Manggut-manggutnya kian jelas lagi."Kebimbanganku semakin jelas. Tapi sulit dipercaya oleh pihak lain”“Memang. Karenanya saya sengaja tidak banyak membantah kepada Dewi Angora. Perbantahan saya tadi sempat menggunakan alasan akar keramat yang terlangkahi, saya lupa segalanya. Padahal saya tidak melangkahi akar itu,""Sebenarnya aku ingin mempercayainya, tapi sulit percaya sepenuh hati,” kata Batuk Maragam, dan iapun Batuk kembali, “Uhuk, uhuk, uhuk, uhuk...!"Hilangnya suara batuk berganti suara tangis mengisak yang terdengar. Baraka segera berpaling ke arah Dewi Angora, Batuk Maragam juga berpaling kesana, Keduanya segera dekati Dewi Angora yang menangis dalam keadaan berdiri dan tundukkan kepala, satu tangannya digunakan untuk menutup wajah, satu lagi masih bersedekap di dada.Batuk Maragam tampak sayang kepada keponakannya itu, sehingga diraihnya gadis itu ke dalam pelukannya, didekapnya erat-erat bagai dilindungi jiwa
Last Updated : 2025-08-16 Read more