All Chapters of Kesempatan Kedua: Terlahir Kembali: Chapter 1501 - Chapter 1510

"Charles!"Violet memberi Charles tatapan peringatan. Charles hanya bisa mengalihkan pandangannya dengan patuh."Kalau begitu, sampai di sini dulu. Kita bicara lagi setelah aku sampai di luar negeri.""Baik."Violet mengakhiri panggilan.Setelah panggilan berakhir, Violet baru menyadari tatapan mata Charles yang sedikit licik."Aku benar-benar lapar."Setelah Violet mengatakan itu dengan serius, dia menghibur Charles dengan mencium sudut bibirnya.Namun, lebih baik kalau Violet tidak menciumnya. Begitu dicium, Charles menjadi sulit mengontrol sendiri. Dia mencondongkan tubuhnya, lalu menahan leher Violet dengan tangannya dan memperdalam ciuman mereka.Setelah Charles mencium dengan puas dan menjauh dengan enggan, baru pikirannya merasa sedikit lebih jernih. Dia perlahan-lahan melepaskan Violet, lalu berkata dengan pasrah, "Ayo makan."Violet dicium sehingga wajahnya sedikit merah. Mereka sudah berciuman sampai begini, tapi bisa-bisanya Charles berkata "ayo makan"?Dia jelas-jelas senga

Setelah Violet bertanya, Andrew tertawa, kemudian berkata, "Tampaknya kamu nggak akan percaya meskipun aku memberitahumu. Setelah aku selesai bekerja, barang ini ada di depan pintu rumahku.""Apa?"Violet mengira dia salah dengar.Namun, Andrew berkata, "Semenjak malam itu kamu memintaku mencari tahu, aku bertanya beberapa teman asingku. Hanya saja, semuanya sia-sia. Tapi, besok harinya setelah aku bertanya-tanya, ini tergeletak di depan pintu rumahku."Violet paham maksud Andrew.Violet berkata, "Jadi, kamu curiga ada yang tahu kamu sedang menyelidiki, jadi mereka sengaja memberimu kesempatan untuk mendekati Iluminati?""Kalau memang seperti itu, seharusnya organisasi ini sangat besar. Industri hiburan mungkin menjadi sarana mereka untuk menyebarkan ajaran."Setelah Violet mendengar apa yang dikatakan Andrew, dia tiba-tiba kepikiran sesuatu.Sebelumnya Grup Lionel mayoritas mengundang artis dari industri hiburan ke pesta malam mereka. Mau mereka hanya populer sesaat atau sedang terken

Pengawal yang berjaga di luar istana tampak sangat kuat dan menakutkan.Ketika Violet menyodorkan undangan, dia khawatir dia perlu melakukan verifikasi sidik jari atau memberikan kata sandi. Kalau ada seperti itu, hal ini menjadi sulit.Namun, pengawal hanya melihatnya, lalu membiarkan Violet masuk.Saat Violet melihat itu, sorot matanya menjadi serius.Kenapa ... mudah sekali?Istana ini adalah salah satu dari tiga bangunan terbesar di luar negeri. Istana ini tidak pernah dibuka untuk umum. Pagi hari, tempat ini menjadi tempat wisata. Entah siapa yang hebat sekali bisa membuat pesta di tempat wisata ini.Meskipun Violet sudah masuk, dia mendapati ada pemeriksaan keamanan saat memasuki pintu. Dia melihat ada banyak sekali alat pemeriksaan. Semuanya memeriksa apakah tamu membawa barang yang perlu ditahan.Walaupun Violet tidak membawa pistol, Charles khawatir. Jadi, dia meminta Violet memakai earphone bluetooth agar mereka dapat berkomunikasi kapan saja.Agar tidak ketahuan, mereka memi

DorSaat pistol berbunyi, Violet merasa embusan angin melewati telinganya. Lalu, telinganya berdengung. Dunianya seolah-olah menjadi hening sejenak.Namun, peluru tidak mengenai tubuhnya. Charles entah kapan sudah muncul di depan Violet dan mematahkan leher pengawal itu.Tembakan yang melesat itu ditembakkan pengawal sebelum dia mati.Charles memakai jas dan topeng berwarna hitam. Meskipun begitu, Violet dapat langsung mengenalinya."Ayo!"Charles tidak sempat menjelaskan. Pengawal tadi telah menekan alarm. Tak sampai dua menit, semua pengawal sudah berkumpul di lantai dua.Violet mengikuti Charles berlari ke luar. Lantai satu tampak kacau. Ketika mereka berlari ke bawah, mereka langsung menghilang di antara kerumunan.Namun, pintu besar telah ditutup. Pengawal juga sedang berjalan mendekat dari segala arah.Violet sudah menghirup terlalu banyak gas tadi. Saat ini dia agak pusing.Pikirannya terasa kosong. Kakinya seakan-akan menggantung di awan. Dia menatap tangannya yang ditarik Char

Suara tembakan membuat istana menjadi hening untuk beberapa saat. Lalu, suara tembakan berbunyi lagi. Suara tembakan yang terus-menerus perlahan-lahan menanam rasa takut di hati semua orang.Seseorang berdiri, lalu mengangkat tangan dan berkata, "A ... aku anggota Iluminati."Yang tidak ingin mati juga perlahan-lahan berdiri. "Aku juga."Dalam sekejap, sebagian besar orang di istana telah berdiri.Yang tersisa adalah "barang" yang sudah lama disiapkan Iluminati. Mereka juga berdiri, lalu berkata, "Ampun .... Tuan Charles, ampun .... Kami hanya direkrut. Kami juga nggak tahu siapa bosnya!"Pria dan wanita yang tadi masih menemani bos-bos besar juga berdiri.Mereka adalah orang yang berpakaian paling minim. Mereka semua sedang gemetar dan takut Charles akan menembak mereka."Kamu bilang kalian adalah anggota Iluminati .... Buktikan padaku."Charles kembali ke kursinya, lalu menatap orang-orang yang berdiri itu.Anak buah Charles mengarahkan senapan ke kepala-kepala orang itu. Mereka tida