Ilona merasakan dia tidak ditusuk pedang dan mendengar ucapan Nabila. Dia membuka matanya, lalu berujar dengan ekspresi terkejut, "Apa? Kamu nggak membunuhku?"Nabila menyimpan Pedang Terbang dan membalas, "Sudahlah, nggak ada gunanya membunuhmu. Lebih baik aku biarkan kamu jadi presiden Negara Yumai. Kamu sudah ingat omonganku tadi, 'kan?"Ilona langsung menyahut sembari mengangguk, "Sudah. Ke depannya aku pasti panggil kalian 'kakak' setiap bertemu. Aku jadi junior."Padahal Ilona sudah siap mati. Siapa sangka, sekarang dia malah bisa selamat. Hal ini membuat Ilona sangat senang.Namun, senyuman di wajah Ilona tiba-tiba menghilang. Dia yang kepikiran kemungkinan lain berkata, "Kak, apa kamu nggak bunuh aku karena kalian mau lanjut menyiksa Pak Tirta? Kalau begitu, lebih baik kalian bunuh aku saja."Nabila memelototi Tirta dan mengomel, "Kami menyiksa dia? Mana mungkin? Justru dia yang menyiksa kami. Jangan mengada-ada."Entah apa yang dipikirkan Ilona. Wajahnya seketika memerah dan d
Read more