Banyak orang di tempat, jadi Tirta juga tidak bercanda dengan Yasmin lagi. Dia tertawa, lalu berkata, "Yasmin, kamu turun dulu. Aku lagi bertarung dengan Kak Farida.""Oh, oke. Kalian lanjut bertarung saja," timpal Yasmin. Dia masih ingin lanjut berbincang dengan Tirta. Setelah mendengar ucapan Tirta, Yasmin menjadi murung. Dia segera turun dari tubuh Tirta.Melihat reaksi Yasmin, Tirta tersenyum padanya dan membalas, "Nggak usah buru-buru. Tadi aku dengar Bi Ayu bilang kamu, Tina, dan lainnya pergi ke belakang gunung untuk berlatih formasi pedang ya? Nanti kalian berempat maju sama-sama. Kita juga bertarung biar aku bisa lihat hasil kultivasi kalian."Yasmin baru berlari ke samping dan menyahut dengan mata berbinar-binar, "Oke, Guru! Aku jamin nggak akan membuatmu kecewa!"Tiba-tiba, Yasmin memperhatikan kucing putih di dalam pelukan Elisa. Dia berseru, "Eh, Bi Elisa. Kucing putih yang kamu gendong ini cantik sekali. Aku boleh belai dia nggak?""Boleh, namanya Jade. Dia sangat patuh,"
Read more