.Ini kedua kalinya Christian menghabiskan makanan yang dia masak. Sebelumnya, Christian selalu membuang makanan yang dibawa oleh pelayan. Sambil berjalan, Aileen sambil merenung, tanpa sadar kakinya membentur sofa sampai dia hampir terjatuh ke depan.“Gunakan matamu saat berjalan.” Ucapan ketus Christian, membuat Aileen mengangkat kepalanya, ternyata Christian sedang menatap ke arahnya. Dia sedikit terkejut ketika netranya bertemu dengan iris hitam Christian Li. Sebelumnya, dia masih melihat kalau Christian begitu fokus menonton televisi, entah sejak kapan pria itu mengalihkan pandangan ke arahnya.“Maaf, aku tidak lihat. Aku tadi sedang berpikir.”“Memikirkan siapa? Arthu
Read more
Bab 25 Tidak Ada yang Menginginkannya
"Kau bertanya seperti itu, ingin menghinaku ketidakberdayaanku?"'Kenapa dia selalu berpikir buruk tentangku?'"Tidak ... sama sekali tidak," potong Aileen seraya menggelengkan kepalanya dengan kuat, tidak mau kalau Christian salam paham padanya. "Maksudku adalah apa kau sudah memeriksakan kakimu ke Dokter ahli? Apa benar-benar tidak bisa sembuh dan berjalan normal lagi?"Christian perlahan bangun dari tidurnya, menegakkan punggung, lalu menatap Aileen dengan dingin. "Kau pikir, aku ingin menjadi pria lumpuh selamanya?"Salah lagi. Sebenarnya ada apa dengannya? Kenapa dia sensitif sekali?"Bukan seperti itu." Melihat Christian masih salah paham padanya, Aileen kembali memperjelas maksudnya. "Maksudku adalah apa kau sudah mencoba mendatangi banyak Dokter ahli dan bertanya mengenai kakimu? Mungkin saja ada Dokter ahli yang bisa menyembuhkan kakimu dan kau bisa berjalan normal lagi."Christian nampak meneliti wajah Aileen dengan sek
Read more
Bab 26 Bantuan Cathleen
“Cathleen, kau di mana? Aku ingin berbicara denganmu mengenai Jackson Martin,” ucap Aileen setelah telponnya diangkat oleh saudara tirinya.Hening sesaat, kemudian Aileen berkata, “Baiklah. Aku akan segera ke sana.”Selesai menelpon Cathleen, Aileen membereskan meja kerjanya, meraih tas, lalu berjalan keluar dari ruangannya. Dia akan pergi ke tempat Cathleen berada. Butuh waktu satu jam untuk sampai di tempat tujuan. Dia terpaksa mendatangi Cathleen di lokasi syutingnya karena Cathleen yang menyuruhnya datang. Setelah menghubungi Cathleen, Aileen menunggu di dekat pintu masuk restoran. Lokasi syuting kali ini dilakukan di sebuah restoran bergaya Tiongkok.“Ikut aku, kita bicara di dalam saja,” ucap Cathleen seraya berjalan memasuki restoran. Keduanya duduk sudut ruangan yang sedikit tertutup. Setelah melepas kaca mata hitamnya, Cathleen menatap Aileen dengan angkuh.“Aku sudah bicara dengan Jackson dan dia bilang akan meluangka
Read more
Bab 27 Menunggu Jackson
“Ada apa? Kenapa Nyonya membawaku ke sini?” tanya Aileen pada Nyonya Caisa setelah pintu ditutup.“Seberapa dekat kau dengan Arthur?” Pertanyaan yang dilontarkan oleh Nyonya Caisa membuat Aileen merasa heran.“Kami tidak dekat. Memangnya kenapa?”“Jika tidak dekat." Nyonya Caisa melesatkan tatapan menelisik ke arah wajah Aileen, lalu berkata, "Kenapa aku sering melihatmu bersamanya?" Selama seminggu ini, Nyonya Caisa beberapa kali melihat Aileen sedang bersama dengan Arthur, itulah sebabnya dia bertanya pada Aileen malam ini. “Kami tidak sengaja bertemu.”“Benarkah?” tanya Nyonya Caisa dengan mata memicing. Seperti, tidak percaya dengan jawaban Aileen. “Tentu saja benar. Memangnya ada alasan lain untuk aku bertemu dengannya?”Melihat Nyonya Caisa hanya diam, Aileen berkata lagi, “Nyonya Caisa, Arthur dan aku tinggal di rumah yang sama, jadi wajar saja kalau kami tidak sengaja bertemu. Lagi pula, kami hanya me
Read more
Bab 28 Kau Ingin Membuhuhku?
