Semua Bab Membawa Lari Anak Duke: Bab 31 - Bab 40
45 Bab
Penyusup dan Pemberontak Liar
Rosella masih menatap tajam kearah sosok yang sedari tadi terdiam memandanginya"Ku tanya sekali lagi, apa yang kau lakukan disini?!! Bagaimana nanti jika ada yang melihat mu?!" Tekan Rosella sembari berdiri dari tempat duduknya"Mereka tidak akan tahu aku disini jika kau bisa memelankan suara mu" sahut pria ituMata Rosella berkeliaran kesana kemari untuk memastikan tidak ada yang masuk ke kamarnyaIa pun menarik tangan pria itu kedalam, terlalu beresiko jika ada yang melihat mereka dari balkon"Sekarang cepat katakan! Ada perlu apa kau kemari?""Tentu saja menagih janji mu"Rosella bergeming, kedua tangannya menyatu sembari memainkan kuku-kukunya"Ada sedikit masalah dengan rencana ku""Aku tidak peduli. Yang ku inginkan sekarang adalah kau cepat selesaikan masalah ini! Sesuai perjanjian kita, kau akan membuat Alexander berpisah dengan Verona atau..."Pria tersebut menjeda kalimatnya sembari tangannya terulur menyentuh pipi Rosella,"Aku akan mengatakan yang sebenarnya kepada semua o
Baca selengkapnya
Berunding
Alexander menatapnya, seolah-olah ingin Verona segera menjelaskan apa maksud dari ucapannya.Verona menggigit ujung bibirnya sebelum kembali membuka suara,"Kurasa kau lebih baik menawarkan perdamaian kepada mereka daripada harus saling menyerang yang akan memakan banyak korban jiwa""Apa kau bercanda?" Tanya Alexander"Tentu saja tidak! Mana mungkin hal serius seperti ini ku jadikan bahan bercandaan" jawab Verona dengan sedikit menaikan suaranya.Verona saat ini memang tengah serius mengutarakan pendapat nya kepada Alexander, jika bisa berdamai tanpa pertumpahan darah, kenapa tidak? Baginya, saran yang ia berikan kepada Alexander cukup masuk akal untuk diterima.Alexander berdiri dengan kedua tangan yang ia masukan kedalam saku celana bahannya,"Jika itu memungkinkan, sudah kulakukan jauh sebelum kau menyarankannya. Penduduk Winterfell tentu tidak akan terima jika kita menawarkan sebuah perdamaian kepada para pemberontak itu sementara mereka telah melakukan banyak kerusakan dan kegelis
Baca selengkapnya
Obat
"Kau sudah pastikan orang suruhan mu itu melakukannya dengan benar bukan?" Tanya Rosella sembari tangannya bergerak mengunyah sebuah apel."Saya pastikan rencana anda akan berhasil" jawab Berta yang berada di seberangnya.Rosella telah memerintahkan Berta untuk mencari orang suruhan yang akan menjebak Verona pada malapetaka yang akan menghancurkannya. Dirinya menyuruh orang tersebut untuk menuangkan obat perangsang dengan dosis tinggi kepada Verona dan menjebak Verona di satu ruangan dengan pria lain.Dalam kondisi tubuh yang panas dibakar oleh gairah tentu akan membuat Verona tidak bisa berpikir jernih, maka dari itu Rosella harus memastikan jika orang suruhannya mampu membuat Verona sebisa mungkin untuk tidak bertemu dengan Alexander untuk menumpahkan hasratnya, melainkan menuntun Verona ke dalam sebuah ruangan yang berisi pria lain.Dengan begitu Verona akan menghabiskan waktu nya bercinta dengan orang lain hingga tiba dimana dirinya tertangkap basah oleh Alexander. Rosella tahu ba
Baca selengkapnya
Menuntaskan Hasrat
Kedua pria itu saling menatap satu sama lain, kabut gairah terlihat jelas dimata keduanya. Bagaimana tidak, mereka berdua di suguhi pemandangan indah seorang wanita cantik yang tengah kesusahan membuka korset dengan keringat yang membasahi tubuhnya yang menambah kesan erotis. Melihatnya saja sudah membuat benda yang dibalik celana dalam keduanya mengembung. Ingin sekali keduanya membantu wanita cantik itu untuk menanggalkan seluruh pakaiannya.Namun, keduanya sangat amat sadar jika dihadapan mereka ialah Duchess Verona. Keduanya sempat bingung ketika melihat Duchess Verona masuk ke ruangan ini, seingat keduanya seorang pelayan mengatakan akan membawakan mereka seorang pelacur untuk melampiaskan hasrat mereka tapi yang datang justru Duchess Verona. Memang keduanya berencana untuk melakukan Threesome.Tapi, keduanya juga bingung mengapa mereka merasakan nafsu yang meledak-ledak, jika ini pengaruh dari minuman keras tidak mungkin sehebat ini karena mereka tidak sekali dua kali mabuk jadi
Baca selengkapnya
Malam yang panjang
Tubuh Verona seketika kaku, bahkan Verona seperti lupa bagaimana caranya bergerak. Gelombang panas kemudian mengantarkan tubuhnya ketika tangan Alexander bergerak berpindah ke tengkuknya demi memperdalam ciuman mereka. Verona melenguh ketika Alexander menggigit daun telinganya. Merasakan Verona yang lemas di dalam dekapannya, Alexander menuntun Verona ke ranjang lalu menindihnya, kemudian kembali menciumi Verona sembari tangannya bergerak ke bawah. Irina- tak mampu menolaknya sama sekali. Semua ini pertama baginya, mungkin tidak untuk Verona karena pemilik asli tubuh ini pernah berhubungan intim dengan Alexander. Tapi bagi seorang Irina, Alexander adalah pertamanya. Cara pria itu mencumbunya dengan liar, tangannya bergerak meremas dadanya, cara pria itu membuka pahanya lalu menenggelamkan wajahnya disana, mendongak sejenak untuk menatap mata sayunya lalu memujinya kemudian menunjukkan kenikmatan dari lidah yang basah membuat Verona benar-benar hilang kendali atas dirinya. Alexande
Baca selengkapnya
Felix
Verona duduk termenung di dalam kereta kuda. Tak terasa tiga bulan telah ia lalui di Winterfell untuk menemani Alexander bertugas. Dan, selama tiga bulan itu pula dirinya banyak menghabiskan waktu dengan Alexander, pria yang seharusnya ia hindari.Verona sadar jika ia tidak bisa selamanya menghindar dari Alexander, terlebih ia masih berstatus sebagai istrinya. Bohong jika kedekatan yang terjalin antara dirinya dan Alexander selama di Winterfell tidak ia nikmati, perhatian demi perhatian yang Alexander berikan kepadanya membuat hati kecilnya goyah.Entah mungkin hanya perasaannya saja yang mengatakan jika Alexander telah berubah. Karena selama tiga bulan itu tidak ada sosok pria yang mengabaikan istrinya, tidak ada sosok Alexander yang dingin kepadanya, dan tidak ada Alexander yang berkata keji kepadanya, yang tersisa hanya Alexander yang menyebalkan.Verona berusaha keras untuk tidak terbuai dengan perilaku Alexander kepadanya. Setiap hari mulut manis pria itu melontarkan segala macam
Baca selengkapnya
Kedekatan yang terjalin
"Alexander hentikan!" Jerit Verona"Kau lemah sekali" ejek Alexander"Ku bilang hentikan!. Geli Alexander, berhenti menggelitik ku terus!"Verona berusaha menghindar dari Alexander yang belum ada niatan untuk menghentikan aksi menyebalkannya.Saat Verona tengah fokus mengaduk adonan pancake seorang diri di dapur, entah dari mana siluman itu datang kemudian mengagetinya. Spontan Verona melempar sendok yang terbuat dari kayu itu ke arah Alexander, membuat pria itu kesal karena berhasil mengenai kepalanya.Pria itu pun segera menerjangnya, menggelitik perutnya hingga ia memohon untuk berhenti namun tak di gubris oleh Alexander.Dengan geram Verona mengambil tepung yang berada di atas meja di belakangnya kemudian melemparkannya ke wajah Alexander.Seketika wajah yang sebelumnya mulus tanpa noda itu beralih menjadi putih, bahkan rambut pria itu tak luput kena oleh tepung."Kau!" Geram AlexanderTangannya sudah terlepas dari pinggang Verona, kesempatan itu Verona ambil untuk menjauh dari Al