Tidak ingin berlama-lama di sana, Aileen pun melangkahkan kaki menuju kamarnya. Ketika membuka pintu, kamarnya terlihat gelap, dia meraih ponselnya dan menyalakan lampu ponselnya. Dia sengaja tidak menyalakan lampu kamar karena dia berpikir kalau Christian sedang tidur. Itu adalah kebiasaan Christian, jika sedang tidur. Dia akan mematikan lampu kamar dan hanya akan menyisakan lampu tidur. Namun, ada yang berbeda malam ini, Christian Li tidak menyalakan lampu tidurnya, hingga membuat seluruh kamar menjadi gelap.Ketika Aileen mengarahkan lampu ke arah ranjang, dia melihat Christian sedang berbaring di tempat tidur. Itu artinya dia memang sudah tidur. Namun, karena Qariba mengatakan Christian belum makan sejak siang, Aileen berniat membangunkannya untuk makan malam.Dia pun akhirnya melangkah seraya menyinari jalan di depannya. Ketika dia merunduk ke bawah, dia melihat ada beberapa barang di lantai yang tergeletak, sepertinya sesuatu sudah terjadi tadi.
Read more
Bab 29 Luka di Tubuh Christian Li
“Tidak perlu berpura-pura lagi, aku tahu apa tujuanmu menikah denganku.”Selalu saja begitu, Christian selalu menuduhnya yang tidak-tidak. Padahal, jika dia tidak terpaksa, tidak akan pernah setuju memasuki keluarga Li.“Baiklah, kalau kau tidak mau mengatakan padaku, aku akan mencari tahu sendiri nanti.”Aileen berjalan mengambil kotak obat untuk mengobati luka di tangan dan di tubuh Christian, kemudian kembali menghampiri pria itu. “Kemarikan tanganmu,” ucap Aileen seraya mengulurkan tangan ke arahnya.Sebenarnya dia bisa saja langsung meraih tangan suaminya. Namun, dia takut ditepis oleh Christian Li. Itulah sebabnya dia meminta padanya secara langsung. “Christian, sudah kubilang, aku tidak memiliki niat jahat sedikit pun padamu. Aku istrimu, tidak mugkin aku mencelakaimu. Aku hanya ingin mengobatimu.”Dia tahu kalau Christian masih tidak percaya dengannya, dan juga masih mewaspadainya. Jadi, Aileen hanya bisa memaklumi dan b
Read more
Bab 30 Melukai Pelayan Lagi
Misteri mengenai luka di tubuh dan tangan Christian saja belum terjawab, justru dia mendapati fakta suaminya kembali menyerang pelayan hingga melukainya.“Saya juga tidak tahu. Tuan muda memang sering marah tanpa sebab. Saya sudah sering kali mendapatkan perlakukan buruk dari tuan muda sejak saya bekerja di sini. Saya hanya bisa memakluminya, karena saya tahu mental tuan muda memang terganggu.”Wajah Aileen terlihat tidak senang ketika mendengar itu. “Mentalnya terganggu? Maksudmu suamiku gila?”Wajah Zaya memucat, seketika itu juga dia menggeleng untuk menyanggahnya. “Bukan seperti itu, Nona Muda. Saya tidak mungkin berpikir seperti itu. Nyonya Caisa sendiri yang bilang kalau tuan muda mengalami masalah kejiwaan, jadi saya diminta berhati-hati.”Melihat wajah bersalah dari Zaya, Aileen akhirnya hanya bisa menghela napas. Belakangan ini, dia jadi sangat sensitif jika mendengar ada yang menghina Christian? Entah mengapa, dia merasa marah
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status