Baca selengkapnya
Keinginan Lucas
Lucas tengah menutup kedua telinganya, berusaha tidak mendengar perkataan ayahnya yang kini berjalan mondar mandir di depan meja kerjanya."Apa kau benar-benar akan melajang sampai mati?. Usia mu sudah cukup untuk menikah Lucas" ujar raja EdwardEdward menatap Lucas yang sengaja menutup kedua telinganya dengan mata terpejam. Anak itu rupanya pura-pura tuli"Kau dengar ucapan ayah tidak?" Bentak Edward.Lucas membuka matanya, masih setia dengan tangan yg menutupi kedua telinganya,"Apa ayah mengatakan sesuatu?" Lucas bertanya balikEdward menghela nafas lelah. Anak laki-laki nya satu ini memang selalu menghindar jika sudah membicarakan tentang pernikahan. Apa Lucas tidak tertarik sama sekali dengan salah satu putri-putri raja dan bangsawan yang pernah ia kenalkan?Edward pikir, saat ia memberi kebebasan kepada Lucas untuk mencari pasangan, pria itu akan segera meminang gadis yang selama ini mungkin ia inginkan. Tetapi, hingga saat ini Lucas terus mengatakan jika ia belum menemui wanita
Baca selengkapnya
Kedatangan Felix
Suara tarikan kursi memecah fokusnya, menoleh ke depan dan melihat seorang pria berambut pirang kini sudah duduk di hadapannya"Apa aku mengganggu waktu senggang mu, Duchess?"............................................Verona dengan mata memicing memperhatikan wajah pria yang tiba-tiba duduk di seberangnya, wajahnya terlihat familiar, apa Verona pernah bertemu dengannya?Melihat gelagat Verona, Felix tersenyum geli."Ini aku Felix, Duchess. Apa kau tidak mengingat ku?""Felix" Batin Verona. Sedetik kemudian mulutnya terbuka setelah mengingat pria itu"Ah ya, Marquess Felix. Maaf, aku sedikit lupa dengan wajah mu." Ucap Verona dengan nada sedikit tak enak hatiFelix tersenyum, "Tidak apa-apa Duchess. Mungkin wajah saya tida semenarik itu untuk diingat"Felix sedikit kecewa karena Verona melupakannya. Padahal ia dan wanita itu pernah bertemu dua kali, namun Verona seolah lupa akan pertemuan mereka. Jika diluar sana, para wanita yang bertemu dengannya pasti akan selalu mengingat wajah t
Baca selengkapnya
Rosella kecil
Verona meneliti kertas yang berada ditangannya. Setelah membacanya berulang kali dan memastikan kebenarannya ia mendesah, rupanya kecurigaannya pada Rosella benar. Dana yang ditarik dalam jumlah yang cukup banyak ternyata tidak digunakan sebagaimana mestinya, perempuan itu menggunakan seluruh koin untuk berbelanja dan berjudi. Ia tidak menyangka jika Rosella mempunyai hobi seburuk itu.Setelah pamit dari sarapan bersama, Jarvis sudah menunggu kedatangannya di depan kamar. Segera Jarvis menjelaskan hasil penyelidikannya dan memberikannya detail surat yang berisi keterangan beberapa nama toko dan tempat yang dikunjungi Rosella.Bukti ini akan ia kantongi terlebih dahulu. Hanya beberapa bukti tidak cukup untuk mendepak Rosella dari kediaman ini, meski wanita itu banyak berlaku jahat kepada Verona yang dulu, ia tidak memiliki cukup bukti untuk menyalahkan Rosella.Suara ketukan pintu terdengar, cepat-cepat Verona menyimpan kertas tersebut di dalam lacinya.Terlihat Alexander masuk ke kama
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status